Dalam pernikahan yang terlihat indah dan romantis, Aisha Khalisa, seorang dokter muda yang cerdas dan cantik, merasa hidupnya hancur ketika mengetahui suaminya, Fajri Nadhir, seorang dosen tampan dan sukses, memiliki istri rahasia.
Di tengah kebohongan dan perselingkuhan, Aisha harus menghadapi kenyataan pahit dan memecahkan teka-teki yang menyelimuti kehidupan pernikahannya. Dengan kekuatan dan keberanian, Aisha berjuang untuk mengungkapkan kebenaran dan mempertahankan cintanya.
Namun, apakah Aisha dapat memaafkan Fajri dan menyelamatkan pernikahannya, ataukah dia harus memilih jalan yang berbeda? "Istri Kedua Suamiku" adalah kisah tentang cinta, kepercayaan, dan kekuatan seorang wanita dalam menghadapi kesulitan dan kekecewaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"tadi aku ditanyai kapan Hamil sama semua yang ada di sana " Aisha yang tak pandai menyembunyikan perasaan nya akhir nya mau bercerita kepada Fajri.
Mendengar hal itu ,Fajri merasa bersalah karena harusnya tadi ia menghampiri Aisha dan membantu Aisha menjawab pertanyaan itu ,ia sungguh paham akan kesedihan Aisha.
"sayang, aku yakin kok kalau sudah waktu nya nanti , kita pasti diberi keturunan yang cantik dan tampan ,yang soleh dan solehah " ucap Fajri berniat menghibur hati Aisha yang tengah dilanda lara.
"Aamiin mas" ucap Aisha yang masih merasa sedih.
..
"sayang sabar eoh " Fajri mengejar Aisha yang membawa tespack ke kamar mandi ,ia tak ingin Aisha merasa kecewa jika hasil nya tak sesuai dengan harapan mereka.
"Mas " Aisha menangis , saat benar saja ia belum hamil lagi .
"sayang gak akan secepat itu , kita beri jeda yah kasian tubuh kamu ,sabar " Fajri memeluk Aisha penuh kasih , tak ingin Aisha terlalu berambisi untuk hamil.
"sayang dengar , mau kamu punya anak atau enggak mas gak akan ninggalin kamu, mas tahu kamu pengen ada anak di keluarga kecil kita , tapi semua itu butuh proses ,sabar yah" Fajri menenangkan Aisha yang beberapa hari ini selalu banyak diam.
"mas akan berusaha setiap malam " ucap Fajri di akhir kalimat nya ,membuat Aisha yang sedang menangis tak bisa menahan tawa nya saat mendengar kalimat nakal dari Fajri.
Dering panggilan di ponsel Fajri membuat kedua nya melepas pelukan mereka ,seperti biasa Fajri berjalan menuju balkon kamar dan menerima panggilan itu.
"baik , kirim Kan saja lokasi nya "
Aisha sedikit mendengar perkataan Fajri yang sedang menelepon entah dengan siapa.
"ada apa mas ? Mau pergi yah?" tanya Aisha saat Fajri sudah selesai menelepon , dilihat nya raut wajah Fajri yang terlihat kebingungan.
"iya sayang ,aku mandi dulu yah , ada sedikit masalah dengan berkas kampus ,mas harus datang ke tempat yang mereka tentukan " Fajri menyimpan ponsel nya lalu bergegas mandi.
Aisha percaya - percaya saja ,namun ia ingat kembali dengan kebohongan Fajri saat tak masuk mengajar di kampus , saat ponsel Fajri berbunyi Aisha dengan cepat melihat nya ,sebuah pesan masuk dari nomor tanpa nama di ponsel Fajri yang mengirim kan alamat yang harus di datangi oleh Fajri.
"Rumah sakit?" ucap Aisha , dugaan nya kini semakin bulat ,ia menduga Fajri memiliki penyakit yang serius namun menyembunyikan nya.
Setelah Fajri siap, Aisha mengantar Fajri hingga mobil nya ,tak lupa Fajri pamit dan menciumi istrinya itu.
Namun setelah Fajri pergi , Aisha segera mengambil tas nya yang sudah ia siapkan , Aisha mengunci pintu dan mulai mengendarai mobil nya untuk mengikuti Fajri.
Aisha dengan fokus mengikuti mobil Fajri namun dari jarak yang agak jauh agar Fajri tak melihat nya.
"kenapa dia mengikuti ? " Ucap Fajri kala melihat mobil yang tak asing ada di belakang mobil nya ,walah jarak mereka cukup jauh namun Fajri bisa melihat mobil Aisha mengikuti nya.
Fajri terpaksa berbelok dari tujuan nya, ia tak menyangka Aisha akan mengikuti nya, tapi Fajri juga tak yakin ,bisa saja Aisha ada kondisi darurat di rumah sakit , sering kali Aisha di panggil oleh pihak Rumah sakit jika ada pasien darurat, namun setelah melihat mobil Aisha yang juga ikut berbelok mengikutinya Fajri kini yakin bahwa Aisha memang membuntuti mobil nya.
Karena jalan menuju rumah sakit tempat Aisha bekerja tak bisa melalui jalan ini.
Fajri berpikir , ia harus mengalihkan Aisha saat ini.
"terimakasih Ya Allah" ucap nya saat ia melihat rekan Dosen nya yang keluar dari sebuah kedai kopi, dengan cepat Fajri menepikan mobil nya , Aisha yang melihat itu cukup di buat bingung karena seingat nya lokasi yang dikirim kepada ponsel Fajri itu adalah sebuah Rumah Sakit.
"pak Agung !" Fajri menyapa pak Agung dari dalam mobil nya.
"pak Fajri ? wah kebetulan bertemu , mau ngopi?" ucap pak Agung yang baru selesai membeli kopi untuk istri nya.
"aduh pak Agung bantuin saya dong, pilihkan kopi yang enak untuk istri saya " ucap Fajri mencoba untuk mengajak pak Agung masuk kembali ke kedai kopi itu agar Aisha menyangka dirinya memang memiliki janji bersama pak Agung yang juga dikenal oleh Aisha .
"oh tentu saja ,mari pak Fajri" untung nya pak Agung bersedia membantu Fajri ,mereka berdua pun masuk ke kedai kopi itu.
Aisha menghela nafas lega saat ia melihat Fajri bersama pak Agung ,Dosen yang juga mengajar di kampus yang sama, itu berarti suami nya tak berbohong ,apalagi secara kebetulan kedai kopi itu bersebrangan dengan sebuah klinik.
Aisha memutar balik mobil nya untuk pulang , sepertinya ia harus mengurangi rasa curiga kepada suami nya , mungkin Fajri punya alasan lain sehingga ia belum mengatakan perihal Fajri yang tak masuk mengajar selama berminggu-minggu, Aisha akan sabar menunggu Fajri bercerita.
Aisha kembali menepikan mobil nya saat menerima panggilan dari Resa yang mengabari bahwa Adinda kambuh lagi , ia sudah berada di Rumah Sakit tempat Aisha bekerja , Aisha langsung mengendarai mobil nya dengan cepat menuju Rumah Sakit.
"tolong Aisha " Ucap Resa yang sudah menangis , melihat kindisi Adinda yang kejang - kejang.
Dibantu perawat Aisha langsung menangani Adinda.
"Resa , Adinda tak boleh telat diberi obat , aku kan sudah bilang biar Adinda tetap dalam pengawasan ku , tolong lah aku bukan nya ingin merendahkan suami kamu , tapi ini demi Adinda ,tolong terima bantuan dari aku ,kali ini saja" Aisha membujuk Resa untuk menerima bantuan dari nya , ia sungguh merasa iba dengan Resa yang tengah mengandung anak kedua nya itu ,di tambah Adinda yang akhir - akhir ini sering kambuh penyakit nya.
"Baiklah Aisha terimakasih , nanti jika suami ku libur kerja aku pasti akan ajak dia untuk bertemu dan mengucapkan terimakasih secara langsung" Resa sungguh merasa beruntung bisa mengenal Aisha yang tadi nya hanya sebatas Dokter Adinda saja , namun Aisha kini sudan bersahabat dengan nya.
"sudahlah ,yang terpenting Adinda dirawat dulu" Aisha menenangkan Resa , ia melihat Adinda yang sudah tenang.
"sebenar nya waktu itu ada yang ingin aku ceritakan" ujar Aisha , ia pun menceritakan kejadian malang yang menimpa dirinya dan juga suami, Resa ikut bersedih mendengar Aisha yang harus kehilangan anak pertama mereka di usia kandungan yang masih sangat muda.
Aisha hanya percaya kepada Resa sebagai teman bercerita ,begitupun dengan Resa ,mereka berdua saling mempercayai , dan selalu memberi masukan yang berguna untuk keduanya.
Aisha senang bisa bertemu kembali dengan Resa ,Resa bahkan mau menerima bantuan nya.