Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17.
Nathan menarik kembali tangannya, yang akan menyentuh kepala Valerie. Ia pun perlahan duduk di tepi tempat tidur. Ia sadar kalau auranya membuat Valerie takut.
Sejak kapan ia tidak ingat, saat Valerie di bawa Nico berkenalan dengan ke dua orang tua Nico. Ia tidak pernah tertarik dengan kehidupan Nico, dan bahkan tidak tertarik dengan gadis yang menjadi pacar Nico. Ia selalu dingin dan acuh tak acuh, jika Valerie datang berkunjung ke Mansion Edmund.
Tapi, suatu hari saat Nico membawa Valerie berkunjung ke Mansion Edmund, ia melihat Valerie menemukan pulpen kesayangannya, yang hilang tanpa sengaja ia buat.
Ia sudah seharian mencari di sekitar tempat ia kehilangan pulpen tersebut. Pulpen pemberian Ayahnya saat ia pertama kali menjadi bagian dari grup Edmund.
Ia yang jarang bicara dengan Pelayan, tidak berupaya untuk menanyakan apakah salah satu dari mereka melihat pulpen nya di sekitar dalam Mansion.
Ia melihat Valerie memungut pulpen, yang sebenarnya sangat gampang di temukan. Tepat di dekat pintu ruang bacanya, terselip di karpet lantai.
Valerie membawa masuk pulpennya ke dalam ruang bacanya, dan meletakkan pulpen tersebut ke atas meja dengan baik.
Semenjak itu Nathan diam-diam memperhatikan Valerie, dan ia menyadari, kalau Valerie gadis yang baik dan ramah. Tapi sangat takut padanya.
Nathan tidak tahu entah kenapa, jika Nico membawa Valerie ke Mansion Edmund, ia berusaha ingin cepat pulang dari kantor, karena ingin memperhatikan Valerie secara diam-diam seperti biasanya.
Tapi, karena rasa takut Valerie padanya, gadis itu selalu menghindar jika tanpa sengaja berpapasan dengannya. Dan selalu menunduk, tidak ingin bertemu mata dengannya.
Mungkin sejak ia pernah memarahi Nico, atau mungkin Nico pernah bercerita kepada Valerie, kalau dia seorang Paman yang kejam kepada keponakan sendiri.
Perlahan Nathan menghela nafas, mencoba untuk membuat nada suaranya melembut, agar Valerie tidak takut padanya.
"Valerie, jangan takut, aku tidak marah kalau kamu tadi sudah menaikkan nada suaramu padaku" ucap Nathan perlahan, "Itu wajar kamu lakukan, karena aku tiba-tiba masuk ke dalam toilet, sementara kamu belum selesai membenarkan celana kamu!"
Raut wajah Valerie semakin merah mendengar Nathan mengatakan 'membenarkan celana kamu'. Ia sangat malu sekali, hingga membuat ia rasanya ingin menyembunyikan wajahnya ke balik selimut.
Nathan melihat Valerie semakin memalingkan wajahnya, tidak ingin memandangnya. Membuat ia jadi bingung bagaimana caranya untuk membuat Valerie tidak takut padanya.
"Valerie!!"
Tiba-tiba pintu ruang rawat inap Valerie terbuka, dan tampak muncul kedua orang tuanya di ambang pintu yang terbuka.
Philip dan Lea masuk sembari memasang senyuman mereka mendekati tempat tidur pasien, melihat Valerie terbaring di tempat tidur, mereka merasa bersalah telah memarahi Valerie, karena terlalu percaya pada Lili.
Melihat ke dua orang tuanya datang melihatnya, bukannya senang, Valerie merasa tidak nyaman sama sekali. Tanpa sadar tangannya meraih tangan Nathan.
"Mau apa kalian datang ke mari?!" tanya Valerie dengan nada dingin.
Nathan tidak percaya melihat tangannya dipegang Valerie, membuat ia merasa senang karena Valerie akhirnya tidak takut lagi padanya.
Sementara Philip dan Lea, seketika menghentikan langkah mereka begitu mendengar nada suara Valerie yang dingin.
"Tentu saja kami datang untuk menjenguk mu, kami ternyata salah paham padamu, kami tidak mendengarkan penjelasan mu, maaf nak!" kata Lea dengan nada menyesal.
"Aku tidak butuh perhatian kalian, sudah ada Paman Nathan di sini menjaga dan memperhatikan ku, kalian pulanglah!!" ujar Valerie dengan ketus, sembari menarik tangan Nathan agar semakin dekat duduk di sampingnya.
Nathan menggeser duduknya ke sisi dekat kepala Valerie, dan membalas genggaman tangan Valerie pada tangannya. Nathan berpikir, sepertinya Valerie tidak menyukai orang tuanya, karena selama ini mereka telah menindasnya.
"Iya benar, sebaiknya anda berdua pulang saja Tuan Walton, luka di kepala putri anda baru di jahit, dan emosi Valerie tidak boleh di rangsang, karena akan membuat ia bisa menjadi semakin parah!" sahut Nathan menambahkan perkataan Valerie.
Valerie membuang muka, tidak ingin melihat ke dua orang tuanya. Luka sakit hati karena sikap ke dua orang tuanya kepadanya, membuat Valerie merasa tidak nyaman dengan perhatian Ayah dan Ibunya.
Lemparan vas bunga mengenai kepalanya, membuat hati Valerie menjadi dingin kepada orang tuanya. Ia sudah lelah menghadapi pilih kasih Ayah dan Ibunya, kepada Lili sepupu yang sangat di manja ke dua orang tuanya.
Bersambung......
selamat Natan dan Valerie akhirnya belah duren juga 😝😝😝
atau justru sebaliknya jd makin penasaran pengen lg dn lg 🤣
Congrats ya Nathan n Valerie
Happy honeymoon...
Seneng yaa Om Nathan dapat yg msh muda..perawan pula...jaga Valeri ya Om 😀