Mencari Kasih Sayang

Mencari Kasih Sayang

Bab 1 Liburan di desa

Di tengah-tengah desa yang sunyi, terdapat sebuah rumah yang tersembunyi di balik rimbunnya pohon-pohon hijau. Rumah itu terlihat sederhana, namun memiliki keasrian yang tidak dapat disangkal. Atapnya yang berwarna merah, terlihat kontras dengan warna hijau yang dominan di sekitarnya.

Di halaman rumah, terdapat beberapa pohon buah yang rindang, seperti pohon mangga, pohon rambutan. Bunga-bunga yang berwarna-warni, seperti bunga mawar, bunga melati, dan bunga kamelia, juga terlihat bermekaran di sekitar rumah.

Suara burung-burung yang berkicau, dan suara air yang mengalir dari sumur yang terletak di belakang rumah, menambah kesan damai dan tenang di tempat ini. Udara yang segar dan bersih, juga membuat suasana di rumah ini terasa sangat nyaman.

Di dalam rumah, terdapat beberapa ruangan yang sederhana, namun memiliki kehangatan yang tidak dapat disangkal. Ruang tamu yang luas, dengan meja dan kursi yang sederhana, terlihat sangat nyaman untuk bersantai. Kamar tidur yang kecil, dengan tempat tidur yang sederhana, terlihat sangat nyaman untuk beristirahat.

Rumah ini benar-benar merupakan tempat yang ideal untuk menikmati keasrian pedesaan, dan untuk melupakan kesibukan dan kepenatan hidup di kota.

Saat malam tiba, Resa bersiap-siap pergi ke rumah Hadijah karena di tempat neneknya banyak pembeli yang berdatangan. Sebenarnya tidak masalah dan harus disyukuri, tapi yang Resa tidak sukai ialah mayoritas pembelinya para pemuda di kampung itu. Padahal dirinya sedang berlibur dan melepas rindu, sayangnya, dia kurang nyaman.

"Nek, aku mau menginap di rumah Wa Ijah saja, ya," izin Resa pada sang nenek yang masih sibuk melayani pembeli.

Raut penuh keriput sang nenek nampak sedih, tapi tetap tersenyum pada pembeli yang akan membayar. Diliriknya sang cucu yang sudah siap dengan tas di pundak. "Kenapa, Nak? Gak di sini aja? Belum sehari di sini kamu udah mau ke rumah wa mu."

"Maaf, Nek, kalau malam gini kan sering banyak pembeli yang berdatangan. Apa lagi kebanyakannya laki-laki. Aku kurang nyaman ...," jelas Resa dengan tampang wajah memelas nya.

" Ya sudah,pergilah.jangan tidur malam-malam"

Gadis itu menyunggingkan senyumnya,lalu mengangguk dengan cepat.kemudian pergi dari kediaman sang nenek.

Saat keluar dari rumah, Resa bertemu dengan pria yang berada di warung malam kemarin. Sosok tersebut mengangguk tersenyum menggoda padanya. Namun Resa hanya menundukkan kepala sambil berjalan tergesa-gesa, karena tak nyaman saat diperhatikan seseorang seperti itu.

"Wa, buka pintu nya, aku takut," Resa menggedor pintu sambil mengedarkan pandangannya.

"Kenapa Res, gak akan ada apa-apa. Ini belum terlalu malam, masih banyak orang berlalu-lalang," Khadijah menjelaskan setelah membukakan pintu untuknya.

Resa hanya tersenyum cengengesan. "Heheheh..... Takut wa," kilahnya.

"Ayo masuk," perintah Khadijah

Resa pun melenggang pergi mendekati Wa Ijah yang sedang berbaring di ruang tengah sambil menonton TV.

"Wa, aku nginep disini boleh ya?" ijin Resa sambil menghampiri wa-nya.

"Gak perlu ijin lah Res. Kamu ini kaya sama siapa aja, sini.?"

"Gak perlu ijin lah, Res. Kamu ini kayak sama siapa aja, sini?" Lalu dia memejamkan matanya dan tertidur lelap.

Allahuakbar, allahuakbar.... Adzan subuh berkumandang, memecahkan kesunyian malam.

"Res, bangun, udah subuh," bisik Ijah pada telinga Resa dengan lembut.

Resa menggeliat dari tidurnya, masih terasa kantuk. "Hemmm... Bentar lagi, wa, disini dingin banget," sambil menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya.

Setelah melaksanakan sholat subuh,Dijah pergi ke dapur menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Setelah beres, ia menghampiri Resa di ruang tengah.

"Res, udah sholatnya?" tanya Ijah.

"Udah, wa," jawab Resa yang masih menelungkupkan badannya di atas sajadah karena merasa kedinginan.

"Di pegunungan mah udaranya sejuk banget, yah? Padahal dulu pernah tinggal di sini deh, tapi kayanya gak sedingin ini," pikir Resa saat merasakan semilir angin menerpa tubuhnya.

*******

Di tempat lain, Tina sedang duduk di pos ronda dengan wajah murung, sambil mengayun-ayunkan kaki. Di sampingnya, sang adik hanya menatap diam dengan pandangan kosong.

Tanpa disadari, ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Ceng, liat deh. Kira-kira tuh anak kenapa, yah? Aku perhatiin, sering banget diam di pos ronda!" tanya Hasan yang penasaran pada kedua anak yang berada di pos ronda tersebut.

Aceng pun menghampiri temannya dan melihat orang yang dimaksudnya, lalu berkata, "Mana? Oh, mereka temannya si Bila itu. Memangnya kenapa? Gak ada kerjaan aja kamu san, merhatiin anak orang."

Imbuh Aceng merasa heran setelah menengok orang yang dimaksud.

"Yah, gak papa, Ceng, nanya aja. Soalnya aku sering liat mereka di situ, tapi bukan itu masalahnya, Ceng," kata Hasan.

"Terus, apa?" tanya Aceng.

"Itu loh. Aku perhatiin raut mukanya ko kaya yang sedih gitu, yah. Akh, iya, bukannya mereka anak-anak yang sering ibumu ceritain, yah? Yang ibunya udah meninggal itu, Ceng?" tanya Hasan.

"Hemmm..." jawab Aceng mengangguk.

"Ck, kamu mah, Ceng, di tanya itu ko jawabnya cuman ngangguk-ngangguk aja. Gak asik, bener," imbuh Hasan sambil melayangkan tangan menimpuk bahu temannya pelan.

"Lah, terus. Harus gimana? Masa harus samperin mereka buat menghibur gitu?" tanya Aceng.

"Hahahaha... Boleh, boleh. Ide kamu bagus juga. Sana samperin, ajak sini, siapa tahu butuh teman bercerita," usul Hasan pada temannya.

"Gila, ente aja sana, kalau mau," tolak Aceng merasa enggan.

"Halah, ribet, bener, Ceng. Suruh aja si Bila yang hibur mereka sana, lagian mana mau mereka cerita ke ana, kenal juga enggak," imbuh Hasan, kemudian memanggil Sabila yang kebetulan melintas di hadapannya.

"Bil, Bila, sini!" pinta Hasan melambaikan tangan pada adik temannya.

"Ada apa, Kang?" tanya Bila mendekat.

"Itu teman kamu kan?" lalu Sabila melirik ke arah yang ditunjuk Hasan, yang berdiri di balkon rumahnya. Kemudian mengangguk tanda mengiyakan.

"Ajak main sana, pagi-pagi udah mendung aja tuh muka, butuh hiburan itu," kata Hasan.

"Hah..." jawab Sabila yang belum paham maksud dari teman kakanya itu.

"Mendung gimana, Kang? Itu matahari udah bersinar cerah kali," kata Sabila.

"Hahaha... Dasar bocah, kagak ngerti peribahasa ternyata," imbuh Hasan yang masih tertawa.

Setelah memikirkan pernyataan Hasan, Sabila baru mengerti maksud dari perkataannya. Dirinya segera bergegas menghampiri keberadaan Tina.

"Door..." suara Bila menggema di telinga Tina yang lagi bengong, sampai-sampai dirinya terperanjat dari tempat duduknya.

"Door... Eh, door, door..." latah Tina saat dirinya dikagetkan oleh temannya.

"Hehehe... Kaget ya? Kaget dong! Masa enggak?" ucap Bila sambil menunjukkan jari ke arah Tina dan Dian bergantian. Namun, Tina hanya mendelik kesal tak banyak merespon keusilan temannya.

"Diem dah, lagi gak mood aku," keluh Tina berbalik menatap adiknya.

"Ya elah, pagi-pagi udah gegana. Kenapa? Kangen sama Teh Resa?" tanya Bila menyelidik.

Namun, keduanya masih diam membisu. Bila mengetuk-ngetuk jari tangan ke jidatnya seraya berpikir, lalu mengajukan pertanyaan yang lain.

"Mm, di marahin ibu tirimu, yah? Atau berantem sama saudara ketemu gede mu?" Tina dan Dian pun mengangguk dengan tatapan sedihnya.

"Ah, yah... Yang sabar, yah, dari pada duduk bersedih gini, mendingan ikut aku kerumah, yuk, kita cerita bareng atau... kalau kamu gak mau, kita main aja seperti biasa. Mau?" ajak Bila mencoba menghibur keduanya.

Setelah lama saling tatap, akhirnya mereka menyetujui ajakan Sabila dan pergi menuju rumahnya.

Terpopuler

Comments

.•♫•♬•Lou Yii•♬•♫•.

.•♫•♬•Lou Yii•♬•♫•.

Aku banget itu.. kalo di warung atau mau ke warung terus ada banyak cowok mending puter balik atau cari warung lain biarpun lebih jauh. 🤭🤭.


Boleh kasih koreksi dikit gak.. Seharusnya sebelum tanda petik akhir di kasih tanda baca. Contohnya.
"Aku mau pulang. "
atau bisa liat novel" terkenal. sebagai referensi. 🙏🙏

2025-01-27

2

♬♩♪♩ AKZORO ♩♪♩♬

♬♩♪♩ AKZORO ♩♪♩♬

keren ada bahasa gaulnya. ditambah lagi ledekan a jack kepada reda jadi lucu kek Aku ke abang ku waktu kecil sekarang mah udah gak lagi kek gitu

2025-01-30

2

Erny Su

Erny Su

Hy aku mampir, baca cukup tulisan nya sama seperti saat pertama kali aku nulis dulu, kalau aku tidak beres dengan tanda bacanya 🤭

2025-01-31

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Liburan di desa
2 Babb 2 Kegundahan gadis remaja
3 Babb 3 pengagum gadis desa
4 babb 4 Galau
5 Babb 5 Hanya satu macam
6 babb 6 Hari pertama bekerja
7 babb 7 banyak yang mengagumi
8 babb 8 Keahlian terpendam
9 babb 9 Prasangka baik
10 babb 10 Ketahuan
11 babb 11 Awali pagimu dengan senyuman
12 babb 12 Gak bikin ketar ketir
13 babb 13 gundah
14 babb 14 Orang baru
15 babb 15 Menghindar
16 babb 16 Bimbang
17 babb 17 Ungkapan penyemangat
18 babb 18 Gak akan aku sia sia kan
19 babb 19 mood buster
20 babb 20 menghadiri acara pernikahan
21 babb 21 Kelakuan rendom Tina
22 babb 22 Pendekatan
23 babb 23 Mulai nyaman
24 Babb 24 Hanya di anggap beban
25 Babb 25 Kebingungan dan keraguan
26 Babb 26 salah paham berujung tunangan
27 bab 27 Ada aja tingkahnya
28 bab 28 Berita yang mengejutkan
29 Babb 29 Speknya pria idaman banget
30 Babb 30 Masih berharap
31 babb 31 Titik terendah
32 babb 32 Terancam kandas
33 babb 33 Gunjingan orang
34 babb 34 Di antara dua pilihan
35 babb 35 Labil
36 babb 36 Merasa buntu
37 babb 37 Jalan jalan
38 babb 38 Rungkad
39 bab 39 Kembali bekerja
40 bab 40 Suasana yang beda
41 bab 41 Overthinking
42 babb 42 Cobalah sadar bukanya terus sabar
43 babb 43 Omongan orang yang bikin down
44 babb 44 Anggap saja aku bahagia
45 bab 45 Rasa bersalah
46 bab 46 Hanya Allah yang tahu
47 babb 47 obrolan kocak yang membuat resa tersenyum
48 bab 48 insecure
49 babb 49 Tingkah random resa
50 babb 50 kegundahan Resa
51 babb 51 Di awasi seseorang
52 babb 52 pendekatan keluarga
53 babb 53 Agak lain emang
54 babb 54 Dompetku kaya museum
55 babb 55 Tak seindah Torabika cremy latte
56 babb 56 Kaya ATM
57 babb 57 sahur pertama
58 babb 58 Harus banyak ngalah
59 babb 59 ke rendoman Tina & wina
60 babb 60 It's Ok, I'm fine.. I have Allah
61 babb 61 Terbelenggu rindu
62 babb 62 Usil juga ternyata
63 bab 63 Bimbang
64 Bab 64 Hari raya
65 Bab 65 Tamat
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 Liburan di desa
2
Babb 2 Kegundahan gadis remaja
3
Babb 3 pengagum gadis desa
4
babb 4 Galau
5
Babb 5 Hanya satu macam
6
babb 6 Hari pertama bekerja
7
babb 7 banyak yang mengagumi
8
babb 8 Keahlian terpendam
9
babb 9 Prasangka baik
10
babb 10 Ketahuan
11
babb 11 Awali pagimu dengan senyuman
12
babb 12 Gak bikin ketar ketir
13
babb 13 gundah
14
babb 14 Orang baru
15
babb 15 Menghindar
16
babb 16 Bimbang
17
babb 17 Ungkapan penyemangat
18
babb 18 Gak akan aku sia sia kan
19
babb 19 mood buster
20
babb 20 menghadiri acara pernikahan
21
babb 21 Kelakuan rendom Tina
22
babb 22 Pendekatan
23
babb 23 Mulai nyaman
24
Babb 24 Hanya di anggap beban
25
Babb 25 Kebingungan dan keraguan
26
Babb 26 salah paham berujung tunangan
27
bab 27 Ada aja tingkahnya
28
bab 28 Berita yang mengejutkan
29
Babb 29 Speknya pria idaman banget
30
Babb 30 Masih berharap
31
babb 31 Titik terendah
32
babb 32 Terancam kandas
33
babb 33 Gunjingan orang
34
babb 34 Di antara dua pilihan
35
babb 35 Labil
36
babb 36 Merasa buntu
37
babb 37 Jalan jalan
38
babb 38 Rungkad
39
bab 39 Kembali bekerja
40
bab 40 Suasana yang beda
41
bab 41 Overthinking
42
babb 42 Cobalah sadar bukanya terus sabar
43
babb 43 Omongan orang yang bikin down
44
babb 44 Anggap saja aku bahagia
45
bab 45 Rasa bersalah
46
bab 46 Hanya Allah yang tahu
47
babb 47 obrolan kocak yang membuat resa tersenyum
48
bab 48 insecure
49
babb 49 Tingkah random resa
50
babb 50 kegundahan Resa
51
babb 51 Di awasi seseorang
52
babb 52 pendekatan keluarga
53
babb 53 Agak lain emang
54
babb 54 Dompetku kaya museum
55
babb 55 Tak seindah Torabika cremy latte
56
babb 56 Kaya ATM
57
babb 57 sahur pertama
58
babb 58 Harus banyak ngalah
59
babb 59 ke rendoman Tina & wina
60
babb 60 It's Ok, I'm fine.. I have Allah
61
babb 61 Terbelenggu rindu
62
babb 62 Usil juga ternyata
63
bab 63 Bimbang
64
Bab 64 Hari raya
65
Bab 65 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!