NovelToon NovelToon
EGO

EGO

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: si_orion

Maxwell, Daniel, Edric dan Vernon adalah keempat CEO yang suka menghambur - hamburkan uang demi mendapatkan kesenangan duniawi.

Bagi mereka uang bisa membuat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan bahkan seorang wanita sekalipun akan bertekuk lutut di hadapan mereka berempat demi mendapatkan beberapa lembar uang.

Sampai suatu hari Maxwell yang bertemu dengan mantan calon istrinya, Daniel yang bertemu dengan dokter hewan, Edric yang bertemu dengan dokter yang bekerja di salah satu rumah sakitnya, dan Vernon yang bertemu dengan adik Maxwell yang seorang pramugari.

Harga diri keempat CEO merasa di rendahkan saat keempat wanita tersebut menolak secara terang terangan perasaan mereka.

Mau tidak mau Maxwell, Daniel, Edric dan Vernon melakukan rencana licik agar wanita incaran mereka masuk ke dalam kehidupan mereka berempat.

Tanpa tahu jika keempat wanita tersebut memang sengaja mendekati dan menargetkan mereka sejak awal, dan membuat keempat CEO tersebut menjadi budak cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si_orion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 11

Daniel pulang dalam keadaan emosi di kepalanya. Dia masih tak percaya bahwa Maxwell bisa semudah itu menjudge Pricilla sebagai wanita murahan dengan mengatakan Zayden bukanlah anaknya, padahal sudah jelas dia yang mengatakan bahwa dia yang sudah menyentuh Pricilla malam itu.

Sialan memang Maxwell Addison. Daniel sudah mengenal Pricilla lama, sehingga tak mungkin sepupunya itu suka bermain dengan pria lain.

Setelah berganti pakaian dengan pakaian santai, Daniel langsung pergi ke kandang Hoshi. Dia melakukan chuffing pada Hoshi dan Harimau jantan itu membalasnya.

"Hai boy, kau kesepian? Kau harus di pisah dengan Woozi sementara sampai anak kalian lahir."

Daniel mengajak Hoshi yang sedang rebahan di dipan kayunya berbicara.

Hoshi kemudian turun dan mendekat pada Daniel, Harimau itu kembali chuffing. Daniel terkekeh melihat tingkah menggemaskan kucing besar itu yang merebahkan diri di depan pagar kandang, minta dielus - elus oleh Ayahnya.

"Kau ingin Papa elus - elus, hem? Kemari, dasar Harimau rasa Kucing kampung." ucap Daniel mengelus perut Hoshi yang sedang rebahan.

Daniel selalu merasa bahwa satwa peliharaannya adalah tempat pelarian dan hiburan terbaiknya disaat dia pusing, bingung, marah, kesal, dan perasaan lainnya. Mereka selalu bisa membuat suasana hati Daniel menjadi jauh lebih.

Setelah mengelus perut Hoshi, Daniel pindah pada Woozi. Harimau betina itu tengah hamil besar. Woozi berjalan - jalan di kandang bermainnya sendirian, seperti Harimau yang kebingungan.

Melihat itu, Daniel lantas memberanikan diri masuk ke dalam kandang bermain Harimaunya untuk mengecek kondisi Woozi dengan tangannya sendiri.

Daniel membuka pintu kandang bermain Harimaunya lalu masuk ke dalam. Begitu Daniel masuk, Woozi langsung menghampiri Daniel dengan santai dan chuffing. Itu artinya bagus sebab Woozi menyambut dan mengenali Daniel.

Daniel melangkah mendekati Woozi dan mengelusnya, Kepala Woozi berbalik hampir menggigit tangan Daniel, beruntung pria itu memiliki refleks yang bagus. Ternyata setelah Daniel agak menjauh, Woozi malah duduk dan menjilati kakinya.

Daniel mengangguk mengerti, mungkin maksud Woozi tadi adalah meminta Daniel menyingkir dulu karena mau menggaruk kakinya.

Daniel jongkok tak jauh dari Woozi yang sedang menjilati dan menggigiti kakinya dengan posisi yang menggemaskan, membuat Daniel terkekeh dengan hatinya yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Woozi bangkit setelahnya, Harimau itu sedang dalam mood yang baik, buktinya dia berjalan dengan kalem dan chuffing saat Daniel memasuki kandangnya.

Namun, mood baik Woozi seketika berubah saat Daniel tak sengaja membelakanginya. Harimau begitu itu hendak menyergap Daniel, beruntung pria itu memiliki refleks yang bagus.

"ARGHHHH." pekik Daniel saat Woozi kembali menyerangnya, untunglah Daniel bisa cepat melarikan diri karena posisinya yang dekat dengan pintu. Namun sayang, tangan kanannya terkena cakaran kuku Woozi dalam.

"CEPAT PANGGIL DOKTER VERONICA!" bentak Daniel pada Ben yang hendak menelepon ambulance.

Namun Daniel melarangnya dan menyuruh Veronica yang datang padanya untuk mengobatinya. Padahal lukanya cukup dalam.

Ben segera menelepon Veronica setelah Daniel masuk ke dalam rumah.

"Ck. Bos benar - benar gila, sudah tahu insting Harimau yang sedang hamil besar itu tajam. Benar - benar nyari mati masuk ke kandang Harimau." gumam Ben menatap miris darah Daniel yang tercecer dilantai.

Veronica segara datang setelah dipanggil Ben. Dia kaget mendapat kabar bahwa Daniel dicakar oleh Woozi.

"T-tuan Daniel, sebaiknya kita ke rumah sakit saja. Luka Anda harus segera di bersihkan dan di jahit " ucap Veronica.

"Peralatan kesehatan di rumahku lengkap, lakukan disini saja." ucap Daniel santai meskipun dia meringis menahan nyeri ditangannya.

"T-tapi Saya Dokter Hewan-"

"Sama - sama Dokter, cepat sebelum aku kehabisan darah." desis Daniel.

Veronica menatap miris melihat Daniel yang kını berbaring di ranjangnya dengan luka menganga di tangan kanan serta bajunya yang berlumuran darah.

Veronica akhirnya melakukan pengobatan pada Daniel, membersihkan lukanya lalu membius dan menjahit luka yang mengaga dalam itu.

"Bagaimana dengan malam itu?" gumam Daniel yang berada di ambang batas sadar setelah dibius.

"M-maksud Anda?" Sedangkan Veronica masih fokus menjahit luka Daniel.

"Malam panas kita berdua, kau sungguh seksi dan liar, sayang. Aku jadi ingin merasakannya lagi." racau Daniel.

Pipi Veronica memanas ketika mengingat malam itu. Dia memang mabuk berat malam itu, sehingga dia hanya mengingat potongan kecil kejadiannya.

Namun, video yang Daniel tunjukkan sungguh membayangi kepalanya. Veronica sulit untuk melupakan itu.

"Kau juga sangat menikmati permainanku malam itu, kau mendesah hebat dan bergerak layaknya cacing kepanasan di bawahku."

Veronica bingung, Daniel ini kan sedang dibius tapi kenapa malah seperti orang yang sedang mabuk. Apalagi racauannya itu membuat pipi dan telinga Veronica memanas.

Dia menghembuskan nafasnya lega setelah selesai mengobati luka Daniel. Dengan perlahan Veronica membuka kaos Daniel yang sudah berlumuran darah. Pipinya kembali memanas melihat otot perut Daniel, pikirannya kembali pada malam dimana dia duduk diatas perut itu dengan liarnya.

Oke stop Veronica!

Veronica kemudian hendak memakai baju yang bersih pada Daniel, tapi pria itu menolak sehingga kini Daniel tidur dengan bertelanjang dada. Veronica kemudian menarik selimut Daniel sampai dada membiarkan pria itu istirahat.

Namun memang dasar Daniel yang memiliki otak jahat dan licik sekalipun sedang dalam kondisi setengah sadar seperti ini.

"Temani aku tidur, atau aku akan mempublikasikan video panas kita. Aku sungguh tak bercanda." gumam Daniel dengan mata terpejam.

***

Hari ini sebenarnya Vernon sedang libur dan dia tak tahu harus melakukan apa. Akhirnya, ya gabutnya orang kaya. Vernon menyewa satu jet pribadi mewah dari Maxwell plus Olivia sebagai pramugarinya.

Maxwell sedang dalam kondisi kurang baik sebenarnya hari ini, tapi mengingat perjanjiannya dengan Vernon yang sudah dia tandatangani, akhirnya Maxwell pasrah menyerahkan adiknya pada Vernon.

Berakhirlah kini Olivia mendengus sebal karena harus menemani Vernon. Di kabin jet pribadi ini, tak ada orang lain selain mereka berdua. Vernon pun kini sudah mengunci mereka di dalam kamar pesawat.

"Wajah manismu tak cocok untuk tubuh seksimu." Ucap Vernon.

Olivia tak menjawab dia hanya mendelik lalu menatap jendela pesawat. Sedangkan Vernon, pria itu duduk di kursi depan Olivia, sambil matanya mengintai Olivia dari ujung kepala hingga kaki. Namun pandangannya terhenti pada paha Olivia yang terekspos akibat rok ketat pendek tersingkap karena gadis itu duduk bersilang kaki.

Vernon sedang menahan diri sekarang, sebenarnya dia ingin langsung menerkam Olivia saja, tapi dia ingin bermain atau mengobrol dulu dengan gadis itu.

Vernon kemudian menuangkan wine ke dalam dua gelas, yang satunya dia serahkan pada Olivia.

"Santai saja, sayang. Minumlah."

Olivia menerima sodoran gelas berisi wine dari Vernon. Ya, setidaknya alkohol bisa membuat kekesalannya sedikit berkurang.

Olivia meneguk habis wine itu membuat Vernon menyeringai.

"Kau tak curiga aku menaruh sesuatu di dalam minuman itu?" tanya Vernon membuat Olivia tersedak.

"Aku tak peduli, lebih bagus kalau kau menaruh racun dalam minumanku, dengan begitu aku akan segera mati." jawab Olivia kemudian.

"Aku tak menaruh racun, mungkin sedikit obat perangsang supaya permainan kita sedikit panas." ucap Vernon seraya melepas jas dan mengurai kancing kemejanya.

Olivia menelan ludahnya melihat perut Vernon, sial, sepertinya Vernon benar jika dia memasukan obat perangsang dalam minumannya. Olivia kini merasakan tubuhnya memanas, sesuatu miliknya terasa banjir hanya karena melihat perut atletis Vernon.

"Come to daddy, baby." ucap Vernon sembari menepuk pahanya.

Olivia tak menggubris itu, dia malah mengalihkan pandangannya pada jendela dan menahan sesuatu dalam dirinya yang menginginkan pelepasan.

"I know you need something, come here, I will satisfy you." Vernon kembali merentangkan kedua tangannya.

Olivia masih sadar sekarang, sehingga dia tak menerima tawaran pria itu dengan mudah.

"Kemarilah, aku akan membantumu untuk melepaskannya." rayu Vernon.

"Kau akan menerima kenikmatan yang tak terkira. Dan kau akan kecanduan setelahnya, terutama oleh sentuhanku." Vernon terus merayu dan membujuk Olivia dengan iming - iming kenikmatan.

Vernon bahkan mengatakan hal - hal tidak senonoh yang semakin membuat tubuh Olivia basah dan panas. Hingga akhirnya, gadis itu sudah tak mampu menahannya lagi. Tubuhnya bereaksi pada rayuan - rayuan pria itu, hingga kini gadis itu melangkah menuju Vernon dengan wajah yang sudah memerah.

Vernon tersenyum menang, dengan senang hati dia merentangkan kedua tangannya, menyambut gadis incarannya itu.

"Kemari, sayang." bisik Vernon sebelum menarik Olivia duduk di pangkuannya lalu melumat habis bibirnya.

Permainan mereka bedua berlanjut sampai keduanya mendapatkan pelepasannya

"Padahal di dalam perjanjian tidak tertulis jika aku harus bercinta denganmu!" protes Olivia setelah mereka selesai melakukan kegiatan panas itu.

Olivia kini masih dalam pelukan erat Vernon.

"Tapi dalam perjanjian itu tertulis bahwa kau adalah milikku, itu artinya aku bebas melakukan apapun pada milikku." jawab Vernon menciumi cuping telinga Olivia.

"Ish, aku akan mengadukan ini pada Papa dan Kak Maxwell." ancam Olivia.

"Adukan saja, mungkin setelah kau mengadu, kita akan segera di nikahkan." jawab Vernon

Olivia merasa kesal, pak tua cabul itu benar - benar tak tahu malu..

"Kau mengajukan kerjasama dengan Kak Maxwell dan aku di jadikan taruhannya, pertemuan pertama kita bahkan kau menelanjangiku, saat pesta kau terus curi - curi kesempatan menyentuh pahaku, dan sekarang? Sekarang kau sangat cabul! Kau memperkosaku! Oh astaga, kenapa bisa aku berakhir dengan pria tua cabul sepertimu." omel Olivia.

Vernon terkekeh mendengar omelan Olivia. "Pria tua cabul? Hei, usiaku baru 28 tahun. Aku belum terlalu tua."

"Dan usiaku bahkan belum pas 20 tahun." seru Olivia.

"Tapi tubuhmu tak mencerminkan usiamu, tubuhmu sangat seksi dan menggoda." bisik Vernon.

"Bisakah kau berhenti mengatakan sesuatu yang menjijikan? Aku sungguh muak, setiap bertemu kau selalu mengatakan bahwa tubuhku seksi, padahal dulu kau sendiri yang mengejekku bahwa wajahku jelek dan tubuhku gendut. Lihat, sekarang kau menjilat ludahmu sendiri." Olivia terus mengoceh.

Olivia mendengus, kekesalannya hari ini benar - benar berada diambang batas. Dia ingin menangis, tapi dia tak ingin terlihat lemah di hadapan pria tua cabul itu. Olivia akan melaporkan pada polisi setelah ini, biar saja arsitek terkenal itu di jebloskan ke penjara akibat mencabuli gadis muda seperti Olivia.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!