Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#02
Pagi hari yang cerah, cahaya mentari masuk melalui sela sela kamar seorang gadis cantik, gadis itu terusik dari alam mimpi nya perlahan membuka mata nyaa, sedikit megumpulkan nyawa nya mata nya melirik sekilas jam di dinding kamar nya, "ternyata sudah jam 07:30 ya", dia berucap sambil menguap,Tanpa sadar dia kembali mengucek mata nya dan ternyata "aaa tidakk, Mira bangun Mira, kita akan terlambat bekerja hari ini, ayo Mira bangun" begitulah teriak seorang gadis itu yang tak lain adalah meliya, seketika kedua gadis ituu sambil berlari kecil mengambil handuk dan memasuki kamar mandi, "hei Mira apa kah kita akan mandi bersama?" seketika meliya bertanya pada Amira yang masih sedikit mengantuk, "kau mandi duluan saja deh mel, aku akan mengalah" ucap Amira yang tau kalau bos di toko tempat meliya bekerja sangatlah cerewet, sedikit terlambat gaji nya akan di potong. "aah kau manis sekali Amira Yasuda aku mandi dulu, terimakasih ya Mira" kata meliya sembari menutup kamar mandi nya,.
Setelah selesai bersiap Meliya berlari keluar rumah, "Mira aku duluan yaa, kalau aku tidak cepat maka si cerewet itu akan memotong gaji ku" kata meliya sambil menyetop taxi yang lewat, "ya hati" di jalan" kata Amira yang keluar dari rumah sabil menaiki sepeda motornya, kenapa mereka tidak bareng karena toko buah tpt meliya bekerja dan toko kue milik Amira berbeda arah.
Di dalam taxi meliya terlihat gusar karna dia takut akan di potong gaji nya "pak bolehkah sedikit mengebut? Saya sedikit terlambat bekerja" meliya berkata dengan cemas, supir pun mengangguk kan kepala nyaa, tak berselang lama meliya sampai di tempat kerja nya, "ini ongkos nya pak, terimakasih ya pak, kembalian nya ambil saja" ucap meliya tersenyum sambil keluar dari taxi, "kasih kembali nona semoga dirimu selalu dalam lindungan yang kuasa", meliya hanya tersenyum mendengar perkataan pak supir taxi,
dengan langkah cepat meliya memasuki toko buah itu, fiuhhh hampir saja terlambat, meliya meletakkan tas nya di tempat loker khusus para pekerja, "hei kau, kenapa hari ini sedikit lama datang, kau harus ingat jika kau harus datang lebih cepat, jika tidak gaji mu akan ku potong" ucap bos meliya yang bernama ibu Tantri sambil melengos pergi, huu dasar Mak lampir, baru sedikit saja lama mulut mu pedas seperti cabe, gumam meliya yang hampir tidak di dengar siapa pun,
meliya berkeliling tokoh buah itu untuk merapikan buah" yang sedikit berantakan, setelah merapikan buah" nya meliya melihat ada sepasang kekasih yang menghampiri nyaa, "hei kau, aku mau beli buah tolong layani aku" kata si perempuan yang datang bersama kekasih nya tadi, meliya pun menghampiri mereka sambil tersenyum, ya tuan dan nona anda mau beli buah yang mana, buah" di sini sangat manis kalian tidak salah pilih toko" ucap meliya dengan senyuman khas nya yang manis.
"kau terlalu banyak bicara ya, lakukan saja apa tugas mu, tapi sebentar sepertinya aku mengenal mu, wahh ternyata kau ya meliya, gadis kampungan yang berasal dari desa" ucap si perempuan itu sambil menatap meliya dengan tatapan sinis, "oh ternyata teman sekolah ku dulu ya, mulutmu tetap saja pedas sama seperti dulu, tidak tau tata krama" ucap meliya sambil membuang muka nya, tanpa sadar perempuan itu meremas jemari tangan nya mendengar ucapan meliya, perempuan itu menatap meliya dengan tatapan kebencian, ternyata sepasang kekasih itu adalah teman sekolah meliya dulu waktu SMA, yang bernama Angel dan Tio meliya pun mengambil kantong pelastik untuk memasukkan buah" yang mereka pilih.
"dari dulu kau tidak pernah berubah ya meliya, tetap saja seperti orang kampung, lihatlah pakaian mu, sama sekali norak ", ucap angel dan di ikuti tawa Tio, "hahah maaf ya angel walaupun pakaian ku seperti ini, tetapi Masi ada harga nya di bandingkan harga dirimu yang suka tidur dengan para lelaki itu terlihat sangat murah dan sampah sama seperti mulut mu itu" meliya yang tidak terima di rendahkan pun membalas perkataan Angel dengan fakta nya.
"lihat pembalasan ku dasar gadis kampung" ucap angel dalam hatinya, Angel terlihat sangat kesal atas apa yang di kata kan oleh meliya, tetapi itu sangat benar karena Angel sering Gonta ganti pasangan, meliya tersenyum dan menang melihat wajah Angel yang tiba" memerah menahan rasa malu, makanya jangan suka merendahkan orang, kena kan kau, ucap meliya dalam hati nya,
setelah membungkus buah"an yang di beli mereka, Tio membayar nya ke kasir, "oh ibu Tantri seperti nya anda harus memecat salah seorang dari toko mu ini" Angel dengan sengaja menghampiri Tio yang berada di kasir, "maaf nona anda tidak ada hak memerintah saya untuk memecat mereka, karena mereka bekerja dengan bagus di sini, jika kalian punya masalah selesaikan diluar jangan membuat keributan di toko saya, ucap ibu Tantri sambil memberikan kembalian nya, dia tidak mau mencampuri urusan Angel dan meliya karena bagi dia bekerja dengan baik itu sudah cukup di toko nya, meliya yang mendengar itu tersenyum menang setelah mengambil kembalian nya Angel menatap meliya yang sedang mengejek nya dengan mengedipkan mata dan menjulurkan lidahnya. Angel pun keluar dari toko buah itu dengan prasaan kesal
"Ehem" deheman buk Tantri menyadarkan meliya dari kesenangan nya, "lanjutkan kerja mu" ucap ibu Tantri sambil beranjak pergi" sebelum langkah ibu Tantri menjauh "terimakasih Bu" ucap meliya yang di dengar oleh ibu Tantri, dari balik badan yang tidak di lihat oleh meliya ibu Tantri tersenyum, tapi meliya tidak melihat nya, dalam pikiran meliya ibu Tantri memang seperti itu, dia jarang tersenyum semenjak kepergian suami nya, jadi wajar saja ibu Tantri seperti itu, meliya pun melanjutkan pekerjaan nya hingga hari menjelang malam, sekira pukul 08:35 toko buah nya sudah tutup meliya berjalan sambil menunggu taxi yang lewat, dalam hati dia sangat merindukan ibu dan adik nya di kampung, kebetulan besok bos nya meliburkan mereka karena besok akan ada urusan jadi mereka di liburkan sambil berfikir fikir ada taxi yang melintas, meliya pun memberhentikan taxi itu dan masuk ke dalam.
sesampainya di kontrakan ternyata sepeda motor Amira sudah terparkir di halaman,
Meliya memasuki rumah dan mencari keberadaan Amira, ternyata Amira sedang membuat beberapa kue untuk pesanan orang besok, diam diam meliya mengagetkan sahabat nya sambil memeluk nyaa, "astaga mel kalo jantung aku copot terus keluar gimana coba" ucap Amira yang kaget karena di peluk tiba" oleh meliya, "heheh tinggal aku masukin lagi ke dalam" kata meliya yang tertawa tanpa rasa bersalah" tapi tiba" senyum meliya terlihat memudar, "ada apa mel kenapa wajah mu seperti mutung gitu, jelek tau kayak onyet " ucap Amira sambil mencairkan suasana, "Mira besok aku pulang kampung ya, cuma sebentar kok ga lama, paling malam sudah sampai sini lagi, sepertinya aku rindu ibu, adik, dan kekasih ku" ucap meliya, dengan sendu "oh ternyata ini yang membuat mu dilema? Ya kalau kau merindukan mereka temui mereka meli" ucap Amira,
"baiklah Mira besok aku akan menemui mereka, sekarang aku mau bersih" dulu," ucap meliya yang beranjak pergi dari dapur sambil mencolek coklat milik Amira yang akan di adon untuk kue, Amira yang melihat itu menepis tangan meliya "kebiasaan kau ini, kalo mau, itu di keranjang jangan yang ini" Amira menjauhkan coklat yang cair itu, dari sisi meliya, "hehe maafkan aku Amira" meliya pun langsung berlari ke kamar, Amira hanya geleng geleng kepala melihat tingkah sahabatnya ituu.