Lanjutan My Undercover Prince dan spin off The Rocker and The Princess
Kaysan Al Jordan Khalid paling sebal jika ada pria yang body shamming gadis yang bertubuh gemuk. Hingga akhirnya dirinya bertaruh dengan para teman-temannya untuk menikahi gadis gemuk bernama Yasmin Raihana Samreen. Yasmin yang berprofesi sebagai desainer baju pengantin muslim, tidak menyangka jika Emir Khalid akan menikahi nya karena Yasmin tidak percaya pernikahan karena pasti pria melihat bentuk tubuhnya. Disaat Yasmin tahu mereka menikah karena taruhan, wanita itu sedang mengandung buah cinta mereka. Bagaimana keputusan Yasmin?
Generasi ketujuh Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaysan Khalid
Di sebuah restauran high end di kota Doha Qatar, Kaysan hanya menatap dua teman SMA nya yang sibuk mengomentari para gadis maupun wanita yang berada disana. Mereka berada di ruang VIP yang berada dalam ruang kaca besar yang uniknya, menjadi kaca dua sisi macam ruang interogasi. Orang lain tidak bisa melihat siapa yang ada di ruangan itu tapi yang didalam bisa dengan bebasnya melihat semua pemandangan.
“Dih, bajunya norak pula. Sudah tahu bodynya macam kuda nil, eh malah pakai baju besar … Semakin memperlihatkan ke kuda Nil nya…” ejek Iqbal yang merupakan pegawai bank Qatar.
“Sepertinya mau diapain saja tidak ada yang bisa menjadikan dia menarik…” timpal Malawi yang bekerja di Qatar Airways sebagai seorang manajer keuangan.
“Guys, seriously… Jangan body shaming,” pinta Kaysan sambil menyesap teh saffron nya.
“Oh come on, Kay. Harusnya kaum wanita itu mawas diri dengan penampilannya. Masa datang ke restoran high end begini pakai baju macam itu?” Iqbal menunjuk ke arah wanita yang memakai baju sedikit … norak.
Kaysan tahu kalau baju yang dikenakan wanita itu tidak pantas tapi mereka bertiga terkejut saat baju itu ternyata sebuah jaket dengan warna berantakan saat dibuka. Di balik jaket norak itu, wanita itu mengenakan gaun berwarna hitam yang sepertinya guna mengkamuflase tubuh gemuknya.
“Pantas pakai baju norak, lha bodynya begitu …” ejek Iqbal.
Kaysan melihat wanita itu berdiri dan tersenyum saat melihat seseorang yang datang. Wanita itu pun bersalaman dengan orang yang datang itu lalu duduk secara bersamaan.
Ketiga orang di ruang VIP itu melihat wanita yang menjadi obyek pembicaraan memperlihatkan beberapa folder dari iPadnya.
“Aku rasa dia seorang pengusaha wanita yang kurang melek fashion,” ucap Kaysan.
Iqbal dan Malawi menatap Kaysan.
“Bagaimana kalau kamu mendekati dia ?” Usul Iqbal.
“Hah?”
“Kita taruhan. Aku tidak melihat adanya cincin kawin di jari wanita gendut itu. Bagaimana jika kamu dekati dia, buat sampai dia mau menikah denganmu. Kan kakakmu Rauf sudah menikah, adikmu juga. Tinggal kamu yang belum. Gimana?” Kerling Iqbal.
“Aku tidak mengenalnya !” Elak Kaysan.
“Berarti kamu Emir pengecut ! Kakak iparmu, Diana, kan cantiknya minta ampun. Adikmu, Aghnia juga tidak kalah cantik. So, harus berbeda dong. Kamu bawa wanita yang tidak seperti dua wanita di istana kamu. Wanita yang gendut dan tidak terlalu menarik.” Malawi menatap tajam ke Kaysan.
“Berani berapa?” Tantang Kaysan.
“Kita akan membayar kamu $1,000,000 kalau bisa menikahinya.” Iqbal dan Malawi saling melakukan tos.
“Kalau tidak bisa?” Tanya Kaysan.
“Kamu bayar $500,000.”
Kaysan mengambil ponselnya. “Aku bayar kamu $500,000 sekarang juga !”
“Eh tidak bisa! Itu namanya kamu menyerah sebelum maju perang ! Apaan tuh ?” Tolak Malawi.
Kaysan cemberut. Sialan ! “Oke deal ! Wanitanya aku pilih sendiri kan?”
“Nooooo, harus dia !” Seru Iqbal dan Malawi sambil menunjuk ke wanita yang sedang asyik berdiskusi.
Kaysan hanya memasang wajah dingin.
Sementara obyek ghibah itu tetap sibuk dengan pekerjaannya, tidak tahu jika dirinya menjadi bahan taruhan oleh tiga pria yang ada di ruang VIP di belakangnya.
“Aku mau acaranya sangat intimate dan spesial, Yasmin …” ucap wanita yang duduk di depan obyek ghibah serta taruhan Kaysan, Iqbal dan Malawi.
“Jadi gaun pengantinnya yang seperti ini …” Yasmin memperlihatkan desainnya dan kliennya itu sangat bersemangat.
“Ah cocok ini Yasmin. Berapa lama jadinya?”
“Sekitar satu bulan. Pernikahan anda masih dua bulan lagi bukan?” Senyum Yasmin.
“Pas itu. Oke Yasmin. Deal !”
“Dua Minggu lagi, anda saya hubungi untuk fitting kasar lalu seminggu lagi lalu tiga hari sebelum hari H. Bagaimana?” Tanya Yasmin sambil mencatat di agenda digitalnya.
“Setuju!”
Yasmin pun mengobrol sambil menikmati snack dan teh lalu kliennya pun berpamitan pergi. Yasmin masih berada disana sambil mencatat poin-poin pertemuannya.
Tiba-tiba sebuah bayangan menimpa dirinya yang menghalangi sinar matahari sore. Yasmin menengadahkan wajahnya dan melihat seorang pria dengan wajah tampan dan dingin, berdiri di hadapannya.
“Ada yang bisa saya bantu, tuan ?” Tanya Yasmin yang sedikit terhalang bayangan intimidasi pria itu.
“Maukah berkencan denganku?”
Yasmin melongo dan tampak bingung dengan ucapan pria itu.
"Excuse me?" balas Yasmin. "Apakah anda sedang mabuk tuan?"
Kaysan tidak mengacuhkan ucapan Yasmin lalu duduk di hadapan Yasmin dan gadis itu terkejut karena pria itu adalah Emir Qatar.
"Tu ... tuan Emir Khalid ?" bisik Yasmin gugup.
"Sekarang, kamu mau berkencan denganku?" tanya Kaysan lagi dengan sorot mata dingin.
"Maaf tuanku tapi saya ...."
"Siapa nama kamu?"
"Yasmin ...."
"Nama lengkap ?"
"Yasmin Raihana Samreen. Tapi tuan ...."
"Apa pekerjaan kamu?"
"Saya desainer gaun pengantin, tuan."
"Punya butik? Atau penjahit lepas?"
Yasmin cemberut. Menghina sekali Emir satu ini! "Saya punya butiknya."
"Namanya ?"
Yasmin memberikan kartu namanya ke Kaysan yang menerimanya dan melihatnya dengan wajah meremehkan.
Rasanya ingin aku tendang kakinya ! - batin Yasmin.
"Al Salam ya ? Hhhmmm ... Jadi kamu sekarang desainernya? Rasanya dulu waktu Aghnia menikah, masih Nyonya Dariah ... " gumam Kaysan.
"Umi Dariah sudah meninggal dan saya yang memegangnya sekarang," jawab Yasmin sopan meski dirinya sebal dengan Emir di depannya. Itulah kenapa dirinya tidak pernah nyaman dengan orang kalangan atas karena mereka sering tidak menghargai orang yang levelnya dibawah mereka.
"Innalilahi," ucap Kaysan. "Maaf aku tidak tahu."
Yasmin hanya diam saja.
"Oke Yasmin. Besok aku akan ke tempatmu." Kaysan pun berdiri. " Pikirkan dari sekarang. Kamu mau kita kencan dimana besok !" Pria itu pun berjalan meninggalkan Yasmin yang melongo.
"A ... Apa ?" Yasmin sampai tidak bisa berkata-kata saking kagetnya. Sepertinya ini tidak mungkin terjadi ! Bagaimana bisa seorang Emir Qatar yang menjadi satu-satunya eligible bachelor, idaman semua wanita lajang di Qatar dan berbagai dunia, mengajak dirinya kencan?
Yasmin menggelengkan kepalanya. Sepertinya Emir Qatar harus dicek otaknya !
***
"Bagaimana? Dia mau?" tanya Iqbal dan Malawi saat Kaysan masuk ke dalam ruang VIP.
"Tidak perlu terburu-buru. Paling dia akan jatuh ke pesonaku sebentar lagi dan aku ... Akan mendapatkan uang $ 1 juta dari kalian berdua ! Bersiaplah wahai manusia-manusia kurang akhlak !" ucap Kaysan jumawa.
"Hei, kalau kamu bilang kami kurang akhlak, bagaimana dengan kamu ?" ejek Malawi.
Kaysan hanya tersenyum sinis. "Aku lebih sopan dari kalian. Setidaknya, aku berusaha gentleman."
Dua temannya terbahak. "Kamu tidak akan menang Kay !"
Kaysan hanya menoleh ke arah Yasmin yang membereskan barang bawaannya.
Yasmin Raihana Samreen. Kamu adalah tiket aku mendapatkan uang taruhan dua dodol ini!
***
Visualnya Kaysan dan Yasmin
***
Yuhuuuu up Sore Yaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 😊 ❤️
semoga Yasmin tahu lebih awal tentang taruhan itu😔
jadilah Yasmin yang baru, Yasmin yang pemberani