Shanum mendapat kabar bahwa ayahnya sakit. Demi menuruti permintaan sang ayah, ia pun harus rela menjalani perjodohan dengan seorang pria.
Siapa sangka pria yang dijodohkan dengan dirinya adalah Arga, mantan kekasih Shanum yang pernah menggores luka mendalam di masa silam. Membuat Shanum trauma untuk menjalin cinta lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Hantu Cantik
"Akhhhh!!"
Arga berteriak histeris sembari menutup mata saat melihat penampakan sosok wanita yang ada di hadapannya. Ia benar-benar takut, hingga tak berani membuka mata.
"Hei! Kenapa kamu?"
Setelah mendengar ucapan tersebut, Arga pun langsung membuka mata. Ia cukup terkejut karena ternyata yang ia lihat bukanlah sosok hantu melainkan Shanum.
"Kenapa kamu berpenampilan seperti itu? Menyeramkan seperti hantu," ujar Arga.
Bagaimana Arga tidak takut? Shanum saat ini mengenakan baju daster piyama berwarna putih, dan rambut wanita tersebut sangat berantakan hingga menutupi sebagian wajahnya.
"Mana ada hantu cantik seperti ini," celetuk Shanum melewati Arga. Wanita itu mengambil sebotol air mineral yang ada di sana.
"Cantik dari mananya," gerutu Arga menenggak botol air mineral yang ada di tangannya.
"Kamu punya stok mie instan?" Shanum memegangi perutnya yang telah berbunyi sedari tadi. Rasa lapar kerap kali menyerangnya di malam hari. Beruntungnya Shanum memiliki berat yang cenderung ideal. Meskipun makan banyak, berat badannya tidak akan bertambah.
"Ada di sana," Arga menunjuk tempat penyimpanan mie instan tersebut.
Shanum pun berjalan menuju ke tempat itu. Ia menghidupkan lampu dapur, dan membuka tempat penyimpanan mie instan tersebut.
"Mie cup saja supaya lebih praktis," gumamnya mengambil salah satu mie yang ada di sana.
Arga duduk di salah satu kursi mini bar yang ada di dapur. Pria itu memperhatikan Shanum membuka wadah mie tersebut dan menyeduhnya dengan air panas. Ia sedikit terkejut karena ternyata Arga belum kembali ke kamarnya.
"Kenapa kamu di sini?" tanya Shanum.
"Kenapa kamu bertanya? Ini rumahku," jawab Arga angkuh.
Shanum berdecak sebal, ingin sekali rasanya ia menumpahkan air panas yang ada di dalam cup mie tersebut ke wajah Arga.
"Terserah kamu saja!" tukas Shanum yang juga duduk di salah satu kursi tersebut.
Sembari menunggu mienya siap disantap, Shanum memilih memainkan ponselnya dari pada mengajak pria yang ada di depannya ini mengobrol.
Mie tersebut sudah siap disantap. Shanum membuka tutupnya, dan aroma dari makanan itu tentu saja membuat perut Arga juga merasa lapar.
"Hei! Buatkan aku satu," ujar Arga.
"Buat saja sendiri sana," jawab Shanum singkat.
"Tugas istri itu melayani sua ...."
"Hei! Hei! Hei! Jangan lupakan kontrak yang telah kamu tanda tangani. Buat sendiri saja sana dan jangan menggangguku!" tukas Shanum.
Arga hanya bisa menahan rasa kesalnya. Ia beranjak dari kursi, untuk membuat mie instan yang sama persis seperti milik istrinya itu.
"Sedikit bertindak tetapi banyak maunya. Dasar wanita!!" batin Arga.
.....
Keesokan harinya, Shanum masih bergumul di bawah selimutnya. Wanita itu benar-benar tidur dengan nyenyak setelah mengisi perutnya dengan mie instan semalam.
Namun, suara bising dari luar membuat Shanum kesal. Pasalnya ketukan pintu terdengar sedari tadi tanpa berhenti. Shanum tahu jika yang melakukan hal itu pasti Arga, karena memang pria itu sedari tadi berteriak memanggil namanya.
Shanum mencoba menutup telinganya dengan bantal, tetapi ketukan pintu itu benar-benar mengganggu. Tak berhenti sedari tadi meskipun telah lama dibiarkan.
Shanum beranjak dari tempat tidurnya dengan kondisi yang acak-acakan. Ia langsung membukakan pintu sembari memperlihatkan keningnya yang berkerut.
"Ada apa?" tukas Shanum.
"Ayo lari pagi!" ajak Arga.
"Malas! Aku mau tidur," jawab Shanum kembali menutup pintunya, akan tetapi Arga menahan pintu tersebut dengan kakinya membuat pintu itu tidak tertutup dengan rapat.
"Kamu ini kenapa? Bisakah untuk tidak menggangguku, hah?!" Shanum tersulut emosi hingga wanita tersebut kembali mengeluarkan suara yang cukup nyaring di pagi ini.
"Tunggu!"
Kening Shanum berkerut saat Arga memberikan ponsel padanya. Shanum pun melihat layar menyala itu, dan betapa terkejutnya ia mendapati layar ponsel Arga tengah memperlihatkan wajah kedua orang tuanya. Rupanya Arga tengah melakukan panggilan video dengan kedua orang tua Shanum.
"Ma, Pa," ujar Shanum
"Bagus! Istri modelan apa kamu? Suami sudah lama bangun tetapi kamu masih nyaman di atas kasur!" protes Bu Lina saat melihat kelakuan putrinya.
"Pergi jogging sana! Papa tidak mau anak papa menjadi pemalas," kali ini Pak Bayu lah yang berbicara.
"Baik Pa," ucap Shanum patuh.
Tak lama kemudian, panggilan video itu pun berakhir. Shanum menatap wajah pria yang tengah menyenderkan punggungnya pada pintu. Wanita itu mengangkat ponsel Arga, berniat hendak membantingnya.
Namun, saat melihat merk ponsel dan kisaran harganya yang cukup fantastis, membuat Shanum pun mengurungkan niatnya. Ia memilih menyerahkan benda canggih itu pada Arga.
"Kenapa tidak jadi dibanting?" sindir Arga.
"Aku tidak mau membuang uangku dengan percuma. Dari pada mengganti ponselmu, mending aku investasikan uang itu untuk perutku," ucap Shanum.
"Tunggu di luar, aku ganti baju terlebih dahulu," lanjutnya dengan nada yang sangat terpaksa.
Shanum menutup pintunya dengan keras. Arga hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sang istri.
Maafkan aku ya gengs, karena membuat kalian menunggu sampai bertahun-tahun 😅 Terima kasih banyak buat kalian yang sudah membaca karyaku sampai selesai. Berkat dukungan dari kalian, aku bisa menamatkan kisah Arga dan Shanum. Berat sih, sangat berat namatinnya karena aku dilanda mager bgt, ngga cuma itu aja aku juga males mikir. Astaga🤦....
Sebenarnya kisah Shanum dan Arga ini diambil sedikit dari kisahku, dimana aku yang sampai saat ini masih menjadi pejuang garis dua. Semoga saja ya, Allah mempercepat karena umurku hampir kepala 3😅
Intinya aku berterima kasih sebanyak-banyaknya sama kalian, tanpa kalian aku hanyalah remahan rengginang yang berada di kaleng Khong Guan. Udah dulu ceramahnya, semoga kita berjumpa lagi di karya aku yang lainnya. Biar ngga bosen nunggu, baca aja yg tamat wkwkwk. Itu pun kalau kalian berkenan hahaha ....
Udah ya, udah sangat panjang. Ngetiknya di kolom komentar biar nanti jadi top komen wkwkwkw. Sekian dan terima kasih. Ketjup manjahhh dari othor termager ini 💋💋💋💋💋♥️♥️♥️