NovelToon NovelToon
Dikejar Cinta Om Duda

Dikejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:11.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

AREA DEWASA+

"Sudah ku bilang, kalau memang jodoh ku pasti tidak akan kemana!" ucap Marvel sambil memandang wanita yang selama ini menghilang entah kemana.

Sejak sekolah menengah atas, Kiran tidak pernah menduga jika ia akan di sukai oleh seorang pria yang terpaut usia dua belas tahun darinya.

Kiran sangat risih, gadis ini tidak suka dengan tatapan Marvel yang suka melihat dirinya dengan penuh nafsu.

Marvel, seorang pria tampan yang harus rela pernikahannya kandas di saat usia pernikahannya baru berjalan satu hari. Bukan tanpa alasan, semua itu di karenakan mantan istri Marvel tiba-tiba menggugat cerai dan lebih memilih pergi bersama laki-laki lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

"Duduklah Kiran, ibu sudah memasak banyak lauk untuk merayakan hari kelulusan mu," ucap Desi ramah dengan senyum lebarnya.

Kiran menatap heran, gadis curiga jika Desi sedang merencanakan sesuatu untuk dirinya.

"Kenapa kau diam saja, duduk dan nikmati makanan mu!" tegur Hasan pada anaknya.

"Sangat mencurigakan!" seru Kira dengan entengnya.

"Kau ini kenapa sih Kiran?" tanya Sika, "kita baik salah. Aku dan ibu selalu kau pandang jahat. Aku sedih sekali."

"Kiran,...!" sekali lagi Hasan menegur Kiran.

Mau tidak mau Kiran duduk, mengambil piring dan mengisinya dengan makanan. Meski berasa, tapi makanan ini terlalu asing untuk masuk ke dalam mulut Kiran. Sejak Desi dan Sika masuk ke dalam rumah ini, Kiran sudah tidak pernah lagi merasakan nikmatnya masakan rumahan.

Selesai makan, Kiran bergegas kembali ke kamarnya. Tidak peduli jika Hasan terus berteriak memarahinya.

Malam telah berganti pagi, seperti biasa Kiran bergegas untuk berangkat bekerja. Tidak ada harapan untuk dirinya melanjutkan kuliah, ayahnya sama sekali tidak peduli akan masa depan dirinya.

Gama sangat sibuk mengurus berkas untuk melanjutkan pendidikannya. Jadi, sudah beberapa hari ini Kiran berangkat kerja naik kendaraan umum.

"Hanya gerimis, kenapa jalanan sangat sepi?"

Kiran terus melanjutkan langkahnya menuju ujung jalan. Tapi, tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang berhenti tepat di sampingnya lalu menyeret Kiran masuk kedalam mobil.

Gadis ini berontak, melawan dua orang yang saat ini sedang memeganginya. Tenaga Kiran kalah kuat saat ia mulai lunglai akibat obat bius. Entah di bawa ke mana Kiran, gadis yang sudah tidak sadarkan diri ini juga tidak tahu.

Pukul delapan malam, Kiran baru sadar. Gadis ini memegangi kepalanya yang terasa nyeri.

"Di mana aku?" Kiran bertanya dengan suara lirih. Pemandangan gelap apa lagi lampu ruangan ini berwarna pijar.

Dengan langkah lemas, Kiran berjalan menuju pintu. Ia mencoba membuka pintu namun terkunci. Kiran panik, gadis ini seketika sadar jika ia telah di culik. Kiran juga menyadari jika ia saat ini sedang mengenakan pakaian yang sangat terbuka.

"Kenapa aku seperti ini? pasti ini kerjaan Sika dan ibunya yang sialan itu," ucap Kiran yang menyadari jika ia telah di jebak.

Kiran panik, terus berusaha membuka pintu. Tapi, tiba-tiba saja gagang pintu berputar. Pintu terbuka, seorang pria setengah baya masuk dengan tatapan penuh nafsu pada Kiran.

"Hallo nona cantik," sapa pria tersebut.

"Siapa kau?"

Kiran semakin panik.

"Layani aku malam ini, aku sudah membeli mu dengan sangat mahal. Katanya kau masih perawan ya...?"

Langkah Kiran mundur, ia menghindari pria tua yang ingin menyentuhnya.

"Dasar bajingan bau tanah, jangan sentuh aku!" ucap Kiran dengan nada tinggi.

Pria tersebut marah, ia langsung menarik Kiran hendak menciuminya. Tapi, aksinya terhenti ketika pintu terbuka.

"Kiran,......!"

Mata Hasan melotot lebar mana kala melihat anak gadisnya sedang di sentuh oleh seorang pria. Saat melihat Hasan, pria tersebut langsung kabur begitu saja. Tidak hanya Hasan, ada Gama di belakang Hasan. Gama hanya diam saja, melihat dengan rasa kecewa yang sangat dalam.

"Ayah,...!" lirih Kiran, "ayah tolong aku," pinta Kiran dengan wajah ketakutan.

Plak,.....

Bukannya menolong Kiran, Hasan malah memukul wajah anaknya berulang kali. Hasan mengamuk, ia tidak terima saat mendapati anaknya yang berada di tempat kotor seperti ini.

Kiran hanya bisa menangis, apa lagi saat ayahnya menyeret membawanya pulang. Di rumah, Hasan kembali memukul Kiran, menghajar anak kandungnya sendiri bagai binatang.

Sika menahan tawanya saat melihat Kiran di hajar, sedangkan Desi berusaha menahan suaminya agar ia terlihat berjuang.

"Ternyata selama ini pekerjaan mu sangat haram. Bisa-bisanya kau menjual diri dan mempermalukan nama baik keluarga ini," ucap Hasan dengan nada tinggi.

"Aku di jebak!" sahut Kiran singkat.

"Tidak ada yang menjebak mu, dengan mata kepala sendiri ayah melihat kau dan lelaki tua itu hendak bercumbu!"

"Ayah bisa tanyakan semuanya pada Sika dan ibunya. Semua ini perbuatan mereka!"

"Jangan memfitnah mereka!" sentak Hasan, "mereka tidak tahu apa-apa. Ayah menemukan ini di kamar mu!" ujar Hasan sembari melemparkan alat kontrasepsi dan alamat tempat haram tersebut.

Huft,....

Kiran hanya bisa menarik nafas pelan. Rasa sakit di wajah dan tubuhnya tak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.

"Ayah, aku benar-benar di jebak!" sekali lagi Kiran menegaskan jika ia tidak tahu apa-apa.

"Jangan panggil aku ayah. Aku bukan ayah mu lagi, sekarang juga angkat kaki dari rumah ini. Kau sudah membuat wajah ku tercoreng!"

Suara berat Hasan sungguh mendengung di telinga dan hati Kiran. Ia tidak menyangka jika ayahnya bisa melakukan hal sekejam ini pada dirinya.

"Aku tidak bersalah!" Seru Kiran membela diri, "bukan aku yang harus pergi dari rumah ini, tapi mereka!" ujar Kiran yang menunjuk Sika dan Desi.

Sika dan Desi hanya diam saja, sengaja diam agar urusan lebih singkat.

"Kemasi barang mu dan pergi dari rumah ini," usir Hasan dengan tega mendorong anaknya sendiri.

Kiran bangkit, gadis ini menghapus air matanya kasar.

"Baik, aku akan pergi dari rumah ini," ucap Kiran dengan lantang, "untuk kalian berdua,selamat karena rencana kalian sudah berhasil!"

Kiran langsung masuk kedalam kamar. Mengemasi semua pakaiannya, sesekali air matanya jatuh tapi langsung di hapus oleh Kiran.

Tanpa menoleh ke belakang, Kiran langsung keluar dari rumah yang selama sudah membesarkan dirinya.

Langkah Kiran terhenti saat melihat Gama yang berada di pintu gerbang dengan raut wajah kecewa pada Kiran.

"Gama, apa kau percaya pada ku?" tanya Kiran berharap jika Gama tidak termakan apa yang dia lihat.

"Aku kecewa pada mu Kiran. Aku tidak menyangka jika selama ini kau melakukan pekerjaan sampingan yang menjijikan."

Deg,....

Kiran hanya bisa memejamkan mata mendengar ucapan Gama. Teman masa kecil yang selama ini selalu mengerti dirinya telah kecewa berat padanya.

"Aku di jebak Gama. Sika dan ibunya yang sudah melakukan hal seperti ini pada ku." Kiran mencoba menjelaskan.

"Berhenti membela diri Kiran. Aku benci pada mu, aku malu memiliki teman seperti mu. Demi uang kau menghalalkan segala cara. Mulai sekarang jangan temui aku lagi, kita putus hubungan sebagai teman."

Gama langsung menghidupkan motornya, pergi begitu saja tanpa mendengar penjelasan Kiran. Gadis ini hanya bisa menangis, kesialan macam apa yang sedang ia hadapi sekarang.

Dengan langkah lemas Kiran hanya bisa menyusuri jalanan. Tak ada tempat tujuan, gadis ini hanya mengikuti alur langkah kakinya.

Malam semakin larut, gerimis kembali turun membasahi bumi. Kiran duduk di emperan toko yang sedikit gelap. Air matanya basah, sekarang sudah tidak lagi yang percaya padanya termasuk Hasan, satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki.

1
Noer Anisa Noerma
ema sama anak sama somplak nya/Curse/
💖 sweet love 🌺
🤣🤣🤣🤣🤣 sakit kepala om, sampe bintang 7 segala 🤭
💖 sweet love 🌺
bagusan kamu ngekos Kiran..
hhhh ayah macam apa itu, kok lah sama kyk ayah q..
😓
💖 sweet love 🌺
sama loh Kiran, andai aq gk married ma suami juga pasti dulu panggilnya om juga.. 🤫
💖 sweet love 🌺
🤣🤣🤣 mantap Kiran, jangan malu2..
gitu lihat sinopsis nya sama kyk aq sama suami yg jarak umur 12th..
langsung penasaran sama ceritanya 🤭..
💖 sweet love 🌺
nama tokonya lucu ya..
tp bagus juga loh, unik malah orang bisa jd hafal..
Noer Anisa Noerma
Buruk
Noer Anisa Noerma
lanjut
Dyah Oktina
Luar biasa
Dyah Oktina
sama kayaknya ngidamnya..aneh2 sepertimu kiran.. 🤭😆😆😆😂
Dyah Oktina
pusing ya mah... punya anak dah tua.. kelakuan kayak balita.. 😂😂😂
Dyah Oktina
sok...sok...wajar ...tp ngetawain.. terus karena duitnya gede pula.. dasar
Dyah Oktina
lah....ya calon anakmu lah...marvel ada2 aja
Dyah Oktina
baru tahu kan.... serem kan.. terlambat.. kamu dah cari penyakit. ...gama
Dyah Oktina
ujar marvel...
Dyah Oktina
mempunyai suami...
Dyah Oktina
maaf...maksutnya kiki kotor ...apa ya?
Dyah Oktina
😂😂😂😂😂😂😂😂😂ada2 aja kamu kiran
Dyah Oktina
ya beda lah jeff.. namanya juga sdh berumur.. tambah dia bos..pengalaman banyak.. ngak bisa d samakan dgn lulusan sma cara berfikirnya
Dyah Oktina
😁😁😁😁😁 usus segala d bawa2...kiran2...hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!