Mencari Kasih Sayang

Mencari Kasih Sayang

Bab 1

Saat malam tiba, Resa bersiap-siap pergi ke rumah Hadijah karena di tempat neneknya banyak pembeli yang berdatangan. Sebenarnya tidak masalah dan harus disyukuri, tapi yang Resa tidak sukai ialah mayoritas pembelinya para pemuda di kampung itu. Padahal dirinya sedang berlibur dan melepas rindu, sayangnya, dia kurang nyaman.

"Nek, aku mau menginap di rumah Wa Ijah saja, ya," izin Resa pada sang nenek yang masih sibuk melayani pembeli.

Raut penuh keriput sang nenek nampak sedih, tapi tetap tersenyum pada pembeli yang akan membayar. Diliriknya sang cucu yang sudah siap dengan tas di pundak. "Kenapa, Nak? Gak di sini aja? Belum sehari di sini kamu udah mau ke rumah uamu."

"Maaf, Nek, kalau malam gini kan sering banyak pembeli yang berdatangan. Apa lagi kebanyakannya laki-laki. Aku kurang nyaman ...," jelas Resa dengan tampang wajah memelasnya.

" Ya sudah,pergilah.jangan tidur malam-malam"

Gadis itu menyunggingkan senyumnya lebar,lalu mengangguk dengan cepat.kemudian pergi dari kediaman sang nenek.

Saat keluar dari rumah,resa bertemu dengan pria yang berada di warung malam kemarin, sosok tersebut mengangguk tersenyum menggoda padanya.namun resa hanya menundukkan kepala sambil berjalan tergesa gesa,karena tak nyaman saat diperhatikan seseorang seperti itu.

" ua buka pintu nya aku takut" resa menggedor pintu sambil mengedarkan pandangannya.

"Kenapa res, gak akan ada apa apa.ini belum terlalu malam,masih banyak orang berlalu lalang" wa udin menjelaskan setelah membukakan pintu untuk nya,

Resi hanya tersenyum cengengesan

"Heheheh..... Takut wa" kilahnya.

"Ayo masuk" Perintah wa udin

Resa pun melenggang pergi mendekati wa ijah yang sedang berbaring di ruang tengah sambil menonton tv

" Wa aku nginep disini boleh ya? " Ijin resa sambil menghampiri ua nya

"Gak perlu ijin lah res.kamu ini kaya sama siapa aja,sini.mau bobo di kamar apa di luar sama ua? " Tanya ijah

Resa berpikir sejenak kemudian berkata

"Di luar saja wa.biar ada temen nya! "

ijah pun menggeser kan badannya kepinggir,memberi ruang pada resa agar bisa berbaring di sebelah nya

" Wa,a opik sama a Jack pada kemana ko sepi? "tanya resa mencari keberadaan mereka.

"Opik mah keluar sama teman nya, kalau Jack ada di dalam"jelas dijah dengan suara has nya yang tinggi.

" Mau apa, nanyain gue? " Jack menyaut dari dalam  sambil membuka pintu kamar menghampiri resa

"Nggak a nanya aja" Ucap resa nyengir

"Ngapain loe nemplok sama ema gue.udah besar juga,gak malu loe" Ledek jack pada adik sepupunya

"Biarin ... Suka suka aku " Resa menjulurkan lidah mengejek balik

"Geser lo"pinta jack sambil menepis kaki resa sedikit

" Ahh... aa ih udah PW juga"

"Apa lo PW Pw" Tanya jack

" pw a ( Posisi enak) "

"Buset,bahasa loe gaul bener"

"Hahaha..iya dong"

"Eh a. Besok a opik jadi kan.ngajak aku jalan jalan?"

Namun jack hanya mengangkat bahunya

"Cek.ditanya juga, Jawab napa"

"Lah.yang ngajakkan dia, kenapa tanya gue. Tanya aja sama orangnya"

"Iya..siapa tahu,a opik cerita ke a jack gitu!"

Dredd dredd ......suara ponsel berdering dan Jack mengangkat telpon tersebut

(Hallo

Iya, lagi dirumah,kenapa ?

Besok lah lagi mager gue,ada bocil dirumah , nanti nangis dia ngadu sama bokapnya)

ucap jack sambil melirik pada resa

" Apa si a,ngeledek resa terus deh. sama aja kaya a opik sebelas dua belas"keluh resa sebal sambil menggoyangkan tangan wa ijah yg ketiduran di sampingnya

"wa,liat itu.aa nya bandel,ngeledek resa terus wa"adu resa  pada uanya

" Eh eh... Aduan lo yah ema gue itu " Jelasnya "eh ko nangis,bercanda juga.jangan nangis ya! besok kita jalan jalan deh..mau? Bujuk jack pada resa

" Jack jangan usil kamu" Pinta ijah dengan suara berat karena terganggu tidur nya

"Hehe... Iya mah" Ucap jack sambil tertawa kecil

Resa pun berbaring memunggungi kakaknya & memeluk pada ua nya

Sedangkan di sebrang telpon pria itu bertanya tanya siapa gerangan orang yang sedang di bahas temannya itu

"Jack kamu sama siapa sih, tumben tumbenan betah di rumah,biasanya juga nangkring di sini,?

Selidik pria bernama arif yang sering di sapa (Aaf) itu

" Eh iya itu dia ponakan dari kota af,lagi liburan disini cerita nya" Jelas jack sambil berlalu ke arah kamar

Resa pun menyipitkan matanya,mengintip kakak sepupunya,memastikan apakah kakaknya itu,sudah pergi atau belum

Resa pun menghela napas nya panjang

Sambil berucap "syukur deh yang anteng Nelpon nya biar gak gangguin aku lagi "

Lalu dia memejamkan matanya tertidur lelap

Allahuakbar allahuakbar....

Adzan subur berkumandang

"Res bangun udah subuh"  Bisik ijah pada telinga

"Hemmm... " Resa menggeliat dari tidurnya

"Bentar lagi wa disini dingin banget" sambil menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya

Setelah melaksanakan kewajibannya wa ijah pergi kedapur menyiapkan sarapan untuk keluarga nya setelah beres ia menghampiri ku di ruang tengah

" res udah sholat nya?"

"Udah wa"jawab resa yang masih menelungkupkan badannya di atas sajadah karena merasa kedinginan

"dipegunungan mah udaranya sejuk banget yah? padahal dulu pernah tinggal disini deh,tapi kayanya gak sedingin ini" Pikir resa saat merasakan semilir angin menerpa tubuhnya

"Gak boleh tidur lagi pamali.bangunin a jack sana! keburu waktu subuh abis"

"Iya wa" Jawabnya beranjak dari atas sajadah yang terbentang di lantai

" A bangun.....udah siang ini, matahari udah mau nongol itu"  resa mengguncangkan tubuhnya sambil berteriak di telinga kakak nya itu

"Ck.. Ngagetin aja " Jack mendengus kesal karena ulah sang ponakan

"Hahaha.... " Resa tertawa puas karena bisa membalas keusilan kakaknya itu

Waktu sarapan tiba wa ijah dengan wa udin sudah berada di dapur resa menghampiri keduanya, tak berselang lama datang jack dari dalam berbarengan dengan datanya nya opik dari arah pintu luar Sambil berkata

"Wah udah pada ngumpul ini.kebetulan udah keroncongan ni perut".ucap opik sambil duduk di sebelah wa ijah, jack hanya menatap adiknya itu sedangkan resa merasa heran, menatap keduanya

_______________

Di tempat lain tina sedang duduk di pos ronda dengan wajah murung,sambil mengayun kan kaki.di sampingnya sang adik hanya menatap diam dengan pandangan kosong.tanpa di sadari,ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Ceng,liat deh.kira kira tuh anak kenapa yah? aku perhatiin,sering banget diam di pos ronda! " Tanya hasan yang penasaran pada kedua anak yang berada di pos ronda tersebut

Aceng pun menghampiri temanya dan melihat orang yang di maksudnya lalu berkata

"Mana.oh..mereka temanya si bila itu, memangnya kenapa? gak ada kerjaan aja kamu san, merhatiin anak orang" Imbuh aceng merasa heran setelah menengok orang yang di maksud

"Yah gak papa ceng nanya aja,soalnya aku sering liat mereka di situ,tapi bukan itu masalahnya ceng"

"Terus.apa?"

"Itu loh.aku perhatiin raut mukanya ko kaya yang sedih gitu ya,akh iya, bukanya mereka anak anak yang sering ibumu ceritain yah.yang ibunya udah meninggal itu ceng? "

"Heemmm" Jawab aceng mengangguk

"Ck, kamu mah ceng,di tanya itu ko jawabnya cuman ngangguk ngangguk aja.gak asik bener" Imbuh hasan sambil melayangkan tangan menimpuk bahu temanya pelan

"Lah, terus. Harus gimana? Masa harus samperin mereka buat ngehibur gitu? "

"Hahahaha... Boleh. Boleh.. Ide kamu bagus juga. Sana samperin,ajak sini, siapa tahu butuh teman bercerita" Usul hasan pada temanya

"Gila..ente aja sana, kalau mau" Tolak aceng merasa enggan

"Halah.. Ribet benar ceng. Suruh aja si bila yang hibur mereka sana, lagian mana mau mereka cerita ke ana, kenal juga enggak" Imbuh hasan kemudian memanggil sabila yang kebetulan melintas di hadapannya

"Bil,bila sini" Pinta hasan melambaikan tangan pada adik temanya

"Ada apa kang? " Tanya bila mendekat

"Itu teman kamu kan? " Lalu sabila melirik bada arah yang di tunjuk hasan yang berdiri di balkon rumah nya.kemudian mengangguk tanda mengiyakan

"Ajak main sana, pagi pagi udah mendung aja tuh muka,butuh hiburan itu"

"Hah.. " Jawab sabila yang belum paham maksud dari teman kakanya itu "mendung gimana kang, itu matahari udah bersinar cerah kali"

"Hahaha.. Dasar bocah, kagak ngerti pribahasa ternyata"

Imbuh hasan yang masih tertawa

Setelah memikirkan pernyataan hasan sabila baru mengerti maksud fari perkataannya, dirinya segera bergegas menghampiri keberadaan tina

"Door... " Sura bila menggema di telinga tina yang lagi bengong, sampai sampai dirinya terperanjat dari tempat duduknya

"Door.. Eh door door.. " Latah tina saat dirinya di kagetkan oleh temanya

"Hehehe.. Kaget ya? Kaget dong! Masa enggak? " Ucap bila sambil menunjukan jari ke arah tina dan dian bergantian, namun tina hanya mendelik kesal tak banyak merespon keusilan temannya.

"Diem dah.lagi gak mood aku" Keluh tina berbalik menatap adiknya

"Ya elah. Pagi pagi udah gegana.(gelisah.galau.merana) kenapa? Kangen sama teh resa?" Tanya bila menyelidik

Namun keduanya masih diam membisu,bila mengetuk ngetuk jari tangan ke jidatnya seraya berpikir.lalu mengajukan pertanyaan yang lain

"Mm di marahin ibu tirimu yah?  Atau berantem sama saudara ketemu gede mu? "

Tina dan dian pun mengangguk dengan tatapan sendunya

"Ah yah.. Yang sabar yah, dari pada duduk bersedih gini,mendingan ikut aku kerumah yuk,kita bercerita bareng atau.kalau kamunya gak mau kita main aja seperti biasa. Mau? " Ajak bila mencoba menghibur keduanya.setelah lama saling tatap akhirnya mereka menyetujui ajakan sabila dan pergi menuju rumahnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!