The Emir Dan Istri Taruhan
“Terima kasih Yasmin. Aku sangat menyukai bajunya.” Seorang gadis tampak sedang berputar-putar di depan kaca besar di sebuah butik pengantin yang terdapat di kota Doha Qatar. Gadis tersebut tampak senang dengan gaun pengantin mewah yang merupakan rancangan dari Yasmin.
“Aku senang kalau anda senang, Putri Hasha,” senyum Yasmin yang berdiri di belakang gadis yang dipanggilnya Putri Hasha.
“Pasti Emir Farouq akan senang dan semakin tergila-gila padaku dengan gaun yang sangat indah ini.” Putri Hasha menoleh ke arah Yasmin. “Lagipula, tubuh aku kan memang molek dan indah.”
Yasmin hanya tersenyum profesional karena dirinya sudah terbiasa mendengar sindiran tentang kondisi tubuhnya. Ya, Yasmin sangat gemuk meskipun tingginya 170 sentimeter namun karena dia gemuk jadi terlihat seperti karung gandum. Gadis berusia 25 tahun itu memang sudah berusaha berolahraga, diet ketat namun akhirnya dia terdampar di rumah sakit dan minum berbagai suplemen pelangsing tubuh, tapi tidak ada yang berhasil. Wajah Yasmin sebenarnya cantik namun karena pipinya ikut chubby membuat kecantikannya seperti teralihkan.
Yasmin yang memang suka dengan desain pakaian terutama gaun pengantin, sudah bertekad akan menjadi desainer terkenal di Doha. Cita-citanya dia akan membuat para gadis bahagia di hari pernikahannya.
POV Tentang Yasmin
Yasmin berasal dari keluarga yang sangat membedakan kasih sayang. Adik perempuan Yasmin, Shantal, tinggi langsing dan cantik hingga banyak agen model menggunakan jasanya untuk memamerkan produk mereka. Kedua orangtuanya sangat membanggakan adiknya tapi mereka juga sering menyindir bentuk tubuh Yasmin yang seperti sapi kurban.
“Kamu itu memang gadis tidak bisa merawat diri … Pantas gendut macam sapi !” Ejek Ali ayahnya.
“Memang. Kamu tidak bisa merawat diri. Lihat adik kamu itu jauh lebih cantik tapi kamu?” Timpal Taslima.
Yasmin hanya diam mendengar ucapan-ucapan yang menusuk hati setiap hari.
“Aku kan memang lebih cantik dari kakak yang tidak bisa apa-apa, hanya bisa makan saja,” ujar Shantal sambil mengibaskan rambut coklat panjangnya ke wajah Yasmin yang sedang menyiapkan makan pagi.
Soal pendidikan juga mereka membedakan dan Yasmin cukup tahu diri jika keluarganya tidak akan menerima dirinya kecuali sebagai bahan ejekan. Yasmin disekolahkan di sekolah paling jelek di Doha sementara Shantal di sekolah yang bersama dengan para kaum bangsawan dan anak orang kaya. Merasa dirinya tidak akan bisa maju, Yasmin pun keluar dari rumah di usianya ke 15 tahun dan mulai mencari pekerjaan apapun asalkan halal. Yasmin pun berjalan di sekitar daerah pertokoan elite karena pasti mereka membutuhan pegawai serabutan. Yasmin pun tidur di apartemen jelek di daerah kumuh yang sesuai dengan uang tabungannya.
Suatu hari, Nyonya Dariah Al Salam melihat seorang gadis remaja dengan wajah berantakan dan tubuhnya yang gemuk, berdiri di depan butiknya. Wanita yang berprofesi sebagai desainer gaun pengantin itu lalu menghampiri gadis tersebut.
“Apakah kamu baik-baik saja ?” Tanya Nyonya Dariah.
“Nyonya, apakah nyonya membuka lowongan pekerjaan ? Saya bisa bersih-bersih rumah, memasak dan semua pekerjaan rumah tangga lainnya.” Gadis remaja dengan mata coklat besar dan rambut hitam tebal itu menatap wajah nyonya Dariah dengan penuh harap.
Nyonya Dariah sebenarnya tidak perlu pembantu lagi tapi melihat gadis ini sepertinya pergi meninggalkan rumah, akhirnya memberikan pekerjaan pada Yasmin. Pilihannya tidak salah karena Yasmin adalah gadis yang cekatan dan pembersih hingga suatu hari, Nyonya Dariah memergoki Yasmin mendesain sebuah gaun pengantin dengan detail yang sangat compilcated. Desainer itu mulai mencari tahu passion Yasmin.
“Jadi kamu ingin menjadi desainer ?” Tanya Nyonya Dariah pada Yasmin yang tertunduk takut karena membuat desain lebih bagus dari milik bosnya.
“I… iya nyonya,” jawab Yasmin gugup.
Nyonya Dariah melihat rancangan Yasmin yang memang masih kasar tapi dia melihat banyak potensi di sana. Sebagai desainer berpengalaman, dia cukup tahu bakat, visi dan kemampuan otak empat dimensi yang dimiliki seorang desainer itu adalah hal yang langka. Gadis ini hanya butuh dorongan secara akademik.
“Bagaimana jika kamu aku sekolahkan ke ESMOD di Paris? Jangan khawatir, aku yang akan mensponsori kamu. Soal kedua orang tua kamu, aku rasa mereka tidak perduli soal kamu. Jadi kamu akan aku angkat jadi anakku. Apalagi aku memang membutuhkan pewaris dan kamu memiliki potensi itu.” Nyonya Dariah menatap serius ke Yasmin.
“Saya mau Nyonya !”
Yasmin beruntung mendapatkan bos yang baik dan melihat potensi gadis itu hingga dia menyekolahkan Yasmin di sekolah mode terkenal ESMOD Paris. Yasmin benar-benar ditempa dengan lingkungan. Dirinya yang tadinya hanya bisa berbahasa Arab dan Inggris, berkat kuliah di Paris dan tekad yang kuat, Yasmin fasih berbahasa Perancis dan Italia.
Lulus dari ESMOD, Yasmin kembali ke Doha dan bekerja di butik itu hingga menjadi desainer utama. Ketika Nyonya Dariah meninggal, dia menyerahkan semua asetnya untuk Yasmin dan sekarang, nama Yasmin Raihana Samreen menjadi salah seorang desainer gaun pengantin terkenal di Doha namun berbanding terbalik dengan desainnya yang cantik-cantik untuk pernikahan, Yasmin tidak ada niatan untuk menikah.
Disaat namanya mulai naik daun, keluarganya pun tetap menghina dirinya bahkan dengan entengnya bilang “Biar saja dia menjadi desainer gaun pengantin seumur hidupnya toh dia juga tidak kan menjadi pengantin. Lihat saja badannya macam lembu !” Ucap ayah dan ibunya jika ditanya para tetangga.
Siapa juga pria yang mau gadis gendut macam aku?
POV Selesai
“Terima kasih Yasmin. Datang besok pas acara aku kan ?” Tanya Putri Hasha sambil mengeluarkan kartu hitamnya untuk membayar gaun pengantinnya.
“Saya harus datang bukan ? Siapa lagi yang akan mendandani anda, tuan Putri,” senyum Yasmin manis sembari menggesekkan kartu hitam itu.
“Aku tunggu.” Gadis itu berjalan keluar dari butik Yasmin usai menerima kartunya kembali dengan dikawal empat bodyguard wanitanya.
Yasmin menghela nafas panjang karena sudah selesai tugasnya mengurus putri manja itu.
“Bu Yasmin tidak apa-apa?” Tanya Fatimah, asisten Yasmin sejak awal dia mulai karier sebagai desainer.
“Kenapa Fatimah ?” Balas Yasmin sambil membereskan baju yang tadi dicoba oleh Putri Hasha bersama dengan Fatimah.
“Tadi Bu Yasmin disinggung bentuk tubuhnya. Lah saya apa kabar?” Jawab Fatimah yang memang Pendek dan gemuk.
Yasmin hanya tersenyum santai. “Disyukuri saja kita sehat dan bisa berkarya .”
Fatimah menatap bosnya yang sebenarnya cantik tapi tidak suka menonjolkan kecantikannya.
“Bu, apa ibu tidak ingin menikah ? Setiap hari ibu selalu membuat gaun pengantin tapi tidak pernah memikirkan diri sendiri …”
Yasmin tertawa. “Siapa juga yang mau gadis gendut macam kita, Fatimah. Pria itu yang dilihat adalah fisiknya bukan inner beauty yang dimiliki wanita itu.”
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
Alhamdulillah..🤲🤲🤲
akhirnya netes lagi...
sehat selalu ya mbak dan tetep semangat..
2025-01-10
6
amilia amel
Alhamdulillah.... akhirnya kisah kaysan netes juga
2025-01-10
5
🥰Siti Hindun
Alhamdulillah..
karya baru netes lagi nih, sehat selalu ya mbak..
2025-01-10
4