Nona kedua Li Yue An dari keluarga pejabat merusak nama baiknya, Kehormatannya membuat semua orang membenci bahkan mengucilkannya. Namun siapa Sangka siasat jahatnya membuat dirinya menjadi seorang Permaisuri. Setiap langkah yang ia ambil akan membuatnya mengorbankan semua orang yang peduli dengannya.
Di tahun ke sepuluh setelah Li Yue An menjadi seorang Permaisuri. Dia di jatuhi hukuman mati oleh Kaisar yang merupakan suaminya karena berkolusi dengan pemberontak.
Semua kebetulan seperti sebuah mimpi semata. Dia justru terbangun kembali saat usianya tujuh belas tahun. Dimana dirinya masih di perlakukan tidak adil oleh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejadian tidak terduga
Di ruangan dengan penerangan lilin seadanya Li Yue An bersama pelayannya Cui membaringkan pria asing itu di kasur.
"Huh, hufh..." Suara nafas tidak beraturan memecahkan keheningan malam. "Akhirnya sampai juga," keringat Li Yue An menetes tanpa henti. Saat dia ingin memberikan selimut pergelangan tanganhya di genggam erat tangan pria itu. Mulutnya seperti ingin mengucapkan sesuatu. "Tuan. Anda harus beristirahat lebih banyak."
Dengan sekuat tenaga pria itu mengeluarkan benda yang ia simpan di bajunya. Saat benda itu di tunjukan Li Yue An terkejut, dia langsung berlutut di lantai bahkan bersujud. Pelayan Cui tidak mengerti mengapa Nona keduanya bereaksi seperti itu hanya mengikuti setiap gerakan Nona keduanya. Pria itu memiringkan tubuhnya perlahan, "Nona. Kamu dan pelayan mu bisa berdiri," suara pria itu masih terdengar menahan rasa sakit.
Li Yue An bangkit dari sujudnya. "Yang Mulia. Maaf atas kelancangan saya dan pelayan saya."
"Kamu mengenal tanda ini?"
"Iya. Ayah ku seorang menteri perdagangan. Saya pernah tidak sengaja melihat dokumen resmi tentang berbagai macam pelakat resmi pemerintahan. Dan pelakat ini hanya di miliki Kaisar terdahulu yang telah menyerahkan tahta kepada putra tertuanya. Yaitu Kasiar saat ini Wen Feng," kata Li Yue An memberikan alasan yang masuk akal. Dia hanya ingin menolong orang yang kesulitan dan tanpa di sengaja dia bahkan menolong Kasiar terdahulu. "Yang Mulai. Maafkan saya atas semua kelancangan yang telah kami lakukan."
"Nona. Kamu telah menolong ku. Ini adalah sebuah berkah untuk aku dan anak pertama ku. Saat ini aku sangat membutuhkan orang untuk dapat mengabari pasukan Fengyin. Aku dengan susah payah berhasil kabur dari bahaya. Tapi semua orang yang ada di dalam istana tengah mengalami perubahan. Nona," Kaisar terdahulu berhenti berbicara. Dia menekan dadanya kuat.
Li Yue An mendekat. "Yang Mulia. Anda harus menjaga tenaga. Jangan sampai luka anda terbuka kembali," membaringkan kembali Kaisar terdahulu. "Akan membutuhkan waktu beberapa saat untuk dapat sampai di kamp luar kota pasukan Fengyin. Saya juga mendengar pasukan akan berangkat ke perbatasan besok pagi."
Kaisar terdahulu mengangguk. "Aku sudah tidak memiliki orang lain yang dapat di percaya. Hanya kalian berdua yang telah dengan susah payah menyelamatkan nyawa ku ini dari dunia bawah. Aku sangat berharap Nona bisa membantu."
"Yang Mulia. Saya siap membantu. Biarkan pelayan saya di sini menemani anda. Saya akan berusaha mengejar pasukan Fengyin sebisa saya. Mungkin akan membutuhkan waktu dua sampai tiga hari," Li Yue An menatap penuh kekhawatiran.
"Cukup. Sudah cukup," Kaisar terdahulu mengeluarkan token giok kekaisaran dan surat resmi juga empat surat berbeda. "Sebelum kamu mengejar pasukan Fengyin. Biarkan empat orang lainnya berjaga untuk kesetabilan pemerintahan. Setidaknya mereka bisa mengulur waktu."
Li Yue An berani mengambil pelakat resmi juga surat rahasia dan surat lainya. Tapi dia tidak berani mengambil token giok kekaisaran juga pelakat militer tingkat satu. Siapa saja orang yang memiliki ketiga benda itu, tekon giok kekaisaran, pelakat resmi kaisar terdahulu, juga pelakat militer tingkat satu. Dia akan menjadi orang yang mampu mengendalikan semua pasukan bahkan bisa mengambil alih tahta dengan mudah. "Yang Mulia, saya takut tidak berani mengambil token giok dan pelakat militer tingkat satu. Apa anda tidak takut saya bagian dari orang dengan niat jahat?"
Kasiar terdahulu tersenyum namun dia menekan dadanya menahan rasa sakit. "Nona. Kita tidak pernah kenal sebelumnya. Tapi kamu berusaha sekuat tenaga menyelamatkan ku. Aku yakin kamu bukan bagian dari kejahatan ini. Saat ini aku hanya bisa bertaruh. Jika taruhan ku gagal. Ratusan ribu nyawa akan hilang dalam beberapa hari."
Li Yue An dengan yakin mengambil semuanya dalam genggam. Mungkin dewa ingin membalikkan takdir semua orang melakui tangannya. Dan dia dapat menebus semua dosa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya. "Yang Mulia. Orang-orang yang mengejar anda pasti akan datang mengambil jasad. Tapi saat mereka tahu anda tidak ada di sana. Mereka pasti akan berusaha untuk mencari dan menggeledah setiap rumah. Di kediaman ini aku dan ibu pernah membuat kamar rahasia di bawah tanah. Meksi tidak terlalu besar. Tapi cukup untuk dua orang juga bisa di gunakan dalam keadaan genting," menetap kearah pelayannya.
"Nona kedua," pelayan Cui merakaan ketakutan.
Li Yue An tersenyum tenang. "Jangan takut. Aku akan menuliskan obat apa saja yang bisa di gunakan untuk mempercepat penyembuhan. Untuk situasi seperti ini kita hanya bisa menggunakan obat dari kediaman. Jangan pernah membeli dari luar mereka pasti akan curiga. Cui, katakan kepada ayah jika aku akan pergi ke kuil untuk berdoa selama empat hari. Dengan begitu semua orang tidak akan terpikirkan untuk mengejar hukuman hingga tempat ini. Jaga Yang Mulai dengan baik. Aku pasti akan segera kembali," menatap penuh kepastian.
"Baik. Nona kedua juga harus hati-hati."
"Nona siapa nama mu?" Kaisar terdahulu berkata dengan pelan.
"Yang Mulia, saya Li Yue An putri menteri Li."
Setelah memberikan jawaban Li Yue An bergegas pergi. Dia sudah tidak memiliki waktu lagi. Dia juga harus memberikan empat surat lainnya kepada petinggi istana dengan berbagai cara rahasia agar tidak ada yang curiga. Saat ini dia telah membawa benda paling berharga dan dapat merubah kehidupan semua orang. Dia tidak menganggap enteng. Di malam itu juga saat pukul empat pagi Li Yue An datang ke kediaman perdana menteri kanan Dao Xiang. Dia memanjat pohon di samping kediaman masuk dengan sangat hati-hati. Dia bahkan membiarkan pelayan menangkapnya agar dirinya bisa menemui perdana menteri kanan. Semua rencana berhasil di lakukan. Dia pergi melalui jalur belakang di bantu perdana menteri kanan.
Setelah itu gadis itu datang ke kediaman menteri keuangan Fei Hong, perdana menteri pangan Qui Gu, dan menteri keagamaan Zhong An. Setelah semua surat di berikan gadis itu melajukan kudanya kembali saat menjelang pagi.
Saat dirinya sampai di pintu utama gerbang masuk Ibu kota. Sudah ada banyak prajurit berjaga memblokir jalur utama. Surat pengumuman di palang utama memberitakan jika ada buronan pembunuhan berantai yang kabur dari penjara. Setiap kediaman harus di geledah bahkan seluruh jalur pintu utama di tutup selama seminggu.
Li Yue An memutar kembali otaknya agar bisa keluar dari ibu kota. Dia sangat paham betul semua tatanan struktur ibu kota. Jalur kecil dan jalur utama dia sudah sangat hafal. Hanya ada satu jalur agar bisa ia lewati dengan aman tanpa pemeriksaan. Jalur sungai di ujung selatan kota. Saat ini hanya jalur sungai satu-satunya jalan keluar. "Tunggu. Aku harus mengamankan semuanya dengan baik," Li Yue An memesan satu kamar penginapan. Dia memasukkan surat rahasia di dalam bambu mengikatkan di kaki. Bambu itu tanpa celah bahkan air tidak akan mempu masuk kedalam bambu. Li Yue An menjahit token giok kekaisaran dalam balutan kain lalu mengikatnya di kaki kiri bagian atas. Agar bisa tertutup oleh baju. Pelakat militer tingkat satu di jahit pada bagian kain ikat di payudara. Hanya dengan begitu dia akan merasa aman. Setelah semua beres Li Yue An kembali melanjutkan perjalanan menuju jalur sungai.