Setelah belasan tahun terjebak di lingkungan berbahaya akhirnya Glamour bisa kabur dan menyelamatkan diri.
"Tuan selamatkan aku," bisiknya bergetar menahan tangis kepada pria yang menyewanya malam ini. "Apapun akan aku berikan kepadamu, termasuk keperawanku," imbuhnya, berharap pria yang memakai topeng itu mau membantunya.
Glamour tidak tahu jika pria yang tengah mendekapnya ini adalah mafia berbahaya dan paling keji di dunia. Ibarat kata, baru keluar dari kandang buaya tapi kembali terperangkap di kandang singa.
Bagaimana perjuangan Glamour untuk menyelamatkan hidupnya demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?
Simak terus kisahnya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lima juta dolar!
Lelang telah dimulai.
Puluhan pria dari berbagai kalangan atas mulai berdatangan dan menempati tempat duduk masing-masing yang sudah di tentukan. Para pria itu mengenakan topeng, menutupi wajah mereka. Acara lelang di adakan di ruangan tertutup dan kedap suara yang ada di club malam tersebut.
Sang pembawa acara telah naik podium, dan memegang mic. Setelah di lihat kursi sudah penuh, barulah ia meminta rekannya untuk membawa gadis cantik dan masih perawan yang akan di lelang malam hari ini. Ya, gadis itu adalah Glamour.
Glamour berdiri di atas podium, ia mengenakan mini dress yang sangat seksi memperlihatkan lekuk tubuh proposionalnya. Meskipun ia menggunakan topeng mata yang tidak memperlihatkan jelas wajahnya, tapi aura kecantikan dan keanggunan gadis itu terpancar membuat para pria di sana tidak sabar untuk mendapatkan gadis itu. Terlebih lagi bibir gadis itu tampak merah dan sangat menggoda.
"Lelang akan di buka dengan harga $100,000." Harga lelang sangat tinggi, tapi tidak membuat semua pria di sana terkejut, karena mereka dari kalangan pengusaha dan pastinya sangat kaya raya.
"$120,000." Pria dengan topeng joker mengangkat tangan dan bersuara lantang, seraya menatap sekitarnya dengan angkuh, karena ia berpikir kalau pria yang lain tidak akan ada yang bisa menandingi harga yang ia tawarkan.
Kedua tangan Glamour terkepal kuat, pandangannya cemas begitu juga dengan hatinya. Ia berharap malam ini tidak ada yang membelinya. Ia terus berdoa di dalam hati semoga Tuhan menolongnya dan mengirimkan pahlawan untuknya.
Persaingan lelang dimulai. Para pria itu menunjukkan kekuasaan mereka, berlomba-lomba memberikan harga tinggi untuk mendapatkan gadis cantik dan masih perawan itu.
Sang Nyonya besar tersenyum samar melihat semua pria itu tergoda dengan kecantikan Glamour. Ia puas dan tidak menyesal karena dulu ia membeli gadis itu dengan harga cukup tinggi, sekarang ia dapat memetik hasil dari buah kesabarannya setelah 15 tahun merawat gadis itu.
"Satu juta dolar!" teriak pria berbadan tambun dengan lantang sambil menepuk dada, ini adalah penawaran paling tinggi, dan tidak mungkin ada yang bisa menandinginya.
Tubuh Glamour seperti di guyur air es dan air panas secara bersamaan. Ia memejamkan mata, ketika air matanya berlinang.
Aura kelam, dan kegelapan datang mencekam ketika pintu ruangan itu dibuka lebar dari luar.
Semua orang di dalam ruangan itu seketika menoleh pada arah pintu. Di sana, berdiri sosok pria gagah dan berbadan kekar dengan topeng robin hood membingkai kedua manik tajamnya.
"Dua juta dolar!!!" teriak pria itu yang tak lain adalah Damon. Ia tersenyum miring, matanya mengedar menatap semua orang yang ada di sana, lalu berhenti pada gadis cantik yang berdiri di atas podium. Matanya menyipit, merasa terpikat pada gadis itu yang mempunyai tubuh sangat sexy.
"Dua juta dolar! Kita hitung sampai sepuluh jika tidak ada yang melebihi tawaran robin hood, maka pelelangan ini di menenangkan olehnya." Pembawa acara menunjuk Damon yang masih berdiri di ambang pintu.
"Hei! Dia tidak diundang di acara lelang ini, harusnya tidak sah!" teriak seorang pria tidak terima.
Damon tersenyum sinis mendengar teriakan itu. Ia mengeluarkan member VVIP-nya dari saku jas, dan menunjukan kepada semua orang yang ada di sana. "Sudah menjadi aturan di Club ini jika mempunyai member VVIP berhak melakukan apa saja, termasuk datang ke pelelangan ini tanpa undangan sekalipun!" tegas Damon, seraya melangkah ke arah podium.
Nero yang datang terlambat, tidak mengerti dengan tingkah boss-nya. Karena baru kali ini Damon datang ke acara receh seperti ini, menurutnya.
Melihat kartu member itu, seketika semua orang terdiam, dan baru paham siapa pria dibalik topeng tersebut. Karena hanya ada satu orang yang mempunyai kartu member di club malam ini.
Sang nyonya besar beranjak berdiri, tersenyum senang karena Glamour telah laku terjual dengan harga yang sangat fantastis.
Tubuh Glamour menegang ketika pria bermanik tajam itu mendapat ke arahnya. Ia meremas kedua tangannya sendiri, penuh ketakutan.
semoga setelah ini glamor bisa kabur dari sang nyonya