Penyesalan ( Karena Telah Selingkuh )

Dimana Alaska yang telah tiba di Perusahaannya, kini dia duduk dikursinya dengan wajahnya yang sangat sedih..

Dia benar-benar belum bisa menerima kenyataan ini karena dia sangat mencintai Aluna..

Tok.. Tok..

Terdengar suara ketukkan pintu, seketika Alaska menjadi tersadar dari rasa sedihnya..

" Masuklah".. Perintah Alaska

Tak lama kemudian masuklah Asistennya Alaska..

" Ada yang bisa saya bantu Tuan?".. Tanya Radhika kepada Alaska

" Tolong kamu carikan informasi tentang kehidupannya Sienna dan serahkan kepada saya dengan cepat".. Ucap Alaska dengan nada dinginnya

" Baik Tuan saya akan mencarinya".. Jawab Radhika dan pergi

Alaska memijat pelipisnya dia merasakan sangat-sangat pusing, kini Alaska mengambil ponselnya dan menekan tombolnya..

Saat tombolnya ditekan terlihat wajah Aluna yang masih di wallpaper ponselnya..

Dan mengusap-usap layar ponselnya itu..

" Maafkan aku telah menyakitimu, namun aku tidak bisa mengatakan sejujurnya bahwa Sienna sahabatmu itu sangat kejam dan licik aku tidak ingin dia menyakitimu makanya aku mengatakan perkataan bohong".. Gumam Alaska dengan air matanya yang mengalir

Alaska menempelkan ponselnya tepat diwajahnya dengan air matanya sangat mengalir, dia benar-benar hancur kali ini andai saja kemarin dia mendengarkan perkataan Ibunya mungkin ini tidak akan terjadi..

Sebelum Sienna diterima sebagai Sekertaris Alaska, Rossa sudah mengatakan bahwa Rossa punya firasat buruk tentang Sienna dari awal dia tidak menyukai Sienna karena sikapnya benar-benar tidak ada sopan santunnya..

Berbeda saat Rossa bertemu Aluna untuk pertama kalinya, Aluna sangat sopan dan pemalu hal itu membuat Rossa sudah sangat menyukai Aluna sehingga sampai dia menikah Rossa lebih menyayangi Aluna daripada Alaska..

***

Beberapa jam kemudian kembalilah Radhika dengan membawa sebuah informasi Sienna..

Tok... Tok..

" Masuklah".. Ucap Alaska sambil mengotak-atik laptopnya

Ceklek..

" Tuan ini informasi yang Anda inginkan".. Ucap Radhika saat masuk kedalam ruangannya Alaska

" Kemarilah".. Jawab Alaska sambil meminta informasi itu

Radhika memberika satu flashdisk kecil dengan cepatnya Alaska menyambungkannya kelaptopnya.. Saat sudah tersambung Alaska mulai membaca semua informasi yang didapat oleh Radhika..

Matanya benar-benar tidak pernah lari dari layar laptop itu, rasa tidak percaya namun kenyataannya sudah begitu..

" Dari awal sampai akhir kehidupannya sangat normal seperti Aluna namun mengapa saat Aluna menikah dia melakukan hal seperti itu?".. Ucap Alaska sambil memikirkan hal itu

" Sepertinya dia sengaja melakukannya Tuan".. Sahut Radhika membuat mata Alaska menatapnya

" Maksud kamu?".. Tanya Alaska dengan bingungnya

" Disaat Nona Aluna menikah dengan Tuan, mungkin dia merasa iri karena Tuan sangat memanjakan dan meratukan Nona Aluna sehingga dari rasa iri itu timbullah niat untuk mengambilnya".. Jawab Radhika membuat Alaska seketika berpikir

Awalnya Alaska berpikir dengan keras, namun tak lama yang dikatakan Radhika adalah benar dari iri timbullah niat untuk mengambilnya..

Kepala Alaska rasanya sangat mau pecah kini dia mencoba untuk menangkan dirinya.. Alaska bangun dari duduknya dan berjalan kearah kulkasnya dia mengambil bir yang sangat cukup kuat dan membawanya kembali kemejanya..

Radhika yang melihat itu mencoba untuk menegur Alaska..

" Tuan jika ada Nona Aluna maka Tuan akan dimarah sama Nona Aluna".. Ucap Radhika membuat Alaska terkekeh

" Sekarang Aluna sudah pergi Radhika, saya benar-benar hancur kali ini kehilangan orang yang saya cintai dan sayangi".. Jawab Alaska sambil meneguk birnya itu

Radhika ingin menahannya, namun dia tau bahwa Bosnya sekarang sangat-sangat hancur karena kenyataan ini..

Alaska semakin menjadi meminum birnya itu, dia benar-benar menghabiskannya dalam sekejap saja..

Karena dia ingin otaknya tenang dan damai jadi itulah Alaska meminum bir agar dia merasa tenang dan damai..