NovelToon NovelToon
Ketika Semua Menjauh

Ketika Semua Menjauh

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: husnel

Jalan hidup ini bagaikan roda. Kadang di atas kadang di bawah. itulah yang terjadi pada seorang wanita yang tidak muda lagi.

Namun demi buah hatinya ia berusaha bertahan. yang dipikirkan bagaimana supaya anaknya bisa sekolah dan bertahan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husnel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sindiran

Tria pun mengarahkan Ben untuk ke perpustakaan Besar di daerah tersebut. Karena di kampus mereka tidak selengkap di perpustakaan Umum.

"HM. Kita ke sana Ya dek." Ujar Tria menarik tangan Cindy agar menjauh dari Ben dan Nabil.

"Eh.." Nabil tampak bingung. Namun akhirnya mengangguk. Ben bisa melihat kalau Nabil merasa terpaksa tinggal bersamanya.

"Apakah kamu nggak nyaman dengan ku.?" Tanah Ben lembut. Karena takut terdengar orang lain.

"Eh.. Oh. Bukan. hanya saja. Apa ya.." Pusing Nabil memegang keningnya.Kedua sahabatnya itu tertawa tertahan menutup mulut di balik rak buku sebelah.

"Apa dek.? Kalau memang adek nggak setuju. Beri Abang kepastian.. Abang nggak bisa tidur memikirkan adek yang menggantung Abang gini. Rasanya nggak nyaman dek." Lirih Beni. Ada rasa frustasi terlihat oleh kedua sahabatnya.

Nabil membuang nafasnya dalam. " Bang. Aku benar bingung harus milih yang mana. Aku nggak kebayang jika menikah secepatnya ini. Aku belum siap Bang." Lirih Nabil.

Beni tersenyum. Karena dari jawaban Nabil. Kalau setuju menikah dengannya. Hanya masalah waktu yang jadi topik mereka. .

"Adek mau nikah umur berapa.?" Tanya Ben tersenyum- senyum

"Ah..!" Nabil melotot kan matanya tidak paham. Kalau Masalah seperti ini Nabil emang lemot. tapi kalau masalah materi pelajaran sangat cekatan tanggap.

Jika tidak di perpustakaan. Pasti Ben akan memeluk gadis tersebut karena bahagia. Yang mau menerimanya. ini yang ditunggunya.

Tria yang gemes pun menghampiri Nabil dan Ben yang duduk di meja di sudut ruangan yang tidak ada orang. Ia membawa beberapa buku dan meletakkan di meja kecil sana.

"Abang tahu tentang hukum keluarga?" Tanya Tria duduk di sebelah Nabil.

Beni pun menjelaskan apa yang ia ketahui.

"Pada dasarnya Hukum Keluarga adalah keseluruhan sistem hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur sebuah hubungan, hukum yang timbul karena ikatan kekeluargaan, yang meliputi: Perintah perkawinan dengan segala urusan perkawinan." Jawaban Ben mantap. Ia telah membaca materi itu selama beberapa hari gabut di rumah.

"HM. Keren. kapan Abang belajarnya." Tanya Cindy yang juga bawa buku ke arah mereka.

"Yah. baru sih. sempat baca-baca untuk persiapan." Jawab Ben malu. Dia menatap Nabil yang menundukkan muka melihat ke arah buku yang ada di atas meja.

"Untuk persiapan ya Bang."? Ledek Cindy. Yang baru datang.

Ben terkekeh." Itu sudah pasti, apalagi mengahadapi mahasiswa pintar seperti kalian, tentu bisa kalah kalau berdebat." Nabil menatapnya jengkel karena merasa tersindir.

"Jadi Ilmu hukum keluarga itu meliputi apa saja Bang.?" Tanya Tria lagi.

"Yah. Ilmu hukum keluarga meliputi perkawinan, perceraian, harta perkawinan, nasab, dan perwalian. Dan mungkin ada yang lain yang berhubungan dengan Masalah keluarga." Jawab bijak Ben. Ben duduk santai menatap ketiga gadis tersebut bergantian.

"Keren. Sudah mantap berarti ya bang untuk nikah. Tinggal menunggu pasangannya saja." Goda Cindy menggoda Nabil yang dari tadi banyak diam.

"Ha. Ha.. untuk satu atau dua tahun lagi. Masih bisa nunggu kok." Jawab Ben bercanda. Namun terlihat kalau itu serius.

Tria menyikut Nabil yang dari tadi diam saja. "Gimana dek. Udah bagus kok. Jalani aja dulu," Usul Tria berbisik.

"Bagi Abang sih. Yang penting kita nikmati aja dulu yang ada. Gunakan waktu yang ada. masalah jodoh mah hanya Allah yang memastikan." Jawab tegas Ben.

Nabil menoleh pada Ben yang dari tadi menyindirnya. "Ini sudah selesai pilih bukunya." Nabil nampak kesal. Ia melangkah pergi duluan ke arah penjaga Pustaka. Untuk proses meminjam buku.

Mereka bertiga melongo dan mengikuti langkah Nabil yang sudah duluan.

"Sabar ya Bang." Bujuk Cindy.

Ia kasihan sekali dengan Ben. Ia seolah berada di posisinya dulu. Di cuekin, dan dianggap tidak ada. Rasanya sakit sekali. Nah sekarang posisinya malah terbalik. Sahabatnya yang bersikap begitu pada lelaki matang yang berjalan bersama mereka.

Tria lebih dulu mendekati Nabil. Ia menarik tangan Nabil ke pojok." Eh. sebaik itu anak orang kamu biarkan. Apa nanti nggak nyesal kalau di tinggal nikah dengan gadis lain." Bisik Tria gemes.

"Kok aku yang di salahin. Apa teteh nggak merasa dari tadi ia nyindir melulu. Aku kan kesal juga lama-lama. Bilang aja langsung kalau mau melamar atau cinta gitu. Nggak pakai di sindir gini. seolah aku cewek nggak peka. emang gitu caranya mengungkapkan cinta. Aku lihat nggak gitu deh di film-film." Ujar Nabil lambat. namun bisa di dengar oleh Ben yang mengikuti mereka bedua. Ia berdiri di balik buku.

"Oh. Jadi mau gitu dek. Ok. Nanti malam aku akan melamar mu. Langsung.. Apakah kamu berani menolak. Aku sudah merekamnya sebagai pegangan ku nanti jika kamu menolak." Beni tersenyum bahagia. Ternyata cintanya tidak sepenuhnya di tolak. mungkin belum sepenuhnya gadis tersebut mencintainya.

Hatinya yang galau tadi kini berganti bahagia. Rasanya ia ingin berteriak mengungkapkan kebahagiaannya.

.

1
arcyanl
keren, semangat thor!!! mampir novelku juga yuk :P/Sneer//Good//Good/
Husnel: apa judulnya
Husnel: makasih. ok
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!