PERJALANAN HIDUP JIA LI

Saat keluar rumah melewati pintu belakang jia melihat para prajurit yang sedang berlatih bersama sang paman.

Jia melihat itu lalu menggeleng kan kepalanya tanda tidak setuju dengan cara latihan mereka.

Jia mendekati mereka lalu berbicara pada sang paman.

"Paman" panggil Jia pada sang paman.

paman Yun yang mendengar itu pun menoleh dan mendapati sang keponakan cantiknya yang sedang berdiri menatap nya

"Jia'er ada apa kau disini, disini berbahaya, apa ada hal penting hingga Jia'er kemari?" tanya sang paman

"Iya ada hal yang sangat serius, semua gerakan paman itu salah karena jika begitu caranya maka akan mudah kalah di hadapan musuh yang dapat membaca serangan kalian semua, Seharus seperti ini" ucap Jia sembari bergerak menggunakan peringan tubuhnya lalu melakukan sebuah pergerakan yang sangat mengagumkan membuat semua tercengang.

"Apa benar dia keponakan ku, kenapa sangat hebat dari mana dia mendapatkan kehebatan itu" ucap jendral muda Yun yang masih fokus melihat kerakam Jia tidak lama kemudian ia pun selesai.

"Bagaimana apa kalian bisa membaca gerakan ku?" tanya ya Jia dan semua menggeleng kan kepala mereka.

"Itulah yang aku maksud, seharusnya Melakukan hal yang sama maka musuh akan terkecoh dengan langkah kalian, lihat kuda kuda kalian sangat lemah, nafas kalian terputus putus, ini semua memandang jika kalian kurang pemanasan. Lakukan lari keliling kediaman seratus kali setiap pagi sebelum latihan, lalu turun naik gunung membawa air jangan sampai tumpah dalam seminggu makan kalian akan kuat dan tidak ada nafas yang tersengal-sengal lakukan sekarang" ucap Jia dan tiba tiba semua tidak ada yang berani menolak mereka melakukan apa yang Jia minta.

Paman Yun yang melihat itu pun shock, pasukan elitnya dapat di perintah oleh anak kecil tanpa bantahan, Jia yang melihat pamanya bengong pu menegurnya.

"Kenapa paman masih disini, sana pergi ikuti mereka paman juga harus seperti meraka, lihat perut paman semakin membesar karena kurang gerak bagaimana melawan musuh dan mendapatkan bibi untukmu, jadi cepat lakukan tanpa penolakan atau aku panggil ayah dan menggantung paman di atas menara itu" ucap Jia dengan dingin.

Mendengar itu yun pun berlari mengikuti kemauan Jia, Jia yang berniat main pun di batalkannya.

Berhari hari semua prajurit melakukan apa yang di katakan Jia, awalnya sangat berat tapi lama kelamaan sudah terbiasa, seperti seminggu lalu mereka di suruh berlari dengan beban berat di kaki mereka awalnya sangat sulit. Dan penuh ancaman. Mereka hampir menyerah tapi saat Jia berbicara dan memberi semangat Meraka pun bertekad untuk lolos.

Dan sebulan sudah mereka melatih kekuatan fisik dan berhasil mendapatkan manfaatnya, butuh mereka bagus, kekuatan mereka meningkat.

"Baiklah para paman semua karena sudah satu bulan lebih kita latihan Fisik hari ini aku akan mengajarkan paman semua ilmu kekuatan pondasi kalian dan aku akan mengajari gerakan ilmu bela diri agar dapat mengecoh lawan dengan mudah" ucap Jia dengan jiwa pemimpin nya.

Sanga ayah dan ibu yang melihat itu sangat shock karena selama ini tidak ada yang bicara pada mereka jika putri mereka sedang melati para prajurit, pelajaran Jia ke perguruan pun tertunda karena guru agung ada pertemuan penting di suatu tempat.

Jia memberikan contoh gerakan dan semua yang ia tau untuk membantu semua prajurit ayahnya.

Semua mengikuti Jia, walau awalnya sangat sulit akhirnya mereka dapat menguasai nya.

Mereka terkadang malu jika ingat yang mengajari mereka adalah seorang gadis kecil tapi jika di pikir lagi walau gadis kecil tapi kekuatan dan kepintaran nya melebihi jendral dan guru lainya.

Karena itulah mereka melawan rasa malu mereka dan dengan sungguh sungguh belajar dan hasilnya sangat membanggakan bagi mereka.

Dari cara berperang dan lainya sampai bertahan dari serangan musuh pun sudah di ajarkan Jia. Tampa terasa sudah dua bulan berjalan dan semua selesai.

"Nona terima kasih atas semua bantuan dan ajaran nona selama ini, kami banyak merepotkan nona muda" ucap para prajurit.

"Sama sama paman kalian juga berjuang untuk keselamatan kita semua, jadi jagalah kesehatan paman semua,minumlah pil ini untuk menjaga kestabilan tubuh kalian semua dan ini pil anti racun semua racun tidak akan bisa masuk ketubuh paman semua" ucap Jia membagikan banyak pil pada semua prajurit yang akan kembali ke perbatasan bersama paman Yun.

"Terima kasih nona semoga kita bisa bertemu kembali, semoga nona selalu mendapatkan perlindungan dari semua nya" ucap para prajurit sedih.

"Tenang saja paman, kita akan bertemu lagi, jika ada sesuatu cepatlah kirim kabar kemari aku pasti akan membantu kalian, gunakan ini untuk memberi kabar padaku" ucap Jia memberikan sebuah benda pada setiap pemimpin kelompok prajurit

"Pergilah sekarang, perbekalan kalian sudah aku isi penuh jika kalian tidak dapat makanan yang layak beri tau aku aku akan datang ke kaisar dan mengambil lumbung makan kaisar" ucap Jia dengan serius

Semua prajurit sangat terharu dengan putri jendral yang masih kecil tapi memiliki jiwa pemimpin yang adil.

"Salam ketua kami semua memberi hormat, semoga kita semua bisa berjumpa kembali " ucap para prajurit pada Jia lalu berjalan pergi dari sana.

Banyak yang melihat kepergian para prajurit dengan sedih karena mereka harus pergi ke perbatasan lagi menjaga keselamatan semua nya.

"Jia'er paman pergi dulu, tidak tau kapan paman akan bisa bertemu dengan mu lagi, jaga diri baik baik " ucap Yun memeluk sang keponakan yang telah banyak membantu mereka semua.

"Paman jangan khawatir kalian akan aman disana untuk beberapa tahun lagi, sembari menunggu aku besar. Jika ada apa apa cepat kabari aku mungkin aku bisa membantu gunakan cincin ini jika ingin berbicara padaku paman berhati hati lah aku ingin punya bibi dari paman yang tampan" ucap Jia

"Kau ini membuat paman tidak ingin pergi saja, ya sudah kak aku pergi" ucap Yun lalu menaiki kudanya menyusul semua prajurit nya yang sudah pergi terlebih dahulu.

"Nak ayah bangga padamu tapi bagaimana kau tau jika mereka akan aman selama beberapa tahun ini" ucap ayah Hui

"Ya pokoknya mereka akan aman beberapa tahun ini paling cepat 9 Atau 10 tahun ini semua akan aman jadi aku masih bisa tenang dan bisa besar dulu agar nanti bisa membantu semuanya jika ada masalah" jawab Jia santai.

"Baiklah ayah percaya padamu, oh ya besok guru besar meminta kau datang ke perguruan karena pelajaran mu sudah tertulis da 2 bulan" ucap ayah

"Baik ayah, Jia mengerti" jawab Jia

"Ayah Jia akan kerumah Gege Suan dulu Jia mau ikut paman Duan cari tumbuhan obat di bukit belakang ruman nya" ucap Jia

"Baiklah tapi hati hati dan jangan terlalu sore ibumu akan khawatir " ucap ayah Hui

"Siapa jendral" ucap Jia lalu berlari ke arah rumah tabib Duan yang akan berangkat ke bukit bersama putranya

"Gege... Paman Jia ikut" seru Jia

"Baiklah ayo" ucap tabib Duan dan Suan

Bersambung