William Anderson akhirnya mempunyai cara untuk menikahi gadis yang membuat hatinya jatuh hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sereen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Malam ini Valen menemani papahnya didalam ruangan kamar rumah sakit dan tadi Valen sudah bercerita soal bantuan yang ditawarkan oleh tuan muda.
Tuan Antonio melarang Valen menerimanya dengan alasan Valen tidak menyukai tuan muda , tetapi Valen harus mempertahankan perusahaan orang tuanya .
Tuan Antonio menyerahkan semua keputusan kepada putrinya sendiri . Jika Valen menerimanya berarti tuan muda akan menjadi menantunya .
Disisi lain tuan Antonio sebenarnya setuju jika Valen menikah dengan tuan muda , karena tuan Antonio kenal betul dengan seluk beluk keluarga tuan Anderson yang memiliki sikap bijak meskipun terlihat dingin.
Keesokan paginya pukul 6 Valen mengemasi pakaian papahnya , karena nanti papahnya sudah boleh pulang .
"maaf ya pah ,Valen gak bisa mengantar papah pulang ?"...ucap Valen
"karena hari ini setelah pulang kerja , Valen harus kuliah"...lanjutnya
"iya gak papa , kan ada pak Toni yang menemani papah"
"baik pah"
"nanti sering sering kunjungi papah ya Valen ?"
"iya pah"
"kamu jangan terlalu memikirkan hal kemarin , jika kamu tidak mau ya udah jangan dipaksa dan soal kerugian itu nanti papah bantu "
"iya pah , Valen pergi dulu ya pah?"
Setelah puas berpelukan Valen pergi untuk pulang ke rumah terlebih dulu sebelum berangkat bekerja.
...****************...
Didalam kamar Anya bersama nyonya ana sedang cemas setelah mendengar dari tuan Antonio jika cepat atau lambat rumah besar yang mereka tinggali akan dijual untuk membayar gaji pegawai sebelum perusahaan ditutup.
"gimana mah ? Aku gak mau jika kita akan hidup miskin"...rengek Anya
"gimana dengan kuliahku ? Terus gimana mobilku juga mah"
"tenanglah Anya! Kau kira mamah mau hidup miskin?"
"ini semua gara gara mamah sih yang ikut campur urusan perusahaan"....gerutu Anya
"jadi kamu nyalahin mamah?"
"iya! Mamahkan gak bisa gimana caranya berbisnis"
"dan sikap mamah nurun ke kamu!"....tunjuk sang mamah
"ihhh....pokoknya Anya gak mau hidup miskin!"
Nyonya ana memijit pelipisnya yang berdenyut dan nyonya ana pusing harus memikirkan gimana caranya supaya mereka tidak jatuh miskin.
"mah , kenapa gak rumah Valen aja yang dijual ? Pasti laku dengan harga tinggi"....ucap Anya
"kamu mau papah kamu tambah marah sama kita hah? Untung saja papah gak marah dengan mamah soal perusahaannya "....ucap nyonya Anya
"terus gimana mah?"
"entahlah ! Mamah pusing!"
...****************...
Hari ini adalah hari dimana Valen harus memberikan jawaban atas bantuan yang di ajukan oleh tuan muda . Fikiran Valen dihantui oleh apa yang akan ia jawab nantinya dan dirinya tidak ingin melihat papahnya bangkrut .
"kenapa hari ini terasa sangat cepat sekali waktu berlalu"....gerutu Valen saat melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 5 sore
Dengan rasa yang tidak karuan Valen bergegas untuk pulang , tetapi Valen tidak akan pulang ke rumahnya melainkan harus menemui tuan Nico .
Valen berjalan dengan perlahan menghampiri tuan Nico yang sedang menunggunya disebuah cafe dan saat mengetahui Valen sudah datang , tuan Nico segera menyapanya.
"silahkan duduk nona Valen?"...ucapnya
"terimakasih"....ucap Valen sambil duduk
"mau pesan minuman apa nona Valen ?"
"tidak perlu tuan! Saya kemari hanya menyampaikan yang jawaban saja"....tolak Valen
"lalu apa jawaban dari nona Valen?"
Tuan Nico menatap lekat ke wajah Valen yang sepertinya sangat berat untuk mengutarakannya , sampai tuan Nico mendengar Valen menghembuskan nafas dengan kasar sebelum berbicara.
"saya setuju dengan tawaran tuan muda dan saya berharap bantuan itu beneran"....jawaban Valen terdengar sangat pasrah
"anda tenang saja nona , tuan muda tidak pernah main main dengan ucapannya"....ucap tuan Nico
"lalu apakah nona sudah menandatangi surat kontraknya?"....tanya tuan Nico
"sudah! Ini saya kembalikan"....Valen memberikan map tersebut kepada tuan Nico
"terimakasih karna nona sudah mengambil keputusan yang sangat bijak"
"hemmm! Kalo begitu saya permisi pulang dulu tuan!"...pamit Valen
Tuan Nico memandang kepergian Valen dengan rasa iba , bagaimana tidak iba? Gadis yang sudah berat dengan kehidupan sekarang dipaksa dengan tekanan dari tuan mudanya yang menginginkan gadis itu menjadi miliknya.
"malang sekali nasibmu"...ucap lirih tuan Nico
Sedangkan tuan muda yang mendapat kabar dari tuan Nico merasa sangat bahagia dan dia rupanya sudah tidak sabar lagi untuk segera menikahi Valen .
Disisi lain tuan Antonio yang mendengar kabar keputusan Valen sangat terkejut dan tuan Antonio menyuruh pak Toni untuk mengantarkannya ke rumah Valen .
Sesampainya disana Valen segera menyuruh papahnya untuk masuk ke dalam rumah dan mempersilahkannya untuk duduk . Setelah itu Valen mengambilkan minuman untuk papahnya dan juga untuk pak Toni yang sedang duduk diteras rumahnya.
Setelah itu Valen duduk diruang tamu bersama dengan papahnya yang sedang memandang wajahnya dengan lekat.
"kenapa papah menatapku seperti itu?"...tanya Valen
"papah sudah dengar kalo kamu menerima bantuan dari tuan muda William Anderson dengan syarat yang konyol itu"....jawab tuan Antonio
"maaf pah , Valen gak ngasih tau papah karna Valen tau papah tidak akan setuju"....ucap Valen sambil menunduk
"Valen , papah tau kamu melakukan semua itu karena tidak ingin melihat perusahaan gulung tikar . Tapi kamu seharusnya lebih memikirkan masa depan kamu "
"papah sangat sedih mendengar jawaban kamu tadi dan meskipun tuan muda William sikapnya bijak tetapi dia sangat ditakuti oleh semua orang karena mata elangnya yang selalu menatap tajam ke arah orang"....jelas sang papah
"pah , jangan khawatirkan Valen ...Valen bisa menjaga diri Valen dan Valen gak akan biarkan tuan muda William nantinya menindas Valen"....entah darimana Valen mendapatkan kata kata tersebut Valen sendiri juga bingung
"tapi nanti setelah kamu menikah kamu akan tinggal bersamanya nak ... Apa kamu bisa hidup bersama orang yang tidak kamu suka?"
"Valen akan ngejalaninya semuanya sesuai alur kehidupan Valen pah ...aku mohon papah jangan khawatir ya?"....Valen meraih tangan papahnya
"tapi berjanjilah jika tuan muda William nanti menindasmu atau siapapun yang menindasmu , kamu harus berani melawannya dan jaga diri kamu dengan baik"....pesan sang papah
"iya pah "....Valen tersenyum lalu berhambur kepelukan papahnya
"pah , apa istri papah tau soal Valen yang mau menikah?"....tanya Valen yang masih berada didalam pelukan papahnya
"Mereka tau saat tadi sore orang suruhan tuan muda William datang memberikan bingkisan dan menyampaikan pesan dari tuan muda untuk papah"....jawaban papahnya membuat Valen mendongakkan kepalanya menatap wajah papahnya
"mereka ngapain kesana pah ? Dan apa pesannya?"
"mereka hanya menyampaikan pesan jika Minggu depan hari pernikahan kalian dan acara akan digelar secara tertutup dihotel M"
"apa ? Secepat itu pah?"
Valen tidak menyangka jika dirinya harus menikah secepat itu dengan orang asing yang akan membuat kehidupannya menjadi bertambah sulit . Itu yang ada didalam fikiran Valen saat ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...