Rara Danira, seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya raya, namun kurang perhatian dari keluarnya.
Suatu saat dia masuk ke dalam sebuah situs terlarang dan mencari seorang laki-laki dewasa untuk menjadi sugar baby.
Levis Morelli, seorang laki-laki berusia 37 tahun yang mencari sugar baby untuk melampiaskan segala hasratnya, namun tidak ingin menikah karena di tidak percaya dengan yang namanya pernikahan.
Akankah keduanya bisa menjalani kehidupan ini dengan baik? atau malah menjadi Boomerang bagi mereka sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Murung
Setelah kejadian malam itu, Rara semakin mengurung dirinya dari orang-orang yang berada di dekatnya. Bahkan dia tidak lagi bicara dengan mereka dan lebih memilih menutup dirinya daripada terus berhubungan dengan orang-orang tersebut. Yang lebih menyakitkan yang lagi, dia sama sekali tidak bicara dengan keluarganya.
Seperti pagi ini, dia langsung keluar dari rumahnya tanpa ingin bicara lagi dengan mereka. Bahkan dia juga mengabaikan panggilan dari maminya yang terus saja memanggilnya.
"Lihat, kamu lihat akibat dari perbuatan kamu kemarin? aku bisa saja memaafkanmu dan melupakan kejadian itu, tapi tidak dengan putrimu. Putrimu jangan tersakiti atas kejadian itu. Lalu bagaimana bisa kamu kembali menambah luka hatinya. Bagaimana jika dia semakin membencimu? Kamu lihat sendiri bukan, bahwa dia bahkan tidak lagi ingin bicara dengan kita. Terlebih dengan kamu sebagai ayahnya." ujar Danira.
Anton sendiri merasa sangat tertampar sekali dengan hal ini. Dia jika tidak bisa tidur semalam kan karena memikirkan apa yang dia lakukan pada putrinya. Dia bisa lepas kendali, dan memukul Rara.
"Aku tahu aku salah. Aku juga tidak tahu bagaimana bisa tiba-tiba aku sampai memukulnya begitu. Aku benar-benar menyesal dan aku minta maaf." jawab Anton yang merasa bersalah atas semua ini.
Sayangnya Danira tidak ingin menanggapi semua itu. "Bukan denganku, tapi minta maaf lah pada putrimu. Dia yang paling tersakiti di sini. Seharusnya kamu itu menjadi cinta pertama baginya. Tapi, kamu malah menyakitinya hingga begitu dalam. Bagaimana bisa kamu melakukan semua ini, Anton?" ujar Danira yang sudah tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.
Karena merasa sakit hati dengan suaminya juga, Danira lebih memilih pergi ke butiknya daripada harus bicara dengan laki-laki itu.
Sementara Rara, dia semakin mengurung dirinya. Rara menutup dirinya dari dunia luar. Bahkan dia semakin terlihat dingin dan tak tersentuh. Dia udah sampai mengabaikan panggilan telepon dari Levis sejak semalam. Hal itu benar-benar membuat Levi's merasa frustrasi.
Dia sampai bingung harus melakukan apa, hingga saat ini dia tidak mendapatkan sabar apapun dari sang kekasih. Karena tidak mendapatkan kabar apapun dari Rara, akhir aja memutuskan untuk datang ke sekolah gadis itu agar dia bisa bicara langsung.
Seperti saat ini, dia sudah berdiri di depan sekolah Rara. Bahkan saat ini dia sudah menjadi pusat perhatian banyak orang para penampilannya yang begitu modis. Lagi pula para gadis-gadis di sekolah itu merasa penasaran siapa Om Om bule yang terlihat begitu mempesona di sekolah mereka.
Keriuhan terjadi di sana dan mereka berbondong-bondong mencari tahu siapa laki-laki itu. Tapi tidak dengan Rara karena dia terus saja berjalan melewati gerombolan orang-orang yang tidak tahu siapa yang datang.
Melihat Rara yang melewatinya begitu saja membuat Levis langsung menarik tangan gadis itu.
Mengetahui ada yang menyentuhnya membuat, Rara langsung reflek menarik tangannya dan menampar laki-laki itu.
Plak!
Deg!
Jantungnya seperti berhenti berdetak ketika melihat siapa yang ada di hadapannya saat ini. Dia sangat terkejut ketika mengetahui siapa laki-laki yang menarik tangannya dan mendapatkan tamparan keras darinya.
"Om?" gumam Rara ketika melihat siapa yang datang.
Levis sendiri tidak ingin menghakimi gadis itu, melihat ada permatanya saja sudah membuatnya yakin jika saat ini gadis itu sudah tidak baik-baik saja. Maka dia langsung membuka pintu mobilnya, dan menyuruh garis itu untuk masuk. Dia bahkan mengatakan bahwa dia disuruh oleh papinya untuk menjemputnya ke sini.
"Papi kamu lagi sibuk jadi orang jemput kamu." ucapnya yang sengaja mengatakan hal seperti itu agar teman-teman sekolah Rara tidak merasa curiga dengan hubungan mereka saat ini.
Rara sendiri mengerti, dan dia juga langsung masuk ke dalam mobil Levis setelah laki-laki itu mengatakannya. Dia duduk dengan tenang di dalam mobil itu. Tapi tatapannya benar-benar aneh. Levis melihat tatapan gadis itu sangat kosong.
"Ada apa baby? katakan kepadaku ada apa. Apa sesuatu terjadi padamu?" tanya Levis pada kekasihnya.
Sedangkan Rara sendiri hanya menghilangkan kepalanya saja. Dia belum ini menjawab dan belum ingin bicara. Apalagi dia masih merasa takut dengan kegilaan Levi's yang membabi buta. Jadi wajar saja jika dia masih merasa takut hingga saat ini.
"Kita ke Bali sekarang!" putusnya begitu saja tanpa meminta persetujuan dari Rara.
"Mau ngapain?" tanya Rara yang mulai membuka pembicaraan diantara mereka.
"Kita bisa berlibur di sana dan berenang mungkin. Aku tau jika saat ini kamu sedang tidak baik-baik saja. Jadi ayo pergi ke Bali." ajaknya tanpa meminta persetujuan dari Rara.
Mobil kembali melaju membelah jalanan kota, dan benar saja bahwa Levis membawanya pergi ke bandara saat ini. Mereka benar-benar pergi ke Bali dan Levis yang membawanya.
Sepanjang perjalanan, Rara terus saja diam. Dia tidak bicara sedikit pun karena memang hatinya masih terasa sakit. Bahkan ketika turun dari pesawat saja pun dia tertidur hingga membuat Levis menggendongnya dan tidak membiarkan gadis itu sendirian.
Cup...
Sebuah kecupan manis mendarat di keningnya. Rara benar-benar diperlakukan dengan begitu luar biasa. Levis memperlakukannya dengan sangat lembut.
"Entah masalah apa lagi yang sedang kamu hadapi. Yang jelas aku ingin melihatmu terus tersenyum bahagia, baby. Maka teruslah tersenyum dan aku akan memastikan semuanya. Aku benar-benar akan memastikannya untuk kamu, baby." ucap Levis yang masih terus menggendong kekasihnya.
Mereka berdua menjadi pusat perhatian banyak orang, di mana Levis yang menggendong Rara dan gadis itu yang masih nyaman tertidur di dalam pelukannya. Karena Levis tidak tau jika tadi malam Rara tidak bisa tidur karena memikirkan semuanya.
***
udh buang aja lah laki modelan si anton itu
kog makin jengkel sama orang 1 ini....
jgn ada drama salah paham dan danira dgn anton baikan lagi
🙏👍🌹❤
anton bener " tk punya perasaan pda rara
bikin nyesel thor telah megabaikan rara