Hidup dalam sebuah keluarga yang penuh dengan sandiwara,membuat seorang gadis polos itu harus menerima takdir hidupnya yang tidak pernah merasakan kehidupan bahagia bersama keluarga kehadiran sang nenek di rumah itu membuat gadis cantik bermata sipit itu merasakan kasih sayang jika dari orang tua dan juga kedua sang kakak nya yang sama sekali tidak menyukai dirinya,sehingga ia di pertemukan oleh sang nenek dengan seorang laki-laki tampan dan juga kaya raya,namun hal itu tidak membuat gadis itu bahagia karena,,,? Lanjut baca cerita nya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tolong cintai aku suami ku
Siang jam menunjukkan pukul 15.22 akhir nya gavin terbangun setelah lama tertidur akibat obat yang di berikan oleh alea,gavin mengerutkan kening nya ketika mengingat saat terakhir diri nya duduk di atas meja makan sambil memakan roti,namun saat ini ia malah terbaring di atas sofa ruang tamu dan tanpa ke hadiran alea di sana
"Kemana gadis itu,apa dia sengaja memberi ku obat tidur? apa yang sedang dia rencakana"fikir gavin dalam hati nya dengan tatapan lurus nya
"Kamu sudah bangun?"tiba-tiba saja suara itu terdengar dari arah dapur,gavin langsung menoleh wajah nya
"Apa yang sedang kau rencanakan?"tanya gavin penuh selidik,ia bahkan masih tetap memasang wajah datar nya
"Ck,kau mencurigaiku?"kesal alea memicingkan mata nya,ia langsung melangkah mendekati gavin dan langsung menarik lengan nya
"Ayo ikut aku"ujar alea meraih lengan gavin
"Mau ke mana?"tanya gavin singkat
"Ayo ikutlah,nanti kamu akan tau sendiri,ayo"
Alea kembali menarik lengan gavin,sehingga dengan terpaksa gavin mengikuti langkah alea,alea membawa gavin ke arah belakang rumah yang terdapat sebuah meja yang terletak sebuah cake di atas nya serta dua lilin yang menyala juga beberapa balon dan hiasan dekor lainnya
"Apa ini?"tanya gavin bungung
"Dua hari lagi ulang tahun mu bukan?,dan karena waktu kita hanya tersisa satu hari dan satu malam lagi,jadi aku menyiapkan nya sekarang,dan kau tau tanggal ulang tahun mu sangat langka dan hanya terjadi 4 tahun sekali yaitu 29 februari,jadi kamu harus menggunakan kesempatan itu untuk merayakannya "
Alea melepaskan lengan gavin dan melangkah mendekati meja sedangkan gavin masih berdiri terdiam dengan fikiran nya yang berkelana
"Panda,kau tau ulang tahun mu sangat langka dan hanya terjadi 4 tahun sekali,jadi kamu harus menggunakan kesempatan itu untuk merayakannya"
Kata-kata itu masih terngiang di ingatakan gavin,karena labubu nya itu pernah mengatakan itu saat mereka baru berkenalan
"Ada apa?,kenapa malah melamun?"tanya alea yang membuat gavin tersadar dari lamunannya,gavin menggelengkan kepala nya dan melangkah mendekati meja itu
"Ayo,berdoa lah setelah itu tiup lilinnya"
"Kamu ingin melakukannya?"tanya gavin
"Apa boleh?"tanya nara kembali
"Kenapa tidak,kita bisa melakukannya bersama"
"Baiklah"alea langsung menangkup kedua tangan nya dan menutup kedua mata nya,gavin menoleh ke arah alea
"Semoga kau menemukan yang terbaik,karena ku fikir kau tak sejahat itu"batin gavin hingga barulah ia melakukan hal yang sama dengan alea,dan setelah itu kedua nya mulai meniup lilin itu secara bersamaan
"Terima kasih banyak"ujar gavin pelan
Alea mengangguk tersenyum
"Ini,hadiah dari ku"alea mengeluarkan sebuh kotak kecil dari belakang nya
"Apa isi nya?"tanya gavin menerima bingkisan yang di hiasi pita biru itu
"Bisa tidak,kamu membuka nya nanti saja,mungkin setelah kita berpisah"
"Baiklah,karena kamu sudah melakukan apapun untuk ku,sekarang giliran aku yang akan mengabulkan keinginan mu,katakan apa yang kamu ingin kan?"
"Tolong cintai aku suami ku"ujar alea dengan suara lirih nya
"Hahhhh?"
"Ah maksud ku,tolong berpura-pura lah mencintai ku selama beberapa jam sebelum waktu nya habis,berpura-pura lah bahwa kita pasangan suami istri yang sesungguhnya"ralat alea yang langsung mengalihkan tatapan nya
"Katakan,apa yang harus aku lakukan?"
"Kita bisa nonton misal nya,membuat cookies bersama,atau makan malam romantis"
"Baiklah,kita akan melakukan tiga hal itu mulai sekarang"
"Benarkah?"
"Ya,kita akan melakukan nya sebagai salam perpisahan dan sebagai sebuah kenangan dengan kesan yang baik"
Alea mengangguk antusias,kedua nya pun duduk dan mulai menyantap cake itu
"Kau membuat nya sendiri?"tanya gavin di sela makan nya
Alea mengangguk cepat
"Ya,bagaiamana rasanya?"tanya alea kembali
"Enak,dan manis tapi sedikit keras"
"Maaf,aku terlalu banyak menambahkan tepung nya karena terlalu fokus membuat hiasan nya"bisik alea pelan
"Kau mempelajarinya di internet?"tanya gavin
"Ya,dan kau tau?,aku hampir saja memasukkan ponsel mu dalam oven"
"Kau menggunakan ponsel ku?"
"Sorry,kau kan tau aku tidak memiliki ponsel"
"Memang nya ponsel mu kemana?"
"Kau lupa?,kau sendiri yang merusak ponsel ku"
"Ah,aku lupa,aku akan memberikan uang untuk ganti rugi"
"Tidak usah,aku sudah tidak membutuhkan nya lagi"
"Kenapa?,kau tidak ingin menghubungi teman mu?"
"Percuma saja,karena nanti nya aku pasti akan melupakan mereka"
"Maksud mu?"
"Ah maksud ku,aku tidak membutuhkan nya karena tak lama lagi aku akan tinggal dengan teman ku"
"Kenapa kau tidak kembali dengan keluarga mu?"
"Aku hanya ingin hidup mandiri saja"
"Bagus jika begitu,setidak nya kau tidak membebani orang tua mu"
"Ya begitulah,oa setelah kita berpisah nanti apa kamu akan langsung menikahi vania?"
Sontak saja pertanyaan alea itu membuat suasana hati gavin tak baik yang awal nya ia begitu nyaman saat berbicara dengan alea namun ketika alea menyebut nama vania sontak saja senyuman di wajah nya itu memudar,ada apa dengan perasaan nya saat ini,dan entah mengapa gavin merasakan saat berbicara dengan alea seperti diri nya tengah berbicara dengan labubu nya,namun saat ia berbicara dengan vania,perasaan itu biasa saja bahkan tak sama fikir gavin dalam hati
"Maaf,apa aku salah bicara?"tanya alea pelan
"Tidak,tapi bisakah kamu tidak membahas vania saat kita sedang bersama"
"Baiklah,maafkan aku"
"Tidak apa-apa"
"Oa,ayo makan lagi cake nya kasian masih banyak"
"Tidak"tolak gavin dengan cepat
"Kenapa?"
"Aku takut gendut"
Ha ha ha
Sontak saja tawa alea pecah,yang membuat gavin terpana akan tawa yang begitu lepas dari wajah alea,bahkan alea sampai mengeluarkan air mata nya karena saking lama nya ia tertawa
"Oh tuhan,kau sangat lucu"ucap alea sambil menekan perut nya karena saking keras nya ia tertawa sampai perut nya sakit
"Kau mengingatkan ku dengan salah satu teman ku,kau tau ha ha hah"alea sampai tak bisa melanjutkan kalimat nya karena kembali mengeluarkan tawa nya
"Dia dulu nya sangat gendut,bahkan aku menyebut nya tong sampah karena segala jenis makanan masuk ke dalam perut nya,dan kau tau?,dia orang yang sangat lemah karena ketika ada orang yang menghina tubuh nya,ia langsung minder dan murung,hingga akhir nya ia berusaha keras untuk membentuk tubuh nya dengan sempurna bahkan aku kagum melihat kegigihan nya itu,hingga akhir nya kini dia sangat sempurna dengan bentuk tubuh yang ideal"alea menoleh ke arah gavin,dan ia menatap gavin dengan senyuman nya yang memudar,ia baru menyadari bahwa sejak tadi gavin menatap diri nya
"Apa ada sesuatu di wajah ku?"tanya alea pelan,gavin tersenyum dan menggelengkan kepala nya
"Ayo,kita buat cookies,mama pernah mengajari ku membuat nya"