Kamu tau aku sangat mencintai adikmu, tapi kamu pun tau, sangat mustahil untuk aku bisa hidup bersamanya, jika memang kamu juga mencintai aku ,maka bawalah aku pergi dari kehidupan adikmu. Dobrak lah pintu hati ku agar aku bisa mencintaimu melebihi cinta ku untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lusi permata Sari , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.18
Setelah selesai makan dan mencuci piring Lilia dan Riza pun merasa sama sama canggung karena sekarang mereka menyadari berada di satu ruangan yang sama.
"kamu kalau mau istirahat yaudah istirahat aja ", ucap Lilia memecah keheningan.
"yaudah lu aja yang istirahat duluan, kebetulan gw belum ngantuk ", jawab Riza.
"yaudah kamu pindah sana ke tempat tidur,aku mau tidur di sini ", ucap Lilia sambil menunjuk sofa panjang yang di duduki Riza.
"lu aja yang di kamar,biar gw yang di sini ", sahut Riza.
"enggak bisa dong,ini kan tempat kamu ,masa aku yang di kamar ", sahut Lilia.
"gak masalah lah, sebagai laki laki gw udah biasa tidur di sofa ", tambah Riza.
"tapi za,aku gak enak sama kamu ", lanjut Lilia.
"yaudah biar adil mending kita berdua sama sama tidur di tempat tidur, gimana ?", tanya Riza meledek Lilia.
"ihhh gak lah,apa apaan aku tidur berdua sama kamu ", jawab Lilia.
"yaudah makanya lu aja sana yang di tempat tidur ", ucap Riza.
"yaudah, sorry ya sekali lagi ",kata Lilia sambil bergegas meninggalkan Riza yang berada di ruang tengah.
Lilia yang sudah sangat merasa lelah karena seharian telah bekerja , akhirnya pun langsung tertidur dengan sangat nyenyak.
Riza pun segera tertidur di sofa tanpa selimut dan bantal, karena Riza tidak mau masuk ke kamar nya sendiri yang sudah ada Lilia di dalam nya ..
Pagi pun tiba, Lilia yang sudah bangun segera ke kamar mandi terlebih dahulu, setelah itu Lilia langsung ke dapur untuk membuat sarapan, ternyata tidak ada yang bisa di olah di sana . Akhirnya Lilia berinisiatif untuk menelpon resepsionis apartemen untuk meminta tolong kepada cleaning service untuk membelikan semua keperluan yang ia butuhkan untuk membuat sarapan .
Lilia ingin memasak sup ayam dan dia juga ingin membuat puding coklat untuk pencuci mulut nya dan tak lupa Lilia memesan buah buahan.
Sambil menunggu orang datang membawakan pesanan Lilia mengambil selimut di kamar dan segera menyelimuti Riza yang masih tertidur.
"kenapa sekarang bisa menjadi seperti ini kejadiannya ", ucap Lilia sambil memandangi wajah Riza ,dan ketika Lilia memandangi wajah Riza, Lilia selalu teringat dengan Amar.
"maafkan aku Amar, karena aku ,kamu jadi kayak gini",ucap Lilia sambil melamun.
Tiba-tiba bel apartemen pun berbunyi, seketika membuyarkan lamunan Lilia.
Ternyata pesanan Lilia sudah datang, Lilia pun langsung pergi ke dapur untuk memasak semua menu yang sudah ia pikirkan barusan.
Lilia sangat bersemangat ketika memasak dan setelah 1 jam akhirnya semua menu telah tersedia di meja makan.
Lilia yang merasa sangat gerah karena baru selesai memasak, merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk mandi.tetapi sebelum mandi,Lilia mencoba meminta tolong kembali kepada cleaning service yang tadi,untuk membelikan nya pakaian, karena Lilia tidak memiliki baju bersih untuk di pakai, Lilia pun memesan dress, karena menurutnya dress sedikit lebih nyaman untuk di pakai sekalian untuk nanti dia pulang ke kos kosan nya.
Setelah pesanan nya datang lagi, Lilia pun segera mandi, setelah selesai, Lilia berniat ingin membangunkan Riza agar mereka bisa sarapan bersama, karena Lilia pun berpikir bahwa Riza harus bekerja.
"za bangun",seru Lilia sambil menggoyangkan tubuh Riza yang tertutup selimut.
"za,udah siang",kata Lilia masih mencoba membangunkan Riza .
"iihhh ternyata nih anak susah banget di bangunin nya ", gerutu Lilia.
Akhirnya Lilia membuka selimut Riza dan menggoyangkan tangan Riza.Lilia kaget karena ternyata tangan Riza terasa panas.
"iihh kok badan kamu panas ",ucap Lilia.
"kayaknya Riza demam ", ucap Lilia sambil memegang dahinya.
"apa ini karna tangan nya yang terluka akibat memukul kaca mobil semalam", pikir Lilia.
Lilia pun terus berusaha membangunkan Riza agar Riza bisa sarapan dan segera meminum obat, Riza pun terbangun dengan sedikit sempoyongan.
"ini sudah siang ya ", tanya Riza seperti orang yang kebingungan.
"masih pagi kok ",jawab Lilia berusaha menenangkan.
"gw harus berangkat ke kantor sekarang", ucap Riza.
Lilia yang khawatir dengan keadaan Riza, akhirnya menahan Riza agar tetap di posisinya.
"kamu duduk dulu ya di sini,aku mau ke dapur dulu sebentar",ucap Lilia,
"mau ngapain emang ?",kata Riza sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.
Tak lama, Lilia pun kembali ke ruang tengah dengan membawa sepiring nasi dan semangkuk sup ayam yang masih hangat.
"kamu makan dulu ya ",ucap Lilia.
"apaan ini ", tanya Riza.
"ini sup ayam,kamu gak suka ya ?", tanya Lilia.
"kamu yang memasak semua ini ?", tanya Riza lagi.
"emmm iya,cobain dulu ya ",kata Lilia sambil mencoba menyuapi Riza.
"gw bisa sendiri kok",kata Riza sambil mencoba mengambil piring dari tangan Lilia.
"tangan kamu kan lagi sakit,biar aku aja ",kata Lilia yang tidak memberikan piringnya kepada Riza.
Riza pun akhirnya mau untuk di suapi. walaupun jantung nya terasa tidak aman karena tiba-tiba berdetak kencang lagi.
Riza yang memandangi wajah Lilia merasa sangat takjub dengan kecantikan Lilia di pagi hari ini, Lilia yang mengenakan dress putih selutut terlihat sangat anggun.warna bajunya sangat cocok untuk warna kulit nya.
"mimpi apa ya gw semalem,bisa bisanya saat membuka mata langsung di suapi sama wanita cantik",ucap Riza di dalam hati.
"gimana enak gak sup nya ",tanya Lilia yang membuyarkan lamunan Riza.
"eemm lumayan", jawab Riza.
"auuu ", suara Riza yang tiba-tiba merasa sakit karena menggerakkan tangannya.
"kenapa", tanya Lilia.
Riza yang mengangkat tangannya pun merasa sangat kesakitan dan alangkah terkejutnya Lilia ternyata tangan Riza mengeluarkan darah hingga menembus ke perban nya.
"za, tangan kamu ",kata Lilia yang mulai panik.
"gak apa-apa kok ", jawab Riza berusaha terlihat biasa saja.
"gak apa-apa gimana, Kamu kan tadi kesakitan dan ini juga ngeluarin darah",kata Lilia.
"mending kita ke rumah sakit sekarang ", lanjut Lilia.
"tapi gw mau berangkat ke kantor ", jawab Riza.
"gimana kamu bisa kerja,ini kan tangan kanan yang terluka ",kata Lilia.
"gak apa-apa kok,ini paling cuma keram karena bangun tidur ", jawab Riza yang mencoba mengelak.
"gak bisa pokoknya kamu harus ke rumah sakit sekarang ",kata Lilia yang terus memaksa.
"dimana jaket dan celana panjang kamu ", lanjut Lilia.
"buat apa ", tanya Riza.
"yaaa kita kan mau ke rumah sakit,masa kamu cuma pake kolor sama kaos oblong kayak gini",kata Lilia sambil menunjuk baju yang di kenakan Riza.
Riza yang merasa malu , akhirnya menunjukkan dimana bajunya.
"cari aja di lemari,gw mau ke kamar mandi dulu", jawab Riza.
Lilia pun bergegas mencari pakaian untuk Riza, setelah berhasil menemukan akhirnya Lilia pun kembali ke ruang tengah.
"baju dan celananya udah aku siapkan ya di tempat tidur ",kata Lilia kepada Riza yang baru keluar dari kamar mandi.
"yaaa , thanks", jawab Riza sambil memasuki kamar.
"auuu ", suara Riza dari dalam kamar.
"kamu kenapa ",tanya Lilia yang merasa khawatir.
Riza pun tak menjawab pertanyaan Lilia.
"za,kamu baik baik aja kan ?", tanya Lilia.
"aku masuk ya ",kata Lilia yang meminta izin masuk ke dalam kamar.
Terlihat Riza sedang duduk di tempat tidur sambil memegangi tangan nya.
"kamu kenapa ", tanya Lilia.
"gw gak bisa gerakkin tangan gw", jawab Riza.
"yaudah sini aku bantu ya ",kata Lilia sambil meraih baju Riza.
Riza pun tak menjawab, karena memang iya sudah merasa sangat kesakitan.
Lilia pun membantu Riza untuk memakai baju,kebetulan Riza sudah menggunakan celananya, hanya saja dia masih ber tel*nj*ng dada, karena saat ingin mengenakan pakaian, tangan Riza tak bisa di gerakkan.
Lilia dan Riza merasa sangat canggung, terutama Riza yang memang sudah merasakan ada benih-benih cinta untuk Lilia.
"Maaf ya za",kata Lilia yang meminta izin untuk memasukkan tangan Riza ke kemejanya satu persatu dengan sangat hati-hati.
"gw yang harusnya minta maaf, soalnya udah ngerepotin lu ", jawab Riza.
"ini semua kan karena kamu udah nolongin aku ",ucap Lilia yang merasa bersalah.
"udah jadi tanggung jawab gw sebagai kk dari Amar untuk mencegah dia dari perbuatan yang merugikan orang lain ", jawab Riza.
"tapi Amar itu kakak aku juga ", ucap Lilia sambil menundukkan kepalanya.
"tapi Amar kan belum mengetahui semuanya ", jawab Riza sambil mengangkat dagu Lilia dengan tangan kirinya.
Seketika Riza dan Lilia pun saling bertatapan dengan jarak wajah yang sangat berdekatan,sehingga nafas mereka pun saling bersautan.
Riza yang terpesona menatap wajah Lilia hampir saja kehilangan akalnya, Riza hampir saja mencium bibir Lilia, tetapi seketika Lilia memalingkan wajahnya dan berpura-pura merapihkan baju Riza.
Riza pun yang tersadar seketika membuang muka , seakan-akan mencari sesuatu di atas dinding kamar nya.
Lilia pun bergegas mengancingkan baju Riza.
"eemm sudah rapih", kata Lilia.
"thanks ya ", jawab Lilia.
Mereka pun bergegas keluar dari apartemen, segera menuju basement.
Lilia pun mengambil alih untuk membawa mobil Riza, karena Riza terlihat semakin pucat dan lemas .
Lilia pun langsung bergegas menuju rumah sakit.