NovelToon NovelToon
Perjodohan Rahasia Siswi SMA

Perjodohan Rahasia Siswi SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ketos / Nikahmuda / Cinta Paksa / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: Falisyaa Cf

Falisya seorang gadis cantik yang berasal dari desa, dia terpaksa harus pindah sekolah ke kota karena orang tuanya.

ternyata tujuan dia pindah ke kota adalah untuk menikah dengan Mahendra, lelaki asing yang tidak ia kenal sama sekali.
mereka melakukan pernikahan karena perjanjian orangtua nya dahulu.
untuk merahasiakan pernikahan itu, mereka melakukan berbagai cara.

Di sekolah falisya adalah adik kelasnya mahendra.
Pertama kali falisya menginjakkan kaki di sekolah itu, ketos tampan tertarik padanya, hingga membuat Mahendra yang terkenal cuek dan dingin merasa tersaingi.

Ketos dan Mahendra adalah dua orang yang berpengaruh di sekolah, hingga membuat mereka saling bersaing. Mahendra tidak menyukai Alif yang selalu berusaha mendekati falisya, hingga berbagai cara ia lakukan untuk menjauhkan mereka berdua.

Bagaimana falisya dan Mahendra menyembunyikan pernikahan mereka?

Dan apa saja tantangan yang mereka dapatkan karena pernikahan itu?

Akankah mereka saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Falisyaa Cf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karena Kecoa

Alif langsung berdiri dengan susah payah lalu memegang apa pun yang bisa menjadi tempat dia keluar dari lubang itu.

"Enak banget Lo nyalahin gue, nggak mati aja Lo syukur ya!" umpat Mahendra.

Alif langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Mahendra dengan tatapan yang sulit di artikan. "Falisya bagaimana keadaannya?"

"Ngapain Lo nanya dia, kan Lo jelas-jelas buat dia jatuh pingsan, cewek Lo tinju sekuat itu, dia masih hidup aja bersyukur Lo! Gue kasus kan masalah ini baru tau," ancam Mahendra.

"Kok Lo Pula yang sewot?"

"Oi, siapa pun yang ada diatas tolong!" teriak Alif.

"Kalian ngapain berduaan di dalam lubang? Jangan bilang kalian lagi gitu ya," tanya Kenzo yang baru saja datang.

"Ck, sialan. Seandainya gue suka cowok juga nggak bakalan naksir sama rumput laut ini," ketus Alif.

"Ck, cepatan tolong tarik nih gue." Mahendra langsung mengulurkan tangannya agar Kenzo dan juga julian menariknya.

"Iya-iya," Kenzo langsung menarik tangan mahendra di bantu oleh Julian sehingga Mahendra terangkat.

"Woi, tolongin gue juga!" teriak Alif.

"Apa? Nggak denger gue!" ujar Mahendra.

Mahendra langsung menepuk-nepuk bajunya agar tidak terlalu kotor, lalu dia membukanya dan hanya menyisakan kaos hitam saja. Mahendra langsung memandang kearah kenzo dan Julian dengan tajam.

"Siapa tadi yang ngejutin kami?" tanya Mahendra.

"Si-siapa? Ka-kami kan baru datang yakan, Kenzo? Mana tau yang ngejutin kalian siapa," jawab Julian gugup.

"Ah masa iya?" tanya Kenzo dengan melirik kearah Julian.

"Ck, sialan! Lo nggak bisa di ajak kerja sama hah?" bisik Julian.

"Nggak, gue lebih memilih Mahendra!" ujar Kenzo dengan mengejek.

"Mahendra, gue tau apa yang harus gue lakuin untuk ngebantu Lo," ujar Kenzo.

"Apaan?"

"Hitung dulu tapi, satu sampai tiga, cepatan!" perintah Kenzo.

dengan lugunya Mahendra mengikuti perintah dari Kenzo dengan wajah yang datar, "Satu... Dua... Tiga."

Kenzo langsung mendorong tubuh julian jatuh kedalam lobang itu juga bersama dengan alif, membuat Mahendra membulatkan matanya dan menatap Kenzo tidak mengerti.

"Dia yang ngejutin kalian," Jawab Kenzo dengan tertawa terbahak-bahak.

Kenzo sampai memegangi perutnya, dan masih terus tertawa sedangkan Julian mengupat dan mengutuk kenzo berulang kali. Kini dirinya yang terjebak bersama Alif di dalam lobang itu.

Mahendra mengulumkan senyumannya , "Lah jadi Lo biang kerok nya, Iya? Iya udah kalaborasi aja kalian berdua di dalam lobang itu."

"Mahendra, ah nggak seru Lo! Kan gue udah nolongin lo, ayolah tolongin gue, Kenzo tolong!" teriak julian.

Mahendra langsung menyeringai dan meninggalkan mereka bertiga, sedangkan Kenzo hanya menatap mereka dari atas lalu mengambil ponselnya untuk merekam wajah Alif dan juga julian.

"Ck, sialan! Sempat Lo rekam habis Lo gue buat," ancam Alif.

"Alif kapan lagi Lo seperti ini hah? Lelaki idaman satu sekolah lagi bermain dengan bahagianya," ujarnya tertawa.

"Ck, awas ya Lo kenzo! Habis Lo gue buat!" ancam Julian.

"Bodo amat, gue punya bekingan!" jawab Kenzo.

"Tarik gue, sialan!" teriak julian.

"Iya-iya, sabar Napa dah," Kenzo langsung memasukkan ponselnya kembali kedalam saku celana dan menarik Julian sehingga lelaki itu terangkat. Setelah itu mereka secara bersama-sama menarik tubuh Alif.

*** ***

jam pelajaran telah selesai kini semua siswa keluar dari dalam kelas, begitu pun dengan mahendra yang berjalan menelusuri koridor sekolah menuju parkiran.

Tubuhnya terasa sangat sakit sekali, kini dia ingin segera pulang untuk beristirahat. Dia melirik ke belakang untuk melihat falisya, dia tidak ingin wanita itu pulang menggunakan taksi. Dia menunggu cukup lama hingga terlihat sudah kosong dan tidak ada siapa pun.

"Ck, kemana sih anak itu? Di tungguin malah nggak kelihatan!"

"Jangan salahkan gue lagi kalau Lo gue tinggal." Mahendra langsung meninggalkan tempat itu dan memasuki parkiran.

Dia membuka pintu mobilnya setelah memastikan tidak ada falisya terlihat di pandangannya. Dia langsung duduk di kursi kemudi dan meletakkan tas di kursi belakang namun dia langsung terkejut dan mencampakkan tasnya itu kearah falisya yang menatapnya.

"Ah, sialan. kenapa Lo tiba-tiba ada disini hah? untung nggak lepas jantung gue," ujar Mahendra dengan kesal.

"Lah, gue nungguin kak mahen dari tadi disini, lama banget sih!"

"Gue nungguin Lo disana, rupanya udah enak-enak Lo disini," sungut Mahendra.

Falisya langsung melongos dan menatap lurus kedepan, cewek itu tidak ingin berdebat untuk saat ini karena merasa nyeri di bagian pipinya. Kini Mahendra langsung melajukan mobilnya menuju apartemen.

Sesampainya di apartemen, mereka langsung masuk kedalam dan melirik terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada ibu bapaknya yang berada di ruang keluarga agar mereka selamat masuk kedalam kamar.

"Aman, kak!"

"Iya udah cepat masuk," perintah Mahendra.

Kini Mahendra dan falisya berjalan berjinjit- jinjit agar tidak terdengar suara, saat mahendra menginjak sesuatu sehingga menghasilkan suara yang membuat falisya melirik kebelakang.

"Ustt," sungut falisya.

"Oke-oke!" jawab mahendra tanpa bersuara.

Saat mereka telah sampai di depan kamar, dan hendak membuka pintu kamar ibu dan bapaknya keluar dari dalam kamar. Mahendra dan falisya langsung menatap mereka dan tersenyum gugup.

"Falisya, Mahendra! Kenapa jalannya begitu?" tanya Vina.

"Eh, ibu ng-nggak apa-apa lagi latihan aja karena ada mau pentas seni di sekolah," jawab falisya.

"Iya, Bu!" timpal Mahendra kaku.

"Iya udah kalau gitu! Kenapa itu bibirnya di tutupin gitu?" tanya Vina saat melihat falisya dan Mahendra berusaha menutupi luka mereka agar tidak ada pertanyaan-pertanyaan yang harus membuat mereka menjawabnya.

"Nggak apa-apa kok, Bu. Kalau gitu falisya sama mas mahen masuk dulu ya, Bu! Mau mandi dulu," ujar falisya.

"Oh iya udah mandilah,"

"Oke, bu. Daa buk, pak." jawab falisya melambaikan tangannya lalu langsung menarik tangan mahendra masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya.

"Huftt, hampir aja ketahuan kan kak," ujar falisya lega.

Mahendra melirik kearah luka falisya, "Masih sakit?"

"Hah? Enggak kok," jawab falisya.

Mahendra langsung menekan luka yang di sudut bibir falisya yang lebam hingga ke pipi, membuat falisya langsung menepis tangan mahendra dan menatapnya tajam.

"Sakitlah," ketus falisya.

"Kata Lo nggak sakit lagi,"

"Ya jangan di tekan juga," ketus falisya.

Falisya langsung berjalan menuju kamar mandi setelah meletakkan tasnya. Mahendra menarik tangan falisya dan menyuruhnya duduk di atas sofa, lalu dia masuk ke walk in closet untuk mengambil obat.

"Sini, gue obatin dulu! Biar nggak terlalu lebam begitu dan juga ini bisa lukanya cepat sembuh," ujar Mahendra.

"Nggak usah, gue bisa sendiri kak!"

"Bisa nggak, nggak usah ngebantah terus? Kalau nggak sok jadi pahlawan, Lo nggak akan terluka kayak gini!" ketus Mahendra.

"Ya gue nggak suka lihat kak Mahendra berantem kayak tadi juga, kalau kakak lukanya lebih parah dari ini gimana?" tanya falisya lebih tegas.

"Kenapa Lo mikirin gue?"

"Ya.... Ya karena kakak suami falisya," jawab falisya menunduk.

Mahendra mengulum senyumannya dan mengangkat wajah falisya agar menatapnya, "Gue nggak akan terluka seperti yang Lo bayangin, jadi hentikan sikap Lo ini ya."

"Bisa, kalau kakak nggak berantem lagi!"

"Ck, bantah aja terus!"

"Ke-kecoa!" teriak falisya saat melihat kecoa mendekati mereka.

Mahendra yang mendengarnya langsung membulatkan matanya dan melirik kebelakang, ternyata yang dikatakan oleh falisya benar adanya, jika ada kecoa besar sedang mengarah ke mereka. Lelaki itu langsung berdiri menarik tubuh falisya untuk di peluknya. Falisya mematung dan menatap wajah Mahendra yang sedang ketakutan dan mengusir kecoa menggunakan kakinya.

"Ck, pergi Lo!" teriak mahendra.

Falisya menahan tawanya dan mengulangi kata-kata lelaki itu, "Ck, pergi Lo!"

1
partini
cembukur
partini
bikin surprise dong fre yang jadi gadis desanya
partini
afdal ma Geby aja jangan sama mk lampir
partini
suka KLW lihat cowok cembukur
Miss Lim
ikutan aja kamu😃
partini
bisa semalam full hukumannya falisya
partini
moga aja bareng ma mahen biar sekalian bulan madu
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
partini
mahen mending Lo pindah kamar sebelah
partini
lanjut Thor,,MP ko garing amat Thor sedikit fanassss boleh lah
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
partini
ayo di tunggu amarahnya mahen kaya apa Thor
partini
yah si mahen kemana kata mau jagain bini
Reni Anjarwani
doubel up thor
partini
bisa jadi patah hati se antero sekolah tuh
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
partini
lanjut Thor 👍👍👍👍
Reni Anjarwani
doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!