Lady Rosella Valencie Zhalaena de Santos adalah seorang putri bungsu dari Raja Aldrich Xavier de Santos dan Ratu Diona Gracelya Joxiel de Santos. Lady Rosella memiliki dua kakak laki-laki bernama
Leovarnost Ivandra de Santos Putra Mahkota dan Bryan Felix de Santos dengan bergelar pangeran kedua. Ketiga saudara itu telah diberkati ketampanan dan kecantikan tiada tanding di negeri Alaida negeri yang sangat terkenal modern dengan kekayaan rempah dan alam juga rakyat yang makmur.
Berbeda dengan kedua kakanya. Lady Rosella selalu dikurung di dalam kamarnya atas perintah Raja dan Ratu karna suatu alasan.Bukan karna mereka tidak menyayangi putri bungsu mereka tersebut tapi mereka seperti itu karna tidak ingin putri satu-satunya dalam bahaya karna kecantikannya yang bisa membunuh siapapun yang melihatnya kecuali anggota keluarga inti.
Lady Rosella terlahir spesial dengan kecantikan bak dewi dari para dewi bahkan dewi yunani pun kalah dengan kecantikannya. Tidak ada yang bisa menandinginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Happy Reading
Suasana yang tampak begitu gelap di hutan eleiz terasa begitu mencekam
Namun untung saja sudah banyak prajurit maupun pelayan yang telah sadar
Tentu mereka begitu terkejut melihat keberadaan duchess rosella yang beberapa hari ini mereka cari sampai membuat mereka tak sadarkan diri
Setiap prajurit dan pelayan yang sadar akan diberitahu jika lady mereka kini bukan lagi seorang lady melainkan telah menjadi seorang duchess
Mereka semua di perintahkan untuk tak memanggil nona mereka dengan sebutan lady lagi
Tentu perintah itu berasal dari seorang pria yang setia
berdiri di dekat nona mereka.Melihat pria itu membuat setiap orang yang berada disana merinding akan tatapan tajam yang nampak jelas di kegelapan malam
Duchess rosella yang sedari tadi terdiam dengan lulu yang telah tertidur di tangannya akhirnya bicara
"Viola, apa persediaan makanan kalian masih ada" tanya sang duchess membuat violamenganggukan kepalanya
"Masih duchess, hanya saja sudah tak cukup untuk semua prajurit dan pelayan karna banyak yang telah busuk"
Duchess rosella hanya bisa menghela nafas berat setelah mendengar itu ia pun berjalan ke kereta kuda khusus penyimpanan makanan mereka
Duchess rosella bisa mencium bau busuk dari
makanan-makanan tersebut yang sudah tak layak di
konsumsi
"Maxim apa tak ada makanan lain di hutan ini"
Maxim yang berada di samping viola berlari kecil kearah sang duchess berada dekat di depannya
la baru bisa melihat jelas wajah duchess rosella dan itu membuatnya membatu di tempatnya karna terpesona la memang tau adik tuannya ini begitu sangat cantik karna sudah sering melihatnya ketika sang duchess belum memakai cadar
Tapi ia tak menyangka seiring bertambahnya waktu duchess rosella begitu semakin cantik dan mempesona
Sebenarnya kecantikan duchess rosella yang mampu
membuat setiap orang seakan terhipnotis ketika melihatnya, itu semua karna akibat kutukan itu
Walaupun sekarang kutukan itu telah hilang namun sisa-sisa kutukan itu seakan masih ada dan membuat siapapun yang melihat seolah kehilangan kewarasan ketika melihat gadis itu
Pada dasarnya ia memang begitu sangat cantik bahkan tanpa kutukan itu karna wajah sang duchess terlampau sempurna
Hanya saja karna kutukan itu membuat kecantikan rupanya menjadi bahaya bagi siapapun yang melihatnya untung saja kutukan itu telah lenyap
Kembali ke maxim yang terdiam membatu membuat duchess rosella menyadarkannya
"Maxim" nada dingin itu membuat maxim tersentalk dan langsung memohon maaf kepada sang duchess
"Maafkan atas kelancangan saya duchess" maxim telah menunduk memohon maaf kepada nonanya karna menatapnya secara terang-terangan
Tentu maxim tau jika duchess rosella sangat membenci jika ditatap terang-terangan seperti yang ia lakukan.Duchess rosella menghela nafas kemudian menyuruh maxim bangkit
"Jawablah" ucapan singkat dari sang duchess semakin membuat maxim gugup
"Maaf duchess tapi di hutan ini saya tak pernah menemukan pohon yang berbuah hanya ada hewan buas yang berkeliaran di hutan ini"
Terlihat wajah frustasi di wajah sang duchess setelah
mendengar apa yang dikatakan Maxim.Duke harvey yang sedari tadi hanya diam menyimak semua
gerak-gerik gadisnya akhirnya melangkah ke arah prajurit dan pelayan yang belum tersadar
Sang duke lalu menyentuh tangan satu prajurit dan satu pelayan kemudian ia menutup matanya fokus
Tak lama para pelayan dan prajurit terlihat sadar satu
persatu Pemandangan itu tak lepas dari penglihatan sang duchess juga yang lain
Terkejut, keadaan itu lah yang menggambarkan perasaan mereka saat ini saat melihat apa yang telah dilakukan pria itu
Para pelayan dan prajurit itu berdiri seakan tampak sehat kembali karna merasa tubuh mereka ringan dan kuat tanpa rasa lapar yang menyiksa mereka beberapa hari terakhir ini
Melihat semua keanehan itu membuat beberapa pelayan dan prajurit yang telah sadar sebelumnya merinding dan begitu takut dengan pria itu kecuali maxim dan viola
Mereka berdua yang memang pelayan pribadi tuannya tentu tau tentang kekuatan yang di miliki keluarga kerajaan alaida dan tak banyak yang mengetahui itu hanya orang-orang tertentu saja
Dan sekarang ketika melihat pria yang datang bersama nonanya dan menyaksikan langsung pria itu menyembuhkan seluruh prajurit juga pelayan mereka berdua tentu langsung mengerti
Bahwa pria itu bukan pria biasa dan sepertinya ia lah
keturunan terakhir dewa cahaya yang selama ini dicari oleh duchess rosella
Sang duchess yang sedari tadi hanya menyaksikan semua tindakan duke harvey sedikit merasa lega di hatinya
Sejujurnya ia pun sedikit terkejut karna tak menyangka duke harvey bisa menyembuhkan orang la merasa aneh karna kekuatan yang di miliki sang duke
sama derngan dirinya tetapi ia tak tau jika duke harvey
ternyata bisa menyembuhkan orang sakit sedangkan dirinya tak memiliki kekuatan tersebut
Masih sibuk dengan pikirannya dan menerka-nerka sampai ia tak menyadari jika duke harvey berjalan ke arahnya
"Aku akan jelaskan pertanyaan di otak mu itu nanti, sekarang ingat tujuan mu kemari" suara itu membuat dirinya tersentak kaget karna tiba-tiba pria itu sudah berada di hadapannya Ia semakin bingung bagaimana pria ini bisa tau isi pikirannya
Menghiraukan itu ia pun mengangguk setuju karna ia seolah lupa niat ia datang setelah melihat keadaan semua prajurit dan pelayannya begitu naas
"viola maxim kemarilah" panggilnya kepada dua orang yang sedari tadi menatapnya gugup
Menghela nafas dan menunduk sebentar sembari mengelus lulu
"Karna kalian telah memastikan aku baik-baik saja dan telah kembali jadi aku perintahkan kalian semua untuk pulang besok hari"
Mendengar itu kening maxim dan viola berkerut tak mengerti seolah mereka merasa sang duchess tak ikut pulang bersama mereka
Melihat pelayan dan prajuritnya itu terdiam tampak
memikirkan sesuatu duchess rosella mengangguk kecil seolah menjawab isi pikiran dua orang di depannya itu lalu ia kembali berkata
"Ya, aku tak ikut pulang itu sudah cukup menjawab apa yang ada di pikiran kalian" walaupun duchess rosella tak bisa membaca pikiran hanya saja ia bisa menebak pikiran kedua orang di depannya itu saat ini
"Aku akan membawa lulu bersamaku, dan tolong sampaikan salamku ke raja dan ratu juga putra mahkota dan pangeran kedua, aku baik-baik saja dan aku aku akan segera pulang jika urusan ku di kerajaan cahaya telah selesai"
Viola dan maxim tentu terkejut ketika mendengar kerajaan cahaya berarti memang nonanya telah berhasil menemukan kerajaan itu dan pria yang berada di sampingnya itu benar keturunan dewa cahaya
Merasa lega karna duchess rosella telah menemukan
keturunan dewa cahaya, namun kemudian keduanya
sama-sama merasa keberatan karna nonanya tak ikut pulang tapi mereka pun tak bisa membantah apalagi itu adalah perintah dari sang duchess langsung
"Tapi duchess saya tak bisa membiarkan anda sendiri di kerajaan itu saya telah berjanji kepada yang mulia raja dan ratu untuk selalu berada di sisi anda" ucapan viola itu segera diangguki setuju oleh maxim karna ia pun berjanji hal yang sama
"Aku tau viola tapi kau tak perlu khawatir, aku akan pulang dan tolong kasih ini ke keluarga ku" tangan mulus dari sang duchess terulur memberi surat yang memang telah di tulis di malam sebelum pernikahannya
Viola hanya bisa mendesah tak bisa membantah akan
keputusan nonanya dan menunduk sedih setelah mengambil surat itu
Para prajurit dan pelayan yang berada disana juga ikut sedih akan keputusan sang duchess tetapi mereka semua hanya bisa pasrah dan mengikuti perintah itu
Duka harvey pun berjalan menuju kudanya di ikuti tatapan duchess rosella seakan belum siap untuk pergi dari sana
Duchess rosella akhirnya menghampiri sang duke yang telah berada di atas kudanya ia pun segera menaiki laura kuda putihnya itu
Sedikit kerepotan karna lulu yang berada di tangannya
membuat duke harvey kembali turun dari kudanya untuk membantu sang duchess
Tersentak karna pegangan tangan yang terasa begitu dingin di kedua pinggangnya membuat ia membalikkan badan dengan tatapan yang tajam
Duke harvey hanya membalas dengan menaikkan alisnya seolah berkata kenapa, mau jatuh?!
Tak ambil pusing duchess rosella pun membiarkan sang duke membantunya hingga kini ia telah duduk di atas kudanya dengan lulu yang telah ia masukkan ke keranjang nya
Untung saja keranjang lulu memiliki tali jadi ia bisa mengikat tali keranjang tersebut ke pinggangnya
Duke harvey yang telah duduk kembali diatas kudanya
bersiap untuk berangkat tapi sebelum itu mereka berdua mendengar suara teriakan viola
Viola berlari setelah mengambil sesuatu dari dalam kereta kuda dan membawa keranjang yang terlihat mewah di tangannya itu ke arah sang duchess
"Maafkan kelancangan hamba duchess tapi bawalah
beberapa pakaian anda kesana" ucap viola takut-takut karna telah lancang menghentikan perjalanan dua orang yang begitu mengintimidasi mereka.Duchess rosella tampak berpikir sejenak sebelum
mengulurkan tangannya
"Kemarikan" viola langsung memberi keranjang yang cukup besar itu ke nonanya
Melihat barang bawaan duchess rosella membuat duke harvey mendengus kesal
Bagaimana bisa ia akan berkuda jika keranjang besar itu menghalanginya ditambah dengan kucing yang ia bawa
Tak habis pikir ia pun mengambil keranjang itu tiba-tiba dari tangan sang duchess kemudian mengayun kan tali kudanya segera pergi dari sana tanpa berkata apa-apa
Melihat kejadian yang begitu cepat sang duchess pun
langsung mengikuti pria itu setelah melihat seluruh
rombongannya sekali lagi
Mereka semua menghela nafas kembali melihat sang duchess telah pergi lagi meninggalkan mereka
Maxim yang melihat viola masih berdiri terdiam
menghampirinya dan menuntun wanita itu kembali karna viola tengah menangis saat ini
Meskipun mereka merasa sangat sedih karna perintah
duchess rosella tapi mereka hanya bisa mengikuti perintah