Paula adalah anak seorang Count yang sudah jatuh, di ambang kebangkrutan keluarganya, dia dijodohkan untuk menikahi seorang Duke.
"Aku menikahimu agar aku dijauhkan dari para wanita yang menganggu. Tahu batasanmu!"
Setelah berkali-kali disakiti oleh ucapannya, Paula masih mau bertahan untuk menyelamatkan wajah orang tuanya hingga Mereka menghabiskan malam bersama dan Paula hamil.
"Wanita murahan sepertimu mengaku hamil anakku?"
Sampai akhir pun Paula masih saja disakiti.
Lalu bagaimana nasib Paula selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Peri Bumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Halo Kak...
Terimakasih ya, sudah membaca tulisan saya sampai sejauh ini. Hehe....
Ini tulisan pertama saya disini.
Buat penyemangat, boleh dong like, komen, subscribe dan votenya.
Makasih
***
Putri Bella melihat Duke Delta yang duduk memandangi Paula yang masih belum siuman. Dia ingin marah, tapi tetap saja keinginan untuk bertemu dengan Duke Delta lebih besar, jadi Dia menguatkan dirinya untuk menahan emosinya tersebut.
Dia melangkah masuk ruangan tersebut dan menyapa Duke Delta, "Permisi Duke..."
Delta bisa melihat bahwa tangan Bella membawa keranjang dan penuh dengan tanaman kering yang diletakkan di toples. Itu adalah herbal kering yang berguna untuk kesehatan.
"Saya cukup prihatin atas apa yang terjadi dengan Duchess Paula." Katanya mengandung simpati dan juga kesedihan yang mendalam. "Saya juga sudah mengerahkan penyelidikan secara menyeluruh untuk mengungkapkan siapa dalang dari insiden ini."
Delta akan tertipu oleh akting Bella kalau selama ini dia tidak menyelidiki keluarga Kerajaan. Sayangnya sebelum menikah dengan Paula, secara tak sengaja Delta melihat tingkah Putri Bella yang seperti orang gila memarahi pelayannya dan dengan ringan mulut menghukumnya dengan pemotongan gaji dan cambuk.
"Terimakasih atas perhatian Tuan Putri." Tetap saja, Delta harus berbasa basi mengucapkan rasa syukurnya kepada keluarga Kerajaan yang sudah mau menjenguk istrinya.
"Saya membawa herbal kering yang berguna untuk pemulihan." Bella menyerahkan keranjang yang dia bawa kepada Delta.
Delta tersenyum menerima keranjang tersebut. Karena senyum tersebutlah, jantung Bella berdetak tak beraturan. Dia puas dengan reaksi Delta.
"Bolehkah saya menemani Duke disini." Kata kata tersebut sudah melewati batas. Gosip akan muncul jika seorang putri menemani laki-laki yang sudah menjadi suami seseorang hanya karena istrinya keracunan di perjamuannya. Untungnya Sang Raja segera muncul karena Adipati Delta yang langsung menunggu istrinya di Balai pengobatan Kerajaan.
"Yang Mulia..." Duke berkata spontan.
Wajah Bella mulai terdistorsi karena kehadiran Ayahnya.
"Bagaimana keadaannya Duke?" Raja Xevenoa datang karena merasa bersalah. Tuan rumah yang kecolongan.
"Berkat kebaikan Yang Mulia, istri saya bisa diselamatkan."
'Kenapa dia tidak mati saja!' batin Bella.
Raja yang tadinya menatap Duke Delta kini menatap wajah putrinya dengan sorot tajam, seakan tahu apa yang sudah putrinya berbuat. Bella merinding ditatap Ayahnya. Tatapan itu berkata seolah, 'Hentikan tindakan bodohmu!'
"Karena ada urusan, saya permisi dulu Duke, Ayah." Bella akhirnya pamit undur diri karena takut dengan Ayahnya. Selain suka bermain dengan wanita, Ayahnya juga kejam dan tak segan menghabisi orang yang menghancurkan jalannya. Buktinya putrinya pertamanya yang cantik dan anggun dia buang untuk dinikahkan dengan Kerajaan Timur yang terkenal bar bar, hanya karena dia membuat satu kesalahan saat Raja ulang tahun. Putri Aranoa, sang Putri pertama ketahuan suka dengan seorang ksatria berangkat rendah. Raja tanpa pikir panjang langsung membuangnya. Jadi kali ini Bella pasti sedang ketakutan melihat perangai Raja yang sepertinya sudah tahu kalau semua ini adalah perbuatannya.
Bella berpamitan kepada mereka, respon Duke hanya menganggukka kepalanya, sementara hanya tersenyum melakukan aktingnya.
"Maafkan atas kelalaian istana Duke, saya juga sedih mendengar berita tentang kejadian tersebut."
"Tidak apa Yang Mulia, saya juga mengerahkan investasi dari keluarga saya sendiri untuk tahu kebenarannya."
Mendengar hak tersebut, raut wajah Raja langsung berubah. Dia tidak suka namanya tercoreng. Kalau bisa, dia ingin Duke Delta melupakan kejadian yang terjadi di istana hari ini.
"Apakah Duke tidak percaya dengan kemampuan ksatria istana?"
"Ah tidak Yang Mulia, saya melakukan tersebut untuk menyenangkan istri saya." Delta berkilah menumbalkan nama istrinya. Delta adalah pria cerdas sehingga dia sudah tahu maksud dari perkataan Raja.
"Duke memang suami yang baik." Puji Raja Xevenoa.
"Saya hanya belajar dari mendiang Ayah saya Raja." Kebohongan yang Delta ucapkan sebenarnya menyakiti hatinya. Ayah Delta juga sama brengseknya dengan Raja. Ayahnya punya simpanan yang menyakiti hati Ibunya. Bedanya, Ayah Delta pandai menyembunyikan boroknya.
"Saya berharap Putriku Bella juga mendapatkan suami seperti Duke."
Duke Delta tersenyum dan berkata, "Putri Bella akan mendapatkan calon suami yang lebih dari saya. Contohnya adalah Putra Mahkota Hela dari Kerajaan Tamim."
Duke Delta juga tahu kalau Raja sangat mendukung Bella untuk mendapatkannya karena dengan begitu Delta bisa dikekang dan akan merapatkan barisan ke fraksi Kerajaan.
Dengan percaya diri, Delta memberikan contoh oernikahan uang menguntungkan pihak Kerajaan. Tentu saja setelah mendengarkan perkataan Delta, sang Raja mulai berpikir ulang.
"Apakah Duke benar benar berpikir begitu?"
"Yang Mulia lebih tahu dari pada saya, apa keuntungan yang bisa Kerajaan Birud peroleh." Delta tersenyum kepada Raja.
Raja tampak berpikir keras memikirkan perkataan Duke Delta.
Tak lama kemudian Paula membuka matanya. "Istri...." Paula menyediakan matanya beberapa kali. Ditatapnya wajah suaminya yang tampak khawatir di sampingnya.
"Syukurlah Duchess sudah siuman." kata Raja lega. Dengan begini, Duke Delta tidak akan bertindak jauh untuk menguliti keburukan istana.
Dokter segera datang memeriksa kondisi Paula. Sang dokter mengatakan kalau Paula sudah bisa dibawa pulang. Jadi Delta berpamitan dengan Raja dan mengucapkan terimakasih.
Paula digendong Delta dan dia pasrah. Dia tidak punya cukup tenaga untuk berjalan, jadi Dia menurut saja.
Setelah sampai dikereta, Paula dibaringkan di kursi.
Mereka pulang tanpa sepatah katapun.
Masih berlanjut atau sudah tamat?? Authornya 😁😁
Udah naik 2 Kg pas sakit Turun 3 Kg,kan Ngeselin 🤦🏿
Orang Miskin hanya bisa Gigit jari kalo di Hina,jadi udah ga Aneh lagi Miskin selalu Salah di mata Hukum mana pun 😓.