Setelah belasan tahun terjebak di lingkungan berbahaya akhirnya Glamour bisa kabur dan menyelamatkan diri.
"Tuan selamatkan aku," bisiknya bergetar menahan tangis kepada pria yang menyewanya malam ini. "Apapun akan aku berikan kepadamu, termasuk keperawanku," imbuhnya, berharap pria yang memakai topeng itu mau membantunya.
Glamour tidak tahu jika pria yang tengah mendekapnya ini adalah mafia berbahaya dan paling keji di dunia. Ibarat kata, baru keluar dari kandang buaya tapi kembali terperangkap di kandang singa.
Bagaimana perjuangan Glamour untuk menyelamatkan hidupnya demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?
Simak terus kisahnya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terlalu Volos
Semua pelayan di rumah tersebut seketika balik badan menghadap tembok ketika berpapasan dengan Glam. Mereka tidak berani menatap gadis tersebut yang hanya menggunakan jubah mandi. Semua pelayan berpikir jika Glam adalah gadis spesial yang di pilih oleh Tuan Damon. Pasalnya Tuan Damon sama sekali tidak pernah membawa wanita manapun masuk ke dalam rumah ini.
Glam dengan santainya berjalan menuruni anak tangga, langkahnya terhenti ketika melihat para pelayan pria berdiri membelakanginya.
"Mereka kenapa?" gumam Glam, heran, sedetik kemudian ia mengangkat kedua bahunya bersamaan bertanda tidak peduli, lalu kembali melanjutkan langkahnya mencari keberadaan Tuan Damon.
Di ruang makan.
Nero dan Damon sedang menikmati sarapan bersama. Mereka duduk berseberangan.
Nero melirik Damon seraya mengusap bibirnya dengan tisu. Ia sudah selesai menyantap sarapannya. Berdehem pelan sambil kembali menatap Damon yang masih makan.
"Apa teronggorokanmu sakit?" tanya Damon, dingin, tanpa menoleh karena ia fokus pada sarapannya.
Nero menipiskan bibir mendengar pertanyaan itu. "Aku heran saja kenapa kau tidak membunuh gadis itu? Padahal sebelumnya..." belum selesai bicara ucapannya sudah di potong oleh Damon.
"Kau pikir seratus juta dolar itu sedikit?!" potong Damon cepat, seraya meletakkan garpu dan sendok bersamaan di piiring, ia sudah tidak nafsu makan. "Aku bisa saja membunuhnya tapi aku tidak mau menyia-nyiakan uangku!" sambungnya lagi tegas dan dingin, seraya mengusap sudut bibirnya dengan tisu.
Nero hendak membuka mulut tapi urung ketika melihat tatapan tajam Damon yang terlihat sangat mengerikan. Akhirnya ia menyudahi pembicaraan mereka, ia mengambil segelas air lalu meminumnya.
Damon hendak berdiri dari duduknya tapi terhenti ketika mendengar suara Glam.
"Tuan Damon! Anda di sini rupanya, aku sejak tadi mencari Anda!" seru Glam seraya tersenyum lebar.
Damon dan Nero kompak menoleh ke sumber suara, kedua mata pria itu nyaris lepas dari tempatnya ketika melihat penampilan Glam yang sangat menggoda, hanya menggunakan jubah mandi.
"Uhuk ... Uhuk ..." Nero sampai tersedak karena lupa cara meminum air yang sudah di mulutnya.
Damon segera merubah ekspresi terkejutnya kembali dingin dan datar.
"Ada apa mencariku?" tanya Damon, datar.
"Aku tidak memiliki celana dalam dan Bra" jawab Glam, sangat polos.
"Uhuk ... Uhukkk." Nero kembali tersedak, tapi kali ini tersedak dengan ludahnya sendiri. Ia pun segera berdehem dan memalingkan wajah ketika di tatap tajam Damon.
"Dia bodoh atau pura-pura bodoh?" batin Nero, merutuki kepolosan Glam.
Masih Volos, Nero, bukan bodoh, kamu gimana sih?!🤣
Glam mengerjabkan mata ketika melihat dua pria itu terdiam. "Kenapa kalian diam saja? Tuan, ada celana dalam dan bra?" tanya Glam lagi kepada Damon.
Damon menarik nafas panjang seraya memejamkan kedua matanya sesaat, gemas sekali pada gadis bodoh itu! Ia pun segera beranjak, mendekati Glam.
"Kenapa kau bertanya seperti itu kepada pria? Apa kau tidak malu?" tanya Damon dengan nada pelan dan penuh penekanan ketika sudah di hadapan Glam.
"Lalu aku harus bertanya kepada siapa? Sedangkan di rumah ini semuanya pria, tidak ada wanita kecuali aku," jawab Glam, dengan segala kejujurannya.
Damon berdecak lalu menarik tangan Glam kasar menuju lantai atas. Sebenarnya yang di ucapkan Glam ada benarnya, di rumah ini tidak ada pelayan wanita, tapi entah kenapa dia bertambah kesal ketika melihat Glam hanya menggunakan jubah mandi minim seperti ini.
"Tuan, pelan-pelan!" seru Glam, meringis kesakitan ketika Damon menarik tangannya kuat.
Sampai di kamar, Damon baru melepaskan tangan gadis itu dengan kasar.
"Lain kali jangan berpakaian seperti ini di rumah ini!!!" tegas Damon seraya menunjuk kening gadis itu dengan jari telunjuknya.
Glam hanya mengangguk patuh, lalu menurunkan jari Damon yang masih menempel di keningnya.
"Jadi mana celana dalam dan bra-ku?" tanya Glam.
Damon mengumpat kesal lalu mengusap wajahnya kasar. "Kau sangat merepotkan sekali!!!" Ia mengambil ponsel dari kantong celana, memesan dua benda yang diinginkan gadis itu secara online.
pasti Si muncukari yg membuat bertia viral DIA ingim glam kembali ke tangannya Karna suruhan nyinya Tua toro