NovelToon NovelToon
BETWEEN THE NUMBERS

BETWEEN THE NUMBERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / BTS / Cinta pada Pandangan Pertama / Office Romance
Popularitas:714
Nilai: 5
Nama Author: timio

Satu digit, dua, tiga, empat, lima, hingga sejuta digit pun tidak akan mampu menjelaskan berapa banyak cinta yang ku terima. Aku menemukanmu diantara angka-angka dan lembar kertas, kau menemukanku di sela kata dan paragraf, dua hal yang berbeda tapi cukup kuat untuk mengikat kita berdua.

Rachel...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Tahun Sebelumnya

The Numbers Institute adalah bimbingan belajar besar yang tersebar di seluruh dunia, yang berpusat di Indonesia tepatnya di kota Orion. Numbers adalah bimbingan belajar yang terpercaya dan kompeten di bidangnya, dan yang berkesempatan belajar di Numbers kebanyakan dari mereka yang berada, mengingat biaya bulanan yang akan dikeluarkan cukup untuk membeli sebuah mobil baru, begitulah mahalnya menuntut ilmu di bimbingan belajar Numbers.

Margareth Anggasta adalah ibu tunggal yang memiliki seorang utra bernama Revano Anggasta yang ia didik dengan tegas lebih tepatnya dengan keras supaya kelak ia bisa mengelola numbers dengan benar, karena pria itu adalah pewaris satu-satunya.

Mengingat dirinya adalah seorang janda, ia tidak ingin direndahkan orang lain maka dari itu ia selalu mendorong Vano untuk lebih, lebih, dan lebih. Ia ingin dipandang sebagai ibu yang berhasil, tidak punya cacat bahkan sekecil apapun. Ia ingin diakui semua orang bahwa dia adalah ibu yang sempurna meskipun hanya seorang ibu tunggal.

Vano memiliki bakat desain yang luar biasa, Ia sangat senang mengamati struktur bangunan, merancang desain bangunan yang rumit, dan menakjubkan dalam menggambar, ia selalu bercita-cita menjadi arsitek tapi hal itu jelas bertentangan dengan keinginan ibunya yang sempurna, jadi cita-cita itu hanyalah cita-cita tidak akan terwujud sampai kapanpun, karena Margareth menentangnya mentah-mentah.

Ia tidak boleh menyentuh pensil warna atau kertas gambar. Ia mendorong Vano menekuni dunia yang sama dengannya " bisnis" di dunia pendidikan. Sehingga mengharuskan anak tunggalnya itu menghabiskan waktunya untuk mempelajari manajemen bisnis dan seluruh pelajaran begitu juga metode pembelajaran yang berlaku Sesuai dengan standar numbers.

Muak dan lelah karena memang bukan minat Itu sudah pasti, tapi ia selalu berhasil mempertahankan dirinya dengan kalimat "demi mama", hingga suatu hari muncullah seorang gadis bertubuh kecil dengan resumenya di Numbers Institute Pusat. Gadis ini cukup cakap meski resumenya menunjukkan latar belakang yang biasa saja. Dia lulus tahap wawancara, dan sedang menunggu giliran di ruang istirahat untuk tes tertulis.

Pada saat itu Vano lewat begitu saja di depannya membawa sebuah kotak besar, entah karena tidak memperhatikan atau apa,

Duakkkk bugh...

Pria dengan tampilan casual itu tersungkur di depannya, ternyata Tali sepatunya terlepas dan terinjak kakinya sendiri saat melangkah, membuat Gadis itu sangat terkejut dan spontan mendatanginya, berjongkok di depannya.

"Ya ampun, kamu nggak papa mas? ", tanya Gadis itu dengan panik.

Deg

"Ohh.. Ngg ngga apa mba." jawabnya tersenyum sembari memperhatikan pelamar yang lain yang sama sekali tidak perduli dengannya.

Sementara Gadis itu langsung sibuk membantu memunguti barang bawaan Vano yang terjatuh.

"Makasih Mbak." seru Vano menunjukkan gamis mailnya yang indah.

"Iya sama-sama, hati-hati mas berat banget kayaknya." jawab Gadis itu sambil menutup kotak yang sudah diangkat Vano. "Be-bentar mas, tunggu sebentar. " seru Gadis itu lagi dan berlutut untuk mengikat tali sepatu Vano. Hal itu benar-benar membuat Vano tertegun.

"Siapa gadis ini?", batinnya penasaran.

"Emmm sudah.", kini Gadis itu sudah berdiri, mengisyaratkan bahwa tali sepatu pria itu sudah terikat dengan rapi dan kuat.

"Wah, makasih banget ya Mbak maaf ngerepotin. Mbak ngelamar kerja di sini ya? ".

"Iya Mas. Mau ujian tertulis."

"Saya Vano.", seru Vano dengan susah payah menyodorkan telapak tangannya, karena kedua tangannya sedang mengangkat beban berat.

Gadis itu sedikit terkekeh melihat kelakuan Vano.

"Saya... "

"Rachel Capistran." teriak seorang staf dari ruangan yang hendak dimasuki gadis itu.

"Iya, saya."

Belum sempat Rachel menjawab Vano, Gadis itu spontan berlari masuk ke dalam ruangan. Vano tersenyum senang, dan entah kenapa juga Ia senang. Rasanya sulit sekali melihat gadis dengan model seperti itu di zaman sekarang ini, gadis yang dipanggil dengan nama Rachel itu berpenampilan sederhana, dan berkelakuan sepeduli itu kepada orang lain. Iya memandangi tali sepatunya yang diikat rapi oleh Rachel.

"Rachel Capistran." lirihnya tersenyum.

🍀🍀

"Bener bu saya diterima?", Rachel kaget bukan main, mendengar kabar bahwa dia salah satu pelamar yang langsung diterima hari itu juga.

"Iya Rachel, Selamat ya. Kamu cakap sekali, kamu cerdas, dan saya harap kamu memberi yang terbaik untuk numbers." seru wanita paruh baya HRD di numbers.

"Iya Bu terima kasih, terima kasih banyak. Saya akan berusaha."

"Kamu pergi ke ruang direktur ya, beliau sendiri yang minta supaya kamu diarahkan ke sana."

"Hah? direktur? ".

"Iya. Jangan tanya kenapa soalnya saya juga nggak tahu kenapa. Sebaiknya kamu langsung ke ruangan beliau saja, dia tidak suka menunggu. Kamu pergi ke lantai 4 ya, tanya bagian informasi di sana, supaya kamu langsung diantar ke ruangannya. Beliau sendiri yang akan Mengatur pekerjaan kamu."

Rachel Keluar dari itu dengan perasaan bingung, perusahaan macam apa yang sedang dilamarnya ini, dan untuk apa pula seorang direktur menyuruh dirinya yang baru saja melamar sebagai pegawai biasa langsung menghadapnya, bagaimana mungkin seorang direktur yang mengarahkannya secara langsung, apa direktur itu tidak punya asisten yang lebih masuk akal untuk melakukan training pada Rachel?

Tak butuh waktu lama, dengan bantuan staf di lantai 4 itu ia sampai di depan pintu ruangan yang dimaksudkan, ia agak sedikit berdebar, ia gugup. Ia sudah membayangkan tampang seorang wanita atau pria tua yang galak, yang akan mengomelinya habis-habisan Jika ia membuat kesalahan sekecil apapun.

Tok tok tok tok

Ya mengetuk pintu dengan ragu.

"Masuk... ", seru seseorang dari dalam.

Rachel membuka pintu itu dan masuk perlahan. Iya kaget Bukan main hingga matanya membola sempurna, tidak percaya akan apa yang ia lihat. Orang yang tadi dibantunya, duduk di meja direktur dan menyambutnya dengan gummy smile-nya yang sangat manis menurut Rachel.

"Kamu kaget?", tanya Vano mendekat.

"I-iya m-mas, eh pak." Rachel gelagapan.

"Silakan duduk, jangan Canggung. Kelakuan kamu yang ramah dan peduli itu jangan langsung hilang hanya karena sudah tahu saya ini direktur yang kamu bantu."

"I-iya pak."

"Pak? Kenapa sekarang jadi pak? Tadi katanya mas? Saya udah lihat resume kamu, saya lebih tua 3 tahun. Tapi di numbers kita mengarahkan seluruh siswa untuk memanggil pengajarnya "kakak". By the way saya juga pengajar di sini, kamu cukup panggil saya Kak Vano. Semua orang di sini juga memanggil saya begitu, dan di antara sesama pelajar tidak perlu terlalu formal, Panggilan saya itu rasanya terlalu kaku, jadi jangan kaget ketika sesama pengajar di sini berbicara informal.

Oke Rachel kita mulai. Aku Revano, Revano Anggasta, direktur numbers pusat sekaligus pengajar. Di sini kita membentuk tim yang masing-masing terdiri dari dua orang, yaitu pengajar dan asistennya. Jadi aku menunjuk kamu untuk mengisi posisi asisten pengajar. Bagaimana Rachel? ", tawar Vano.

"Baik Pak, eh Kak... ", kaki Rachel.

Vano hanya terkekeh kecil melihat kelakuan pegawai barunya itu, apalagi ketika ia gelagapan, menurut Vano itu sangat menggemaskan, ditambah lagi tubuhnya begitu kecil.

"Oke untuk hari ini cukup, kamu boleh pulang, persiapkan diri kamu untuk besok, kamu bekerjanya mulai besok saja, dan Selamat bergabung di numbers." sembari menyodorkan tangannya dan dijabat Rachel dengan senyum lebar.

"Cantik banget."

"Ganteng banget ya ampun."

Revano Anggasta

Rachel Capistran

Margareth Anggasta

🍀🍀

Like juseyo 🍀💜

.

.

.

TBC... 💜

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!