NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Bepergian untuk menjadi kaya
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: kenanga Rb

cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Apabila ada kesamaan nama dan tempat itu tidak ada unsur kesengajaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Arya dengan sabar menjaga Aulia. Saat ini Aulia merasakan tenggorokan yang selama ini kering sudah kering.

Aulia memang belum mengingat apa yang terjadi sebelumnya, kepingan ingatan dia terpecah dan dia mencoba menyatukannya.

Tadi malam dia bermimpi berada di pelaminan dan pengantin itu dia dan Arya. Proses pernikahan itu terlihat begitu jelas bagai dia melihat video.

"Mas."Ucap Aulia, suaranya sekarang sedikit kencang dibanding kemarin.

"Aulia, kamu mau apa?. "

"Mas, aku ingin duduk bisa bantu aku. "

Arya membantu Aulia duduk, tubuhnya sudah tidak sekaku kemarin.Dia sekarang bisa melihat sekelilingnya.Ada bacaan surat yang ada di dinding, dia tidak mampu melihatnya. Foto-foto di sekelilingnya dia terlihat dengan jelas.

Aulia mencoba menggerakkan tangannya. Dia berusaha dan dia hanya bisa menggerakkan sebagian tangannya. Jari-jari tangannya bisa dia gerakan.

Perubahan hari ini membuat dia senang.

"Mas aku mau minum. "

"Mas, aku mau makan bubur. "

"Mas.... "

Aulia selalu berkata ini dan itu. Suaranya telah pulih sepenuhnya. Sekarang dia mampu meminum dua gelas. Arya memberikan minuman yang berbeda.

Satu gelas air putih dan satu gelas teh jahe.Dia merasakan kesegaran tubuhnya. Walau dia belum mengingat sepenuhnya dia berpura-pura mengingat semuanya.

Sudah satu minggu sejak terbangunnya Aulia. Dia memang berpura-pura tertidur saat ibu Ningrum dan suaminya berbincang.Pembicaraan mereka membuat kehangatan dihati Aulia.

Setelah dirasa mereka sudah berbincang cukup lama Aulia terbangun.

"Mas."

mereka menoleh pada Aulia.

"Kamu sudah bangun, apa kamu ingin sesuatu. "

"Mas tubuhku masih sakit. Apa boleh kamu pijat aku. "

Arya memijat istrinya begitu lama sampai Ibu Ning rum keluar dari kamar Aulia.

"Mas, aku mau tidur dekat itu. " Ucap Aulia sambil menunjukkan barang di depannya.

"Kamu mau tidur didepan televisi?. "

Aulia mengangguk.

"Televisi nama barang itu, aku harus mengingatnya. "Batin Aulia.

Mungkin bagi orang yang mendengarkan pasti begitu aneh, Aulia bahkan tidak bisa mengingat hal-hal kecil. Sikapnya seminggu ini hanya bicara sama suaminya Arya. Hanya dia yang membuat dia begitu nyaman.

Saat tertidur lagi-lagi Aulia seakan bermimpi, mimpi yang tersambung.Dalam mimpi itu Aulia kembali melihat dia di tempat orang itu.

"Aku menunggu kalian sejak tadi. Sekarang kamu tidur di bangku ini."

Terlihat Aulia menuruti orang itu.Aulia tertidur pulas.

Sudah satu minggu ini Aulia hanya bermimpi sebatas itu. Saat dia terbangun dia melihat sekelilingnya dan dia berusaha melihat tiga lukisan dinding begitu kabur. Padahal semua yang ada dirumah ini semuanya terlihat.

"Sebenarnya apa yang terjadi. Sebenarnya siapa aku ini. "

Aulia memandangi laki-laki di samping tidurnya.Dia ingin membangunkan Arya.Terlihat dia tertidur pulas. Aulia berusaha bangun, tapi tubuhnya masih lemas. Sudah satu minggu Aulia hanya minum untuk makan dia masih belum mau.

Tiba-tiba dia mendengarkan suara. Saat melihat di sekeliling tidak mendengarkan siapapun.

"Aulia, ini kakek kamu. Kamu diam saja dan dengarkan kakek. "

"Semua yang ada dalam mimpimu itu nyata. Bacalah Surat dan sholat lah. Kamu akan mendapatkan penerangan jiwa."

Aulia berusaha mengingat sebuah surat dan cara melakukan sholat seperti yang dia dengar.Lagi-lagi Aulia tidak mengingatnya.

Dia mencoba melihat sekelilingnya dan ada sebuah buku disana.Saat mau mengambilnya dia tidak bisa. Tenaganya begitu lelah.

Arya terbangun dari tidurnya dan melihat istrinya terbangun.

"Kamu haus?. Atau lapar?. "

"Aku mau minum dan baca buku itu. "

Arya membuatkan minuman hangat buat Aulia. Sambil menunggu minuman Arya mengambil buku yang sering dibaca Aulia.

"Kenapa aku tidak bisa melihat isi buku ini, kenapa mata aku kabur lagi. "

"Mas, apa masih ngantuk?. "

"Tidak, aku akan menemani kamu. "

"Baiklah."

"Mas, bisa sholat?. "

"Mas memang bisa sholat, namun hanya sedikit Bacaan suratnya. "

"..... "

"Aku ingin mas bacakan satu surat saja. "

"kamu mau sholat, ini sudah waktunya Tahajud. kamu mau?. "

Aulia mengangguk.

"Baiklah, tapi kamu tayamum ya?. "

Aulia bingung apa itu tayamum. Dia hanya tersenyum melakukan semua ini. Dia berpura-pura tahu.

Arya mengambil air wudhu dan menyerahkan mukena pada istrinya.Arya membantu memakaikan mukena.

"kamu sholat nya disini saja ya?. "

Arya melakukan sholat Tahajud didepan istrinya. Dia mengira kalau istrinya menjadikan dia sebagai iman namun Aulia hanya mengikuti gerakan sholat Arya. Saat selesai sholat Arya, Aulia berpura-pura juga selesai. Padahal dia hanya mengamati suaminya itu.

"Aulia setelah ini kita dzikir dulu ya?. "

"Dzikir."

"Ya."

"Bisa, kamu dzikir nya sedikit keras. "

Arya melakukan dzikir dengan lirih namun didengar Aulia.Aulia sedang mengingat dan mengucapkan dzikir

"Aku akan melakukan dzikir ini dulu baru aku melakukan yang lain. " Batin Aulia.

"Sudah malam, ayo kita tidur. "

Aulia berpura-pura memejamkan matanya dalam hati dia melakukan dzikir yang dia pelajari barusan hingga dia benar-benar tertidur pulas.

Pagi harinya dia terbangun. Dia melihat Arya yang sedang melamun disampingnya.

"Mas, Kenapa?. "

"Kamu sudah bangun Aulia. Aku akan ambilkan air untuk membasuh tubuh kamu. "

Arya membantu istrinya dan menyuapi istrinya. Lagi-lagi Aulia tidak mau dan hanya mau minum saja.

"Mas, kenapa aku lihat kamu diam saja?. "

"aku.. "

"Kamu bilang aku istri kamu, jujur padaku. "

"Aulia, aku sudah tidak bekerja selama dua bulan. Semua uangku habis untuk pengobatan kamu."

Aulia tersenyum pada suaminya dan berkata

"Mas, kalau mau cari kerja lakukan saja. Nanti aku akan menunggu kamu. "

Arya memandang istrinya. Sebenarnya dia tidak tega.Tubuh Aulia sangat kurus dan matanya menguning.

"Aku akan cari kerja sampingan saja, paling tidak setengah hari pulang."

"Biar ibu yang jaga Aulia. Dia ini kan juga putri ku. "

"Ibu juga perlu uang untuk memenuhi kebutuhan ibu sendiri, Arya sudah beberapa hari ini mengantungkan hidup sama ibu dan bapak. "

"Padahal bapak sudah tua. "

Ucapan Arya yang begitu tulus dan jujur membuat Aulia tersentuh. Dia tiba-tiba mengingat kalau dia menyimpan barang berharga di dalam sebuah kardus handphone dan dibawah lemari.

Setelah ibu Ningrum pergi, Aulia memanggil suaminya.

"Mas Arya, kemari!. "

Arya pikir kalau Aulia meminta sesuatu.

"Mas ambil kan hiasan itu dan toples yang ada dibawah lemari itu."

Arya pergi mengambil apa yang di perlukan Aulia.

"Aulia, ini?. "

"Ini simpanan kita. "

"Sekarang kalau aku tanya kamu jawab jujur ya?. "

Arya mengangguk.

"Dirumah ini apa yang habis di dapur. "

"Gula, teh, beras dan lauk. "

"Buka toples itu ada uang receh kamu hitung dulu. "

Arya menghitung uang receh itu dan ada sekitar lima ratus ribu.

"Belikan kebutuhan kita selama satu bulan.Sisanya kamu bawa untuk mencari pekerjaan. Pergilah masih pagi Ku doakan kamu dapat kerja. "

1
Andira Rahmawati
lanjut
RB
😊😊
Tukang baca
👍semakin seru
Tukang baca
Semakin seru nih
Tukang baca
bagus lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!