NovelToon NovelToon
Cinta Di Lapangan Hijau

Cinta Di Lapangan Hijau

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Anjelyy_

Dalam dunia sepak bola yang penuh persaingan, cinta tak terduga mekar. Caka Alvias, bintang tim Warriors FC yang tampan dan populer terjebak dalam perasaan terlarang untuk Bulan Nameera, asisten pelatih nya, yang terkenal tegas dan tangguh. Namun, konflik masa lalu dan juga tekanan karir mengancam untuk menghancurkan cinta mereka. Apakah cinta mereka bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjelyy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perubahan sikap

Selesai latihan Riko menghampiri Bulan yang sedang mengelap keringatnya di kursi. Riko memberi Bulan Aqua untuk di minum.

"Nih." kata Riko melempar botol minum itu

Bulan tersenyum ramah, "Thanks!"

Riko duduk di samping Bulan memanjangkan kakinya. Tidak lama Caka lewat, Riko kira Caka ingin bergabung. Namun, Caka justru melewati mereka seperti tidak melihat keberadaan keduanya, padahal Riko sudah bergeser untuk memberi Caka ruang duduk.

Riko keheranan melihat Caka berjalan santai meninggalkan lapangan, sementara Bulan masih sibuk dengan minumnya, meski di dalam hati, Bulan juga bertanya-tanya ada apa dengan Caka hari ini.

"Perang rumah tangga ya kalian?" ledek Riko menyenggol lengan Bulan.

Bulan menoleh, "Dih apaan!" elaknya

Riko terus menggoda Bulan, "Ngaku aja, Lan."

Bulan tidak menjawab justru tersenyum geli.

"Oh aku tau mungkin dia ngambek kamu marah mulu di lapangan tadi."

Bulan tidak terima, melempar Riko dengan saputangan, "Eh wajar kali aku marah lagian siapa suruh lagi latihan pikirannya dimana-mana, kan jadi gak fokus."

"Gak peka banget sih jadi cewek, pikiran Caka jelas ada di kamu, Lan."

Goda Riko kemudian berlari karna tidak terima Bulan mengejarnya, alhasil mereka seperti anak kecil yang sibuk main kejar-kejaran.

Dari jauh Caka memperhatikan mereka, dia cemburu namun sekaligus juga lega. Riko mampu membuat hari Bulan tidak kosong.

***

Bulan keluar dari kamarnya mendapati Riko yang berlalu di hadapannya, segera Bulan menghadang Riko.

"Caka mana?" bisik Bulan

Riko menunjuk kamar, "Katanya capek ingin istirahat aja di kamar."

Bulan melipat bibirnya, seperti sedang berfikir keras, lalu dia tersenyum menggoda, "Boleh aku masuk?" izin Bulan

"Terserah, lagi pula kami mau ke cafe biasa."

Bulan menepuk tangan senang, "Oke bagus!"

Sesampainya di kamar Caka dan Riko, Bulan melihat Caka sudah berada di tempat tidur, terbaring dengan wajah tertutup. Bulan duduk di sampingnya.

"Caka, apa yang terjadi? Kamu tidak pernah seperti ini," kata Bulan lembut.

Caka tidak menjawab, hanya membalikkan badan. Bulan merasa kesal dan khawatir.

"Aku tau kamu belum tidur, kamu gak mungkin tidur di ranjang milik Riko," Bulan berusaha mendekati.

Tiba-tiba, Caka bangun dan duduk, menatap Bulan dengan mata merah.

"Kamu tidak bisa membantu!" seru Caka dengan suara keras.

Kamar menjadi sunyi. Bulan terkejut.

Caka menunduk, suaranya kembali pelan. "Maaf, Bulan. Aku tidak bermaksud membentak kamu tadi."

Bulan terkejut, lega juga. "Tidak apa-apa, Caka. Tapi kenapa kamu marah?"

Caka menggelengkan kepala. "Aku hanya merasa tertekan."

Bulan mendekati, lembut. "Kamu bisa cerita sama aku."

Bulan mendekati Caka, memeluknya lembut. "Semua akan baik-baik saja, Caka. Aku ada di sini untukmu."

Caka menunduk, merasa lega dengan pelukan Bulan. "Maaf lagi, Bulan. Aku tidak bisa mengendalikan emosi."

Bulan membelai rambut Caka. "Tidak apa-apa, Caka. Kamu tidak perlu meminta maaf."

Caka mendekatkan wajahnya dan mencium Bulan dengan lembut. Bulan terkejut, namun merespons dengan menciumnya juga.

Riko tiba-tiba masuk, dia tersenyum. "Wah, akhirnya! Udah rujuk lagi nih ceritanya" sambil menepuk tangan.

Bulan dan Caka langsung menjauhkan wajahnya.

"Katanya mau ke cafe?" Bulan berjalan mendekati Riko di samping lemari.

Sedangkan Caka hanya santai memanjakan kakinya. Melipat kedua tangan dan memberi tatapan tajam ke Riko karna merusak suasana.

"Sorry bro, dompet aku ketinggalan." ucap Riko tersenyum ke Caka padahal yang bertanya Bulan.

Riko mengambil dompetnya lalu mengetuk kepala Bulan dengan dompet, "Lanjutkan aja aku pergi kok!"

Bulan semakin malu, namun Caka justru tersenyum licik.

Karna sudah terlanjur canggung Bulan memilih untuk pergi.

1
Senja25
kenapa harus tamat sih/Cry/ padahal bucin banget, Caka sama bulan /Cry//Cry/
Senja25: season 2 nya../Drool/ wajib season 2 ini harusss seru bangettt
Ayu Anjeli: season 2 jangan 🤭
total 2 replies
Senja25
bagus tor, semangat semangat /Drool/
Ayu Anjeli: thanks🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!