Tak mau anaknya tumbuh menjadi mafia, Erika nekat pergi meninggalkan Ervan, suaminya sendiri. Mengingat sang suami adalah ketua mafia yang paling ditakuti dan kejam.
Demi sang anak, Erika rela meninggalkan kehidupan mewah dan dunia gelapnya. Namun kaburnya Erika tentu tak lepas dari perhatian Ervan. Karena itu, Erika beberapa kali harus berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari kejaran sang suami.
Suka dan duka dilalui Erika. Hidup di luar dari kebiasaannya tidak mudah. Apalagi saat dia harus bekerja di bawah pimpinan orang. Alhasil Erika mencoba membuat usaha. Ia pergi ke desa dan membeli lahan luas di sana. Erika memutuskan bercocok tanam buah dan sayuran sebagai mata pencaharian baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33 - Dalang Utama?
Erika segera memberitahukan rencananya pada Viona. Ia akan berpura-pura memberikan bekerjasama dengan Sullivan.
"Apa itu saja? Lalu selanjutnya apa?" tanya Viona.
"Tentu tidak! Aku ingin kau merekam aksi Sullivan saat melakukan kejahatan. Kita kumpulkan rekaman itu, lalu aku dan Ethan akan menyebarkannya ke internet," jelas Erika.
"Internet? Tapi di desa ini tidak ada--"
"Aku tahu. Makanya ini adalah satu-satunya jalan agar kau dan warga desa bebas dari Sullivan. Jika kita mendapat dukungan banyak dari orang-orang di luar sana, maka aku yakin cepat atau lambat kita akan mendapat bantuan!" potong Erika. Dia sukses meyakinkan Viona hingga perempuan itu setuju dengan rencananya.
"Bagaimana cara aku merekam kejahatannya? Aku tidak punya kamera. Semua barang-barangku sudah dihancurkan oleh Sullivan," ujar Viona.
"Kau tenang saja. Aku akan mengirimkan kamera khusus padamu secepat mungkin," sahut Erika.
Viona mengangguk setuju. Dia dan Erika segera bergabung dengan yang lainnya.
"Bagaimana?" tanya Sullivan, tepat saat Viona sudah dekat dengannya.
"Dia akan menjual lahannya," jawab Viona.
"Apa? Ba-bagaimana cara kau melakukannya?" Sullivan merasa tak percaya.
"Sudah kubilang, bicara dari wanita ke wanita itu penting. Kau harus berterima kasih padaku," tukas Viona berbisik.
Sullivan hanya diam. Atensinya segera tertuju pada Erika yang kini sudah ada di hadapannya.
"Kau bisa mengambil alih lahanku, Mr. Sullivan. Tapi izinkan aku selesai dengan kebunku di sini. Nanti setelah panen, maka lahan ini benar-benar akan jadi milikmu," kata Erika.
Mendengar itu, Ethan kaget. Hal serupa juga dirasakan Cynthia. Namun saat mereka hendak bertanya, Erika sigap menghentikan. Seolah mengerti, Ethan dan Cynthia memilih diam. Membiarkan Erika menyelesaikan urusannya dengan Sullivan.
Sullivan terkekeh. "Kau tenang saja. Kau bisa terus berkebun di sini asal kau berjanji akan membagikan keuntungannya padaku," ucapnya.
"Oke." Erika setuju lagi.
"Oh iya. Aku dengar kau menyekap dua anak buahmu. Aku akan sekalian menebus mereka," ujar Sullivan.
"Mereka ada di basement. Cynthia! Tolong tunjukkan mereka jalannya," suruh Erika.
"Biar aku saja!" Ethan mengajukan diri.
Selain berpura-pura menjual lahannya, kala itu Erika juga melepaskan Andy dan kawan-kawan. Ia juga menerima uang dari Sullivan.
Sullivan dan Viona telah pergi meninggalkan kediaman Erika. Kini hanya tinggal hutang penjelasan Erika pada Ethan dan Cynthia.
"Kenapa kau jual lahannya? Kenapa kau lepaskan Andy dan yang lain juga?" timpal Ethan.
"Apa kita akan pindah?" tanya Cynthia.
Erika menghela nafas panjang sejenak. Kemudian barulah dia memberitahukan semuanya pada Ethan dan Cynthia.
...***...
Ervan masih mengamuk di markasnya sendiri. Saat itu dia merasa heran karena semua anggota Black Skull didominasi oleh wanita. Ervan yakin hal tersebut tentu karena pengaruh pimpinan Zivanna.
"Dimana kau?" geram Ervan. Ia memeriksa setiap ruangan karena mencari Zivanna.
Sampai tibalah Ervan berhenti di sebuah ruangan. Dia bertemu dengan Alisha di ruangan tersebut. Sempat terjadi baku tembak di antara mereka berdua.
Ervan yang lebih berpengalaman, tentu mampu menghindari serangan dengan baik. Di akhir, tembakannya berhasil mengenai Alisha.
Ervan menghampiri Alisha. Dia menanyakan keberadaan Zivanna pada gadis tersebut.
"Dimana dia?!" timpal Ervan.
"Dia mencari Erika..." lirih Alisha yang tengah menahan rasa sakit.
"Untuk apa dia mencarinya?" Ervan mengerutkan dahinya.
"Tentu saja karena ingin... Menjadikannya pemimpin... Kami akan membuat kelompok mafia baru... Seperti yang di inginkan Erika..." ujar Alisha.
"Yang di inginkan Erika?" Ervan dibuat kaget. Saat mendengar itu, dia menyimpulkan kalau pengkhianatan yang sekarang di alaminya terjadi karena Erika. Ervan menganggap Erika dalang utamanya.
feeling aku sih masih hidup dan entah sekarang ada di suatu tempat mungkin... kalau enggak lagi dalam masa penyembuhan...
mau kemana coba... anak buah udah pada dibantai sama evan
Penasaran akan tindakan Erika menyelesaikan masalah anak² 🤔💪
syukurlah.....
emang cinta itu rumit ya... kita nggak bisa milih mau jatuh cinta ke siapa...🥰🥰🥰