NovelToon NovelToon
Sang Pemuas

Sang Pemuas

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

"Seberapa keras pun usaha ku untuk menjadi yang terbaik, aku tetaplah aku yang berasal dari kegelapan malam."

"Aku tidak bisa kembali menjadi suci kecuali jika ada seseorang yang mampu membersihkan dosa-dosa ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Dentuman musik yang memekakkan telinga tidak mampu mengusik wanita yang kini tengah terlelap dalam tidurnya setelah ia selesai melayani pangeran berkuda besi yang selama ini selalu datang untuk menikmati keindahan tubuhnya.

Dia adalah Gadis bernama Azura yang selama ini menjadi penghuni kamar hotel di setiap malamnya.

Gadis yang kuliah di jurusan Design tersebut memiliki mimpi yang tinggi dan untuk mewujudkan mimpi-mimpinya itu dia harus rela mengorbankan tubuh moleknya yang setiap tiga kali dalam seminggu harus melayani pangeran yang datang dengan membawa kuda besi dan kertas yang bertuliskan nominal yang fantastis itu.

Azura gadis berusia 20 tahun yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal dunia tersebut harus bergulat dengan kerasnya hidup yang membelenggu dirinya.

Jika dulu sang mama selalu membacakan dongeng sebelum tidur untuk nya yang mengisahkan pangeran berkuda putih yang akan mengubah kehidupan putri yang malang, maka di kehidupan nyatanya ada pangeran berkuda besi yang datang hanya untuk mencicipi apa yang ada pada putrinya untuk melunasi hutang yang ditinggalkan dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Azura hanya bisa pasrah dengan takdir yang membawanya nya saat ini.

Sejauh ini sudah tiga pria yang telah benar-benar menjadikan dirinya sebagai wanita malam, selebihnya hanya menghabiskan waktu dengan minum-minum saja.

Namun Azura mengagumi seseorang yang selama ini selalu bersikap dingin padanya dan tampak acuh meskipun dia sering meminta Azura untuk menemani dirinya sekedar untuk minum saja.

Dia adalah Diego Alexander pria berusia 35 tahun dengan ketampanan yang sungguh sempurna meskipun para pangeran yang datang pun banyak yang berwajah tampan karena Azura satu-satunya wanita malam yang selalu memiliki kebebasan untuk memilih dengan siapa dia akan berkencan dan selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan seperti yang selama ini ia lakukan.

Azura yang baru saja selesai melunasi hutang keluarga yang mencapai miliaran rupiah dari hasil kerja keras dirinya, mulai dari yang halal maupun dari yang haram.

Tadi malam dia dan tuan Diego baru saja melakukan one night stand di hotel yang ada yang yang menyatu dengan club malam tersebut.

Dia bangun dengan tubuh lemas dan bahkan tidak bisa melangkahkan kakinya setelah dia digempur habis-habisan oleh pria gagah perkasa dengan pahatan tubuh maha sempurna itu.

Azura, biasa dia dipanggil di club malam tersebut bernama lengkap Ayudia Zunaera . berusia 20 tahun mahasiswa jurusan design anak dari pasangan nyonya Adila dan tuan Wijaya.

Seorang pengusaha sukses dimasanya namun mendadak mengalami kejatuhan akibat persaingan bisnis dan akhirnya keduanya melakukan bundir karena sudah tidak kuat dengan tekanan hidup yang mereka alami.

Azura adalah gadis berparas cantik dengan tubuh yang sempurna, meskipun hidupnya kini tidak sesempurna itu.

Gadis cantik yang kini hanya bisa menangis meratapi nasibnya di bawah guyuran air shower itu bukan tidak memiliki pria yang ia cintai, tapi dia tidak ingin menyakiti hati kekasih nya dengan pekerjaan yang ia geluti saat ini dia memutuskan pria itu secara sepihak.

Namanya Delon Alexander yang kuliah di satu kampus yang sama dengan Azura, tapi beda jurusan karena Delon adalah salah satu pewaris perusahan milik kedua orang tuanya.

Kampus bergengsi itu adalah tempat dimana para calon pewaris dan calon orang sukses dilahirkan dan Azura kuliah disana karena dulu kedua orang tuanya masih memiliki segalanya tapi setelah dua tahun kuliah di sana masalah keuangan keluarganya langsung turun drastis dan Azura tidak pernah tau akan hal itu.

Karena putri tuan Wijaya tidak pernah diperkenalkan dengan yang namanya kekurangan apapun, hingga saat kedua orang tuanya tiada barulah hidupnya benar-benar jungkir balik.

Gadis cantik itu baru bisa bangkit setelah air dingin itu memberikan kesejukan pada dirinya.

Azura yang baru saja bersih-bersih dia melangkah menuju sofa dimana sebuah handbag berada.

Itu adalah pakaian ganti yang disediakan oleh Diego Alexander setelah dirinya pergi lebih dulu dari tempat tersebut.

Azura keluar dari club malam tersebut di siang hari dengan sebuah cek di tangannya.

Jika dulu dia akan sangat bahagia dan langsung menukarkan angka-angka itu dengan angka yang sesungguhnya, tapi saat ini dia berniat untuk mengembalikan benda itu pada pemiliknya karena nominal nya tidak sedikit dan sungguh tidak masuk akal dari tarif yang ia berikan selama ini.

Bukannya munafik karena biar bagaimanapun pekerjaan yang ia jalani bukanlah pekerjaan halal, tapi dia masih memiliki hati nurani meskipun tidak pernah dianggap memiliki itu oleh orang-orang di sekitarnya tapi dia takut dengan yang namanya hukum alam.

Azura sudah berusaha untuk menghubungi pria itu berulang kali, tapi kontrak yang ia tuju sama sekali tidak merespon panggilan nya.

Azura pun hanya bisa menghela nafas dan bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut karena harus bersiap untuk kuliah pada pukul 15:30 hingga selesai.

Gadis itu tidak bisa mengambil kelas pagi karena dia akan pulang terlambat dari pekerjaan nya itu.

Mobil Alphard yang ia kemudikan itu melaju hingga parkiran kampus setelah dia pulang terlebih dahulu untuk menyempurnakan penampilan sekaligus untuk mengambil tas kuliah nya.

Sore ini Azura disambut oleh sahabat terbaiknya Amalia yang juga kuliah satu jurusan dengan dirinya.

Amalia sengaja masuk sore karena dia ingin bertemu dan hangout bareng dengan Azura yang kerap kali mentraktir dirinya setiap kali dia tau bahwa Azura baru dapat uang dari pekerjaan nya itu.

Jangan bilang bahwa dia pura-pura tidak tahu tentang pekerjaan yang dilakoni oleh Azura, gadis itu tentu saja tau karena wanita yang pertama kali mengenalkan Azura pada dunia malam adalah ibu dari Amalia yang merupakan seorang pekerja sek komersil.

Bedanya hanya dikelas mana para wanita itu bekerja meskipun sama-sama hina.

"Ayudia."panggil Amalia yang kini melambaikan tangannya ke arah Azura yang baru saja memarkirkan mobilnya itu.

"Hi...Amal."ucap Azura sambil tersenyum manis.

"Ah gak asik nih, gua bukan kotak amal."ucap Amalia yang mencebikkan bibirnya itu.

"Hehe... sorry Amalia ku yang cantik ayo masuk pasti sebentar lagi dimulai."ucap Ayudia.

Ya, Ayudia adalah panggilan normal harian Azura di kehidupan terangnya.

Gadis cantik yang kini menggunakan kacamata hitam kontras dengan dress selutut yang ia kenakan saat ini.

Gadis itu menutupi area matanya karena tidak ingin ada orang yang melihat kelemahannya selama ini, tidak peduli terhadap dirinya diejek sebagai gadis buta karena sering menggunakan kaca mata hitam itu.

Dia pun menggunakan kacamata itu hingga selesai kuliah, dan Amalia tau alasan dibalik semua itu. Hingga gadis itu berulang kali meminta Azura untuk menggunakan make-up yang tidak pernah diperkenalkan pada wajah cantik nya itu selain bedak tabur dan juga lipstik.

...🧸🧸🧸🧸🧸...

Tiga minggu telah berlalu Azura kini sedang tidak mood untuk bekerja karena kondisi hatinya sedang tidak baik-baik saja saat dia melihat pria yang telah memberikan check dalam jumlah banyak itu ternyata telah memiliki anak dan istri.

Mungkin jika itu adalah pria lainnya Azura tidak akan pernah peduli, tapi tidak untuk pria yang kemarin terlihat tersenyum bahagia bersama dengan keluarganya itu.

Ada rasa bersalah yang teramat sangat di hati Azura, apalagi mengingat wanita itu adalah salah satu dosen pengajar di kelasnya dan wanita itu adalah wanita yang sangat baik di antara dosen pengajar lainnya.

Azura kini tengah duduk di depan meja bar dimana bartender itu tengah menyajikan berbagai jenis minuman di hadapan beberapa orang yang ada di sana.

Salah satunya adalah Azura, wanita itu sedang menikmati minuman keras miliknya untuk menghilangkan semua kegundahan yang ada pada pikirannya saat ini.

Sampai saat seseorang datang lalu berbisik di kupingnya, Azura pun menoleh dengan malasnya pada orang yang telah menitipkan pesan padanya.

Ekspresi wajah Azura tidak seperti biasanya, dia memang datang menghampiri pria yang kini sedang menunggu dirinya untuk mengikuti nya ke ruang VVIP club malam tersebut.

Azura pun meraih tas miliknya kemudian pergi mengikuti langkah pria yang kini berjalan di depan nya.

"Apa kau sudah tidak punya tenaga untuk berjalan?"ucapnya setibanya di ruang VVIP tersebut.

"Maafkan tuan saya sedang tidak bersemangat oh iya saya sudah lama ingin mengembalikan ini tapi anda tidak pernah merespon panggilan saya."ucap Azura yang kini menyodorkan kertas persegi panjang tersebut pada pemiliknya langsung.

"Apa maksudnya?"ucap pria yang hanya menatap kearah tangan Azura.

"Ini terlalu banyak, dan saya tidak bisa menerima itu."ucap Azura.

"Heh... aku tidak pernah mengambil apa yang sudah kuberikan pada orang lain jadi jika tidak suka kau bisa membuangnya."ucap pria tampan yang penuh dengan ketegasan itu.

"Baiklah tuan, anggap saja saya telah membuangnya permisi."ucap Azura yang hendak berbalik pergi tapi seketika itu tubuhnya terpelanting ke belakang dan tubuh ramping gadis cantik itu terduduk di atas pangkuan pria tampan yang kini tengah menatap dirinya dengan tatapan tajam.

"Siapa yang meminta mu pergi."ucapnya.

"Tapi saya sudah bilang saya sedang tidak mood."ucap Azura yang kemudian bangkit tapi lagi-lagi tubuh itu jatuh di tempat yang sama.

"Aku tidak suka penolakan."ucapnya tegas.

"Saya Azura berhak untuk menolak siapapun yang tidak ingin lagi saya temui."ucap Azura tegas.

Pria itu masih menatap tajam kearah Azura yang kini terlihat memalingkan wajahnya.

"Apa yang kau inginkan rumah bertingkat mobil perusahan atau pulau pribadi, pilih salah satunya."ucap Diego Alexander yang terlanjur kaya.

Namun gadis itu menggeleng lalu berkata."Saya tidak menginginkan semua itu karena semua itu tidak mungkin aku miliki."ucap Azura.

"Aku tidak suka mengulang perkataan ku, kau tetap harus memilih salah satunya."ucap Diego tegas.

"Saya hanya ingin hidup normal seperti dulu."ucap Azura yang kini membuat pria itu terdiam.

"Berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk menebus dirimu dari orang lain."ucap Diego.

"Saya bekerja atas keinginan saya, dan tidak ada istilah seperti itu saya bisa berhenti kapanpun saya mau tapi saya tidak bisa mengembalikan hidup saya seperti yang dulu dimana gadis baik-baik hidup di tengah-tengah keluarganya."ucap Azura yang membuat pria itu melirik ke arah lain.

"Persiapkan dirimu mulai besok kau akan menjadi wanita ku."ucap Diego tegas.

"Tidak karena dengan begitu posisi hidup ku masih si tempat yang sama."ucap Azura yang kini bangkit dari duduknya.

"Mau kemana?"tanya nya.

"Kemana saja kali ini melangkah yang jelas tidak untuk melangkah ke rumah tangga orang lain."ucap Azura.

Pria itu langsung membuang puntung rokok nya dan menginjak nya lalu bergegas mengejar wanita yang sudah membuat dia tidak bisa berpaling dari wanita itu.

Azura terus melangkah meninggalkan club tersebut lewat pintu belakang dan pria itu tidak tau kemana perginya Azura.

Hingga saat malam berlalu pria itu tidak lagi menemukan wanita yang ia cari sampai akhirnya dia meminta orang-orang suruhannya untuk mencari Azura.

Sementara Azura yang kini sudah berada di bandara dengan tujuan luar kota untuk memulai hidup baru pun terlihat sangat waspada karena bukan tidak mungkin orang-orang yang semalam datang ke tempat kost nya mengikuti dirinya lagi.

Azura yang pergi dengan beberapa koper di tangannya itu pun seolah seperti seorang tahanan yang kabur dari penjara.

Sampai akhirnya ia benar-benar pergi dan menghilang untuk selamanya dari kota tersebut.

Amalia sudah berulang kali mencari tahu keberadaan sahabatnya itu, pasalnya tidak lama setelah kepergian Azura dia dikejutkan dengan sebuah kiriman paket yang ditujukan padanya dengan isi paket yang merupakan sebuah buku tabungan dengan surat kuasa yang ada di dalamnya.

Dan dengan itu Azura meminta Amalia untuk menyumbangkan semua itu pada orang yang membutuhkan terserah Amalia mau disumbangkan kemana yang jelas Azura sudah menyerahkan harta yang ia dapatkan itu.

Sampai saat seseorang datang menghampiri Amalia dan meraih semua itu dari tangannya, dia adalah wanita yang telah melahirkannya dan yang telah mengenalkan Azura ke dunia gelap tersebut.

"Aku yang lebih membutuhkan uang itu jadi sekarang juga kau kuras seluruh isi tabungan nya lalu berikan padaku."ucap wanita itu.

"Tidak mam, ini amanah aku tidak ingin membuat tuhan murka, cukup dengan dosa-dosa yang telah Mama buat dan uang ini pun hasil dari hal yang tidak baik aku harus menyumbangkan semua itu pada orang yang benar-benar membutuhkan."ucap Amalia.

"Jangan bodoh Amalia, kau pikir cari uang itu gampang apalagi saat ini Mama sudah sepi job, dari mana kau harus bayar kuliah dan makan sehari-hari jadi berikan padaku setelah kau mengambil semuanya."ucap nya tidak mau mengalah.

Sementara itu pemilik uang yang sesungguhnya kini sudah berada di sebuah rumah yang cukup sederhana rumah peninggalan kakek dan nenek dari pihak ibunya.

Ayudia pun diterima dengan baik di sana karena tidak ada satupun yang mengenal dia kecuali saudara jauhnya yang tidak tau apa pekerjaan Azura sebelumnya.

Wanita itu tidak membawa barang berharga lainnya kecuali cek yang waktu itu sempat ia berikan pada pemberinya.

Azura masih berfikir positif.

1
Mas Luhah
sangat bagus,,,,,,,


tapi kenapa episod yang k 24 dan smpai seterusnya lama sangat yng nak keluar,,,apa lagi cerita nya bikin penasaran /Grimace/
Roli Yanti
lanjut ceritanya seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!