NovelToon NovelToon
Mimpi Buruk Clara

Mimpi Buruk Clara

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Teen School/College / Keluarga / Persahabatan / Cinta Murni / Chicklit
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Grace caroline

Dua tahun. Dua sahabat. Satu cinta dan satu hati. Clara dan Sarah, terikat oleh persahabatan yang tak tergoyahkan sejak dua tahun persahabatan mereka di bangku kuliah, menghadapi badai kehidupan bersama. Namun, kedamaian itu hancur ketika sebuah kerikil kecil—sejumlah tokoh antagonis, masing-masing dengan segudang niat jahat—muncul secara tiba-tiba. Serentetan jebakan dan intrik licik memicu serangkaian kejadian di antara Sarah dan Clara: salah paham, pertengkaran, dan pengkhianatan yang tak terduga. Apakah persahabatan mereka cukup kuat untuk menghadapi cobaan ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33. Batalin Rencana

Sarah dan Clara telah selesai mandi dan berdandan rapi. Sebenarnya, Sarah hanya ingin merapikan rambutnya, tetapi Clara bersikeras agar Sarah ikut berdandan.

Clara bahkan menawarkan diri untuk merias Sarah, menggunakan kosmetik miliknya. Sarah sendiri kurang terbiasa menggunakan riasan seperti itu, sehingga ia pasrah pada tangan-tangan terampil Clara.

Namun, hasilnya sungguh menakjubkan! Wajah Sarah tampak sangat cantik setelah dirias, mengungkapkan kecantikan alami yang terpendam. Setelah menyemprotkan parfum ke tubuhnya, Clara mendekati Sarah yang duduk di tepi ranjang.

"Ayo, Sar!" ajak Clara riang. Ia begitu gembira setelah mandi bersama Sarah untuk pertama kalinya. Meskipun persahabatan mereka baru akan genap dua tahun, ini adalah pengalaman baru bagi mereka.

Awalnya, Sarah merasa sedikit canggung melepas pakaian di depan Clara, begitu pula Clara, meskipun mereka sesama perempuan. Namun, akhirnya mereka mandi bersama, diiringi tawa lepas di kamar mandi.

"Ayo, kamu udah selesai?" tanya Sarah, berdiri dan tersenyum lebar.

Clara mengangguk dengan gemas, senyumnya merekah. "Udah dong Sayangku," jawabnya dengan manja.

Puk!

Sarah tersentak ketika Clara memanggilnya Sayang. Senang, iya, tapi juga terkejut. Pipinya bersemu merah. Panggilan itu, baginya, terasa sangat intim, layaknya panggilan antara sepasang kekasih. Mendengarnya dari Clara, Sarah merasakan déjà vu yang tak terduga.

"Kok dipukul sih?!" tanya Clara, menyadari tepukan Sarah di bahunya. Tangannya terangkat, menyentuh lembut bahu yang baru saja ditepuk Sarah.

Sarah terkekeh. "Nggak papa kok. Ayo kita ke pasar sekarang," ajaknya. Clara mengangguk, dan mereka berdua keluar dari kamar. Sesampainya di luar, Clara sibuk dengan ponselnya, hendak memesan taksi online, tetapi kemudian...

Tilulittt...

Ponsel Clara tiba-tiba berdering, nama Antonio terpampang di layar. Mata Clara membulat, sedikit terkejut. Sekilas ia menatap Sarah yang menatapnya dengan penuh tanda tanya. Tapi kemudian ia mengangkat panggilan Antonio itu.

"Halo, Sayang?" Suara Clara lembut, manja—suara khasnya saat berbicara dengan Antonio. Sarah, yang mendengarnya, tersenyum geli, alisnya bertaut.

"Kamu lagi di mana?" Suara Antonio dari seberang terdengar serak, latar belakangnya ramai. Sepertinya, ia sedang berada di kampus.

Clara kembali menatap Sarah, tapi kemudian dia memalingkan wajahnya dan menjawab.

"Lagi di rumah sama Sarah. Kenapa?" tanya Clara.

Hening. Antonio tidak kunjung menjawab. Clara merasa bingung, apakah Antonio pergi dan meninggalkan ponselnya?

"Jalan-jalan yuk, aku mau bawa kamu main-main ke Disneyland." Tawaran Antonio tiba-tiba muncul, setelah lamanya ia terdiam. Clara tertegun. Rencananya hari ini—pasar, memasak bareng Sarah, ziarah ke makam kakek-nenek—seketika tergantikan oleh ajakan tak terduga itu. Keputusan apa yang harus diambilnya?

Clara merasa bingung, lalu menoleh ke Sarah. Ia hanya diam menatap Sarah begitupun sebaliknya.

"Tapi aku mau ada agenda sama Sarah habis ini. Bisa nggak kita jalan-jalannya besok aja?" Clara berusaha untuk menepati janjinya dan menolak ajakan Antonio. Meskipun itu sedikit berat. Tapi kemudian dari seberang terdengar helaan napas.

"Kamu nolak ajakan aku ya? nggak cinta kamu sama aku? kita baru aja jadian loh, aku mau ciptain momen-momen indah sama kamu. Aku pengen bikin kamu bahagia bisa punya pacar kayak aku dan makin cinta sama aku. Tapi...kamu sibuk. Huufftt... Ya udah deh mungkin besok aja kita jalan-jalannya." Kekecewaan Antonio jelas terdengar. Clara merasa bersalah.

Ia menghela nafas panjang, diam sejenak, lalu mengangguk.

"Ya udah kita jalan-jalan, kamu jemput aku di rumah ya, kamu masih ingat kan rumah aku?" tanya Clara.

"Ingat dong, mana mungkin aku lupa rumah pacar aku sendiri. Ya udah aku OTW ke sana ya, kelasku udah selesai nih. Aku juga lagi jalan ke parkiran sekarang."

"Ya udah hati-hati ya, aku tunggu," kata Clara, tersenyum kecil. Setelah beberapa saat mengobrol dan bercanda, panggilan berakhir.

"Jadi... kamu mau jalan-jalan sama Antonio dan batalin rencana kita?" tanya Sarah, begitu panggilan usai. Clara menoleh, rasa bersalah memenuhi wajahnya.

"Sar, maafin aku ya. Bener kata kamu, aku nggak bisa nolak permintaan Antonio. Aku cinta banget sama dia, Sar dan dia itu pacar aku. Ehm... kita masak-masaknya lain kali aja ya? Aku mau jalan sama Antonio habis ini, dia lagi otw ke rumah aku," pinta Clara, memohon maaf. Rasa bersalah masih terpancar di matanya, terutama setelah melihat kekecewaan di mata Sarah.

Sarah berusaha untuk tersenyum, meskipun sedikit kecewa. Ia mengangguk. "Ya udah kamu jalan aja sama Antonio. Hati-hati ya, kalau gitu aku pulang dulu."

Dengan langkah berat, Sarah meninggalkan Clara yang terpaku. Langkah Sarah terasa berat saat ia berjalan meninggalkan rumah Clara, menunggu angkot di depan rumah. Sebuah angkot biru berhenti, Sarah naik dan duduk di dalamnya, lalu angkot pun melaju.

Huufftt...

Sebuah helaan napas panjang meninggalkan bibir Sarah. Ia menatap nanar ke luar jendela.

"Padahal hari ini hari anniversary persahabatan kita, Ra. Kamu yang ingetin aku kemarin, tapi hari ini... kamu malah jalan sama Antonio. Kamu juga kemarin minta aku buat ajarin kamu masak dan nemenin kamu ke makam kakek sama nenek kamu.

Tapi kenapa dalam sekejap, kamu batalin itu semua? aku agak kecewa, Ra. Aku udah rencanain banyak hal hari ini, aku pengen bikin hari anniversary kita ini berkesan.

Aku mau kamu nggak bakal ngelupain momen ini. Tapi...ah, udahlah. Ngapain sedih-sedih kayak gini, ngerayain sendiri kan bisa," batin Sarah, matanya berkaca-kaca. Ia cepat-cepat menghapus air mata yang hampir jatuh, lalu memalingkan wajah. Angkot berhenti di depan rumahnya. Ia membayar ongkos dan turun, melangkah lunglai menuju rumahnya, wajahnya muram. Ia mengetuk pintu.

Bersambung ...

1
Pena dua jempol
aku kasih 🌹 supaya semangat author nya 💋
◍•Grace Caroline•◍: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Pena dua jempol
biasanya yang nuduh justru yang selingkuh /Sob/
◍•Grace Caroline•◍: hooh sih bener
total 1 replies
Yokai-nya Rena
Nyess banget jadi Clara
◍•Grace Caroline•◍: Eh dah rilis ternyata 😍 makasih dah mampir kakk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!