Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Setelah itu mereka pun mengobrol panjang lebar, tidak lama terdengar suara pintu terbuka.
"Mami... Alfin pulang" ucap anak dari Arman dan Amanda yang berusia 9 tahun, ia baru pulang dari rumah sepupunya yang tidak begitu jauh dari rumah Arman dan Amanda.
"Kemari sayang, kamu pulang sendirian atau di antar?" tanya Amanda sembari mendekati putranya.
"Itu di antar oleh kak Io" jawab Alfin
"Lalu dimana kak Io" tanya Amanda
"Ada di depan lagi parkiran sepeda listrik nya" jawab Alfin
"Oh gitu, oh iya kenalan dulu dengan teman mama dan papa," ucap Amanda
"Halo tante cantik, salam kenal, aku Alfin " ucap Alfin malu malu
"Halo tampan, kamu tau aja kalau Tante cantik, salam kenal juga nama Tante Diana" jawab Diana dengan senyum nya.
"Tante cantik banget sih, nanti kalau sudah besar mau gak jadi istri Alvin" ucap Alvin dan itu membuat Arman dan Amanda serta Bastian shock mendengar ucapan Alvin,
Belum sempat mereka menjawab ucapan Alvin terdengar suara dari pintu.
"Gak boleh, mana mau aku punya papa tiri kayak kamu Alvin dan jangan genit genit dengan mama ku" ucap Dio yang tiba tiba masuk.
Semua orang terkejut mendengar suara Dio.
"Mama" ucap Dio lalu memeluk Diana
"Sayang kamu disini, ngapain dan dengan siapa jangan bilang bodyguard mu hilang lagi" ucap Diana
"Tidak ma, ini rumah sepupu Dio dan rumah Dio gak jauh dari sini hanya kelang 3 rumah saja, mama kenapa disini" ucap Dio
"Oh rumah kamu dekat sini, kalau mama kemari antar lukisan," jawab Diana lalu memeluk Dio
"Papa kamu ada di rumah gak, kalau gak ada ikut mama yok kerumah" ucap Diana
" Beneran ma, Dio boleh ikut tapi nati mama di marah yang punya rumah Gimana, tapi ma jika mereka marah mama pindah saja di rumah baru nanti Dio belikan mama rumah" ucap Dio
"Duh putra mama sudah dewasa dan mau belikan mama rumah ya" ucap Diana lalu memeluk Dio lagi.
Semua yang melihat itu sangat tercengang, belum lagi Bastian ia seperti orang bodoh disana.
"Kak Io, ini siapanya kak Io, kanapa Alvin gak boleh nikah sama tante cantik ini?" tanya Alvin yang kesal
"He bocah bau pesing, gegayaan mau nikah ngitung aja masih salah bagaimana mau berumah tangga. Tante Alvin mulai genit pasti kayak om deh, hati hati nanti di luar om gitu lagi" ucap Dio dan itu membuat Arman terbelalak.
"Eh sembarangan kamu Dio, lagian kenapa kamu bawa bawa om sih, om aja dari tadi diam, sayang jangan dengerin anak kulkas ini, mama ada aku gitu kamu percayakan sama aku" ucap Arman ketakutan.
Amanda hanya diam sembari memandang Arman dan Dio serta Alvin.
"Lagian mama Diana adalah mama ku, jadi gak mau aku punya papa bau Pesing kayak kamu, aku juga sudah punya papa ya walaupun gak normal" ucap Dio sembari memeluk Diana dengan manja
"Ih kakak sebel, bikin Alvin malu di depan calon istri Alvin" ucap Alvin lalu pergi dari sana.
" Diana bisa jelaskan sama mas, ini apa dan siapa?" tanya Bastian seperti orang linglung.
"Dia adalah putra jadi jadian ku, aku juga bingung mau jelasinya, jadi yang pasti aku masih perawan dan belum nikah, dan ini putra ku, jadi jangan berpikir macam macam mas" jelas Diana kebingungan.
"Om siapa, jangan buat mama Dio kebingungan untuk menjawab yang penting apapun yang di ucapkan mama Diana itu benar, om jangan genit ya sama mama Dio" ucap Dio sengit.
"Sayang jangan gitu, ini mas Bastian atau om Bastian kakak angkat mama, mama tinggal di rumah mereka" jelas Diana
"Oh gitu kirain dia pacar mama, maaf om " jawab Dio
"Baiklah mas ayo kita pulang, mbak Amanda dan tuan Arman terima kasih ya atas semuanya, jika begitu kami pamit dulu Jika ada perlu lainya bisa hubungi saya langsung atau hubungi mas Bastian, sekali lagi terima kasih dan sampaikan pesan pada omdu kalau Dio saya bawa pulang" ucap Diana
Walau bingung Amanda dan Arman tetap mengiyakan ucapan Diana, setelah itu Diana pun pergi bersama Bastian dan Dio.
Di dalam mobil Bastian mulai bertanya pada Diana, ia sudah sebal melihat Dio yang sangat manja dengan Diana, belum lagi dia bagaikan supir karena Dio ingin duduk dengan Diana.
"Dek kok bisa sih dia sedekat itu dan kau anak kecil jangan terlalu dekat dengan adikku kau itu sudah dewasa dan usia mu serta adikku tidak terlalu jauh" ucap Bastian sebal
"Om iri ya karena gak bisa peluk mama, lagian mama adalah mama Dio jadi gak papa dong Dio peluk mama, kalau om yang peluk mama baru gak boleh" jawab Dio
"Siapa yang iri, jika aku mau ya tinggal peluk kok repot" ucap Bastian
Dio yang mendengar ucapan Bastian pun, kaget dan kesal.
"Enak aja, gak boleh... Mana boleh gitu" ucap Dio kesal
"Yang tinggal setiap hari sama Diana kan kami jadi kami dengan mudah kapan saja mau memeluknya" jawab Bastian memanasi Dio
"Mama... Om itu bikin Dio kesel" ucap Dio mengadu pada Diana
"Biar saja sayang, maklumi aja om Bastian itu sudah jomblo komplikasi dan belum pernah dekat wanita cantik seperti mama jadi gitu, jadi biarkan saja" jawab Diana
"Dek kamu tega banget sih bilang mas jomblo komplikasi, apa coba itu" kesal Bastian
"Hehehe... Udah jangan bahas itu lagi, nanti pada nangis pulak, oh iya mas ayo kita belanja dulu ke supermarket Diana mau bikin bakso" ucap Diana
"Wah pasti enak, bakso buatan mama paling enak" ucap Dio
"Kamu bisa aja" ucap Diana
"Jangan bilang bakso itu buat bayaran mas ya" ucap Bastian
"Kok tau, kan Diana sudah janji mau bayar pakai bakso semangkok sama es jeruk" jawab Diana
"Ya ampun dek pelit banget, dapat uang banyak mas cuma di buatin bakso, tambah apa gitu jangan hanya bakso" ucap Bastian pura pura kesal
"Bilang aja om minta bikinin makanan lainya" celetuk Dio
"Sok tau kamu" jawab Bastian
"Mama kapan buka galerinya, teman teman Dio sudah gak sabar mau lihat lukisan mama" tanya Dio
"Apa galeri... kamu punya galery dek kok mas gak tau?" tanya Bastian heboh
"Iya ketinggalan info hahaha..., padahal tempatnya aja sudah siap" ucap Dio
"Iya mas memang hanya kak Bryan dan bang Barata yang tau mereka sering bantu disana jika mereka gak ada kerjaan, lagian mas kan sibuk mana sempat untuk hal hal yang biasa gini" Jawab Diana
"Hal biasa bagaimana, ini luar biasa pokoknya pas pembukaan kasih tau mas ya" ucap Bastian
"Tentu saja semua akan Diana ajak ke sana" jawab Diana
bersambung