Rara Danira, seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya raya, namun kurang perhatian dari keluarnya.
Suatu saat dia masuk ke dalam sebuah situs terlarang dan mencari seorang laki-laki dewasa untuk menjadi sugar baby.
Levis Morelli, seorang laki-laki berusia 37 tahun yang mencari sugar baby untuk melampiaskan segala hasratnya, namun tidak ingin menikah karena di tidak percaya dengan yang namanya pernikahan.
Akankah keduanya bisa menjalani kehidupan ini dengan baik? atau malah menjadi Boomerang bagi mereka sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Khawatir
Levis benar-benar sangat mengkhawatirkan keadaan Rara saat ini. Apalagi saat dia mengetahui bahwa gadis itu cidera punggung setelah jatuh dari kudanya.
Dia sangat khawatir, tapi tidak berani menghampiri Rara karena ada keluarganya di sana. Bukan dia tidak siap, hanya saja memang masih menjaga privasi hubungan mereka. Terlebih ketika mengetahui siapa ayah dari Rara.
"Oh God! Bagaimana mungkin orang tua Rara itu Anton Pratama yang menjadi rekan kerjanya.
Tapi, dia tidak bisa menahan rasa penasarannya hingga membuatnya melupakan semua itu.
Levis datang ke ruangan perawatan tempat di mana Rara berada saat ini. Persetan dengan apa yang akan dia jelaskan pada rekan kerjanya itu. Yang jelas untuk saat ini dia tidak bisa menahan perasaannya lagi dan memilih untuk menghampiri Rara.
"Permisi?" kata Levis yang memberanikan dirinya untuk masuk ke ruangan itu.
Rara yang masih merasakan nyeri di punggungnya pun terkejut ketika mengetahui keberanian Levis yang menghampiri dirinya di ruangan ini.
"Mr, Levis?" gumam Anton ketika melihat siapa yang datang.
Jantung Rara sudah berdebar tak karuan saat ini. Bagaimana bisa Levis datang ke sini dan membawa buket bunga yang begitu besar. Astaga, jantungnya berdebar-debar. Di satu sisi dia senang karena Levis datang untuk melihat dirinya yang bertanding walau harus menelan kekecewaan karena tidak fokus hingga membuatnya cidera.
Tapi, di sisi lain juga ada ras was-was takut jika hubungan mereka terendus oleh kedua orang tuanya.
"Apa yang anda lakukan di sini?" tanya Anton yang penasaran kenapa bisa rekan kerjanya ini berada di tempat yang sama dengan dirinya. Bahkan sampai datang ke ruangan tempat di mana Rara mendapatkan perawat untuk sementara ini.
"Saya datang ke sini untuk menghadiri pertandingan ini. Ada someone yang special untuk saya. Tapi, ternyata dia terluka karena tidak fokus. Jadi ya, begitulah." jelas Levis sambil sesekali mencuri pandang ke arah Rara yang tidak berani mengangkat wajahnya.
Baik Anton mau pun Danira, mereka berdua penasaran dengan penuturan laki-laki dewasa ini. Entah apa maksudnya, yang jelas mereka penasaran dengan apa yang di maksud oleh Levis.
"Maksudnya?" tanya Anton yang juga penasaran dengan semua itu.
"Hahaha, lupakan Saja. Oh inikah putri anda tuan Anton?" tanya Levis yang sengaja melakukan hal itu.
"Oh, iya Mr. Ini putri ku dan namanya Rara. Rara Danira Pratama." jelas Anton yang mengenalkan putrinya.
Levis mengulurkan tangannya ke arah Rara. Dia sengaja melakukan hal itu untuk melihat seperti apa reaksi Rara terhadapnya.
"Hy, baby. How are you?" sapa Levis yang membuat mereka semakin penasaran dengan reaksinya.
Kenapa Anton merasa bahwa putrinya dengan Levis ini sudah saling mengenal dan bahkan mereka berdua terlihat dekat. Tapi sejak kapan? Sejak kapan mereka bedua dekat?
"Hey, Rara Danira Pratama Morelli?"
Deg!
Jantungnya seperti berhenti berdetak ketika mendengar apa yang Levis katakan tadi. Dengan begitu mudahnya laki-laki itu menyebutkan nama panjangnya, dan bahkan yang membuatnya semakin tidak percaya lagi ketika Levis menyematkan nama belakangnya untuk dirinya. Astaga, laki-laki ini benar-benar sangat luar biasa sekali.
"Apa maksud Anda mengatakan hal seperti itu Mr?" tanya Anton yang menatap tidak percaya pada laki-laki itu.
"Jangan terlalu tegang tuan Anton. Aku hanya bercanda saja dan berusaha mencairkan suasana. Lagi pula Putri Anda ini memang cantik. Siapa tadi namanya? Rara Danira Pratama, bukan? Astaga, aku bahkan sampai menambahkan nama belakangku di belakang namanya. It's oke. Aku hanya bercanda saja. Iya bukan gadis cantik? My baby?" ujarnya lagi yang membuat Rara semakin dilanda panik yang luar biasa.
Levis benar-benar sangat luar biasa sekali. Bagaimana bisa dia melakukan hal seperti ini tanpa memikirkan yang lebih dulu. Lihat, dia juga memberikan buket bunga mawar berwarna pink tersebut untuknya.
"This isb for you my lovely, baby." bisiknya di telinga Rara ketika memberikan bunga tersebut.
Rara sendiri tidak tahu harus bereaksi macam apalagi saat ini. Ini semua benar-benar membuatnya dilanda rasa pandai yang luar biasa.
"Tapi tunggu dulu, bukankah kita ada pertemuan jam 12.00 siang nanti? ini sudah-jam 11.30 siang. Lalu bagaimana dengan pertemuan itu?" tanya Anton karena dia mengkhawatirkan pekerjaannya.
Mendengar pertanyaan papinya masih memikirkan tentang pekerjaan membuat Rara semakin kecewa. Di saat-saat seperti ini pun laki-laki itu masih sempat membahas tentang yang namanya pekerjaan. Padahal mereka bisa melihat keadaannya saat ini.
"It's oke. Tidak masalah. Kita bisa langsung menandatangani kontraknya. Setelah itu mulai saja pekerjaannya." jawab Levi's dengan begitu mudahnya.
Dia bukan orang yang dengan begitu mudah menandatangani sebuah kontrak pekerjaan. Tapi, karena tahu bahwa rekan kerjanya adalah ayah dari gadis yang menjalin hubungan dengannya, Levis mulai berpikir dan dia merencanakan banyak hal agar bisa sering bertemu dengan Rara.
"Hah, semudah itu? bukankah Anda orang yang sangat teliti? bahkan Anda belum melihat persentase dari berkas-berkas yang akan kami ajukan. Lalu bagaimana bisa Anda menyetujuinya begitu saja?" tanya Anton lagi yang masih penasaran dengan semua itu.
"Tidak masalah, kita tidak harus terlalu pusing memikirkan hal ini. Saya percaya dengan perusahaan anda. Anda sendiri adalah Anton Pratama bukan? jadi saya percaya dengan Anda."
"Bagaimana jika ekspektasinya tidak sesuai dengan kenyataan?"
"Tidak masalah. Anda memiliki putri yang sangat cantik, dan sepertinya dia berbakat. Berbakat untuk menjadi ibu rumah tangga." jawabnya yang membuat Rara langsung melotot tajam ke arahnya.
Apa-apaan laki-laki ini? kenapa dia bisa dengan begitu mudahnya mengatakan hal-hal seperti itu. Ibu rumah tangga apa yang dimaksudnya? Bahkan mami dan papinya saya sampai bingung.
Rara yakin jika laki-laki ini benar-benar sengaja mengatakan hal itu untuk membuatnya jantungan.
Drttt...
Ponselnya bergetar dan itu pesan masuk yang Rara kirimkan untuknya.
"Oh, sebentar. My girlfriend send a message." ucapnya yang langsung membuka ponsel yang lalu membaca pesan yang Rara kirimkan untuknya.
"Jangan macam-macam, Om. Berhenti ngomong gak jelas kayak begitu!" Levis tersenyum ketika mendapatkan pesan yang berisi pesan ancaman dari kekasihnya.
Melihat reaksi Levis yang tersenyum-senyum sendiri seperti itu membuat orang-orang yang di sana merasa penasaran. Tapi tidak dengan Rara yang tahu, bahwa laki-laki itu memang sengaja melakukan hal ini untuk membuatnya jantungan.
"Why, baby? Apa ada masalah? Aku hanya mengatakan apa yang ingin aku katakan? Lagi pula aku tidak menyebutkan nama kamu di sini. Jadi jangan terlalu khawatir. Nanti malam aku akan datang ke rumah kamu. Tunggu aku, baby. See you, darling." balas Levis yang kembali mengirimkan pesan untuk kekasih hatinya.
***
biasanya terjadi peristiwa seperti ith dulu baru semua masalah terselesaikan🙂
mending buang aja😌
sini aku jitak kepalamu anton biar sadar
😡😡😡
🙏👍🌹❤😁