"aku nanti akan keluar dengan rahel.kamu jangan hubungi aku!."ucapan bara yang begitu santai sambil terus menatap Aira.
Aira hanya tersenyum kecut mendengar ucapan bara,sang pacar.
orang gila mana yang mau keluar sama cewek lain minta izin sama pacarnya sendiri..ya mereka pacaran tapi malah kelihatan kayak orang musuhan.entah apa yang terjadi dengan hubungan mereka
"gue pingin putus."kata Aira mantap.
bara hanya menatap Aira dengan tatapan yang sulit diartikan.dia mendekati Aira lalu tanpa Aira duga bara mencium dahi Aira cukup lama.
"aku gak akan lama.nanti aku akan telpon kamu."bara tak menanggapi ucapan Aira lalu pergi begitu saja meninggalkan Aira.
"brengsek."umpat Aira sambil terus menahan sesak di dadanya.
tanpa Aira sadari ada sepasang mata yang memperhatikan dia dari jauh.
haii gaes ini novel keduaku ya ..
novelku ini menceritakan cinta antara Aira,arbian dan bara.cinta-cinta ala anak sekolah gitu.dijamin lebih greget lagi
simak terus ya ceritanya.suwun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sembilan belas
Tiupan angin malam nyatanya tak membuat ketenangan dan suasana sejuk dirasakan oleh Arbi.ucapan queen terdengar dan terus berputar-putar di ingatannya.PELAKOR.benar kata queen dia lah yang membuat Aira mendapatkan julukan itu.bukan queen tapi dirinya lah.dialah yang menyeretnya Aira kedalam hubungan ini yang seharusnya kalau mau membuka hubungan baru dengan Aira , harusnya hubungannya dengan queen di selesaikan dulu.bahkan sekarang bukan hanya queen yang akan jadi batu sandungan untuk hubungannya dengan Aira , Bara pun menabuh genderang perang terang-terangan kepadanya.rasa penyesalan dan rasa bersalah terhadap Aira menelusup ke relung hatinya sekarang.bagaimanapun ujiannya kedepan dia tak akan pernah melepaskan Aira dari sisinya.
Lampu supermarket kang Asep pun dimatikan.Aira yang baru saja keluar langsung mendapatkan pelukan secara tiba-tiba dari seseorang yang entah dari mana datangnya.kang Asep yang mau mengunci pintu supermarketnya pun ikut kaget juga.
"maafin gue yank."Arbi berlari ketika tau Aira keluar dari supermarket tempatnya bekerja.
"Arbi."Aira pun tak bisa berkata-kata apapun karena dia sendiri cukup kaget dengan kedatangan Arbi yang langsung memeluk nya.
Kang Asep yang tau sepertinya Aira ada urusan pribadi dengan cowok yang masih setia memeluk karyawan itu segera mengunci pintu dan memberi kode Aira kalau dia pergi duluan.Aira pun mengangguk sebagai balasan kearah kang Asep.
"gue gak akan ngelepasin loe yank.bertahanlah disisi gue yank."Arbi tiba-tiba merasa takut akan terjadi sesuatu pada aira.dia gak mau kehilangan ceweknya ini.
"loe kenapa sih?."Aira pun tak mengerti kenapa Arbi seperti ini.tadi sepulang sekolah Arbi memang sempat menemuinya.walaupun Arbi sempet marah karena Bara masih mendekatinya tapi setelah itu semua baik-baik saja.karena bagaimana pun itu juga bukan salah Aira.
"janji sama gue jangan pernah ninggalin gue yank!."Arbi melepaskan pelukannya dan menatap Aira dalam.gadis ini yang dia mau bukan gadis yang lain termasuk queen.
Aira mengedip-ngedipkan matanya bingung.dia sendiri juga tak yakin dengan hubungannya ini .apakah bisa berlanjut atau hubungan ini cuma sesaat.Aira bahkan takut untuk berharap lebih soal hubungannya ini.dia takut harapannya tak sesuai dengan ekspektasi nya nanti.
"yank."suara Arbi membuyarkan lamunannya.
"kenapa diem?."Arbi membelai rambut Aira sayang.begitu cintanya dia dengan cewek didepannya ini entah magnet apa yang dimiliki Aira Ampek dia pun tak memperdulikan yang lain termasuk queen yang spek bidadari itu.
"gue gak tau harus jawab apa."ucap Aira polos.karena dia takut untuk berharap lagi.
"yank tatap gue!."Arbi menangkup wajah Aira dengan kedua tangannya.tatapan keduanya pun beradu.
"loe gak percaya sama hubungan kita?."Arbi melihat keraguan di mata Aira.
Aira tak menjawab jujur saja dia tak mau semakin kesini semakin berharap.dia tau keluarganya aja berantakan sedangkan Arbi dari keluarga terpandang apalagi queen masih menganggap Arbi adalah cowoknya.terlalu banyak tembok tinggi untuk hubungan mereka.jelas saja dia ragu untuk memperjuangkan hubungannya ini.
"kalau loe ragu dan gak mau berjuang soal hubungan kita.biar gue yang memperjuangkan hubungan ini yank.loe cukup disampaikan gue aja.biar gue yang berjuang.gue masih sanggup yank."Arbi bertekad akan memperjuangkan cintanya untuk Aira walaupun harus berjuang sendirian.karena dia tidak akan mundur untuk mendapatkan cintanya Aira.dia akan membuktikan bahwa Aira pantas mendapatkan cintanya.
"ini terlalu sulit untuk kita,ar.mumpung masih belum terlalu lama lebih baik kita sudahi saja hubungan ini."Aira pun tak berani memberikan harapan pada arbi.dia sendiri merasa takut dan ragu.ini terlalu sulit untuk mereka berdua.
"jangan ngomong kayak gitu lagi yank!gue gak suka dengernya."Arbi mulai terlihat emosi dengan respon Aira.
"tapi ar....."
cupp...Arbi membungkam mulut Aira dengan mulutnya.bahkan Arbi pun tak rela Aira mengeluarkan kata-kata yang tak ingin didengar saat ini.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang dari tadi melihat mereka dari kejauhan.tanganya menggegam kuat menahan rasa kesal di dalam dadanya.awalnya Bara mau menjemput Aira pulang kerja karena tadi dia udah ngomong sama Aira kalau dia nanti yang jemput tapi lagi-lagi dia kalah start dengan sang sepupu.
"brengsek.loe mau nantangin gue ternyata,ar!."Bara masih berdiri disana kedua tangannya sudah mengepal kuat menahan gejolak amarahnya.bagaimana pun Aira masih kekasihnya.walaupun awalnya dia tak bersungguh-sungguh pacaran sama Aira tapi hubungannya dan Aira sudah berjalan 2 tahun itu bukan waktu yang singkat baginya meskipun dia lah yang selalu menyakiti Aira selama ini.
"bibir ini milik gue yank.jangan gampang Napa dikasih ke orang."Arbi pun cemberut saat mengingat Bara mencium Aira dengan paksa.
"maksud loe gue murahan gitu."Aira tak terima dengan ucapan Arbi yang seakan menganggapnya gampang.
"bukan gitu yank."Arbi malah gelapan sendiri maksudnya tadi bukan seperti itu tapi Aira malah mengira dia mengatai Aira gampang.
"auk ah..gue mau pulang."Aira pergi begitu aja menuju motornya yang di parkir di depan sana.
"yank tunggu!buka gitu maksud gue."Arbi berlari mengejar Aira
Saat Aira tiba didepan motornya .disana ternyata sudah ada Bara yang berdiri disamping motornya dengan menatap tajam kearah Aira dan juga Arbi yang menyusulnya dari belakang.
Deg...Aira kaget dengan kehadiran Bara disana.
atau eling ya thor????