NovelToon NovelToon
Wife Of The Northern Duke

Wife Of The Northern Duke

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Time Travel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Balas dendam pengganti
Popularitas:26.2k
Nilai: 5
Nama Author: Reyarui

Roxana, sudah 8 kali dia mati dan ini adalah kehidupannya yang ke-9.
Setiap hidupnya dia pasti merasuki tubuh seorang wanita dengan berbagai posisi dan karakter. Tapi nahasnya setiap usianya mencapai 25 tahun pasti dia mati.

Pada kehidupannya kali ini pun sama, tapi kali ini dia hidup di tubuh seorang ibu yang sangat ditakuti. Bukan karena wajahnya tapi perangai dan sikapnya.

Akankan ia lagi-lagi harus mati saat usianya mencapai 25 tahun?

Atau dia akan menggunakan semua kemampuan yang pernah ia miliki untuk bisa bertahan hidup lama kali ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istri Duke Utara 11

Krompyaaang

" Argggghhh! Sialan. Wanita itu sungguh sangat brengsek. Bagaimana bisa dia berubah seperti ini. Bagaimana bisa dia menjadi begitu lancang padaku. Dan kenapa juga aku begitu merinding melihat sorot matanya. Padahal, padahal dulu dia tidak begitu. Dulu dia bahkan tidak berani menatapku."

Melanie melempar beberapa barang yang berada di kamarnya. Benca, pelayan pribadi milik Melanie yang dibawa dari kediaman Ethelwyn hanya berdiri di sudut kamar. Ia sama sekali tidak berani untuk mendekat. Jangankan mendekat, sekedar berbicara saja Benca tidak berani.

Benca hanya bisa memejamkan matanya setiap ada benda yang dilemparkan oleh Melani ke lantai. Bukan hanya sekali itu Melani melakukannya, tapi setiap kali dia tidak puas akan sesuatu, pasti yang jadi sasaran adalah benda-benda yang ada di dalam kamar.

" Wanita itu, wanita jalaang itu sungguh berani mengancam ku!"

Berani kau macam-macam, maka aku tidak akan menebas lehermu dengan pedang. Dan aku yakin Leo tidak akan menahan ku.

Itulah kata-kata yang dibisikkan Roxane kepada Melanie. Kata-kata itu juga penyebab tubuh Melanie bergetar. Rasa takut menjalar ke seluruh tubuh. Ia bisa merasakan dengan jelas aura intimidasi dan penekanan yang begitu kuat dari Roxane.

Namun  selain itu yang membuat Melanie kesal adalah, Roxane dengan tanpa canggung memanggil nama Leoric tanpa  embel-embel Paduka ataupun Grand Duke. Sungguh ia tidak suka. Ingin sekali Melani menyumpal bibir Roxane namun ia sudah terlalu takut dengan hawa membunuh yang dikeluarkan oleh Roxane.

Awalnya ia pikir itu hanya sekedar gertakan. Tapi ketika ia melihat mata Roxane, ia pun merasa ucapan  tersebut bukan hanya sekedar omongan tidak berisi. Dengan begitu berarti Roxane benar-benar akan membunuhnya nanti.

" Tidak, aku tidak boleh sebodoh itu menurut dengan ucapannya. Aku harus menghubungi ayah. Ayah pasti tahu apa yang harus dilakukan."

Melanie langsung meminta Benca untuk mengambilkan kertas dan pena. Dia lalu menuliskan apa yang ingin dia sampaikan. Apalagi kalau bukan persoalan yang dia hadapi di sini, dan rencana untuk menjadi grand Duchess menggantikan Roxane.

" Benca, hari ini juga kirimkan surat ini kepada Ayah. Aku tidak ingin menunggu, dan tunggu sampai Ayah membalasnya."

" Baik Nona, saya akan berangkat sekarang juga."

Benca memundurkan tubuhnya sabil menerima surat yang ditulis oleh Melanie kepada Marquis Osgar Ethelwyn. Melanie sangat yakin bahwa ayahnya itu pasti akan segera memberikan solusi untuknya.

Selepas Benca pergi, Melanie segera mengganti bajunya. Padahal hari masih sangat terang tapi ia sudah mengganti gaunnya dengan baju tidur. Entahlah apa yang saat ini dipikirkan oleh wanita itu.

Tok! Tok! Tok!

" Nona, Anda diminta untuk ke ruang makan. Ini waktunya makan siang."

Fillmore, kepala pelayan kastel Albrus mengetuk pintu kamar Melanie dengan sedikit lebih keras. Hal itu ia lakukan karena sudah lebih dua kali ia mengetuk dan memanggil Melanie.

" Kemana ini perginya Benca, mengapa dia tidak membangunkan Nona Melanie," gumam Fillmore lirih.

Tidak juga mendapat jawaban, Fillmore pun memilih pergi dari tempat itu. Tapi tentu saja ia tidak boleh diam saja, hal ini harus segera dilaporkan kepada Grand Duchess Roxane.

" Paduka, Nona Melanie tidak menjawab panggilan saya. Maaf, sepetinya beliau tengah tidur. Saya juga tidak menemukan keberadaan Benca, pelayan yang melayani Nona Melanie."

Roxane menyeringai, ia sudah menduga bahwa makan siang kali ini wanita itu akan mulai memberontak. Wanita itu menunjukkan sikap membangkangnya. Padahal dia tadi sudah memperingati agar bersikap sesuai posisinya.

" Sayang, LIli makan dulu bersama Melba ya. Ibu akan memanggil Lady Melanie terlebih dulu. Ah iya, mulai sekarang jangan panggil wanita itu dengan sebutan ibu. Ibu dari Lili hanyalah Roxane Albrus Carrington, mengerti?" ucap Roxane sambil membelai rambut Lili.

" Ya Ibu, Lili mengelti."

Roxane bangkit dari duduknya. Fillmore pikir Roxane akan ke kamar melanie. tapi ternyata tidak. Wanita itu malah menuju ke ruang latihan dan memanggil beberapa ksatria.

Fillmore sungguh tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh nyonya nya itu. Dia hanya diam dan terus memerhatikan. Tapi satu hal yang pasti bahwa apapun yang Roxane lakukan semua sudah dalam persetujuan Looric. Maka dari itu baik Fillmore maupun ajudan dari Leoric tidak bisa menghentikan apa yang dilakukan oleh Roxane.

" Paduka, ini apa yanga akan Paduka lakukan?" tanya Fillmore penuh dengan  kekhawatiran.

" Lihat saja nanti, yang pasti akan sangat menyenangkan," jawab Roxane sambil mengedipkan sebelah matanya.

Roxane merasa harus membereskan wanita itu sebelum ajalnya datang. Ia tidak ingin wanita seperti Melanie menjadi nyonya di kastel ini. Apalagi jika sampai jadi ibunya Lili, sungguh Roxane sangat tidak menerimanya.

Tok! Tok! Tok!

Roxane meminta salah satu ksatria untuk mengetuk pintu kamar Melanie. Dan ternyata memang tidak ada jawaban. Lagi, pintu itu diketuk sampai 3 kali tapi tetap saja penghuni kamar tidak menunjukkan reaksi.

" Paduka Grand Duchess, apa yang harus~"

Duagh!

Krataak!

" Haaaa??"

Semua mata terkejut melihat apa yang baru saja dilakukan oleh Roxane. Dengan gaun panjangnya, Roxane menendang pintu kamar Melanie dan gubraaak ... pintu terbuka dengan paksa dan pastinya sudah tidak lagi berbentuk.

Sraaak

Roxane menarik pedang milik salah satu ksatria nya dan berjalan masuk ke dalam. Di sana terlihat Melanie yang duduk di atas ranjang dengan tubuh bergetar ketakutan.

Syuuut

" Aarghhhhh!"

Melani berteriak saat Roxane mengayunkan pedang itu tepat di leher miliknya. Hanya kurang beberapa centi saja pedang yang Roxane ayunkan mengenai kulit leher Melani. Beruntung Roxane lincah menggunakan pedang sehingga dia bisa mengontrol kecepatan tangannya sehingga pedang tidak melukai Melanie.

Namun, pada dasarnya Roxane tidak akan melukai Melani. Setidaknya bukan saat ini, entah jika suatu saat nanti. Sekarang ia hanya ingin menggertak wanita itu.

" Apakah seorang putri Marquis benar-benar harus dibujuk dengan cara kekerasan seperti ini untuk mengikuti sebuah aturan? tck tck tck, sungguh bukan contoh yang baik. BANGUN SEKARANG JUGA DAN PERGI KE RUANG MAKAN! jika kau tidak melakukannya, maka jangan harap kau mendapatkan makanan. Aku akan membuatmu kelaparan."

Degh degh degh degh

Jantung Melanie rasanya hendak lepas dari tempatnya. Aura penekanan yang sangat kuat, ditambah pedang yang dipegang, membuat Roxane memancarkan rasa ingin menghabisi lawan. Setidaknya itu lah yang saat ini Melanie rasakan.

Sheeet

tap tap tap

" Jika kau berulah lagi maka aku akan melakukan yang lebih dari ini."

Roxane membalikkan badan sambil mengucapkan itu. Dia juga mengembalikan pedang milik ksatria yang tadi ia ambil tanpa izin.

Bruk

Melanie tersungkur di ranjangnya. Ia sungguh ketakutan dengan kedatangan Roxane.

sebelumnya tidak pernah ada hal seperti ini. melanie yang terbiasa hidup sesukanya sendiri di kastel Albrus benar-benar seperti Nyonya rumah yang kebal terhadap segala hal. tapi, kali ini dia sama sekali tidak bisa berkutik di depan orang yang ingin dia singkirkan.

" Keparat, dasar wanita jalangg!"

TBC 

1
marie_shitie💤💤
semoga ad harapan km bahagia dan menikmati Sampai masa tua mu y roxane
marie_shitie💤💤
dah kabur yg jau antara di hukum mati m kaisar apa km mau sukarela dihancurkan oleh Leo
marie_shitie💤💤
terima ajh sih emang udah nasib buruk melanie
marie_shitie💤💤
ttp ajh org licik g mau rugi
Tiara Bella
makasih up nya Thor semangat ya...
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
saya berharap Roxane bisa hidup bahagia bersama Leoric dan Lilian 🤲🤲👍😘😘
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
saya akan bantu doa agar Roxane dan Leoric menang melawan kaisar Rowan 💪💪💪
Galaklagak
lanjutkan thor
Tiara Bella
semangat Roxane sm leoric lawan tuh kaisar Rowon pasti dia kalah
Tety Nurhayati Azis
lanjut thor
marie_shitie💤💤
suara Leo dan lili sampai ke alam bawah sadar ny roxane dengan kekuatan cinta yang tak pernah didapatkan sebelum ny
marie_shitie💤💤
pasti Leo dan lili
Tiara Bella
Alhamdulillah Roxane akhirnya bangun jg ...makasih Thor up nya
l Tox
keren dan memuaskan pokoknya ciamik cerita ini
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
akhirnya Roxane sadar jg dan percayalah Roxane kl skrng kamu akan hidup lama karna Leoric dan Liliana sangat mencintaimu 👏👏😘😘
marie_shitie💤💤
harapan adalah km leo
Tiara Bella
mudah"an ada jalan keluarnya ya biar Roxane bs bangkit dr kematian
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
saya yakin pasti Roxane akan bangun lagi untuk hidup bahagia bersama Leoric dan Lilian serta membantu Leoric untuk berperang dngn kaisar Rowan 💪💪
Lyn
kalo kaisar punya Arhen, maka Leo punya Sigrid jdi amannn
.
marie_shitie💤💤
semoga ikut menjadi yg terbaik dan si melanie g tau klo ad yg bisa sembuhkan roxane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!