Ini kisah tentang dua insan yang awalnya saling membenci. Sebut namanya Rangga(26th) dan Mawar(20th). Rangga yang mengalami kecelakaan lima bulan lalu, mengakibatkan kakinya lumpuh. Keadaannya yang cacat membuat kekasihnya(Rena) meninggalkannya satu bulan pasca kecelakaan. Sehingga membuat Rangga semakin depresi dan putus asa. Yang membuatnya menjadi sosok yang pemarah dan emosional.
Dan hadirlah Mawar, seorang gadis desa yang sedang terlilit hutang pada seorang juragan teh, bekas biaya operasi ayahnya, membuat Mawar terpaksa harus bekerja sebagai Art di rumah Rangga, yang bertugas khusus merawat dan melayani Rangga. Dan dengan sikap Rangga yang emosional, mampukah Mawar bertahan...
Yuk ikuti keseruan kisahnya...
Selamat membaca...🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Kitty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 11
Setelah beberapa menit bercengkrama dengan Mawar, Bu Wiryo pun masuk ke kamarnya. Sementara Mawar yang merasa lapar, mencari bi Odah di dapur. Dan bi Odah pun langsung menyiapkan makanan untuk Mawar.
"Makanlah yang banyak Mawar, gak usah malu-malu. Anggap saja ini rumah sendiri. Dan kalau kamu butuh apa-apa, kamu tinggal bilang saja sama bibi ya. Pak Wiryo dan Bu Wiryo itu orang baik, jadi kamu tidak usah takut disini. Yang penting disini kita berusaha jadi Art yang baik, jangan melakukan sesuatu yang merugikan majikan kita. Pokoknya intinya gak usah neko-neko lah, kerjakan apa yang sudah menjadi tugas kita, dan jangan terlalu ikut campur urusan majikan kita. Kamu paham kan maksud bibi?"
"Iya bi, Mawar paham. Terimakasih ya bi, sudah mengajari Mawar jadi Art yang baik,"
"Iya, sama-sama. Bibi berharap kamu bisa betah disini, biar bibi ada teman ngobrolnya,"
"Iya bi, Mawar akan berusaha supaya Mawar betah bekerja disini,"
Mawar pun menyantap makanannya dengan lahap, karena memang dia sudah sangat lapar.
Malamnya, Bu Wiryo menemui Rangga di kamarnya. Dia memberi tau kalau mulai sekarang Mawar yang akan merawatnya. Dan seperti biasa, Rangga hanya terdiam. Karena sebenarnya dia sudah muak melihat para Art itu, karena dia merasa tidak ada artinya dan sangat lemah didepan para Art itu. Namun meski berulang kali dia menolak untuk dirawat Art, mamanya tetap saja mencarikan Art untuknya. Dan semua itu karena mamanya yang sibuk, yang tidak bisa selalu menjaganya, sehingga mau tidak mau, Rangga harus tetap dirawat oleh Art.
Bu Wiryo tidak berlama-lama di kamar Rangga, karena dia takut Rangga akan memarahinya, karena tetap mencarikan Art untuknya.
Sementara Mawar dan bi Odah, sudah masuk ke kamarnya. Setelah ngobrol beberapa menit dengan bapak dan ibunya dikampung lewat telepon, Mawar pun langsung tertidur. Karena dia sangat kelelahan sehabis menempuh perjalanan jauh.
Paginya, Bu Wiryo memanggil Mawar. Bu Wiryo menjelaskan apa saja yang harus dia kerjakan secara rutin setiap harinya. Supaya Mawar tidak bingung apa yang harus dia lakukan.
"Jadi yang pertama, kamu tunggu sampai jam tujuh, kalau jam tujuh Rangga belum bangun, kamu wajib membangunkannya. yang kedua, setelah Rangga bangun, kamu langsung bawa dia ke kamar mandi. Dan saat matahari mulai terbit, kamu ajak dia keliling halaman, agar dia terkena sinar matahari pagi, karena itu baik untuk kesehatannya. Setelah itu dia mandi terus sarapan. Selanjutnya, kamu hanya menunggu, apa yang dia perlukan. Jadi kamu jangan lama-lama keluar rumah, takutnya kamu gak dengar saat dia memanggilmu. Dan selanjutnya siapkan makan siang, mandi sore dan makan malam. Kamu bisa mengerjakan itu semua kan Mawar?"
Mawar menelan ludahnya, ternyata lumayan banyak juga tugas yang harus dia kerjakan. Tapi mau bagaimana lagi, dia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Karena gajinya yang lumayan besar.
"Iya Bu, saya akan berusaha mengerjakan pekerjaan saya dengan baik. Saya akan mencobanya Bu, dan semoga saja tidak ada halangan,"
"Iya Mawar, ibu juga sangat berharap kamu bisa betah bekerja disini,"
Bu Wiryo kemudian kembali ke kamarnya, untuk bersiap-siap pergi ke kantor. Dan Fery yang sudah memakai seragam sekolah pun langsung menuju meja makan untuk sarapan, yang juga akan berangkat ke sekolah. Sementara sambil menunggu jam tujuh, Mawar membantu bi Odah di dapur. Mencuci peralatan memasak yang kotor sehabis dipakai memasak bi Odah.
wah si Rena ini bener-baner minta di cekik Kaya nya 😡😡😡😡
untung ada yang liat mawar di bawa ke gudang dan kasih tau Marsel , kalo kaga aduh lagatau dah nasib mawar gye mna 😭😭😭😭😭😭😭
bener tuh feryy kata mawar , manja nya lebih baik sama cewe kamu ajah Fery 😁😁😁😁
Marcel kamu sama aku ajah , aku siapa gantiin mawar di hati kamu 😂😂😂😂😂😂😂🤭
hoalah Rena.. nasi pecel aja masih enak lohh kokya mau bundir benar2 sempit pikiran kamu Rena. untungnya ada Marsel.. selain jadi penyelamat juga jadi belahan jiwamu sekarang.
selamat juga buat Rangga Mawar.. 👏👏👏👏
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
boleh takut tapi jngan berlebihan Rangga tidak bagus juga , percaya lah Kalo mawar tidak seperti mantan mu itu 😁😁😁😁😁😁
SEMANGAT Thor 🤗
mawar ya gitu gak berusaha berjuang membersihkan namanya malah pulkam.
SEMANGAT Thor 🤗