NovelToon NovelToon
PERJALANAN CINTA KINANTI DAN CERMIN AJAIB

PERJALANAN CINTA KINANTI DAN CERMIN AJAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Pusaka Ajaib
Popularitas:24.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amelia's Story

Kinanti, seorang gadis sederhana dari desa kecil, hidup dalam kesederhanaan bersama keluarganya. Dia bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.

Kehidupannya yang biasa mulai berubah ketika rencana pernikahannya dengan Fabio, seorang pria kota, hancur berantakan.

Fabio, yang sebelumnya mencintai Kinanti, tergoda oleh mantan kekasihnya dan memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka. Pengkhianatan itu membuat Kinanti terluka dan merasa dirinya tidak berharga.

Suatu hari, ayah Kinanti menemukan sebuah cermin tua di bawah pohon besar saat sedang bekerja di ladang. Cermin itu dibawa pulang dan diletakkan di rumah mereka. Awalnya, keluarga Kinanti menganggapnya hanya sebagai benda tua biasa.Namun cermin itu ternyata bisa membuat Kinanti terlihat cantik dan menarik .

Kinanti akhirnya bertemu laki-laki yang ternyata merupakan pengusaha kaya yaitu pemilik pabrik tempat dia bekerja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amelia's Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Seperti tinggal di Istana

Kinanti kini telah resmi pindah ke kantor pusat, dan seperti biasanya, ia mencoba beradaptasi dengan lingkungan baru. Namun, suasana tidak sehangat yang ia bayangkan. Di bagian administrasi, beberapa staf terlihat tidak ramah.

"Orang baru lagi. Pasti cuma andalan koneksi," salah satu staf berbisik pada temannya, sambil melirik ke arah Kinanti yang tengah memperkenalkan diri.

Hari-hari pertama Kinanti di kantor penuh dengan tekanan. Tumpukan dokumen terus berdatangan ke mejanya, melebihi porsi kerja seorang staf baru. Kinanti tetap tersenyum dan mencoba menyelesaikan tugasnya dengan teliti. Namun, tanpa sadar, pekerjaannya menjadi semakin menumpuk hingga dokumen-dokumen itu hampir menutupi meja kerjanya.

Citra, yang kini berada di departemen lain, diam-diam memantau situasi. Melihat Kinanti kewalahan, ia merasa puas.

"Baguslah, biar dia tahu rasanya susah. Jangan pikir bisa enak-enak cuma karena dekat sama nenek Parwati," gumam Citra sambil tersenyum sinis.

Sementara itu, beberapa rekan kerja Kinanti sengaja tidak membantu, bahkan memberi tugas tambahan dengan alasan mereka juga sedang sibuk.

"Kinan, tolong selesaikan laporan ini ya. Deadline-nya besok pagi," ujar salah satu staf dengan nada tak acuh, sambil meletakkan setumpuk berkas baru di meja Kinanti.

Meskipun demikian, Kinanti tidak mengeluh. Ia tetap berusaha keras, menyelesaikan setiap tugas yang diberikan, meski matanya mulai lelah dan punggungnya terasa pegal.

Saat istirahat makan siang, Tiara menghubungi Kinanti melalui pesan.

"Kinan, gimana kerjaanmu di kantor ? Kok kayaknya sibuk banget?"

Kinanti hanya membalas dengan singkat.

"Sibuk banget, Tiara. Tapi aku baik-baik aja kok. Doakan aku ya."

"Iya Kinan semangat ya, aku bakal doain kamu terus kok."Tiara dengan nada lirih, mendengar sahabatnya yang kini pindah ke bagian administrasi.

Namun, dalam hati, Kinanti mulai merasa sedikit tertekan. Ia tidak ingin mengeluh, tapi situasi di kantor membuatnya merasa seperti tidak diterima.

Saat sore menjelang, Andi, asisten Zayn, kebetulan melewati bagian administrasi dan melihat kondisi meja kerja Kinanti. Ia terkejut melihat tumpukan dokumen yang begitu banyak.

"Kinanti, ini kerjaan semua untukmu? Kok bisa sebanyak ini?" tanya Andi dengan nada heran.

Kinanti hanya tersenyum lelah.

"Iya, Pak Andi. Mungkin memang seperti ini pekerjaannya. Tidak apa-apa, saya bisa menyelesaikannya."

Andi menggeleng pelan, merasa situasi ini tidak wajar. Ia berniat melaporkan hal ini kepada Zayn, terutama karena ia tahu Zayn sangat menghormati neneknya, Nyonya Parwati.

Di sisi lain, meskipun lelah, Kinanti tetap berusaha menunjukkan bahwa ia mampu. Dalam hatinya, ia bertekad untuk membuktikan bahwa ia pantas berada di kantor pusat bukan karena koneksi, tetapi karena kerja keras dan kemampuannya.

Saat sore menjelang, Kinanti masih sibuk dengan tumpukan pekerjaannya. Semua staf lain sudah mulai berkemas untuk pulang, namun Kinanti belum beranjak dari kursinya.

"Kinanti, jangan lupa, laporan ini juga harus selesai hari ini ya," salah satu staf berujar sambil berlalu, meninggalkan Kinanti yang semakin kewalahan.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, dan Kinanti merasa frustasi karena pekerjaan seakan tidak ada habisnya. Di luar, sang sopir yang ditugaskan Nyonya Parwati mulai merasa khawatir. Ia mencoba menghubungi Kinanti, namun tidak mendapat jawaban.

Merasa ada yang tidak beres, sang sopir langsung melapor pada Nyonya Parwati. Mendengar laporan tersebut, Nyonya Parwati murka. Ia segera menghubungi manajer HR di kantor pusat, suaranya penuh amarah.

"Bagaimana ini? Kenapa Kinanti belum pulang? Apa maksud kalian memberi tugas sebanyak itu pada cucu menantuku? Jangan pikir aku akan diam saja!"

Manajer HR yang tidak tahu apa-apa langsung panik. Ia segera memeriksa kondisi di bagian administrasi dan menemukan Kinanti yang masih duduk bekerja, tampak sangat lelah.

"Kinanti, kenapa kamu belum pulang?" tanya manajer HR dengan nada serius.

Kinanti, yang tidak tahu apa-apa tentang telepon dari Nyonya Parwati, menjawab dengan tenang,

"Maaf, Pak. Masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan."

Manajer HR langsung memberi perintah tegas.

"Tinggalkan semuanya. Kamu harus pulang sekarang juga."

Kinanti bingung, namun ia tidak bisa menolak. Dengan sopan, ia mengemasi barang-barangnya dan menuju lobi.

Di luar, sang sopir sudah menunggu dengan ekspresi lega.

"Nona Kinanti, saya sudah lapor pada Nyonya Parwati. Beliau tidak suka Anda bekerja terlalu lama. Mari saya antar pulang."

Selama perjalanan, Kinanti hanya bisa merenung. Ia merasa malu karena harus melibatkan nenek Parwati, tetapi juga bersyukur karena akhirnya bisa pulang setelah seharian bekerja keras.

Sesampainya di rumah nenek Parwati, Kinanti disambut dengan kekhawatiran. Nenek Parwati yang biasanya lembut kini menunjukkan ketegasannya.

"Kinan, kamu tidak boleh bekerja sampai mengorbankan kesehatanmu. Kalau ada yang salah, bilang langsung ke nenek. Jangan diam saja."

Kinanti tersenyum kecil dan mengangguk.

"Maafkan saya, Nek. Saya hanya tidak ingin mengecewakan siapapun."

Nenek Parwati memeluk Kinanti dengan lembut.

"Kamu sudah bekerja keras. Jangan lupa, kesehatanmu juga penting. Besok, biar nenek yang urus semuanya."

Malam itu, Kinanti merasa tenang meski tubuhnya masih lelah. Ia sadar bahwa nenek Parwati benar-benar peduli padanya, dan hal itu membuatnya semakin menghormati sang nenek.

"Kaka pasti lelah, "Kirana memijit pundak Kinanti.

"Iya de, kaka sangat lelah."

Kinanti masih belum terbiasa tinggal di mansion Nenek Parwati yang begitu megah. Setiap sudut rumah itu dipenuhi keindahan, mulai dari taman bunga yang terawat, kolam ikan kecil dengan air mancur, hingga pemandangan perkebunan luas yang mengelilingi mansion.

Pagi itu, saat membuka tirai kamarnya, mata Kinanti langsung dimanjakan oleh pemandangan matahari yang mulai terbit, memantulkan sinarnya di atas dedaunan hijau yang masih basah oleh embun. Udara segar menyapa wajahnya, membuatnya merasa seperti tinggal di sebuah istana.

"Hidupku benar-benar berubah," pikir Kinanti sambil tersenyum kecil. Meski merasa takjub, ia masih belum sepenuhnya nyaman dengan perubahan besar ini.

Nenek Parwati datang mengetuk pintu kamar Kinanti, membawa sarapan pagi berupa roti buatan sendiri dan teh hangat.

"Kinan, ayo sarapan di balkon. Kau harus menikmati suasana pagi di sini. Ini waktu terbaik untuk bersantai."

Kinanti mengikuti neneknya ke balkon yang luas. Dari sana, ia bisa melihat para pekerja kebun yang sibuk memetik hasil panen dan merawat tanaman. Bau segar tanah dan bunga bercampur dalam udara pagi itu.

"Nenek, aku merasa seperti di tempat yang berbeda dari dunia nyata. Ini terlalu indah," ujar Kinanti sambil menyeruput tehnya.

Nenek Parwati tersenyum lembut.

"Kau layak mendapatkan ini semua, Kinan. Kau adalah bagian dari keluarga kami sekarang. Anggap ini rumahmu sendiri."

Meski hatinya masih canggung menerima perhatian dan kemewahan ini, Kinanti berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap rendah hati. Baginya, semua ini adalah kesempatan baru yang harus disyukuri. Ia berharap bisa membahagiakan nenek Parwati dan membuktikan bahwa ia layak menjadi bagian dari keluarga besar ini.

1
Eva Agustina
alur ceritanya Masi monoton sich menurut saya..
Amelia story: iya ka teringat ya masukannya
total 1 replies
Anna Puspita
akhirnya unboxing juga 🤣🤪🤪 cie yang udah di publik hubungan nya
Sulfia Nuriawati
psngan parabola, g ada yg mw terbuka jd tebak²an, mw p kpn? yg bc lm² pegel bin kesel, bikin ngundang byk mslh kalo jyk gn trus
Amelia story: sabar ka, episode selanjutnya keganasan Zayn mulai terlihat ,pokoknya bakal seru
total 1 replies
LISA
Moga hubungan mereka makin dekat
Lilik Farihah
uler Keket datang...
Sumiyati S
memberi pelajaran tentang akhlak yang baik👍
Amelia story: Terimakasih ka
total 1 replies
mB€|6€D€§
cerita yg aneh... masih bisa terhubung tp tdk berhubungan,
secara logika seharusnya ada kepastian masih atw putus.
tapi anehnya masih sama2 merindukan, tp gak ada komunikasi, padahal di hp ada no kontaknya.. 😆😆😆😇😇😇
mB€|6€D€§
itu mah bukan "nada perhatian kusus" tapi kata2 sombong bin merendahkan lawan bicara, onnn...
mB€|6€D€§
walaupun sllu bingung dgn alur ceritanya (ttg kantor t4 kerja), sbg trimakasih krn ada yg dibaca tetap ta kasih hadiah.😊😇
Amelia story: terimakasih ya sudah mampir,
total 1 replies
Lilik Farihah
nah ...ini ceritanya gimana, ktnya Kinan di pindah ke kantor pusat tp kok masih kerja d pabrik cabang🤔
Amelia story: ada lanjutan nya kak dan alasannya
total 1 replies
Sulfia Nuriawati
main² dg pernikahan, lalo ms lalu blm usai jgn bina ms dpn dg pondasi yg rapuh, inti nya clup tw diri tw posisi gagah g jamin bs gagah jg menjaga rmh tgga, d sini yg kuat kinanti dg nnk parwati, kalo nnk tw hbs zayn
LISA
👍 Bahagia selalu y buat Kinan & Zayn
Amelia story
🥰🥰
LISA
Ntar lagi Kinan akan menjadi istri Zayn..
LISA
Biar tetangga mereka tidak mengganggap rendah lg pada keluarga Kinanti
LISA
👍👍 Kalau Nenek Parwati yg turun tangan..semua g ada yg berani melawan..
LISA
Luar biasa
LISA
Fabio ini ngapain msh deketin Kinan
LISA
Wah pucuk di cinta ulam tiba..ternyt Zayn cucunya nenek Lastri..wah pas deh Kinan jadi cucu menantunya Nenek Lastri
LISA
Kasihan Kinan..pasti Zayn yg nanti membantunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!