NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Menikah Karena Anak
Popularitas:965.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

S 4

Rangga begitu terpuruk saat Fiona, istri tercintanya meninggal dunia setelah melahirkan anak kedua mereka. Di saat duka masih menyelimuti, ia dipaksa menikahi Flora yang merupakan adik kembar mendiang istrinya, demi memberikan kasih sayang sosok ibu untuk kedua anaknya.

Mampukah Flora menghadapi sikap Rangga yang dingin dan terkadang tak ramah padanya, sementara hatinya pun sedang tak baik-baik saja. Selain duka atas kepergian saudari kembarnya, ia juga terpaksa harus memutuskan hubungannya dengan sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11. TETAP SALAH

MOHON MAAF KEMARIN TIDAK UPDATE, HP OTHOR RUSAK DAN BARU SELESAI DIPERBAIKI. 🙈🙈😜

.

.

Flora tergesa memasuki rumah saat baru saja sampai, melihat mobil Rangga sudah ada di pelataran. Ia pikir, Rangga akan pulang pada jam biasanya tapi ternyata lebih cepat dari perkiraannya.

"Kia, sekarang ke kamar Kia ya. Tante mau boboin adik Azka dulu." Ujar Flora setelah berada di lantai atas. Saat di perjalanan Azka sudah tampak mengantuk dan setibanya di rumah Azka mulai terkulai dalam gendongannya dengan mata yang sesekali terpejam.

Kiara mengangguk, gadis cilik itu lekas menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar orangtuanya.

Satu bulan pertama pernikahan Rangga dan Flora, Kiara tidur bersama mereka namun mama Sinta merasa itu tidak baik. Alhasil, Kiara kembali tidur di kamarnya sendiri atas desakan mama Sinta terhadap Rangga yang akhirnya Rangga pun menuruti keinginan mamanya itu. Namun, yang mama Sinta tidak tahu, malam hari saat tidak ada yang melihat, Rangga memindahkan Kiara ke kamarnya dan akan menyuruh putrinya itu pindah kembali saat menjelang subuh.

Rangga lakukan itu karena tidak ingin hanya berduaan dengan Flora di dalam kamar, meski ada Azka tapi bayi berusia 6 bulan itu tahu apa. Jika ada Kiara, Rangga bisa mencegah dirinya sendiri dari kekhilafan yang mungkin saja bisa terjadi. Wajah Flora sangat mirip dengan Fiona, tak bisa Rangga pungkiri ketika melihat Flora ia bagaikan melihat Fiona. Rindu terhadap mendiang istrinya begitu membuncah ketika menatap Flora. Rasa ingin memeluk, membelai seperti dulu begitu menyiksanya.

"Dari mana saja?" Pertanyaan itu langsung saja terlontar ketika Flora baru saja memasuki kamar.

Rangga yang duduk di tepi tempat tidur, menatap tajam Flora yang memang sejak tadi ia tunggu kepulangannya.

"Dari..."

"Sudah, tidak usah dijelaskan!" Tukas Rangga seraya beranjak dari tempat duduknya. Ia lalu menghampiri Flora dan berdiri dihadapan istrinya itu dengan tatapan yang begitu mengeringkan dimata Flora, gadis itu bahkan sampai menunduk melihat tatapan suaminya.

"Kak, mau apa?" Tanya Flora, ia terkesiap saat tiba-tiba saja Rangga mengambil Azka dalam dekapannya.

Azka yang benar-benar mengantuk dan sudah merasa nyaman dalam dekapan Flora, mulai memejamkan mata dengan sempurna namun, saat Rangga merebutnya dari dekapan Flora sontak saja membuatnya menangis.

Rangga tidak mengindai tangisan putranya itu, ia berjalan cepat menuju box bayi. Membaringkan putranya sambil mengusap-usap kepalanya namun, Azka tetap saja menangis.

"Kak, sini biar aku saja." Flora hendak mencoba caranya sendiri ketika menidurkan Azka. Namun, Rangga menepis tangannya yang hampir menyentuh kepala Azka, bahkan suaminya itu menyentak tangannya menjauh.

"Kamu pikir, aku tidak bisa mengurus anak-anakku sendiri, huh? Aku juga bisa! Jadi silahkan lakukan apapun yang ingin kau lakukan di luar sana dan jangan bawa anak-anakku!" Dengan tegasnya Rangga berkata kemudian melangkah menuju meja yang tersedia perlengkapan susu Azka.

Rangga membuat susu dengan gerakan cepat, sehingga saat menuangkan bubuk susu ke dalam botol jadi tumpah tercecer diatas meja. Ia pernah memarahi Flora karena membuat susu dan bubuk susunya tercecer diatas meja, dan sekarang ialah yang melakukan itu. Karena emosi yang menguasainya saat ini membuatnya tidak peduli. Mengingat bagaimana Kiara tertawa dan tersenyum saat mengobrol bersama Arkan, dan Azka yang cekikikan khas bayi saat Arkan memasang ekspresi lucu membuatnya sangat kesal, ia benar-benar tidak suka melihat hal tersebut.

Sementara Rangga membuat susu, Flora mencoba menenangkan Azka yang menangis. Mungkin karena sudah terbiasa bersama Flora, tangis Azka mulai mereda saat tantenya itu mengusap-usap kepala serta menepuk-nepuk pelan bokongnya.

Flora lalu mengarahkan tatapannya pada Rangga yang membuat susu, ia sontak saja menghampiri suaminya ketika melihat Rangga menuangkan bubuk susu lebih dari takaran yang sesuai dengan botol susunya.

"Kak Rangga, bukan seperti itu."

"Aku juga bisa!" Sentak Rangga seraya menjauhkan botol susu saat Flora hendak mengambilnya.

"Tapi takaran yang kak Rangga masukkan itu kebanyakan, Azka bisa batuk kalau susunya kemanisan."

Rangga terdiam sejenak, netranya yang menatap tajam Flora berpindah pada botol susu yang dipegangnya. Dari tekstur warna memang terlihat sangat kental dari biasanya yang sering dibuat Flora. "Aku akan membuat yang baru." Ujarnya.

"Biar aku saja, Kak Rangga sebaiknya pergi membersihkan diri." Kata Flora lalu merebut botol susu di tangan Rangga. Ia benar-benar kesal terhadap sikap Rangga saat ini, sekarang bukan waktunya untuk berdebat dan Azka harus diutamakan.

Rangga mematung memperhatikan cara Flora membuat susu dan ia akui tadi memang memberi susu dengan takaran kebanyakan. Dan itu semua karena merasa kesal mengingat kebersamaan anak-anaknya dengan pria lain dan pria itu adalah mantan kekasihnya Flora.

Usai membuat susu, Flora lalu menghampiri Azka yang masih terdengar menangis pelan. Ketika dot menyentuh bibirnya, Azka langsung menghisapnya dengan lahap seiring kedua matanya yang terpejam. Setelah memastikan Azka benar-benar tertidur, Flora lalu menghampiri Rangga yang masih berdiri di tempatnya.

"Sekarang Kak Rangga mandi dulu ya, biar aku siapkan pakaian Kak Rangga." Ujarnya lalu berbalik dan melangkah menuju lemari. Meski merasa kesal dengan sikap Rangga tadi, namun ia mencoba untuk tetap tenang dan melakukan apa yang sudah biasa ia lakukan dalam beberapa bulan ini. Menyiapkan keperluan kecil Rangga termasuk menyiapkan pakaian untuk suaminya itu.

"Kalau kalian ternyata tidak bisa saling melepaskan. Lanjutkan saja hubungan kalian, tapi jangan bawa anak-anakku jika ingin ketemuan di luar sana."

Ucapan Rangga berhasil menghentikan langkah Flora yang sudah sangat dekat dengan lemari, gadis itu lalu memutar tubuhnya berbalik menatap Rangga dengan kening mengkerut.

"Apa maksud Kak Rangga berbicara seperti itu?"

Rangga tersenyum miring, "Tidak usah berpura-pura, Flo. Aku tahu kamu membawa Azka dan Kia pergi jalan-jalan itu hanya alasan kan untuk bertemu Arkan?"

Flora sontak saja terkejut mendengarnya. Ucapan Rangga barusan adalah tuduhan, hari ini ia memang bertemu Arkan tapi tidak seperti apa yang dikatakan suaminya itu.

"Jaga ucapan Kak Rangga, aku tidak seperti apa yang Kak Rangga katakan. Saat aku memutuskan menikah dengan kakak, aku juga memutuskan hubunganku dengan Kak Arkan. Dan ucapan Kak Rangga barusan itu adalah tuduhan dan aku tidak terima dituduh seperti itu!" Tekan Flora dengan mata yang nampak berkaca-kaca.

"Aku tidak menuduh, aku berbicara fakta. Dengan mata kepalaku sendiri, aku melihatmu bersama Arkan di restoran."

Jika biasanya seorang istri akan terkejut bahkan ketakutan saat ketahuan oleh suaminya bertemu laki-laki lain diluar sana, tapi tidak dengan Flora. Gadis itu justru tersenyum tipis sembari menggeleng pelan kepalanya, karena ia tidak merasa melakukan sesuatu seperti apa yang dikatakan suaminya itu.

"Yah, hari ini aku memang bertemu Kak Arkan, tapi perlu Kak Rangga ketahui bahwa kami tidak sengaja bertemu. Dan maaf aku pulang telat. Itu karena aku ke rumah Mama menitipkan Kia dan Azka. Aku pergi ke makam Kak Fiona bersama Kak Arkan." Ucap Flora dengan jujur. Benar kata Arkan, mereka masih saudara dan tidak salah jika bertemu, lagipula mereka masih menjaga sikap dan batasan. Dan pergi ke makam Fiona itu juga tidak salah karena mereka murni hanya untuk menziarahi makam saudara mereka, tidak untuk yang lain atau sengaja pergi berdua.

"Aku sudah berkata jujur, tapi terserah Kak Rangga mau percaya atau tidak. Karena bagaimanapun aku berusaha melakukan yang terbaik untuk pernikahan kita, aku tetap salah di mata Kak Rangga." Usai mengatakan itu, Flora lalu membalik badannya. Melangkah ke lemari lalu mengambil pakaian ganti untuk Rangga.

Rangga hanya bisa terdiam mendengar penuturan Flora. Ia memang mengira pertemuan Flora dan Arkan di restoran itu karena mereka sengaja untuk bertemu, tapi tidak menyangka jika Flora akan berkata jujur. Biasanya, istri akan berkelit bila ketahuan namun Flora mengatakan tanpa ada yang ditutupi.

1
Athallah Linggar
Arkan kamu laki2 hebat,pasti dpt perempuan yg lebih baik dr flora . 💪💪☺️☺️
Athallah Linggar
Rangga2x,pkiran loh flora dh ga perawan kan? loh aja duda anak 2,masih mgharap perawan aja,dasar laki2 gebleg
Athallah Linggar
Harusnya biarkan rangga selesai makan dlu mam,baru dibahas lg masalah nikah. Gimn sih jd ibu ga ada peka sedikitpun dg keadaan anaknya 🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦
Susanti Salwa
Luar biasa
bunda DF 💞
bagus ceritanya
prima yanary
Luar biasa
Sarah Yuniani
luar biasa kamu arkan
Sarah Yuniani
selalu penyesalan datang terlambat
Sarah Yuniani
Rangga sebagai laki laki egois
Yuningsih Nining
Kecewa
Yuningsih Nining
Buruk
MiMi Chan
ok
Neli Allen
biasanya cinta dsebut cinta segi 3 sekarang ada cinta segi 4 😀😂
Neli Allen
hati2 ya kalian jangan ngebur ngebut jangan sampai kejadian yg gak di inginkan
Neli Allen
cantik and ganteng thor
Neli Allen
iya arkan gak papa kok pacaran stelah halal
Neli Allen
malu malu tapi mau ya thor 😀🤣🤣 gak papa namanya juga nikah karna kesalahan tanpa sengaja.lama2 jg terbiasa
Nuryati Yati
cinta segi empat ni kyk nya
Neli Allen
sedih nian Thor rasanya gak sanggup air mataku mengalir menganak sungai walaupun ini cerita tp rasanya ini benaran ada thor walaupun aku tak pernah marasakan itu 😭😭😭😭😭😭
Neli Allen
susah jg thor klou seperti itu .mau dibawa kemana hubungan ini thor maju kena mundur kena nanti thor




klou untuk soal masak memasak aku bukan anak bungsu .dulunya waktu aku nikah jg gak bisa masak loh 😀🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!