Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17. Nomor Kenzo tidak active
"Iya Hubby, kalau begitu aku tutup dulu teleponnya. Assalamualaikum." Nadia langsung mengakhiri teleponnya setelah Awan menjawab salam darinya.
Sekarang Mentri d dah bisa tenang karena berita itu hanya isu atau hoax, tadinya Mentari mengira terjadi sesuatu sama Kenzo walaupun dia kemaren malam bertemu dengan Kenzo dan melihat dia menikah.
Disaat Mentari sedang memikirkan Kenzo, Oma Laras datang menghampiri dirinya
"Kenapa nomor Kenzo tidak bisa dihubungi, apa dia sudah lupa sama orang tua ini?" Oma Laras sudah beberapa kali menghubungi Kenzo tapi nomor Kenzo tetap tidak aktif.
"Aku gak tau Ma, mungkin Hp Kenzo kehabisan daya, makanya tidak aktif, aku juga sudah menghubunginya tapi sama seperti Mama." Jawab Mentari karena benar memang Hp Kenzo tidak aktif.
"Jadi bagaimana ini, kemaren malam kenapa kamu tidak minta nomor istrinya." Omel Oma Laras menyalahkan Mentari.
"Ma, mana aku ingat minta nomor, Mama lihat sendiri kemaren semua terjadi dadakan." Jelas Mentari agar Oma Laras tidak menyalahkan dirinya.
"Iya juga ya, oh ya, coba kamu telepon Bagas, tanya bagaimana Kenzo dan suruh dia pulang, Oma sudah rindu sama cucu Oma!" titah Oma Laras.
Oma Laras dan Mentari tidak tau kalau Hp Kenzo hilang saat dia lari menyelamatkan dirinya.
"Baik Ma." Jawab Mentari langsung menghubungi Bagas asisten Kenzo.
"Halo Nyonya." Sapa Bagas diseberang telepon.
"Iya halo." Jawab Mentari lagi saat Bagas menyapa dirinya.
"Ada apa Nyonya, apa ada yang bisa Bagas bantu?" tanya Bagas karena biasa kalau Mentari meneleponnya pasti ada sesuatu.
"Iya Bagas, aku mau nanya, kenapa nomor Kenzo tidak aktif, aku dan Mama sudah beberapa kali menghubunginya tapi nomornya tidak aktif, apa kamu tau kenapa?" tanya Mentari pada asisten Anaknya itu.
Bagas menepuk jidatnya sendiri, dai lupa memberitahu kalau Hp Kenzo hilang.
"Hp Tuan muda hilang Nyonya, tapi kalau Nyonya ingin menghubunginya, aku punya nomor Nona muda, tadi pagi Tuan Bagas meneleponku dengan nomor Nona muda." Bagas menjelaskan pada Pada Nyonyanya agar Mentari tidak khawatir dengan Kenzo.
"Sini, Biar Mama yang ngomong." Oma Laras langsung mengambil alih Hp Mentari.
"Bagas cepat kirimkan nomor cucu menantuku, sebelum aku menyuruh cucuku memecat mu." Ujar Oma Laras setelah mengambil alih Hp Mentari.
Oma Laras sudah biasa mengancam Bagas seperti itu, padahal sebenarnya dia hanya bercanda.
"Jangan Oma, jangan, masa Oma tega sama Bagas yang tampan ini." Jawab Bagas meladeni candaan Oma Laras.
"Tampan kepalamu, cucuku yang paling tampan, buktinya cucuku udah laku, sedangkan kamu?" Oma Laras cekikan sendiri, dia sangat senang menggoda Bagas.
"Masa sih Oma, aku bukan gak laku, tapi aku tidak mau menikah dengan sembarang wanita, Bagas harus memilih wanita yang setia dan tidak matre." Elak Bagas, balas meledek Oma Laras.
"Oh jadi maksud kamu, cucu mantuku bukan orang baik gitu?" Oma Laras pura-pura marah pada Bagas.
Dan itu membuat Bagas takut, Bagas cepat-cepat menjawab kalau itu bukan maksudnya.
"Bukan gitu, maksudnya Oma. Maksudku--" Bagas terdiam karena Oma Laras kembali menyahut.
"Udah, Oma gak mau dengar lagu, cepetan kirim nomor cucu menantuku, aku mau telepon Kenzo, udah kangen tau?" Omel Oma Laras membuat Bagas segera menyahut.
"Iya Oma, secepatnya akan Bagas kirimkan, Oma jangan marah nanti cepat tua." Ucap Bagas langsung memutuskan sambungan telepon.
Bagas langsung men scroll kontak Nadia, dan mengirimnya kepada Oma Laras.
Oma Laras kesal dan mengomel ditelepon yang sudah Bagas akhiri. Melihat Mama mertuanya mengomeli Bagas ditelepon yang sudah dimatikan, Mentari cekikan sendiri.
"Kenapa kamu tertawa?" tanya Oma Laras melihat menantunya tertawa sendiri.
Mentari langsung menutup mulutnya, karena menyadari kalau dia sudah menertawakan mertuanya.
"Tidak Ma, aku hanya senang aja, aku tidak menyangka ternyata aku sudah punya menantu." Jawab Mentari memberi alasan agar dia tidak diomeli oleh mertuanya.
"Iya aku juga sangat senang, ternyata cucuku yang anti wanita menikah juga." Ujar Oma Laras setuju dengan yang Mentari katakan, dia sedikitpun tidak curiga kalau mentari menertawakan dirinya.
Tidak lama Hp Mentari kembali berbunyi, namun bukan bunyi panggilan tapi bunyi pesan masuk.
"Coba lihat, itu Bagas sudah mengirim nomor Nadia!" titah Oma Laras ingin secepatnya berbicara dengan Kenzo.
Mentari mengangguk, dia langsung membuka Hpnya dan segera menghubungi nomor Nadia yang Bagas kirimkan padanya.
Belum sempat terhubung dengan Nadia, Oma Laras langsung merebut Hpnya Mentari.
"Sini biar Mama yang ngomong duluan," Ujar Oma Laras langsung mengambil alih Hp melati.
Mentari geleng kepala, Mama mertuanya sudah biasa seperti ini. Sikap cuek dan jutek memang sudah sangat lama ada pada Oma Laras.
Mentari sudah terbiasa dengan itu, dia tau kalau Mama mertuanya tidak serius, Oma Laras sangat menyayangi dirinya, bahkan Oma Laras selalu membela dirinya kalau ada selisih paham dengan Awan.
Mentari sangat bersyukur bertemu mertua seperti ini. Saat dia dipaksa menikah Dangan Awan hingga Kenzo sudah menikah, Mama Laras tidak pernah membentaknya.
Sementara dirumah Nenek Ratih, Kenzo dan Nadia sedang mengobrol didalam kamarnya, namun tiba-tiba Hp Nadia berdering.
Pandangan keduanya langsung teralih pada Hp yang sedang berdering itu.
"Angkat sayang!" titah Kenzo menyuruh istrinya menjawab telepon yang berdering.
"Mas, ini nomor baru." Ucap Nadia pada Kenzo, Nadia ragu-ragu mengangkat karena dia tidak mengenal nomor itu.
"Tidak apa-apa, jawab aja, siapa tau itu penting!" titah Kenzo lagi.
Nadia langsung menekan gambar telepon yang tertera di layar Hpnya dan menempelkan ditelinga.
"Assalamualaikum, cucu menantu Oma yang cantik." Ucap Oma Laras ketika sudah tersambung dengan Nadia.
"Walaikumsalam Oma," jawab Nadia melirik Kenzo yang juga menatap dirinya karena Nadia menyebutkan Oma.
Kenzo langsung bertanya pada Nadia dengan bahasa isyarat siapa yang menelpon.
"Oma." Jawab Nadia, namun tidak bersuara karena Oma Laras masih berbicara padanya.
"Sayang, mana suamimu, apa dia sudah lupa pada wanita tua ini?" tanya Oma Laras pada Nadia.
"Ada Oma, mas Kenzo lagi duduk tu." Tunjuk Nadia dengan mulutnya walaupun Oma Laras tidak dapat melihat.
"Oma mau bicara sama mas Kenzo?" tanya Nadia lagi pada Oma Laras.
"Iya sayang, kasih Hp kepada Anak nakal itu, Oma mau marahin dia." Ujar Oma Laras dari nada bicaranya Nadia dapat memastikan kalau Oma Laras sangat kesal pada Kenzo.
Nadia langsung memberi Hpnya pada Kenzo seperti permintaan Oma Laras padanya tadi.
"Mas, Oma mau bicara." Ucap Nadia tersenyum licik pada Kenzo, Nadia sudah berpikir kalau Kenzo akan diomeli oleh Oma Laras.
Kenzo yang tidak tau kalau Oma Laras akan mengomelinya, dia langsung mengambil telpon yang diberikan oleh Nadia.
"Halo Ome, ada apa?"......
Bersambung.