Cinta setelah pernikahan tumbuh dihati Leo tapi bagaimana dengan kontrak pernikahan yang sudah terlanjur dia tanda tangani bersama istri kecilnya?.
pernikahan yang direncanakan hanya untuk menghindari malu serta menjaga image keluarga dan akan diakhiri setelah 3 bulan oleh Leo kini berubah menjadi Mala petaka dimana rasa cinta tumbuh setelah pernikahan disepanjang mereka bersama.
Pria sejati tidak mengingkari apa yang sudah dia ucapkan tapi Leo juga tidak bisa melawan apa kata hatinya .
Apakah jalan yang akan Leo pilih komitmen atau perasaan?
yuk baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Daddy capek
" Ihhhh, kalian jahat nggak mau lagi temenan" ucap Cia ngambek .
" Berhenti ngambek Bebz , kamu gemesin nanti om Leo beneran pengen " tawa Loli dan Anya mencubit pipi Cia yang beneran lucu kalau sudah ngambek .
" Ehhhh, kenapa kalian membuli Cia ku" ucap Divo yang sedari tadi memperhatikan Loli dan Anya yang terus bicara tapi membuat ekspresi wajah Cia semakin takut .
" Cia ku , hellow " ucap mereka tidak terima .
" Kamu nggak papa kan ?" tanya Divo menunduk kearah Cia .
" Ihhh, minggir nggak " ucap Loli dengan galak .
" Ya tapi kalian nggak usah buat Cia takut juga " suara keras Divo .
" Ya maaf, kami becanda " ucap Anya dan Loli menurunkan nada bicaranya ketika melihat Cia yang memang hanya diam saja dengan ekspresi takut .
" Cia kamu kenapa ?" ucap Divo berjongkok dihadapan Cia .
" Ehhh, Aku nggak papa kok " ucap Cia kembali tersadar setelah lama melamun .
" Kok kamu disini Vo?" tanya Cia melihat Divo yang taunya sudah berjongkok dihadapan nya .
" Kamu beneran nggak papa?" tanya Divo memastikan.
" Aku nggak papa" kata Cia setelah itu Divo pergi .
" Emang apa yang terjadi ?" tanya Cia pada Anya dan Loli sungguh pikiran mengalihkan fokus Cia hingga tidak menyadari apa yang terjadi disekitarnya .
" Divo marahin kami gara-gara bikin kamu takut " ucap Anya .
" Hahhh" Cia malah semakin bingung dengan apa yang Anya katakan .
" Kamu mikirin apa sih Bebz ?" tanya Loli memilih mengalihkan topik pembicaraan.
" Nggak tau , tiba-tiba perasaan aku nggak enak aja " ucap Cia .
..........
Jam istirahat.
" Lama banget ke toilet nya , kencing batu ?" tanya Loli dan Anya yang duduk di kursi lapangan basket menunggu Cia yang katanya ke toilet sebentar.
" Aku ketemu Rangga anak jurusan TIk " cerita Cia duduk di atas paha Anya dan Loli yang duduk bersebelahan.
" Wahhh, serius Bebz dia bilang apa ?" tanya Loli dan Anya antusias memeluk Cia.
" Dia bilang suka aku jadi aku mintai duit , ayo kita jajan" ajak Cia menunjukkan dua lembar uang lima puluh yang diberikan Rangga .
" Astaga tuhan " Loli dan Anya sampai shock mendengar Cia .
" Hehehe , lumayan ayo jajan seblak " ucap Cia menarik kedua tangan sahabat nya .
" Bebz , kamu kalau nggak suka jangan kasih orang harapan apalagi kamu udah punya suami " nasehat Loli dengan tulus sebagai sahabat.
" Mana ada Cia ngasih harapan dia cuma minta duit , ini kamu juga ikut makan nya " ucap Anya dengan polos sangat menikmati traktiran.
" Hehhh" Loli menoyor kepala Anya yang malah menikmati sekali .
" Bukan begitu Loli , mereka saja yang bodoh dan tergila-gila pada Cia sampai sudah punya suamipun masih di pepetnya jadi yaudah tanggung konsekuensi" jawaban realistis Anya.
" Aku cuma minta jajan katanya sayang aku " tawa petakilan Cia yang berakhir Loli menampar pahanya.
" Iya, iya maaf kamu kayak Om Leo deh pemarah " Cia masih tertawa sekalipun tatapan maut Loli sudah keluar .
" Tapi memang nggak ada yang percaya Cia kamu mencintai Om Leo dan kebanyakan teman-teman bilang kalau kamu menikah hanya untuk kepentingan bisnis dan paksaan dari orang tua " jawab Anya yang sebelumnya juga berfikir begitu sebelum Cia menjelaskan semuanya.
" Ya aku memang tidak mencintai Om Leo jadi untuk apa aku memaksa orang percaya " pernyataan Cia menikmati seblak nya .
" Terus siapa yang kamu cintai ?" tanya Loli .
" Belum ada " jawab Cia jujur .
Cia sering minta duit bukan karena tidak punya atau matre tapi senang saja dikasih uang jajan .
..........
Malam harinya.
" Om Leo kemana sih belum pulang jam segini , mana ditelfon tidak aktif?" ucap Cia yang duduk di tengah ranjang menatap jam yang hampir menunjukkan pukul 10 .
Walaupun setiap hari Leo mengomeli nya tapi tanpa Leo dia sedikit kesepian namun lebih pada kepikiran karena tumben pria yang biasa pulang tepat waktu tiba-tiba sampai larut malam belum pulang .
" Daddy " suara kecil Cia begitu Leo masuk .
Tapi tampilannya sungguh hot walaupun wajahnya lelah , memakai style kemeja hitam yang digulung sampai siku dengan beberapa kancing bagian atas terbuka plus nya rambut acak-acakan.
Tidak banyak yang Leo kerjakan dia hanya melepas sepatu dan berbaring di atas ranjang.
" Geser " ucap Leo singkat melihat Cia yang duduk ditengah ranjang .
Leo meluruskan kakinya dengan nafas panjang pertanda begitu lelah .
" Daddy tidak makan dulu ?" tanya Cia dengan pelan menatap Leo yang berbaring telentang sudah memejamkan mata .
" Sudah tadi di kantor " jawab Leo berbaring miring menghadap Cia.
" Aku selimuti ya Daddy " ucap Cia gerak cepat dari pada matanya berdosa menatap tubuh Leo yang terlihat separuh dari kemejanya yang terbuka.
" Tidak , rasanya sangat gerah " ucap Leo yang malah membuka satu lagi kancing kemejanya.
" Kenapa kamu menatap begitu?" tanya Leo setelah beberapa saat menyadari Cia yang duduk itu menatapnya terus .
" Daddy capek ya sini aku pijit kepalanya" ucap Cia yang murni kasihan melihat wajah lelah Leo yang seperti sedang sakit kepala .
" mmmh" Leo mendekatkan kepalanya.
Cia menyingkap selimut yang menutupi kaki nya " baring di pangkuan aku Om biar aku pijit nya nggak usah " ucap Cia .
Leo menatap paha mulut Cia yang tidak tertutup apapun karena dia hanya memakai piyama celana pendek namun karena kepalanya pusing Leo tetap berbaring sesuai instruksi Cia .
" Bagian belakang " pinta Leo berbaring miring menghadap perut Cia tapi pipi nya malah jadi bersentuhan dengan paha Cia yang tidak tertutup apapun.
" Disini?" tanya Cia terus memijit .
" Mmmh" Leo mulai merasakan sakit kepalanya mereda apalagi menghirup aroma soft dari tubuh Cia.
" Daddy lembur ya tadi?" tanya Cia yang diangguki Leo yang perlahan memejamkan mata.
Setelah Leo tertidur pelan-pelan Cia meletakkan kepala Leo kebantal agar tidak terbangun .
Begitu kepala pindah keatas bantal Leo tidur telentang sehingga Cia langsung menutup mata .
" Astaga tuhan, dilihat dosa nggak dilihat barang bagus " batin Cia diam-diam mengintip dan akhirnya membuka mata .
Mata Cia menatap dengan intens tubuh Leo yang ternyata kekar luar biasa .
" Akkkh, Cia kendalikan pikiran mu " batin Cia menepuk kepala nya sendiri rasa penasaran membuat dia memperhatikan tubuh Leo sampai ke bawah sana .
" Pakai selimut ya Om nanti dosa aku makin banyak " ucap Cia menyelimuti tubuh Leo sampai kebagian atas lalu ikut berbaring dan tidur memunggungi Leo.
tengah malam .
Tangan Leo meraba remote diatas nakas untuk mematikan lampu yang menyala membuat tidurnya tidak nyaman .
" Kemana remote nya " ucap Leo akhirnya membuka mata dan mengedarkan pandangannya.
Langsung hilang kantuk dimata mata Leo melihat Cia yang tidur tidak pakai selimut .
" Astaga" tak lama Leo sadar kalau selimut full ditubuhnya ya wajar Cia tidak dapat .
" Kamu kalau baik manis juga " ucap Leo menyelimuti Cia.
tapi emang serem sih kalau tengah malam di RS sepi banget
awas pak dokter jangan jadi pebinor ya