Mungkin hal biasa kalo cewek cupu pacaran sama bad boy, namun kali ini kebalikanya gimana peran sicewe yang urak-urakan, suka balap liar, dan tidak mau diatur malah dia jatuh cinta dengan cowo cupu kutu buku yang anti sosial.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prettyaze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf dan kalimat cinta
Sepulang sekolah, Sera menunggu Gara di taman sekolah yang mulai sepi. Ia menyuruh teman-temannya pulang dulu agar tidak perlu menunggu lama.
"Sera... Maaf menunggu lama."
"Tidak masalah, Gara."
"Em... Sera, aku ingin meminta maaf padamu. Maafkan aku, Sera. Aku tidak bisa menjadi kekasih yang baik untukmu..." lirih Gara, menundukkan kepala.
"Gara..."
"Tidak, Sera, ini semua salahku. Maafkan aku..."
Sera menghela napas dan menyuruh Gara duduk di sebelahnya. Akhirnya, Gara berani menatapnya langsung. Lingkaran hitam di bawah matanya menunjukkan betapa stresnya dia.
Tiba-tiba, Gara memeluknya erat. Bahunya basah, lelaki itu benar-benar menangis di pelukannya. Sera hanya bisa menenangkan dengan mengelus punggungnya. Ia membiarkan Gara sampai ia tenang.
Setelah Gara mulai tenang, ia melepaskan pelukannya dan menatap Sera dengan mata masih basah.
"Sera... Mari kita perbaiki hubungan ini kembali," katanya, menggenggam tangan Sera lembut.
Hening beberapa saat. Gara hanya bisa pasrah jika Sera tak ingin bersamanya lagi. Mungkin Sera berhak mendapatkan yang lebih baik.
Gara melepaskan genggamannya, lalu berucap lirih, "Maaf, Sera. Mungkin kamu sudah tidak ingin bersamaku lagi. Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik dariku."
"Tidak, Gara, aku masih menyayangimu. Mari kita perbaiki hubungan ini dan saling percaya satu sama lain."
Sera tersadar dari lamunannya, lalu buru-buru menggenggam tangan Gara kembali. Gara mengangguk dan kembali membawa Sera ke dalam pelukannya.
"Terima kasih, Sera. Aku mencintaimu selalu."
"Tidak Gara, aku masih menyayangi dirimu. Mari kita perbaiki hubungan ini dan saling percaya satu sama lain"
Sera tersadar dari lamunannya dan bergegas mengambil tangan Gara kembali untuk digenggamnya.
Gara menganggukkan kepala kembali membawa Sera ke dalam pelukannya dengan erat.
"Terima kasih Sera... Aku mencintaimu selalu" Gara sangat bahagia dan terharu ternyata Sera masih menerimanya kembali.
•••
Setelah semua kejadian di taman tadi, Sera dan Gara menghabiskan waktu pulang sekolah dengan saling berpelukan dan mengungkapkan rindu satu sama lain.
Gara menceritakan betapa tertekannya ia akhir-akhir ini tanpa Sera di sisinya. Begitu pun dengan Sera, tetapi Sera tidak menceritakan tentang kuliahnya yang ke luar negeri pada Gara.
Karena ia tidak mau memperkeruh suasana hati Gara yang tengah menghangat tersebut.
"Apapun yang terjadi aku selalu mencintaimu Sera, maafkan aku yang tidak bisa menjagamu. Tapi Sera, apapun yang terjadi ke depannya aku akan selalu melindungimu dan selalu ada untukmu. I love you..."
Sembari menggenggam tangan Sera, Gara mengatakan kalimat cinta dengan tatapan penuh cinta padanya. Sera yang mendengar itu sangat terharu, ia merasa berharga karena dicintai begitu besar oleh lelaki yang ia cintai.
"I love you too,.. Gara aku juga sangat mencintaimu, tolong tetap cintai aku seperti aku mencintaimu."
"Ayo Sera pulang, sebentar lagi akan malam.." Mereka saling memeluk hangat tanpa ada yang mengganggu, hingga senja mulai datang.
Gara dan Sera mulai pulang ke rumah dengan kendaraan masing-masing. Sera saat ini tengah mengendarai motor dengan mobil Gara mengiringi di belakangnya. Sera tersenyum lembut, ia sangat menyukai momen bersama Gara yang selalu membuat hatinya berbunga-bunga
Tapi di satu sisi dia juga sedih tidak bicara tentang kelanjutan dari kelulusannya pada Gara. Lelaki itu pasti akan kecewa dengan dirinya atau mungkin marah. Menggelengkan kepala, Sera mencoba untuk tidak membuat suasana hati Gara menjadi berantakan, lebih baik nanti saja memberitahu lelaki itu.
Sera melambaikan tangan saat Gara akan berbelok ke jalan rumahnya. Gara saat ini tinggal di rumah orang tuanya, tidak di apartemen miliknya.