NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Duda / CEO / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:707.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Yhunie Arthi

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4. PENJELASAN

Rion melepaskan cengkeraman tangannya dari leher gadis di depannya ini saat ia melihat gadis tersebut sudah kesulitan bernapas. Tatapannya tidak melembut sama sekali, masih menatap tidak suka penuh dengan penilaian dari gadis bernama Liliana Larossa ini.

"Katakan tujuanmu sekarang?" tuntut Rion.

Lili berusaha keras mengembalikan ritme napasnya. Lehernya terasa sakit dan panas bekas dari cengkeraman tangan pria tersebut. Satu hal yang ia pikirkan tentang pria di depannya ini, gila.

"Katakan sekarang!" seru Rion yang tak lagi sabar.

"Sebenarnya apa yang Anda maksud? Kenapa tiba-tiba mencekik dan berkata hal tidak masuk akal itu?" tantang Lili. Jelas kalau ia tidak suka dengan sikap dari pria di depannya ini. Bahkan Lili tidak takut untuk menatap garang pria tersebut, terutama setelah apa yang dilakukannya barusan hingga membuat Lili berpikir kalau ia akan mati kekurangan oksigen.

Rion mengambil langkah ke depan, berdiri begitu dekat dengan gadis tersebut. Memberitahu dengan jelas perbedaan tinggi badan antara keduanya yang signifikan. Membuat Rion merasa mengintimidasi karena menatap ke bawah akibat ukuran tinggi sang gadis yang hanya sebatas dadanya saja.

"Kau menggunakan Lucas untuk niat jahat bukan? Mendekatiku atau uangku kali ini? Aku tidak akan percaya kalau kau bilang tidak, karena sejak masuk melewati pintu itu terlihat jelas kalau kau mengenalku dengan baik," desis Rion.

"Anda bahkan belum mendengar penjelasan saya tapi sudah menuduh sembarangan. Mana mungkin saya memanfaatkan bocah menggemaskan itu untuk uang. Lagipula bagaimana mungkin saya tidak mengenal Anda sedangkan Anda adalah atasan saya di perusahaan," jawab Lili yang tidak kalah mengintimidasi dengan pandangan galaknya, walau sebenarnya tidak berhasil sama sekali.

"Atasan?" Rion bingung.

"Perusahaan Lorenzo, saya bekerja di sana sebagai IT Anda sejak setahun lalu," Lili menjawab kebingungan Rion.

"Kau salah satu karyawanku?" Senyum meremehkan terpatri di wajah pria tersebut, tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh gadis di depannya ini.

"Kenapa?" tanya Lili yang heran dengan sikap Rion ini.

"Kau bilang kau salah satu orang IT perusahaan? Orang yang mengatur sistem teknologi dan digital di sana? Bullshit. Jika ingin berbohong pastikan masuk akal. Orang IT perusahaan Lorenzo bukan orang sembarangan, apalagi perempuan penjual tampang sepertimu," cela Rion dengan tawa hina.

Ah, Lili marah sekarang. Ia menatap Rion penuh amarah. Ekspresi gadis itu jelas sekali tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh sang pria. Tangannya mengepal menahan gejolak amarah dalam diri. Ingin sekali memukul pria itu dengan keras sekarang.

"Kau ingin uang? Akan kuberikan sebanyak yang kau mau, tapi pastikan jangan pernah muncul dihadapanku dan anakku lagi," tukas Rion dengan pandangan yang kembali penuh cela.

Geram dengan yang dikatakan oleh Rion. Dengan cepat dan keras Lili mencengkeram kerah baju pria tersebut, menariknya ke depan hingga wajah pria itu sejajar dengan wajah Lili. Murka sudah gadis tersebut, netra cokelatnya memandang Rion dengan sangat dingin. Gadis itu seolah sampai melupakan ketakutan yang ada dalam dirinya selama ini akibat sikap arogan Rion. Harga dirinya lebih mendominasi kali ini dibandingkan rasa takut.

"Berani sekali kau menilaiku seperti itu, Tuan Rion Lorenzo. Asal kau tahu, aku menemukan Lucas di depan restoran ayahku, duduk kehujanan dan ketakutan. Menurutmu orang waras akan meninggalkan anak kecil seperti itu begitu saja? Aku bahkan tidak tahu apa pun mengenai hubunganmu dan Lucas sebelum aku masuk ke ruangan ini. Kau bisa tanyakan langsung kepada anakmu. Dan perihal pekerjaanku sebagai IT di perusahaanmu, akan kupastikan kau menyesal telah mengatakan hal seperti itu padaku," ucap Lili dengan setiap kata terasa seperti menusuk dan menyeramkan.

Rion bisa melihat kesungguhan dalam raut wajah Lili. Tak menyangka kalau gadis bertubuh jauh lebih kecil darinya itu memiliki keberanian melawan seorang Rion Lorenzo. Ini pertama kalinya dalam hidup Rion ia merasa harga dirinya menghilang dalam beberapa menit.

Lili melepaskan cengkeraman tangannya dari kerah baju Rion. Menghela napas panjang untuk menenangkan diri. Bisa ia lihat keterkejutan tergambar jelas di wajah pria tersebut, menduga kalau belum ada yang berani melakukan hal sekurang ajar itu padanya selama ini.

"Oke, kurasa aku yang salah di sini," ucap Rion mengalah. Ia bukan orang bodoh yang tidak bisa membedakan benar dan salah, terutama setelah melihat raut wajah Lili barusan. Jelas kalau gadis itu mengatakan kebenaran.

Lili hanya diam menatap Rion dengan tatapan yang belum berubah, masih dingin dan penuh amarah. Dirinya segera menjaga jarak dari pria itu ketika pikiran dan emosi Lili telah dapat ia kendalikan.

"Jadi kau sungguh karyawanku?" tanya Rion, hendak meluruskan masalah yang dibuatnya.

"Hmm," hanya itu yang Lili keluarkan sebagai jawaban.

"Dan kau menemukan Lucas di depan restoran ayahmu kemarin saat hujan lalu memutuskan untuk menjaganya? Kenapa tidak membawanya ke kantor polisi dan melaporkannya agar Lucas bisa kembali ke keluarganya." Rion mencoba untuk mengerti situasi.

"Jika kau melihat bagaimana ketakutannya Lucas kemarin, kau sendiri pun tidak akan tega membawanya ke kantor polisi," jawab Lili.

"Duduklah," suruh Rion, menunjuk sofa di ruangan itu dengan matanya.

Setelah menimbang beberapa saat, Lili menghela napas dan mengukuti ucapan Rion untuk duduk di sofa terdekat.

Rion mengikuti gadis itu untuk duduk di sofa satu dudukan, terus menatap lekat sang gadis. Mencoba membaca pikiran gadis tersebut yang seketika tidak dapat dibaca oleh Rion. Sepertinya amarah yang disulut oleh pria itu mengakibatkan perubahan signifikan dimana sang gadis memasang tembok tak tertembus.

"Jadi apa yang sebenarnya terjadi jika boleh tahu. Aku mendengar kau tadi menyebut bahwa Lucas diculik?" tanya Lili, telah melunturkan sedikit amarahnya.

"Benar, Lucas diculik kemarin siang saat dia sedang bermain di halaman depan. Sepertinya sudah diincar cukup lama. Lalu Dante memberitahu kalau Lucas kabur dari para penculik itu dan menghilang entah kemana. Aku sudah mencarinya sejak kemarin di sekitaran Baverlly Hill Street, tapi tidak menemukan apa pun," jelas Rion perlahan, masih memerhatikan perubahan ekspresi dan juga gelagat dari Lili.

"Baverlly Hiil? Lucas ada di Diego Street, di depan restoran ayahku. Sepuluh blok dari Baverlly Hill," kata Lili yang jelas kalau tempat yang disebutkan oleh Rion cukup jauh dari tempat dimana restoran ayahnya berada.

"Para penculik itu mengatakan kalau mereka kehilangan Lucas di Baverlly Hill. Damn, mereka berbohong padaku," umpat Rion dengan tangan mengepal memukul lengan sofa.

Pantas saja tidak ada kabar apa pun tentang anak hilang sejak kemarin. Tempat dimana Lucas diberitahukan menghilang tidak sesuai dengan kenyataannya. Dan rasanya tidak mungkin kalau Lucas berjalan sejauh itu dalam keadaan hujan sejak pagi. Dan kalau pun memang Lucas berjalan dari Baverlly Hill ke Diego, sudah pasti akan ditemukan oleh orang lain terlebih dahulu. Anak kecil berusia lima tahun berjalan dalam hujan, tentu akan menarik perhatian orang-orang dewasa untuk bertanya bahkan membawanya ke kantor polisi sebagai anak hilang.

Sebuah ketukan di pintu, membuat Lili dan Rion menoleh. Mendapati Dante datang dan berjalan masuk ke dalam setelah mendapatkan anggukan dari Rion kalau ia diperbolehkan masuk.

"Lucas menanyakan Nona Lili terus sejak tadi. Meminta agar Nona Lili segera datang ke kamarnya," kata Dante dengan mata melirik ke arah Lili.

Rion yang mendengar itu melihat ke arah Lili, "Mau ke kamarnya?" tanyanya.

"Jika diizinkan," kata Lili.

Rion berdiri dan mengulurkan tangan ke arah Lili, meminta agar gadis itu meraihnya dan berjalan bersama menuju ke kamar sang bocah.

Walau sempat ragu Lili akhirnya bangkit berdiri, namun menolak dengan cara sopan akan uluran tangan Rion.

Alis Rion bertaut ketika ia menatap gadis di sampingnya. Ia menyuruh Dante untuk duluan, sebelum akhirnya ia menyejajarkan wajahnya dengan wajah sang gadis. Tangan Rion menyentuh kembali leher Lili, kali ini jauh lebih lembut. Hanya jari-jarinya yang menyapu leher gadis tersebut.

Merinding Lili rasakan ketika lehernya di sentuh oleh pria itu tanpa aba-aba, membuat jantung sang gadis seketika berdetak keras saat mendapati betapa dekat wajah pria itu dengan wajahnya. Namun kali ini bisa ia lihat pandangan penuh penyesalan berbayang di manik aquamarine tersebut.

"Maaf. Karena selalu dikelilingi wanita yang ingin mendapatkan uangku bahkan menggunakan Lucas untuk mendekatiku, aku justru menyakitimu seperti ini tanpa mendengar penjelasanmu terlebih dahulu. Padahal kau sudah menyelamatkan Lucas. Sungguh, aku minta maaf, Liliana," ucap Rion tulus. Menyesal sudah karena telah menyakiti penyelamat anak laki-lakinya sekaligus karyawannya.

Lili memang sering mendengar bagaimana para karyawan perempuan selalu memuji ketampanan pimpinan mereka. Tapi ia tidak menyangka kalau ternyata semua pujian itu benar adanya. Bahkan untuk seorang Lili yang hampir tidak pernah tertarik dengan pria karena lebih suka sibuk akan pekerjaan dan aktivitasnya, ia bisa merasa jantungnya seakan mau lepas sekarang. Wajahnya telah bersemu merah muda, membuatnya berpaling dari pria itu untuk menutupi ronanya.

"T-tidak masalah. Kurasa itu karena kau sedang mencemaskan anakmu terutama setelah penculikan," kata Lili salah tingkah.

"Bicara tentang anak, kurasa Lucas akan mengamuk kalau dia harus menunggumu lebih lama. Sebaiknya kita segera ke kamarnya," Rion berkata seraya berjalan terlebih dahulu, membukakan pintu dan memersilahkan Lili untuk jalan duluan.

Lili berjalan sesuai arahan, tak berani melihat ke arah Rion. Berdoa meminta kepada Tuhan untuk mengingatkan agar selamat dari ketertarikan dari seorang Rion Lorenzo. Ia hanya ingin hidup damai jauh dari masalah.

1
Atik Marwati
ku kira rose yang ilang ternyata rod... syukurlah udah ketemu
siti Hasanah
tambah seru ni thor.... /Drool//Drool/
La Rue
oh Roderick bukan Bumblebee yg menghilang,syukurlah bertemu kembali akhirnya. Kiranya siapa yg sengaja ingin membawa pergi Roderick 🤔
Nurul Fariza
Selalu saya akan langkau episod untuk membaca kerana selalu 2 atau 3 episod akan bercerita kisah yang Sama.Kisah ini memang berbeza. Cerita yang mudah untuk difahami. Konflik yang mendebarkan/Casual/
JAM
novel ini ceritanya bangus ceritanya dan alurnya teratur, sehingga senang membacanya. sukses terua author. God Bless
Yhunie Arthi: terima kasih, semoga menghibur waktu senggangnya 🥰
total 1 replies
Yunita Aristya
jangan sampai di culik orang lagi
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
wehhh ternyataaa
La Rue
bumblebee ya, jangan lama² hilangnya 😱
Yhunie Arthi: /Slight//Slight//Slight/
total 1 replies
Denni Siahaan
bagus ceritanya perempuan nya gak lembel gak cengeng 👍
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
lilypad udah yg kyk di game zombie
Atik Marwati
pasti rose yang hilang
Indah Permatasari
Oh God, plis thor jangan bikin cerita kaya novel lainnya yaaa, harus beda pokoknya. Cerita nya di culik dan ngga ketemu keluarga sampai beberapa tahun😑 pliss, males banget setiap ketemu novel bercerita kayak gitu " salah satu si kembar di culik cuma buat alasan ajang bales dendam ke ortu si anak".
Yhunie Arthi: Hahaha, aman aja. saya nggak sedramatis itu. paling ilang diculik alien dan dijadiin pemimpin planet laen. Nggak canda aja 🤣
total 1 replies
Maizuki Bintang
pasti rose yg hilang
Yhunie Arthi: Bocil kematian dia itu 😭
total 1 replies
You Bitch
Bule 180CM? Lu lagi melawak Tor? 🗿🤣🤣 Yang benar aja, Tinggi rata² Western itu 190an. Lah ini 180? Asia kali 🤓🤣
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@: masa sih rata2 mrk 190cm?? lah gmn dengan aktor mrk? kyknya byk juga yg dibawah 180cm.lagipula othor tulis 180cm lebih.
Yhunie Arthi: Sorry, saya udah research duluan ya. San Francisco itu Amerika dan tinggi rata-rata pria Amerika itu 175.3 dan di cerita saya menggunakan kata 180an cm yang artinya lebih dari 180 cm agar pembaca bisa berimajinasi sendiri, dan tinggi 190 cm itu bisanya pemain basket international seperti MBI. dan untuk asia tinggi rata-rata pria 165-170 an. Bahkan yang eropa yang memiliki tinggi badan melebihi benua lain rata-rata sekarang 180 an. Gampangnya google aja yah. soalnya Basic cerita saya wajib research dulu bahkan untuk nama tol sekalipun. But makasih informasinya /Smirk/
total 2 replies
Lina Wahyu Ratnasari
mantul.. Lucas is the best.. lanjut ekstra partnya.. klo perlu sesi kedua untuk anak²nya Rion dan Lili...
Yhunie Arthi: Semoga ketemu konsep bagus ya kalau ada sekuelnya para bocah /Determined/
total 1 replies
ros
ceritanya menarik 👍
Yulia
bagus
Pucung Pucung
Thor,klau bisa buat cerita nya anak Rion sampai dewasa Thor .cerita nya sangat bagus😉😉😌😌
Yhunie Arthi: Lihat nanti ya, sedang dipikirkan konsep ceritanya /Chuckle/
total 1 replies
emma
Luar biasa
Anna Rakhmawaty
cerita yg bagus👍🤗
Yhunie Arthi: terima kasih ya udah baca sampai akhir cerita, dan juga dukungannya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!