Satu tahun telah berlalu, banyak hal yang terjadi. Namun Chen Xuan, pangeran sampah dari Istana Raja Chen telah bangkit menjadi praktisi terkuat di usia 18 tahun. Mengguncang Benua Timur dengan Pedang Penguasa Naga Hitam. Menghancurkan Faksi Laut Biru dan mempermalukan mantan tunangannya yang telah menghina ibunya.
Tapi meski demikian, setelah semua itu berakhir. Chen Xuan masih harus terus maju. Membuka rahasia besar tentang masa lalu dan masa mendatang, memenuhi janjinya kepada Ling Xia, serta mencari keberadaan ibunya.
Namun di saat janji begitu penting, Chen Xuan sekali lagi di hadapkan dengan pilihan sulit antara melindungi anaknya yang akan lahir atau terus maju dengan hati dingin ke arah takdir yang di tentukan!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23 ~ ERA BARU! ~
Setelah menemukan bahwa sosok misterius yang bersembunyi di dalam kekosongan telah benar-benar menghilang tanpa jejak, Chen Xuan akhirnya bisa bernafas lega dengan hati yang lebih tenang dan bebas dari rasa kekhawatiran. Sebelumnya, dia sangat berhati-hati dan waspada, takut bahwa sosok itu memiliki niat buruk yang dapat menghancurkan rencana, masa depan, dan keselamatannya.
Rasa takut dan kekhawatiran yang menghantui pikirannya selama ini akhirnya mulai mereda, digantikan oleh perasaan lega dan syukur. Tampaknya, sosok itu hanya sekedar lewat, tidak berniat untuk ikut campur dalam masalah yang sedang dihadapi Chen Xuan. Jika tidak, hal ini bisa menjadi malapetaka yang besar dan berpotensi mengancam keselamatannya. Kini, Chen Xuan bisa fokus kembali pada tujuannya, tanpa bayang-bayang ancaman yang mengintai.
Dengan pikiran yang baru saja terbebas dari kekhawatiran, tatapan Chen Xuan dengan cepat beralih ke delapan sosok yang sedang terlibat dalam pertarungan sengit di langit. Bibirnya melengkungkan senyum dingin. "Saatnya mengakhiri ini!"
Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, punggung Chen Xuan tiba-tiba bergetar dan sepasang sayap unggu yang spektakuler muncul, memancarkan cahaya intens. Dengan gerakan cepat seperti peluru, dia meluncur menuju pertempuran, meninggalkan jejak debu yang berterbangan di belakangnya.
Hanya dalam waktu singkat yang luar biasa, Chen Xuan sudah muncul di belakang Chen Mui yang sedang terlibat dalam pertarungan seru melawan avatar tubuhnya sendiri. Kecepatan dan kemampuan gerakannya yang luar biasa membuatnya tampak seperti bayangan yang muncul secara tiba-tiba, mengejutkan lawan-lawannya.
Kemunculan Chen Xuan yang mendadak membuat mata Chen Mui terbelalak, wajahnya memucat secara instan seperti kertas putih yang terkena cahaya.
Dengan gerakan cepat dan tepat, Chen Xuan mengepalkan tangannya, membangkitkan Qi tempurnya yang kuat dan merah gelap. Energi tersebut membungkus telapak tangannya seperti api yang menyala-nyala, sebelum akhirnya dilepaskan dengan kekuatan penuh ke arah punggung Chen Mui yang gemetar ketakutan.
Bang!
"Ugh!" Terdengar ledakan keras yang menggelegar, diikuti oleh riak-riak Qi yang menyebar luas dari titik kontak. Sosok Chen Mui terpental ke tanah dengan keras, tubuhnya bergetar hebat sebelum akhirnya terjatuh. Darah segar memancar dari mulutnya, mengalir deras ke tanah, menandai cedera parah yang dialaminya.
Kepulan asap debu tebal naik ke udara, membentuk awan gelap yang menutupi area di mana Chen Mui jatuh. Debu-debu halus beterbangan, mempersempit visi sekitar dan menambah kesan dramatis pada kejadian tersebut.
Pertarungan sengit antara Pelindung Hitam, Pelindung Putih, Chen Zuan melawan Yan Fang, Patriak Xu, dan Yun Ma Xing tiba-tiba terhenti. Mereka semua menoleh, terkejut melihat Chen Mui terbaring di tanah, napasnya lemah dan tubuhnya berlumuran darah.
Keenam orang tua itu serempak menoleh ke atas, menatap Chen Xuan yang berdiri gagah di langit dengan elegan. Ekspresi Pelindung Putih, Pelindung Hitam, dan Chen Zuan campur aduk antara kekagetan, ketakutan, dan kekhawatiran. Sementara itu, Patriak Xu, Yun Ma Xing, dan Yan Fang tersenyum lebar, menunjukkan kepuasan dan kebanggaan.
Melayang tenang di udara, Chen Xuan menatap Pelindung Putih, Pelindung Hitam, dan Chen Zuan dengan mata hitam legam yang dingin dan acuh tak acuh. Lalu dengan nada santai dan malas, dia mengucapkan kata-kata yang penuh otoritas: "Sudah saatnya mengakhiri semua ini!"
Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Chen Xuan mengulurkan tangan dengan gerakan santai, seolah meraih udara kosong. Saat itu juga, api merah gelap yang mengerikan dan berkobar dengan hebat tiba-tiba muncul, melilit tubuh Pelindung Putih, Pelindung Hitam, dan Chen Zuan. Ketiganya menjerit histeris, kesakitan dan ketakutan tergambar jelas di wajah mereka. Api tersebut membakar pakaian dan kulit, mengeluarkan aroma hangus yang menyengat dan suara mendesis yang menakutkan.
"Argghhhh!"
Ekspresi wajah Pelindung Hitam, Pelindung Putih, dan Chen Zuan menggambarkan kesakitan dan ketakutan yang ekstrem saat mereka meraung ke langit. Suhu panas api yang membakar tubuh mereka membuat kulit mereka terbakar dan berkerak, menyebabkan otot-otot mereka kontraksi dalam kejang.
Dengan cepat, api merah gelap melonjak, melilit dan menelan tubuh mereka sepenuhnya. Api tersebut menghanguskan segala sesuatu, meninggalkan jejak kehancuran. Tubuh mereka berubah menjadi abu, terhanyut ke udara, dan terdispersi ke segala arah.
Adegan itu penuh dengan kesadisan dan kehancuran, menggambarkan akhir yang tragis dan mengerikan dari tiga tokoh tersebut.
Semua anggota pasukan Aliansi Xuan dan tentara kekaisaran yang tersisa terpaku, mata mereka terbuka lebar dengan ekspresi takjub dan ngeri. Mereka menatap ke arah Chen Xuan dengan rasa tidak percaya dan ketakutan ekstrem, seperti melihat sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Wajah mereka pucat, bibir mereka bergetar, dan mata mereka dipenuhi ketakutan. Suasana diam dan tegang, hanya terdengar suara napas berat dan gemuruh hati yang berdebar. Rasa dingin menghantui tulang mereka, seolah-olah kematian sendiri berdiri di hadapan mereka.
Patriak Xu, Yun Ma Xing, dan Yan Fang menghela nafas lega, wajah mereka menunjukkan rasa lega dan syukur. Mereka saling menatap, menyadari betapa tepatnya keputusan mereka untuk berdiri di pihak Chen Xuan. Bayangan Pelindung Hitam dan yang lainnya yang terbakar hangus masih terbayang di benak mereka, membuat mereka merasa ngeri dan hormat kepada pemuda yang masih berusia 18 tahun ini.
Melayang di langit, Chen Xuan menatap ke bawah dengan pandangan teguh. Dengan suara tenang dan berwibawa, dia menyatakan:
"Perang ini telah berakhir. Era baru telah dimulai.
Mulai sekarang, tidak akan ada lagi keluarga kekaisaran.
Dinasti kita akan berganti nama menjadi Dinasti Xuan.
Aliansi Xuan akan memimpin dengan kekuasaan absolut!"
Suara Chen Xuan dipenuhi dengan Qi tempur yang kuat dan berwibawa, membuatnya menyebar ke seluruh penjuru kota seperti guntur. Suaranya yang jelas dan keras menggema di setiap sudut, memastikan semua orang mendengarnya dengan jelas.
Qi tempur tersebut berupa energi spiritual yang kuat, memperkuat suara Chen Xuan sehingga tidak ada yang terlewatkan. Suaranya menghantam hati pendengar, menimbulkan rasa hormat dan takjub.
Seluruh kota terdiam, semua mata terfokus pada Chen Xuan, yang berdiri dengan percaya diri dan wibawa. Suaranya menjadi simbol kekuasaan dan kekuatan baru yang akan memimpin Dinasti Xuan.
Setelah ratusan tahun, era baru akhirnya membuka tirai. Kekuasaan keluarga kekaisaran yang selama ini berkuasa berakhir di sini. Semua itu berkat seorang pemuda luar biasa yang dulu dianggap sebagai sampah dan bahan lelucon semua orang.
Pemuda itu, Chen Xuan, membuktikan dirinya sebagai sosok yang luar biasa dengan kekuatan dan visinya yang mengubah nasib Dinasti. Dari posisi terendah hingga puncak kekuasaan, perjalanan Chen Xuan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Era baru ini menandai awal dari kekuasaan Dinasti Xuan dengan Aliansi Xuan sebagai pemimpin absolut, membawa harapan dan perubahan besar bagi rakyat.
Dari puncak gunung yang jauh, seorang wanita cantik berdiri dengan postur elegan, mengenakan gaun merah yang anggun. Matanya yang sebening kristal memancarkan kilauan misterius, menatap sosok pemuda berambut merah di langit dengan tatapan rumit. Ekspresi wajahnya mencampurkan kekaguman, kebingungan, dan keheranan.
...
perang euy...