NovelToon NovelToon
CEO Tampan Dingin Dan Manja

CEO Tampan Dingin Dan Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Zara Nabila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana untuk bisa membiayai kedua orangtuanya yang sedang sakit.

Tiba-tiba terjadi sesuatu yang membuatnya terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Alfa terbangun dari tidurnya, menatap kamarnya yang kosong. Tak ada taman bunga, tak ada rumah yang indah dan tak ada siapapun. Dia tersadar apa yang dia alami adalah sebuah mimpi. Mimpi yang sama yang pernah dia alami satu tahun lalu, saat dia baru kembali kerumah orangtuanya. Alfa lalu turun dari ranjang dan mengambil air minum di dispenser yang ada didalam kamarnya.

Alfa memang sengaja meletakan dispenser dikamar agar jika terbangun ditengah malam untuk minum, tidak harus susah-susah turun kebawah. Setelah meneguk segelas air, dia kembali tempat tidur dan merebahkan tubuhnya.

"Kenapa mimpi itu muncul berkali-kali. Apa maksud dari mimpi itu?" Alfa terus berfikir dengan semua yang ada dimimpinya. Tanpa sadar, diapun kembali terlelap dalam tidurnya.

***

Jam menunjukan pukul 05. 03 Zahra bangun dari tidurnya. Dia bangkit menuju kamar mandi dan langsung berwudhu untuk melaksanakan sholat subuh.

Kemudian keluar dari kamar mandi dan mengambil mukena, lalu ia melaksanakan sholat subuh.

Setelah selesai melaksanakan shalat subuh dan berdoa, dia bergegas menyapu seluruh ruangan dan mengepelnya.

Zahra hari ini tidak makan lagi karna uang dari pemberian temannya hanya cukup untuk ia pergi dan pulang dari kerja.

Zahra membersihkan setiap sudut kosan dengan sigap dan gesit, lalu mencuci semua pakaian kotor yang ada dikranjang pakaian dan menjemur nya. Setelah semua beres, Zahra meletakkan semua alat pembersih ke tempat semula.

Kemudian Zahra menyetrika pakaian yang akan ia pakai hari ini, tapi tak sengaja tangan Zahra kena setrikaan membuat tangannya melepuh dan sangat sakit.

"Aduh perih banget ya Allah tangan aku, melepuh lagi tangan aku," ucapnya sembari meniup-niup luka yang di tangannya.

Beberapa saat kemudian, Zahra sudah selesai beres-beres nya. Zahra melihat jam didinding sudah menunjukan pukul 06:30. Dia bergegas kedalam kamar lalu membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk pergi ke kantor Alfa. Sebenarnya dia sangat lapar, tetapi ia sebisa mungkin harus menahan laparnya.

Pukul 08:30 Zahra masih menunggu bus tetapi belum ada juga sedari tadi. Zahra bingung, cemas karna takut akan dipecat bahkan belum genap sebulan bekerja.

"Aduh kok bus nya belum datang ya sedari tadi, bisa-bisa aku dimarahin sama tuan Alfa karna telat kerja," gumam Zahra cemas.

Dekat tempat berdiri, ada sebuah pangkalan ojek yang masih terlihat beberapa tukang ojek yang sedang menunggu penumpang disana. Zahra tidak punya pilihan lain selain pergi menggunakan ojek.

"Pak, bisa antar saya ke perusahaan Wijaya Company nggak, pak?" tanya Zahra dengan ekspresi buru-buru.

"Agak jauh ya neng, tapi gak papa lah, ayo saya antar," Ucap tukang ojek itu.

"Tapi harganya berapa ya pak?. Soalnya saya cuma punya uang 10ribu," Tanya Zahra sembari memperlihatkan uang satu lembar 10 ribuan di tangannya.

"Wah kalo segitu gak bisa neng, jaraknya agak jauh. Harusnya 30ribu atau 45ribu neng," Jawab bapak itu.

"Sama saya aja neng, gak papa," Ucap bapak sebelahnya menawarkan diri

"Tapi saya cuma bisa bayar 10ribu pak, memangnya bisa pak," ucap Zahra.

"Gak papaa neng, ayo naik" Jawab bapak itu

"Rugi kalo kesana cuma segitu pak, apalagi sekarang BBM naik," Ucap tukang ojek lainnya.

"Gak papa sekali-kali. Kasian si eneng. Ayo neng naik," Ucap si bapak.

"Makasih ya pak" Ucap nisa yang kemudian naik keatas motor tersebut.

"Sama-sama neng," Jawab si bapak.

Pukul 09:15 Zahra akhirnya sampai di depan kantor Wijaya Company, dia turun dari motor dan membayar ojek lalu berlari masuk kedalam kantor.

Di setengah perjalanan, Zahra bertemu dengan dengan Zaskia dan Siska yang menatap dengan sinis.

"Jam segini baru berangkat. Dikira kantor ini miliknya apa," Ucap Zaskia sinis kepada Zahra.

"Mentang-mentang karyawan kesayangan bos. Dateng seenaknya aja, dasar cewek kampung, cewek lugu," Sambung Siska.

Mereka berdua berjalan melewati Zahra dengan sengaja menabrak bahu Zahra membuat Zahra terjatuh kelantai.

"Aduhh... " Zahra meringis kesakitan, karna tangannya yang terkena setrikaan tadi, ternyata terinjak juga oleh Zaskia tangannya. Bukan tak sengaja, tapi mereka sangat sengaja melakukan itu karna pada dasarnya mereka tidak pernah menyukai Zahra sejak pertama dia datang kekantor ini.

"Uppss, maaf sengaja," Ucap Zaskia tanpa merasa bersalah dan malah menertawakan Zahra diikuti oleh Siska.

Mereka berdua pergi meninggalkan Zahra tanpa memperdulikan Zahra yang sedang kesakitan.

"Yaampun Zahra, kamu kenapa?" tanya Acha khawatir saat melihat teman barunya yang terduduk di lantai dengan seperti menahan sakit.

Zahra berdiri dengan di bantu oleh Acha dan merapikan kembali bajunya yang sedikit berantakan akibat terjatuh.

"Aku nggak papa kok Ca," jawab Zahra sambil tersenyum walupun hanya tersenyum getir.

"Nggak papa gimana, orang kamu kaya nahan sa- astaghfirullah itu tangan kamu kenapa Ra?" tanya Acha saat melihat tangan Zahra yang memerah dan luka.

"E-emm ini aku cuma tadi nggak sengaja kena setrikaan." balas Zahra.

"Yaudah biar aku obatin yuk, takutnya nanti luka kamu infeksi Ra," ujar Acha, ia sangat khawatir sama sahabatnya itu.

Tetapi Zahra malah menggelengkan kepalanya pelan."Makasih Ca, tapi nggak usah. Aku beneran nggak papa kok." ucapnya kekeh.

"Ya udah deh kalau kamu tetap nggak mau di obatin, terus tadi cewek-cewek cabean yang berdua tadi ngapain kamu Ra?" tanya Acha.

Kening Zahra mengerut nggak ngerti apa yang diucapkan Acha."Cabe-cabean? Maksud kamu apa Ca?" tanyanya.

Acha menghela nafas kasar."Itu loh maksud aku cabe-cabean tuh si Zaskia sama si Siska ngapain kamu tadi," tanyanya lagi.

"Oh mereka ternyata, biasalah. Kamu tau kan kalau Zaskia sama Siska nggak suka sama aku semenjak aku kerja disini," jawab Zahra.

"Lo yang Sabara ya Ra, aku juga eneg banget sama cabe-cabean dua curut itu. Kenapa sih tuan Alfa bisa menerima mereka berdua disini," gerutu Acha.

Zahra hanya terkekeh pelan."Mungkin karna mereka kerjanya bagus, yaudah aku mau ke ruangan tuan Alfa dulu ya. Aku udah telat banget nih, takutnya aku di pecat sama tuan Alfa dan marah sama aku."

Acha mengangguk tersenyum manis."Yaudah, sana. Kalau tuan Alfa marah kamu jangan takut oke, tapi jangan marah deh soalnya kalau tuan Alfa marah serem." ucapnya berigidik ngeri.

Zahra terkekeh."Yaudah aku pergi dulu ya," dan setelah mendapat anggukan dari Acha, Zahra pun pergi tanpa memperdulikan tangannya yang kesakitan, Zahra masuk kedalam lift yang menuju keruangan bosnya. Selama berada didalam lift, Zahra sangat terlihat cemas dan takut. Takut akan amukan yang pasti akan dia Terima oleh bosnya. Dan takut jika kejadian ini akan memperberat hutangnya pada sang bos. Lift terbuka, dengan langkah ragu Zahra berjalan menuju ruangan bosnya.

1
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lah loh mulai suka kan alfa...

semoga cepet sadar de alfa kalo dia suka sama zahra...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lanjut...
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh juga mampir karya aku ya 'Kesayangan Tuan Sempurna'..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!