Istri Duke Yang Ditinggalkan
"Dengan ini saya nyatakan kalian berdua menjadi seorang suami istri!"
Tepuk tangan meriah memenuhi ruangan gedung tersebut. Paula memandangi buket bunga yang dia pegang. Hari ini Dia resmi melepas masa lajangnya. Sekarang dia bersatu seorang Istri Adipati Delta Grovan. Menyembunyikan kesedihannya, dia tersenyum memandang laki laki yang ada disebelahnya. Laki-laki yang sekarang menjadi suaminya. Wajahnya datar memandang ke depan, dia bahkan tak melirik Paula sama sekali. Padahal beberapa menit yang lalu dia baru saja menyatakan sumpah untuk menjadi suaminya.
Paula tersenyum kecut.
Apakah sejak awal dia punya pilihan? jawabannya tidak.
Paula Delmar adalah anak perempuan dari Count Fide Delmar. Seorang bangsawan tua yang sudah jatuh akibat ulah anak laki-lakinya yang salah investasi. Berkat itu keluarganya menjadi banyak hutang, semua asetnya sudah terjual dan tinggal mansion itu saja yang tersisa. Menjadi bangsawan tanpa wilayah dan gelar saja yang tersisa. Di tengah krisis ekonomi keluarganya. Datang sebuah lamaran dari seorang adipati Kerajaan ini. Dia adalah Delta Grovan, pemuda berusia 27 tahun. Dia bersedia melunasi hutang keluarga Count asal Paula mau menikahi Duke Delta.
Pembicaraan pribadi antara Delta dan Paula adalah rahasia besar yang hanya diketahui keduanya.
"Aku akan menjadikanmu pengantinku. Tapi hanya status belaka dan jangan mengharapkan cinta. Aku menikahimu karena muak dengan rayuan perempuan di luar sana."
Itu adalah pernikahan kontrak dengan masa yang tidak ditentukan tapi minimal berlangsung 5 tahun. Tidak boleh ada perselingkuhan atau hal hal yang menyebabkan nama Duke Delta Grovan jatuh. Dengan kata lain, Paula di ikat untuk melajang selama 5 tahun. Paula yang menyayangi keluarganya pun setuju. Tidak masalah untuk tidak merasakan cinta selama 5 tahun.
Alasan Delta memilih Paula karena keluarganya tidak aktif dalam politik yang artinya Delta tidak akan bisa dimanfaatkan. Delta juga membuat klausul perjanjian bahwa dia akan menanggung biaya hidup Count Fide Delmar dengan batas uang tertentu. Tapi laki laki tua itu menolak. "Tidak... tidak... terimakasih sebelumnya Duke. Saya cukup bersyukur Duke mau membayarkan hutang kami. Hanya... tolong jaga Paula kami dengan baik," Itulah pesannya.
Petra sang kakak selalu merasa bersalah pada Paula yang pada akhirnya menjadi korbannya. Dia menikah bukan karena rasa cinta tapi karena untuk membayar hutang keluarganya. Karena itu sepanjang pernikahan matanya berkaca-kaca.
Petra menghampiri adiknya, "Sangat cantik..." katanya, karena tidak tahan akhirnya dia memeluk adik semata wayangnya, "Maafkan Kakak Paula... hiks..." Dia menangis.
Paula membalas pelukan tersebut, "Tidak.. tolong jangan berkata begitu, ini hari pernikahanku, tolong ikut berbahagialah."
Ayah Paula juga ikut menangis, dia tidak menyangka kalau anak perempuannya harus menikah karena kondisi ini. Dulu sekali Paula yang berusia 17 tahun pernah bercerita, "Aku akan menikahi pria tampan yang selalu terpesona oleh kecantikanku saja Ayah!"
"Kenapa begitu?"
"Supaya dia tidak melirik wanita lain! Haha..." tawanya sangat riang. Kini saat Paula menikah, dia hanya tersenyum saja sambil menyapa para hadirin yang hadir.
Setelah Paula berbincang dengan Kakaknya, dia menghampiri Ayahnya. "Ayah..." Dia memeluk Ayahnya dengan sangat erat.
"Selamat Putriku..." suaranya bergetar.
Paula tersenyum, "Terimakasih Ayah..." Keduanya jelas sedang mengunci emosi masing masing. Count Fide tahu betul arti pernikahan bagi Paula. Dia yang bercita cita menikah sekali seumur hidup itu pun kini sudah menikah dengan seseorang yang pamornya sulit dicapai.
Setelah pernikahan di altar yang singkat, pesta pun segera digelar. Pesta yang meriah dengan banyak hidangan dan hiburan. Juga tamu undangan yang berjibun. Semuanya diurus oleh pihak Duke, Paula hanya tinggal membawa badan saja. Karena itu dia tidak nyaman, terlebih para tamu yang banyak tidak Paula kenal.
"Selamat atas pernikahannya Duchess..." segerombolan perempuan muda menghampirinya. Delta yang menyapa tamunya sendirian tak menghiraukannya. Delta sengaja meninggalkannya barangkali dia ingin bersama temannya. Tapi Paula yang tak banyak teman itu pun malah terlihat menganggur dan tidak nyaman. Teman akrabnya adalah anak seorang Baron dan Viscount, itu pun mereka sedang ada diluar negeri karena berlibur sehingga tidak bisa hadir. Pernikahan Paula yang diadakan secara mendadak dan hanya butuh persiapan 2 minggu saja sehingga teman Paula memarahi Paula lewat surat kilat merpati.
Mengingat banyak perempuan muda yang mengerbunginya, dia mengingat dua sahabatnya itu, 'Mereka pasti akan mengutukku!'
"Duchess... saya tidak pernah mendengar kedekatan Ducgess dengan Duke sebelumnya..." salah seorang perempuan muda bertanya, dia mengibarkan kipasnya untuk menutupi raut wajahnya.
Memang benar bahwa Paula dan Duke tidak pernah dekat, Paula sendiri kaget saat ada lamaran masuk ke keluarganya mengingat keluarganya tidak pernah terlibat politik yang artinya tidak punya banyak kenalan.
Paula tersenyum, "Hubungan kami, biarlah kami saja yang tahu. Kami tidak suka mengekspos hubungan kami keluar," jawabannya diplomatis. Paula yakin kalau gadis yang bertanya itu hanya ingin menciptakan biang gosip belaka.
"Sungguh romantis..." balas yang lain.
"Bagaimana rasanya menjadi Duchess?" Pertanyaan itu muncul dari seorang perempuan muda anak seorang Marquess.
Bukankah harusnya dia sadar kalau pertanyaan itu sangatlah tidak sopan.
"Rasa apa yang ingin Nona Muda ketahui?" Tapi Paula yang cerdas segera membalikkan pertanyaannya. Paula sadar kalau maksud dari pertanyaan Nona Muda itu adalah wanita rendahnya sepertinya tidak pantas bersanding dengan Duke yang masih muda, tampan dan kaya raya.
"Ahaha... Duchess... maafkan atas ketidaksopanan Lady Cecil." Lady Rose segera menimpali omongan Paula, dia adalah teman dekat Cecil, anak seorang Count yang punya banyak tambang.
Paula tersenyum, "Tidak masalah..."
Paula sadar bahwa penghinaan seperti itu akan selalu ada, makanya dia bersikeras untuk menguatkan hatinya. '5 tahun, dia akan bertahan selama 5 tahun untuk selanjutnya menggugat cerai.'
Paula sudah jenuh dan ingin keluar dari lingkaran gosip tersebut, beruntung suaminya segeranya datang.
"Permisi para Lady, saya qda perlu dengan istri saya." Delta tersenyum menunjukkan pesonanya. Dia kemudian memandu istrinya untuk keluar dari gelombang para wanita muda.
Para Lady dibuat iri oleh pasangan yang baru menikah tersebut.
'Dia sungguh pandai berakting!' gumam Paula penuh kagum.
Cecil pun segera menutupi wajahnya dengan kipasnya. Dia benar benar kesal dibuatnya. Berkali-kali dia menggoda Delta, tapi Delta dengan wajah dinginnya selalu menolaknya. Harga dirinya jatuh sehingga mendengar Delta hanya menikahi seorang perempuan anak Count yang sedang terpuruk itu pun Cecil kesal. Dia adalah anak seorang Marquess yang selalu menjaga perbatasan Kerajaan. Dia cantik dan juga berpendidikan. Jadi Dia bingung apa kurangnya dirinya. Kalau cantik, baik dia dan Paula sama sama cantik. Hanya saja Paula lebih terlihat anggun dan menawan karena sosok kalemnya.
Diam diam dia menyimpan dendam dengan pasangan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Dede Mila
/Shy//Shy//Shy//Shy/
2024-04-23
0
namarez
/Good/
2024-03-04
0
🔵ᴹᴿˢ᭄Ney Maniez●⑅⃝ᷟ◌ͩ ⍣⃝ꉣꉣ
aku singgah kaki
2024-02-03
0