Zafa tidak pernah menyangka, hidupnya yang mulai tertata harus direcoki oleh seorang gadis tengil yang tiba-tiba muncul dalam hidupnya.
"Jangan panggil aku, Star jika aku tidak bisa mendapatkannya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Melepas Baju
Lionel akhirnya mendatangi ibunya. Dia tidak akan tinggal diam lagi. Meskipun dirinya tidak memiliki kekuasaan sama seperti ibunya, tapi Lionel akan menggunakan pendekatan secara kekeluargaan. Bagaimana pun Star adalah cucu perempuan satu-satunya dari mendiang kakaknya.
"Mom, bisa aku bicara?" Lionel mendekati Bertha ibunya.
"Aku tidak mau bicara padamu. Kau tidak berpihak padaku," ujar Bertha membuang wajahnya.
"Mom, apa hanya Damian putramu? Lalu aku dan Arabella itu siapamu? Kenapa kau memperlakukan kami berbeda-beda?"
"Kau dan adikmu itu sama saja. Kalian pembangkang. Itulah mengapa aku lebih menyukai Damian ketimbang kalian. Damian itu penurut."
Lionel benar-benar tidak menyangka ibunya akan berkata demikian. Ya, memang benar dia dan Arabella sering menolak perintah ibunya, tapi itu semata-mata karena mereka memiliki pemikiran lain, mereka punya pendapat yang ingin di dengar juga. Bukan berniat membangkang.
"Arabella mati karena kebodohannya. Dia terus mempertahankan cintanya padahal jelas-jelas Larry mau menerima segala kekurangannya termasuk anak haram itu."
"Dia bukan anak haram. Namanya Starligth, Mom. Dan dia cucu mommy."
"Mommy tidak punya cucu bernama Star. Dia hanya aib untuk keluarga kita. Aku ingin menaikkan derajatnya dengan menikahkannya pada Robert, tapi si bodoh itu malah berulah. Dia sama saja dengan kalian."
"Biarkan Star memilih jalan hidupnya sendiri, Mom. Lepaskan dia."
"Tidak akan. Selagi dia menyandang nama Montana itu artinya hidupnya ada di bawah kekuasaanku."
Lionel akhirnya memilih pergi dari mansion ibunya. Dia pikir akan bisa merubah pemikiran ibunya, tapi ternyata dugaannya salah. Lionel iba dengan nasib keponakannya itu. Sejak kecil hidupnya sudah penuh dengan aturan.
"Ku harap kau bisa menemukan kebahagiaanmu sendiri, Star."
Lionel pikir Star sudah pergi meninggalkan kota. Karena itu adalah rencana mereka. Setelah Star melarikan diri dari mansion Bertha, Lionel membekali Star dengan uang untuk pergi dari Toronto.
*
*
*
Di apartemen Zafa, Star tertidur karena tubuhnya benar-benar terasa sakit. Kemarin saat dirinya di sekap oleh neneknya Star mendapat beberapa pukulan. Dia di siksa karena menolak bertemu Robert calon suaminya yang berumur hampir 50 tahun itu.
Star membuka matanya saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh keningnya.
"Kau sudah pulang?" tanya Star dengan suara yang sangat lirih.
"Hmm, kau demam. Sebaiknya kau ganti baju, karena bajumu basah."
"Aku tidak punya baju ganti."
"Ini pakailah kaosku. Aku akan keluar sebentar." Zafa menyerahkan sebuah kaos oversize pada Star. Star langsung duduk meski kepalanya terasa berdenyut nyeri.
"Apa mereka masih di sana?" tanya Star sebelum Zafa berdiri.
"Ya, mereka bahkan ada di cafeku juga."
"Sepertinya nenekku akan berhenti jika aku mati."
"Mungkin nenekmu terlalu menyayangimu," kata Zafa. Star tersenyum kecut.
"Itu tidak mungkin. Justru dia sangat membenciku. Apa aku bisa mempercayaimu?" Star memandangi wajah Zafa yang benar-benar tampan.
"Hmm."
"Bisakah kau mengantikan bajuku? Aku tidak bisa menggerakkan bahuku. Ku rasa lenganku cidera."
"Apa kau sedang mencari alasan untuk menggodaku."
"Kau adalah dosen. Kau pasti bisa membedakan mana yang serius dan tidak. Kau boleh memukulku jika aku membohongimu."
Zafa menghela napas panjang. Dia tidak menyangka akan ada di posisi seperti ini. Namun, dia juga tidak bisa membiarkan Star tidur dengan baju basah.
Zafa mengambil kaosnya tadi. Dia perlahan menarik baju yang di pakai oleh Star.
"Aauch, hati-hati ini sungguh sangat sakit," ujar Star.
Saat baju Star terangkat setengah, Zafa bisa melihat banyak memar di punggung gadis itu.
"Apa yang kau lakukan. Kenapa berhenti?" tanya Star penasaran. Saat ini posisi Star menunduk di depan Zafa.
"Aku akan melepas bajumu saja. Kau tidak perlu memakai bajuku. Aku akan mengobati punggungmu."
...****************...
Hayooo... ngaku gaess 😂😂