NovelToon NovelToon
Patah Tumbuh

Patah Tumbuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Sistem / Berbaikan / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Matri

Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang perempuan setelah berpisah dari orang yang dicintainya. Namun, takdir berkata lain karena ada kisah lain yang muncul setelah mereka berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 10

Senja berbaring sembari melihat langit-langit kamarnya. Membayangkan kembali kejadian yang baru saja terlewati. Juga dengan kekesalannya terhadap Hazel.

"Ahhh. Apa yang kamu pikirkan Senja" Berbicara sendiri sembari menutup mukanya dengan bantal.

.

.

Keeseokan paginya, Senja hendak berangkat ke sekolah. Pagi ini dia menggunakan jaket untuk menutupi sikunya yang sedang terluka.

"Kamu sakit Senja? Tumben pake jaket" Tanya Ibu.

"Ngga kok. Senja kedinginan aja kok."

"Oh. Ya udah kalo gitu. Cepat makan dan kamu bisa berangkat lebih awal" Ayahnya memberi saran.

"Oke, Yah"

Setelah sarapan, Senja kemudian pamit dan beranjak pergi ke sekolah. Saat tiba di ujung gang, ternyata dia melihat Hazel sudah berdiri di sana.

"Hazel? Kamu ngapain pagi-pagi udah di sini?"

"Emm. Itu. Aku cuma mau pastikan keadaan kamu aja. Kamu ngga apa-apa makanya masuk sekolah? " Tanya Hazel.

"Ngga. Aku ngga apa-apa" Senja meyakinkan Hazel.

"Kamu udah lihat kan? Kalo gitu aku pergi dulu. Sampai ketemu di Sekolah" Ujar Senja sembari berlalu dari hadapan Hazel.

Hazel tidak lagi berkata apa-apa. Dia hanya melihat kepergian Senja dengan diam.

"Emm.. Kamu siapa ya? Temannya Senja?" Tegur seseorang saat Hazel sedang berdiri kebingungan.

"Oh iya. Saya teman kelasnya Senja. Kalau begitu saya permisi" Hazel segera naik ke mobilnya dan pergi.

"Temannya Senja? Kok kayak ada yang aneh ya. " Ujar Jansen bertanya pada diri sendiri.

Dia sudah memperhatikan mereka dari kejauhan sampai Senja pergi. Namun, dia tidak mendengarkan apapun percakapan mereka tadi.

.

.

"Hazel bikin aku kaget aja. Untung aja tadi masih terlalu pagi jadi ngga ada warga yang liat. Huffftttt" Ucap Senja dalam hati ketika dia ada di atas bus menuju Sekolah.

 .

.

Saat tiba di sekolah, Senja segera turun dari bus dan masuk ke dalam lingkungan sekolah. Bersamaan dengan itu, Hazel juga tiba dan memarkirkan mobilnya di tempat parkir sekolah.

Tiba-tiba Angga menghampiri Senja.

"Heii. Morning" Angga menyapa.

"Hai kak. Selamat pagi"

"Kamu sakit ya?" Tanya Angga sembari keduanya jalan beriringan. Hazel tetap mengikuti dari belakang.

"Ngga ko kak. Aku baik-baik aja"

"Ohh. Ya udah kalo gitu. Bye. " Angga segera memasuki kelasnya dan Senja melanjutkan langkah menuju ke kelasnya.

"Dia lagi. Apa mereka saling mengenal? Apa hubungan mereka? " Hazel bertanya dalam hati.

.

.

"Teman-teman, mulai hari ini dan besok silahkan mendaftar nama untuk kegiatan Malam Keakraban. Silahkan masuk ke halaman web Sekolah dan mendaftar ya" Ucap Ketua Kelas.

Mendengar itu, seketika kelas menjadi riuh. 3 hari lagi, kegiatan itu akan dilaksanakan. Kegiatan yang diadakan satu tahun sekali itu benar-benar dinantikan oleh hampir keseluruhan murid di sekolah itu.

"Hazel ikut ngga?" Tanya Boby.

"Kayaknya ngga"

"Yaahhh. Gue kira lo udah berubah pikiran. Ikut yuuk" Dimas mengeluh.

"Gue ngga tertarik"

Virgin hanya diam. Sebenarnya, dia berharap Hazel akan ikut dan dia bisa semakin dekat dengannya.

"Padahal kalo lo ikut, bakalan seru sih, apalagi kalo dia juga ikut" Ucap Boby sambil menunjuk ke arah Senja dengan muka jahilnya.

"Emang lo mau ngapain? " Dimas bertanya.

"Ada deh. Emang lo kira kejadian gue ditampar itu udah gue lupa? Ngga akan ya. Masih dendam nih gue. Belakangan ini gue diam karena gue lihat dia udah ada backingan kakak kelas kita. Tapi ngga bisa dong gue lepasin gitu aja" Boby mengecam.

"Gila lo. Jangan cari masalah deh" Dimas mengingatkan.

"Hmmm. Kayaknya gue bakalan ikutan deh Bob" Ujar Virgin sembari tersenyum jahil.

"Gitu dong " Boby bersemangat.

"Hmm. Emang lo bedua toodler" Dimas menyerah.

Hazel yang mendengar itu menjadi khawatir. Dia tahu benar dengan jahilnya Boby dan Virgin. Senja berada dalam masalah besar.

.

.

Hazel baru tiba di rumah. Dia melihat mobil mamanya sudah berada di rumah.

"Hai sayang. Kamu udah pulang? " Tanya Elena.

"Hai Ma." Hazel menghampiri Mamanya dan mengecup pipi Elena.

"Gimana? "

"Gimana apa Ma? "

"Kemarin Mama dengar cerita dari Suzan. Katanya kamu memintanya untuk membeli pakaian perempuan. Bisa kamu jelaskan ke Mama?" Elena bertanya serius.

"E.. Ee.. Itu ngga seperti yang mama bayangkan kok. Jadi gini.. " Hazel menceritakan semua kejadian tabrakan kemarin pada Mamanya.

Elena nampaknya mengerti.

"Jadi gitu. Tapi kamu ngga apa-apa kan? "

"Aku ngga apa-apa kok"

"Mama semakin penasaran dengan anak itu" Elena serius.

Hazel diam. Dia mengerti maksud mamanya. Jika Mama Elena berkata seperti itu, dia bisa saja mencaritahu semua yang berkaitan dengan Senja.

"Oh Ya. Katanya minggu depan ada kegiatan Malam Keakraban ya?" Tanya Elena.

"Iya Ma."

"Kamu ikut? "

"Kayaknya ngga deh Ma. Hazel malas"

"Gitu ya. Ya sudah. Nanti Mama bilang ke Kepala Sekolah."

"Makasih Ma"

"Iya sayang."

"Hazel ke kamar dulu, Ma"

Elena mengangguk mengiyakan. Kemudian dia segera mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu.

"Caritahu detail anak yang terima beasiswa di sekolahnya Hazel. Aku butuh besok" Demikian isi pesan yang dikirim untuk seseorang.

.

.

Senja sedang membuka halaman web sekolahnya dan membaca informasi detail terkait kegiatan Malam Keakraban itu.

"Akan seru kalau aku punya teman" Gumam Senja sedih.

Dia tidak memiki seorang kawan di sekolah. Padahal, dia sangat berharap dapat memiliki teman yang baik ketika masuk sekolah nanti.

"Ahhh sudahlah. Kegiatan seperti ini tidak cocok untukku" Ucapnya sembari menutup laptopnya dan hendak tidur.

Beberapa kali dia mencoba untuk menutup mata namun tidak bisa. Akhirnya dia memutuskan untuk bangun.

"Kayaknya enak nih jajan jagung bakar di taman" Tanpa berpikir panjang, Senja mengambil jaketnya dan meminta ijin ke orangtuanya untuk pergi membeli jagung bakar di taman.

Dia melangkahkan kakinya perlahan menuju ke sebuah taman yang cukup ramai di malam hari. Dia sudah biasa ke sini malam hari untuk membeli beberapa camilan dan makanan. Bersamaan dengan itu, Elena sedang berada di dalam mobil melintasi jalan itu dan melihat Senja.

Dia kemudian melajukan mobilnya mengikuti Senja yang berhenti di taman. Dari jauh, dia melihat Senja yang sedang membeli jagung bakar dan duduk menikmatinya.

"Dia anak yang bahagia. Ahh. Seandainya Hazel dapat menikmati hidupnya seperti selayaknya" Gumam Elena di dalam mobilnya.

Dia kemudian turun dari mobil dan juga hendak pergi membeli jagung bakar itu. Tanpa disengaja, Senja melihat keberadaannya.

"Ha.. Halo Ibu" Senja menyapa.

"Hei.. Kamu.. Kamu di sini?" Elena berpura-pura.

"Iya Bu. Rumah saya di sekitaran sini. Ibu sendiri ngapain malam-malam di sini?" Senja penasaran.

"Ahh itu. Saya biasanya membeli jagung bakar di sini. Langganan saya" Elena berbohong.

"Wahhh. Memang benar ya, jagung bakar di sini emang enak"

"Kamu sendirian? "

"Iya Bu, saya sendirian"

"Boleh saya bergabung? "

"Te.. Tentu saja Bu. Ibu duduk di sini aja, biar saya yang pesankan jagung untuk Ibu"

"Terimakasih" Elena duduk di bangku.

"Anak yang ceria. Cantiknya tidak membosankan. Pantas Hazel melihatnya. Ahhh..Aku sungguh merindukan suasana seperti ini. Bebas dan bahagia. Aku sangat berharap Hazel dapat merasakan moment seperti ini. Tidak terikat dan hidup tanpa aturan. Melakukan apapun yang disukai dan tanpa takut membuat kesalahan." Gumam Elena sendiri.

Beberapa saat kemudian, Senja kembali dengan membawa jagung bakar untuk Elena. Keduanya kemudian menikmati jagung bakar itu sambil bercerita.

Dari jauh, sepasang mata memperhatikan mereka. "Jadi ini maksud Mama ada sedikit kejutan? Cih. Sejak kapan mereka menjadi akrab begitu sambil makan jagung bakar? Mama terlihat tersenyum bebas. Sudah lama aku ngga liat Mama tersenyum seperti itu" Gumam Hazel sembari melihat keakraban Mama Elena dan Senja.

Beberapa waktu lalu, dia mendapat pesan dari Mamanya dengan titik lokasi. Isi pesannya adalah "kejutan"

.

.

BERSAMBUNG...

1
FDIAMV_
done saya mampir
Dante's: maksih ya kak udah mampir
total 1 replies
YunHuaJing
semangat yaa
Dante's: makasih ya
total 1 replies
Dante's
semoga suka ya kak 🤗
Yg ptg manusia
baru baca 2 eps aja dh nagih lohh, serius ga boong...
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
terus yang masih berteduh menunggu hujan reda itu siapa orang nya🧐
Dante's: itu Senja
total 1 replies
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
awas jangan tarik-tarikan orang sebentar orang nya pusing
Dante's: hahhaha. hampir pusing kak 🤣
total 1 replies
authorpisces
hai kak aku mampir yaa
Dante's: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Allamanda Cathartica
Niceee 👌
Semangat berkarya yaa... 💕
Dante's: terimakasih
total 1 replies
Manik🌼
2 kuntum🌹🌹bunga mawar untuk kamu😍
Manik🌼: sama sama
Dante's: thanks ya
total 2 replies
Manik🌼
aku mampir ya
Manik🌼: sama sama
Dante's: maksih kak
total 2 replies
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
novel nya bagus kak/Smile/ tapi di kasih space ya tulisan nya/Ok/ semangat update untuk episode berikutnya😉
Dante's: makasih sudah mampir ya
total 1 replies
SECRET AUTHOR
sematawayang=semata wayang
dikasih space kak
SECRET AUTHOR: sama-sama kak
Dante's: thanks kak masukannya🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!