BELUM DI REVISI!!!
Fatimah Az-Zahra, seorang wanita yang baru saja merasakan patah hati, tapi siapa sangka kedua orang tuanya merencanakan sesuatu yang mau tak mau harus ia ikuti.
Ia harus menikah dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenali terlebih laki-laki itu seorang Gus, anak dari seorang kyai.
Mau tahu kelanjutannya ceritanya mari kita kepoin....
Kalau gak suka skip aja....
Selamat membaca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
...~ happy reading ~...
Waktu terus berjalan, hari berganti hari, Minggu berganti Minggu. dan tidak terasa ujian kuliah Zahra akhir telah usai.
Zahra selalu menyibukkan diri dengan memperbaiki diri dan mengikuti berbagai kegiatannya. Hari hari yang ia jalani saat ini sebagai pelampiasan semata.
Zahra tidak ingin memikirkan sesuatu yang tidak seharusnya ia pikirkan. Semuanya ini ia lakukan untuk menghibur dirinya semata dan perlahan mulai menemukan dunianya sendiri.
📞 " Ra, kamu gak sibukkan hari ini?" tanya ayu di seberang sana.
" Iya, Alhamdulillah hari ini kegiatan aku gak ada yu, ada apa?"
📞 " Temani aku ke mall yok, aku mau beli sesuatu "
" Jam berapa?"
📞 " Ya mungkin jam dua'an lah Ra"
" Ya udah, nanti kamu yang jemput ya."
📞 " Siap, sampai Ketemu nanti "
Setalah telpon terputus Zahra menyimpan hpnya kembali. Setelah malam itu Zahra juga tidak melihat aku ins****** lagi. entah mengapa tapi Memeng benar aı tidak pernah membukanya lagi.
Zahra keluar dari kamarnya dan menuju dapur. ia bisa melihat sang bunda di sana untuk membuat makan siang.
" Nak, kamu disini"
" Iya Bun, Zahra mau ambil minum Bun. "
" Oiya nak, rencana ke rumah nenek kapan?"
" Mungkin lusa deh Bun, bunda sama ayah jadi ikut kan?"
" Iya jadi dong sayang."
" Bunda lagi masak apa Bun?"
" Ini bunda lagi masak tumis, katanya ayah mu mau makan tumis"
"Ooo"
Zahra hanya ber'o'ria mendengar jawaban sang bunda. Zahra Memeng sering kali ingin membantu sang bunda memasak tapi sang bunda selalu saja menolaknya. buka tanpa tujuan, ia ingin anaknya fokus pada pendidikannya.
*****
📞 "Ra aku di didepan rumah kamu nih"
" Kenapa gak langsung masuk saja ?"
📞 " Malu Ra"
" Tumben kali "
📞 " Heheh
" Ya dah tunggu bentar aku pamit sama bunda dulu "
📞 " Iya ku tunggu"
Tanpa mengakhiri sambungan telpon, Zahra berpamitan kepada sang bunda.
" Kenapa gak masuk aja sih tadi" ucap Zahra kesal, kerena biasanya ayu akan selalu masuk ketika menjemputnya.
" Hehehe, Jangan di tekuk gitu dong mukanya. nanti cantiknya hilang"
" Habis kamunya Suka gitu "
" Iya maaf, lebih baik kita jalan sekarang "
" Bismillah " ucap ayu mulai menghidupkan mobilnya. Ayu sama seperti Zahra. Perempuan yang berpakaian serba tertutup. Persahabatan mereka tergolong sangat sehat, Karana mereka selalu menasehati satu sama lain.
Persahabatan yang kuat tak butuh percakapan sehari-hari atau kebersamaan setiap waktu. Selama persahabatan itu ada di hati, sahabat sejati tak akan pernah terpisah.
Mereka sampai dipusat pembelanjaan, mereka langsung masuk dan mencari apa yang ayu maksud.
" Alhamdulillah akhirnya ketemu juga" Ucap ayu senang.
" Setelah ini kita mau kemana lagi ?" tanya Zahra.
" Kita nonton aja gimana?"
" Bosen kalau nonton, gimana kalau kita keliling aja, siapa tahu ada barang yang nyantol nanti"
" Baiklah"
Mereka berdua berkeliling dan sesekali memiliki beberapa barang yang ada di toko. Zahra mengajak ayu untuk masuk ke dalam toko baju muslim.
" Kamu mau beli baju Ra ?"
" Gak aku mau beli sepatu" ucap Zahra kesel, ya kalau masuk ke toko baju ya mau beli baju lah masa beli sepatu, batinnya.
" lah, terus kenapa masuk ke toko baju kalau mau beli sepatu."
" Terserah kamu deh yu"
" Ini bangus gak yu?" Zahra mengambil baju itu dan menempelkan di badannya.
" Warnanya kurang bagus"
" Kalau yang ini?"
" Gak"
" Ini ? "
" Gak "
" Males nanya sama kamu" sungguh menyebalkan, dari tadi Zahra menunjukan beberapa baju tapi tak ada yang bagus dimata temannya ini.
...🍒🍒...
Haii🖤
Happy reading guys 🖤
Jangan lupa like, vote and comment:V🖤
🍒 terimakasih sudah mampir 🤍