Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.
.................
Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas
Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "
Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu
" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "
" Dil "
Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEHAMILAN
Kanaya pulang ke rumah melewati pintu utama tidak biasa Kanaya akan lewat sana Karena biasanya ia akan lewat ke samping karena Kanaya yang tidak ingin bertemu dengan Karan namun kali ini Kanaya sengaja lewat pintu depan
" Selamat sore Non " sapa Pelayan
" Mbak, apa Tuan Karan ada? " tanya Kanaya kepada Pelayan itu
" Ada Non, di ruang kerjanya "
Kanaya tersenyum " Oh baiklah, terimakasih " Jawab Kanaya Yang langsung ke ruang kerja Karan
Sebelum masuk Kanaya membuang napasnya terlebih dahulu ia ingin menguatkan hatinya
Tok..
tok..
Tok...
" Masuk "
Kanaya Langsung membuka pintu ruangan Karan
Karan yang melihat siapa yang datang langsung menghentikan pekerjaannya " Ada Apa kamu ke sini? " Tanya Karan heran.
Kanaya menaruh tes kehamilan di meja kerja Karan " Aku hamil " Ucap Kanaya dingin
Karan yang awalnya tidak tau alat apa yang di berikan oleh Kanaya, Ia langsung tersenyum dan langsung memeluk Kanaya
" Kamu hamil? " tanya Karan dengan Antusias
" Sebahagia itukah kamu mendengar aku hamil, Andai saja jika kamu adalah suamiku yang seutuhnya mungkin aku akan ikut bahagia " Gumam batin Kanaya ia meremas pakaian bawahnya
" Ini Adalah kabar yang sungguh membahagiakan " ucap Karan
" Selamat Tuan karena Anda dan Nyonya Wenda akan segara memiliki seorang anak " Ucap Kanaya dengan sekuat hati
Ucapan yang seharusnya untuk Kanaya dan Karan, tapi malah menjari milik Wenda dan Karan.
" Hahaha... Terimakasih kalo begitu aku akan segara menyuruh istriku untuk pulang " Ucap Karan yang langsung mengambil handphone miliknya
" Tunggu Tuan "
" Ya ada apa lagi? "
" Karena Aku sudah hamil berati Tuan tidak boleh menyentuhku lagi " Kata Kanaya dengan tatapan yang tajam
Karan menaruh handphone nya kemabli " Kamu tenang saja, aku tidak akan menyentuh mu lagi karena sekarang kamu sudah hamil dan Istriku pun akan kembali ke rumah ini " Kata Karan " ada lagi? " tanya Karan
" Tidak Ada, Kalo begitu saya permisi Tuan " Pamit Kanaya
" Eh Tunggu " Cegat Karan
" Ada apa Tuan "
" Selama kamu hamil, kamu tidak di perbolehkan masuk ke rumah utama Dan Selama kamu hamil kamu harus lewat pintu belakang karena aku tidak mau jika Kedua orang tua ku tau jika kamu sedang hamil, Kamu pun jangan pernah menampakkan dirimu di depan keluargaku karena Nanti Wenda lah yang akan hamil " Kata Karan dengan tegas
Kanaya tersenyum getir " Tuan tenang saja, Aku tidak Kana menampakkan diriku di depan kalian semua Lagian Aku ini hanya penampung " Jawab Kanya yang langsung keluar dari ruangan Karan
Sakit itulah yang di rasakan Kanaya, Hatinya sungguh sakit mendengar penuturan dari Karan, Yang seharusnya ini adlah kabar bahagia untuk dirinya juga tapi kini malah terasa sesak bahkan untuk bernapas pun terasa sulit.
Di Paviliun Kanaya langsung masuk kedalam kamarnya ia benar-benar merasakan sesak di dada Adai saja dirinya orang kaya mungkin ini semua tidak akan pernah terjadi
" Hiks... Kamu tega Tuan " Kanaya duduk di lantai sambil memegang perutnya " Nak, Maafkan Mamah hiks... "
Ibu mana yang akan tega memberikan Anaknya kepada orang lain Dan Ibu mana yang akan kuat mendengar anaknya akan memanggil orang lain dengan sebutan Mamah.
Tok..
tok..
Tok...
Kanya menghapus air mata nya lalu ia membukakan Pintu " Ada apa? "
" Maafkan saya karena sudah menganggu Nona, Namun saya ke sini membawa seorang Dokter yang akan memeriksa kandungan Nona " Ucap Bams
Kanaya tersenyum Getir mendengar ucapan Bams " Terimakasih " Jawab Kanaya dingin
Dokter Langsung masuk kedalam kamar Kanaya ia langsung memeriksa keadaan kehamilan Kanya " Kandungannya Cukup baik, Nanti jangan terlalu lelah ya dan jangan melakukan aktivitas yang berat-berat "
Kanaya hanya tersenyum ia menganggukkan kepalanya " Kalo begitu saya permisi dulu ya, Nanti saya akan kasih resep vitamin untuk nona Dan calon Bayi nya "
" Terimakasih Dok "
" Sama-sama "
Setelah kepergian Dokter, Bams langsung menghampiri Kanaya yang sedang menyandarkan Tubuhnya ke ujung tempat tidur
" Ada apa Lagi? " Tanya Kanaya
" Begini Nona, Karena Nona saat ini sedang hamil Maka Anda tidak di ijinkan untuk pergi ke kampus Anda akan kuliah melalui Jalur Online " Ucap Bams
" Apa sekarang Hidupku benar-benar telah di rengut olehnya? Bahkan aku tidak di perbolehkan untuk kuliah " Protesnya
" Bukan tidak Boleh, hanya saja Nona akan melakukannya Lewat Online " Ralat Bams
" Terserah kalian saja, Hidupku sudah di beli oleh Tuan mu jadi Aku bisa apa? " ucap Kanaya yang membuang pandangannya kearah lain
" Baiklah kalo begitu saya permisi nanti akan ada orang yang membawakan keperluan Anda di sini " Kata Bams yang langsung pergi meninggalkan Kamar Kanaya
" Cobaan Apa lagi ini, Bahkan sekarang aku sudah tidak bisa kemana-mana Aku seperti Burung di dalam sangkar " Kanya menutup wajahnya dengan kedua tangannya ia benar-benar merasa tidak bisa memilih jalan hidupnya lagi.
Di ruangan Karan. Karan tidak henti-hentinya memandangi Alat tes kehamilan yang di berikan oleh Kanaya tadi, Raut wajah yang bahagia bahkan saking Bahagia dia Upload Foto tes kehamilan di Aplikasi Chat miliknya
" Tuan "
" Apa Pekerjaan mu sudah beres? "
" Sudah Tuan, tapi apa ini tidak keterlaluan Tuan? " Tanya Bams
" Apa maksud mu? "
" Maafkan saya Tuan, Hanya saja saya merasa tidak tega jika harus melihat Nona Kanaya yang tidak bisa kemana-mana bahkan untuk bersosialisasi bersama teman-temannya pun Nona Kanaya tidak bisa " Kata Bams sambil menunduk
" Jadi Menurut mu keputusan saya salah begitu? " tanya Karan dengan Nada dingin " Jika aku membiarkan dia berkeliaran di luar sana bagai mana Jika ada yang melihat dia sedang hamil dan bagai mana Jika kedua orang tuaku mengetahuinya "
" Maafkan saya Tuan "
" Lagian ini sudah ada dalam perjanjian Jika dia harus menurut dengan apa yang Aku perintahkan "
Bams masih menunduk Ia tidak berani untuk menjawab apa lagi Karan sepertinya tidak suka dengan ucapan Dirinya
" Jangan ikut campur lebih baik kamu kerjakan tugas yang aku suruh " kata Karan dengan tegas " dan satu lagi, Besok pagi Istriku sudah sampai di bandara jadi kamu jemput lah dia " Ucap Karan
" Baik Tuan, kalo begitu saya Permisi " Kata Bams yang langsung pamit dan meninggalkan ruangan Kerja Karan.
Di Paviliun Kanaya sedang Membaringkan tubuhnya dengan tangan yang masih mengelus perut yang masih rata " Nek, Kanaya hamil nek tapi Anak Kanaya akan di ambil oleh Tuan Karan hiks... Maafkan Kanaya yang sudah menjual Anak Kanaya kepada Tuan Karan "
" Non " Pelayan yang biasa menemani Kanaya langsung duduk di ujung tempat tidur ia mengelus punggung Kanaya dengan lembut " Yang sabar ya non, Mudah-mudahan suatu saat nanti Tuan Karan berubah pikiran dan mau menerima Nona dengan tulus "
" Semua itu tidak akan terjadi Mbak, Tuan Karan sangat mencintai istrinya "
" Tidak ada yang tidak mungkin Non, jika Allah sudah berkehendak maka nona dan taun pasti akan bersatu dan Membesarkan calon anak kalian bersama-sama "
Kenapa harus di spasi dan sebagian pakai huruf besar thor?