Kisah seorang putri mahkota yang di buang sesaat di lahirkan karena ada yang bilang jika putri mahkota itu adalah monster.
Setelah di buang ia di temukan oleh seorang jendral besar yang tidak memiliki anak
dan di beri nama Guangyi Jia Li
Dia hidup dengan limpahan kasih sayang yang justru keberadaan Jia adalah sebuah anugra, ia terlahir untuk menjadi seorang ratu yang akan memimpin perdamaian dunia.
ikuti kelanjutan kisahnya, yuk baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Lumpur Penghisap
"Semoga cinta Gege padanya adalah cinta sejati, agar mei bisa kembali menjadi mei yang sebenarnya" ungkap Jia
"Maksudnya apa nona" ucap Lei gugup dan memerah malu
'Tidak perlu malu, Jia tau jika Gege menyukai mei sejak pertama bertemu mei waktu itu. Jia merestui jika memang itu tulus dan menerima mei apa adanya, dia gadis yang baik dan juga hebat. Jika kutukan itu hilang maka Gege akan bahagia hidup bersamanya" jelas Jia dengan senyum tulusnya
"Terima kasih nona, maaf saya sudah lancang" jawab Lei
"Tidak masalah karena perasaan tidak pernah salah yang salah terkadang tempat dan waktu ya saja, tapi Jia yakin semua ini tepat" jawab Jia
"Tidak perlu terburu buru Gege, jalani dulu dalami dulu hati Gege perjalanan kita juga masih sangat panjang dan banyak waktu untuk Gege mengenal mei dan memantapkan hati Gege" ungkap Jia dengan tegas dan halus.
"Saya mengerti nona, terima kasih" jawab Lei yang tersenyum.
"Baiklah Jia sudah selesai makan, Gege bisa istirahat disana sudah ada tempat tidurnya. Tidak perlu berjaga karena sudah ada yang menjaga kita ucap Jia lalu berbaring di sebelah mei dan memeluknya.
"Terima kasih nona" jawab Lei dengan haru melihat kebaikan Jia, saat melihat tempat tidur nya ia tambah terharu, tidak ada yang sebaik Jia kaisar yang baik saja tidak bisa sebaik Jia.
Jia yang tidak sungkan makan bersama Jia yang tidak membedakan pengawal dengan dirinya sama sama tidur di tempat nyaman, Jia adalah gadis hebat dan tuan luar biasa pikir Lei, setelah itu Lei pun tertidur.
Pagi harinya mereka semua terbangun dari tidur mereka.
"Nona anda sudah bangun, ayo aku bantu merapikan rambut nona" ucap Mei
"Terima kasih mei, bagaimana apa tubuhmu sudah baik baik saja, lain kali jika seperti itu lagi cepat beri tau aku jangan diam saja dan jangan di sembunyikan" ucap Jia
"Baik nona, maafkan aku dan tidak akan kuulangi lagi, terima kasih nona tubuhku sudah baik baik saja dan sangat ringan" jawab mei
"Baguslah jika begitu, itu sangat baik" ucap Jia
"Oh iya dimana Lei ge?" tanya Jia
" dia pergi mencari buah katanya sekalian membersihkan diri di sungai dekat sana" ucap mei
"Sungai... Sejak kapan ada sungai Disini mei... gawat, ayo mei kita susul dia ini berbahaya" ucap Jia lalu menghilang bersama mei
Dan benar saja sesampainya mereka disana, mereka melihat Lei hampir tertelan oleh lumpur hidup, Jia orang biasa yang melihat itu seperti sungai tapi jika di lihat oleh Jia itu adalah lumpur yang menghisap.
Dengan cepat Jia menyelamatkan Lei dengan menariknya sekuat tenaga nya menggunakan tali dari akar pohon kehidupan.
Dengan sekalian hentakan Jia berhasil menarik Lei yang sudah hampir tertelan.
"Gege apa Gege baik baik saja?" tanya Jia
"Terima kasih nona, saya baik baik saja, saya tidak tau jika air sungai yang jernih akan berubah menjadi lumpur penghisap" jawab Lei dengan nafas yang tersengal-sengal
"Telan pil ini dan minum air ini, mei bantu dia " ucap Jia lalu di berikan kepada mei
Setelah Lei meminum pil dan airnya Jia menggunakan jarinya untuk mengeluarkan air di sebuah kendi yang berukuran sedang.
"Gege mandilah bersihkan tubuh Gege dan ini pakaian untuk Gege, kami akan ke tepat kita tidur semalam" ucap Jia
"Baik nona terima kasih, maaf kan saya yang sudah membuat anda repot" ucap Lei merasa bersalah
"Tidak masalah Gege itu bukan salah Gege wajar jika Gege tidak tau karena itu adalah ilusi" jawab Jia dengan senyumnya lalu pergi bersama mei dari sana.
"Mei menurut mu Lei ge bagaimana?" tanya Jia
" Bagaimana apanya, biasa saja dan ceroboh" jawab mei santai
" Hehehe apa kau tidak menyukainya?" tanya Jia
"Tidak" Jawab mei dengan santai dan tidak berpikir apapun
"Apa kau membencinya?" tanya Jia
"Tidak juga nona, aku hanya tidak suka kecerobohan nya saja, lain tu biasa saja" jawab mei
"Baiklah" jawab Jia lalu mereka pun sampai di tempat semalam dan membereskan semuanya, lalu Jia mengeluarkan makanan yang ada, setelah itu mereka duduk sembari menunggu Lei selesai.
"Nona apa nona tau siapa dan apa yang sedang menunggu nona didalam sana?" tanya Mei
"Tidak tau tapi samar samar aku melihat jika aku pernah kesuatu tempat dan bertemu seorang wanita cantik tapi aku tidak begitu jelas hanya kata katanya masih aku ingat" jawab Jia
"Apa itu nona?" tanya mei penasaran
"Mereka bilang kita berhasil, kita berhasil, lalu satu dia antara mereka. bilang jika aku di beri waktu untuk merasakan kebahagiaan bersama keluarga baik dan aku di beri waktu untuk menikmati menjadi anak anak pada umumnya, karena jika waktunya tiba aku akan datang kesini kembali" jawab Jia
"Ini sangat aneh nona sepertinya nona memiliki indetitas lain" ucap mei
"Iya mungkin" jawab Jia lalu tidak lama Lei datang lalu mereka memulai sarapan bersama setelah itu mereka pun mulai perjalanan mereka untuk memasuki hutan ini lebih dalam.
Sepanjang perjalanan mereka tidak menemukan gangguan apapun semakin masuk kedalam mereka semakin melihat jika hutan itu berbeda dari awal mereka masuk.
"Kenapa jalan nya semakin berbeda nona?" tanya Lei
"Tidak tau ge, kita ikuti saja jalan ini" jawab Jia lalu mereka pun terus berjalan hingga mereka sampai di sebuah gerbang atau pintu depan cahaya pelangi disana.
"Ayo berpegangan yang erat kita akan masuk kedalam, pejamkan mata kalian" ucap Jia lalu Jia menuntun mereka untuk masuk kedalam sana agar tidak terpisah.
Setelah masuk sesana tempat itu semakin berbeda seperti lorong yang terbuat dari cabang pohon dan di penuhi cahaya lampu di sepanjang jalan.
"Bukalah mata kalian, kita sudah aman" ucap Jia lalu keduanya pun membuka mata, saat itu lah mei dan Lei sangat terkejut melihat suasana di dalam ini sangat berbeda.
"Nona ini tempat apa?" tanya mei dan Lei bersamaan
"Aku juga tidak tau tapi ayo kita masuk saja kedalam sana ikuti jalan ini" jawab Jia lalu mereka pun masuk mengikuti Jia Itu.
Mereka berjalan terus sampai di ujung jalan itu mereka melihat sebuah hamparan kebun bunga yang sangat cantik dan begitu luas.
"Ini sangat luas biasa" ucap ketiganya
"Selamat datang yang mulia kedatangan anda sudah kami nantikan " ucap sebuah suara.
Mereka semua mencari asal suara itu tapi tidak ketemu, mereka menoleh kekiri lalu kekanan, keatas dan bawah, tapi tidak menemukanya.
"Apa kalian mendengar suara itu ?" tanya Jia
"Iya nona saya mendengar nya" jawab Kedua nya.
Bersambung
lanjutkan
semangaaaat thor di tunggu novel barunya /Determined//Determined//Determined/