NovelToon NovelToon
Senja & Fajar

Senja & Fajar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Idola sekolah
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: qinaiza

Senja dan Fajar, dua murid pintar yang selalu bersaing di peringkat teratas.

Namun, perbedaan status sosial membuat hubungan mereka dipenuhi rintangan. Maminya Fajar tidak menyukai Senja, gadis yatim piatu dari panti asuhan, dan akan melakukan apapun untuk memisahkan keduanya.

Mampukah Senja dan Fajar mempertahankan hubungan mereka, atau akankah semua berakhir tragis?

Baca dan temukan jawabannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Pingsan

Upacara bendera akan dimulai dan Senja benar-benar dibuat gelisah.

"Siswa-siswi yang tidak memakai topi diharapkan maju ke depan." seru seorang guru melalui mic.

"Sial" gumam Senja.

Mau tidak mau dirinya harus maju dan menjadi tontonan banyak murid. Walaupun begitu, masih ada juga kok yang tidak bawa topi, tapi itu siswa.

Parahnya lagi ada sekitar 10 siswa yang tidak membawa topi. Otomatis Senja menjadi satu-satunya cewek yang dipanggil maju karena tidak memakai topi. Mana sekarang riuh dengan suara bisik-bisik dari netizen.

"Tuhkan, dia tuh bukan good girl. Cuma caper aja dia selama ini jadi anak baik-baik."

"Muka sok polos kayak dia mah emang cuma sebatas topeng." Dan masih banyak lagi yang membicarakan hal buruk yang ditujukan kepada Senja.

Senja sendiri berusaha untuk tetap tenang. Dirinya berfikir positif saja, toh ini kan bukan kemauannya untuk melanggar. Ini semua juga karena ia lupa.

Manusia bila lupa wajar bukan. Lagipula mana ada manusia yang selalu ingat terus. Suatu saat dia pasti akan mengalami yang namanya lupa akan sesuatu. Right ???

"Lo tadi bukannya kasihin topi ke Senja ?" tanya Candra dengan suara pelan.

"Emang, tapi ditolak tuh. Yaudah sukurin aja, dia yang ngerasa malu kan sekarang."

"Parah lo, jangan gitu napa."

"Gue udah coba berbaik hati ya, dia nya aja yang sok jual mahal." Candra tertawa dan kemudian meninju bahu Fajar pelan, melihat temannya itu memberengut kesal karena seorang cewek. Sedangkan Fajar mendengus karena Candra yang menertawakannya.

"Bla bla bla bla bla" ceramah yang diberikan kepala sekolah terasa membosankan. Bagaimana tidak, ceramahnya saja sampai panjang kali lebar.

Siswa-siswi nya hanya memasukkan ke telinga kanan dan keluar lewat telinga kiri. Bahkan saking lamanya, tak jarang ada yang berani menyahut kata capek dengan suara yang cukup lantang.

Kepsek yang mendengarnya malah tersenyum. Iya tersenyum, karena menambah ceramah lebih lama lagi. Sehingga sekarang tiada yang berani untuk protes.

...🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺...

Peluh menetes dari pelipis Senja. Rasanya benar-benar panas tiada tara. Indonesia kan emang sekarang kalo panas, panasnya sampai bisa goreng telur di jalanan.

Kepalanya sekarang mulai nyut-nyutan. Dia melihat jam dan tersenyum lega karena tak lama lagi waktu upacara akan habis.

"Harus kuat" batin Senja menyemangati dirinya sendiri, yang sedang dijemur di panasnya matahari layaknya ikan teri.

"Sekian anak-anak amanat yang bisa Bapak sampaikan, kalo ada kurang lebihnya kata Bapak minta maaf yang sebesar-besarnya." ucap Kepala Sekolah mengakhiri ceramahnya.

Dalam hati, para murid menggerutu dengan kesal. "Kalo ada kurang lebihnya kata, yaelah... Ini mah udah kelebihan kata woi."

Setelahnya siswa-siswi bubar dan kemudian berhamburan untuk menuju ke kelas masing-masing.

Senja mencoba untuk berjalan dengan pelan-pelan karena kepalanya terasa semakin berat.

"Astaga... Ini efeknya kalo gue gak sarapan nih." batinnya.

Tak lama kemudian matanya mulai berkunang-kunang, tubuhnya lemas, dan akhirnya Senja pun pingsan.

Entah bagaimana sekarang Fajar telah menangkap tubuh Senja yang akan terjatuh. Ia mencoba menepuk-nepuk kedua pipi Senja pelan, namun gadis itu tetap tidak membuka matanya. Yaiyalah... Namanya juga pingsan, gimana sih Fajar.

"Udah jar, buruan bawa ke UKS."

"Yaudah ayo temenin gue" Candra memutar bola matanya malas. Ya gimana ya, Fajar kan udah gede masa ngurus beginian aja minta ditemenin.

Lagipula temannya itu tidak peka sama sekali apa, kalo dirinya ini pengen segera ke kelas dan leyeh-leyeh setelah berdiri lama mendengarkan ceramah yang panjang sepanjang rel kereta api. Badannya ini lelah, kupingnya pun juga lelah. Cukup, Candra memang orangnya se-dramatis itu gengs.

Namun dengan ogah-ogahan, Candra tetap mengikuti Fajar dari belakang untuk menemaninya yang sedang menggendong Senja ke UKS.

Mereka sempat jadi tontonan murid-murid yang lainnya. Bagaimanapun Fajar dan Senja itu tidak pernah terlihat bersama ataupun akrab. Jadi murid-murid berasumsi keduanya itu saingan / rival dalam memperebutkan juara.

"Kenapa bukan gue aja yang digendong Fajar"

"Halah, paling tuh Senja caper. Kayak gak tau aja kelakuan cewek sok polos macem dia."

"Pasti dia cuma pura-pura pingsan."

Dan banyak lagi bacotan para netizen yang tidak menyukai Senja. Sebagian kesal terhadap Senja karena mereka menyukai Fajar. Coba bayangkan cowok yang kalian suka gendong cewek lain dihadapan mata kalian. Sakit kan ?

Fajar memang terkenal dikalangan para siswi. Seminggu saja sudah ada 1 atau 2 orang yang menyatakan perasaan kepadanya. Akan tetapi Fajar sendiri belum tertarik untuk menjalin hubungan dengan lawan jenisnya.

1
Alexo. ID
Setiap membaca ceritanya, aku terbawa suasana, semoga thor bisa terus bikin cerita seru!
qinaiza: thank you 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!