NovelToon NovelToon
Tawanan Kamar Tuan Lan

Tawanan Kamar Tuan Lan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Tata susila
Popularitas:14.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sopi_sopiah

Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁

Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.

Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.

Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.

Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Keesokan harinya, Larisha dan Dev yang tidak memiliki jadwal kuliah pagi! Mengajak Luna untuk control penyakitnya ke rumah sakit, Luna harus dibantu untuk berjalan masuk ke mobil, karena kekuatan kakinya sudah melemah.

Sesampainya di rumah sakit, Dokter kembali memberikan resep obat-obatan yang harus dikonsumsi oleh Luna, Larisha berharap penyakit adiknya bisa segera sembuh dan jangan sampai leukimia yang adiknya derita bertambah parah, karena jika sampai bertambah parah maka jalan satu-satunya adalah dengan kemoterapi.

"Risha pakailah uang ini!" kata Dev sambil memberikan sejumlah uang yang lumayan banyak.

"Dev, tidak usah! Aku akan membeli kursi rodanya Minggu depan saat aku sudah gajian," kata Larisha.

"Aku tau harga kursi roda dan biaya obat-obatan itu jauh melebihi dari penghasilanmu Risha, aku tidak akan membiarkan kamu kepusingan sendiri sementara aku sangat bisa membantumu," kata Dev.

Larisha pun dengan sangat terpaksa kembali menerima bantuan dari Dev.

"Dev, setelah aku lulus dan bekerja ditempat yang lebih baik aku janji akan kembalikan semua uang yang sudah kamu berikan padaku, anggap aku pinjam," kata Larisha.

"Tidak usah kamu pikirkan, saat ini adikmu lebih membutuhkan perhatianmu Risha, aku sangat senang bisa selalu membantumu," kata Dev.

Akhirnya kursi roda itu bisa dibeli, sehingga Luna tidak lagi kesulitan berjalan. Mereka kembali pulang ke rumah diantar oleh Dev.

Sementara disebuah bandara, Tan yang merupakan asisten pribadi Tuan Lan yang ditugaskan untuk mengawasi Dev, tengah menunggu pesawat yang membawa Tuan Lan kembali ke negara ini, setelah lama tinggal di luar negeri! Pesawat Tuan Lan akan landing sebentar lagi.

Tuan Lan muncul dengan mengenakan kemeja berwarna hitam, dan kacamata berwarna hitam serta sepatu mewah dan jam tangan mewah yang melekat dalam dirinya, sosok Tuan Lan sangat berwibawa dan memiliki sorot mata sangat tajam. Diusianya yang terbilang tidak muda lagi, ketampanannya masih tetap terjaga, tubuhnya pun sangat kekar dan masih terlihat seperti pria muda.

"Selamat datang Tuan! sapa Tan.

Tuan Lan, hanya menggerakkan dua jarinya pada bawahannya yang ikut serta pulang ke negara ini, agar segera membawa koper miliknya masuk kedalam mobil.

"Jam berapa Dev biasanya pulang dari kampus?" tanya Tuan Lan.

"Pukul 17.00 sore Tuan," ujar Tan.

"Berikan biodata gadis miskin itu, aku Inging membacanya diperjalanan menuju ke rumah!" kata Tuan Lan.

"Silahkan Tuan!" kata Tan, sambil menyerahkan tablet yang berisi biodata lengkap tentang Larisha.

Sepanjang perjalanan ke rumah, didalam mobil Tuan Lan membaca setiap hal tentang Larisha, melihat biodatanya saja Tuan Lan sangat kesal dan tak sabar untuk memberikan pelajaran berharga pada Larisha.

Hingga akhirnya Tuan Lan tiba di rumah! Dengan menahan kesal Tuan Lan sabar menunggu Dev pulang ke rumah, hingga sore harinya! Dev tak kunjung sampai di rumah.

"Tan, antar aku ke gubuk wanita miskin itu!" kata Tuan Lan dengan expresi wajah menyeramkan.

"Baik Tuan, mari!" kata Tan sambil mendampingi Taun Lan menuju mobil.

Belum sempat masuk kedalam mobil! Mobil Dev tiba di halaman rumah Tuan Lan, Dev keluar dari dalam mobil dan melihat Ayahnya tengah berdiri tegap dengan wajah menahan kesal. Tak ingin kembali berdebat dengan ayahnya, Dev melengos saja masuk ke dalam rumah melewati Tuan Lan yang masih berdiri tegap memandanginya.

"Apa begini sikapmu terhadap ayahmu Dev?" teriak Tuan Lan.

Langkah kaki Dev pun terhenti, dan berbalik menatap wajah Tuan Lan.

"Aku capek, dan aku ingin ke kamar sekarang!" kata Dev.

"Tinggalkan pela cur miskin itu! Atau aku akan buat hidup wanita itu menderita!" ancam Tuan Lan.

"Apa maksudmu?" teriak Dev yang sudah emosi mendengar ayahnya akan mengganggu gadis yang ia cintai.

"Akan ku buat rumahnya rata dengan tanah, dan beasiswanya dicabut, lalu dia akan kehilangan pekerjaannya hingga membuat adiknya yang penyakitan itu mati!" ancam Tuan Lan.

"Kau! Jangan pernah berani menyentuhnya! Atau," kata Dev.

"Atau apa Dev? Kau tau apa yang bisa aku lakukan untuk membuat wanita itu menderita, akhiri hubunganmu dengan gadis miskin itu lalu bertunangan dengan gadis yang sudah aku siapkan!" kata Tuan Lan.

"Aku tidak akan pernah menurutimu!" teriak Dev.

"Tan, ratakan rumah itu sekarang juga! Dan bilang terhadap pihak Universitas bahwa aku menyuruh mereka mencabut beasiswa gadis itu!" kata Tuan Lan.

"Baik Tuan!" kata Tan.

Mendengar hal itu, Dev langsung memberontak tak terima bahkan hendak menghajar ayahnya sendiri, namun Tan memegangi kedua tangan Dev.

"Lihatlah Dev, bahkan menyentuhku saja kamu tidak bisa? Apalagi melindungi gadis itu, menurut lah pada ayahmu sendiri ini, maka aku akan melepaskan gadis itu!" kata Tuan Lan.

"Aku mohon jangan membuatnya menderita, dia sudah terlalu banyak kesulitan! Aku janji akan menuruti semua keinginan ayah," kata Dev.

"Lusa kau akan bertunangan dengan salah seorang gadis kaya dan terpandang pilihanku, setelah itu kau harus pindah kuliah dan belajar bisnis di Boston! Satu lagi, jangan pernah menemui gadis miskin itu, paham!" ancam Tuan Lan.

Dengan berat hati, Dev terpaksa harus menuruti keinginan gila ayahnya itu. Dev tidak akan bisa sanggup jika Larisha dibuat menderita dan kesulitan. Namun Dev juga sangat frustasi dan depresi dengan sikap Tuan Lan, bagaimana bisa hatinya hanya untuk Larisha tapi lusa dia akan bertunangan dengan gadis yang bahkan dia tidak kenal.

Keesokan harinya Dev tidak berangkat kuliah, tapi Dev mengirimkan pesan singkat pada Larisha untuk mengakhiri hubungan keduanya. Hal itu jelas membuat Larisha shock dan patah hati sangat berat, Larisha mencoba menelpon Dev dari pagi hingga malam hari, namun semakin Larisha mencoba menelpon Dev pikiran Dev menjadi semakin kacau.

"Dev, kenapa kamu mengakhiri hubungan kita? Apa salahku Dev, ini seperti bukan kamu!" Lirih Larisha yang sangat kecewa hingga menitihkan air matanya.

Semakin larut Dev semakin depresi berat, hingga dia memutuskan keluar dari dalam kamar! Namun Tan terus mengawasinya.

"Anda dilarang keluar rumah, karena besok acara pertunangan anda dengan gadis pilihan Tuan Lan akan dilaksanakan!" kata Tan.

"Tan, izinkan sekali ini saja aku membuat pikiranku tenang,, aku janji tak akan menemui Larisha! Aku mohon jangan ikuti aku!" kata Dev.

Tan yang tidak tega melihat wajah putus asa Dev, dan tatapan mata Dev yang kosong lalu mengizinkan Dev keluar rumah untuk menjernihkan pikirannya. Dev pergi ke suatu bar, lalu minum minuman memabukkan hingga berbotol-botol disana.

Dev yang sudah mabuk berat hingga berjalan sempoyongan, menelpon Larisha.

📞"Risha aku mencintaimu!" kata Dev.

"Hallo Dev, kamu dimana? Kenapa bicaramu seperti itu?" tanya Larisha.

"Aku sedang berada di bar xxx, jika kamu juga mencintai aku kemarilah dan kita pergi bersama aku tidak sanggup lagi berada disini!" kata Dev dengan nada mabuk.

Larisha yang panik takut terjadi sesuatu pada Dev karena tidak biasanya Dev mabuk berat seperti ini, segera keluar rumah untuk menyusul Dev ke bar yang tidak jauh dari rumahnya.

Hai kenalan Yuk sama si cantik Larisha Mevia.

1
devi aryana
Luar biasa
Xoeman Diyah
mampir Thor...
Ismi Yui
tan ini nanti dengan luna kah/Chuckle/
Hera
Luar biasa
Hera
sampe urusan knalpot jadi bahasan 😄
Isna Vania
tetap semangat untuk berkarya Thor /Kiss/
Isna Vania
Aq ikut ajj Thor, yg penting seru ceritanya /Kiss/
Isna Vania
semangat Thor 😘
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁😁😁
Yunita Livaan
Luar biasa
Dwii
duh malunya smpe sini😭🤣
Neng geulis
Luar biasa
guntur 1609
sepertmya kisah anak2nya lan. bagus juga dilanjutkan di judul baru
guntur 1609
kasihan kau daniel. nanti akan ada kebahagiaanmu yg datang sabarlah
guntur 1609
yg 2
guntur 1609
kau luna juga gak tahu diri. rnak kaki kau bilang ke kanakan.saraf loe luna. kau yg menerima daniel. kau juga yg me.gha curkan dia
guntur 1609
sabar daniel. tgu brithney besar
guntur 1609
kok suara senaoan bakhyun thor....kwkkwkw
guntur 1609
jangan sampai luna menanyakan donor sum2 nya sm dr fred
guntur 1609
lah brithey toh jodohnya tan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!