semuanya berawal dari Novi yang mau hadir di pernikahan sang sahabat besok pagi,namun akibat hujang deras,Novi pun tertahan di halte bus seorang diri.....
sang sahabat yang merasa ibah,memutuskan untuk menjemput Novi,dan kejadian naas pun terjadi....
bagaimana kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehilangan sahabat terbaik
Keesokan pagi nya Novi terbangun dengan mata memerah dan bengkak,lalu berjalan keluar dari dalam kamar nya menuju kamar mandi,namun ia malah berpapasan dengan sang ibu yang tenga sibuk menyiapkan sarapan diatas meja makan seperti biasa....
San ibu yang melihat itu pun langsung menghampiri Novi,lalu bertanya....
"Nak,kamu kenapa? Kenapa matamu bengkak seperti itu?" tanya sang ibunda Novi.
Bukan nya menjawab,Novi malah berhambur dan memeluk sang ibu dengan erat,lalu langsung menangis....
"Ma...maafkan Novi,gara-gara Novi Mary meninggal Ma...." lirih Novi menangis terisak-isak dipelukan sang ibu tercinta.
Sang ibunda langsung terkejut,namun ia berusaha tenang agar tidak menambah kesedihan kepada putrinya itu....
"Kamu yang sabar ya Nak,itu terjadi karna sudah di takdirkan," bujuk sang ibu dengan lembut sambil mengusap pungung Novi.
Novi pun menggelengkan kepala,lalu menceritakan semuanya kepada sang ibu.lalu sang ibu pun tersenyum hangat lalu melepaskan pelukan sang putri dan membantu menghapus buliran bening yang menempel di pipi mulus Novi....
"Sayang,disini kalian berdua tidak bersalah,tapi karna itu sudah di takdirkan,jadi relakan dia pergi Nak,kalau tidak,dia tidak akan tenang di alam sana," bujuk sang ibunda Novi.
Novi pun mengangguk,"Baik Ma...terima kasih," ucap Novi sambil membalas senyuman sang ibunda.
"Nah...gitu dong,kan lebih cantik kalau tersenyum," goda sang ibu berusaha mengalihkan kesedihan sang putri tercinta.
"Makasih Ma...sekarang aku mau bersiap dulu,karna sebentar lagi acara pemakaman nya akan dimulai," ujar Novi mengusap air mata nya.
"Yah sudah...sana mandi dan sarapan,hari ini Mama buatin roti telur dadar untuk mu dan adik mu," ucap sang ibu.
Novi pun mengangguk,lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi dan mandi,setelah selesai mandi ia pun kembali keluar dari kamar mandi dan bersiap,tak lama....
"Kak! Kak,dimana kamu?" teriak adik laki-laki Novi yang bernama Doni dengan suara keras memenuhi seisi rumah sederhana mereka.
"Iya! Sabar!" pekik Novi dari dalam kamar dan begegas keluar dari dalam kamar dengan baju serba hitam,sebelum adik nya itu berteriak lebih keras lagi.
"Haiiihhh...memang nya semua wanita seperti kakak ku ini kah? Ma," tanya Doni sambil duduk di kursi meja makan,lalu memasukan sarapan nya ke dalam mulut.
"Hussstt...bicara apa kamu? Jangan kek gitu,kakak mu itu perempuan,dia membutuhkan waktu lama untuk bersiap,dan itu normal," jawab sang ibu sambil menasehati anak laki-laki nya itu.
"Untung aku laki-laki Ma,kalau tidak-"
"Kalau tidak apa?" tanya Novi tiba-tiba muncul di belakan Doni dan mengangetkan nya.
"Arrrggg! Uhuk...uhuk...uhuk,teh Ma,tolong," titah Doni sambil terbatuk-batuk akibat keselek sarapan nya sendiri.
Sang ibu pun mendengus kesal,lalu meraih gelas berisi teh hangat dan menyerahkan nya kepada Doni.Doni pun secepat kilat meraih gelas teh itu dari tangan sang ibu,dan langsung meneguk nya hingga kandas....
"Aah...astaga kak,kalau nongol bilang-bilang dulu napa sih? Untuk gak mati karna keselek," gerutu Doni menatap kesal ke arah sang kakak.
Novi tidak menghiraukan sang adik laki-laki nya yang sedang kesal itu,ia malah membalas tatapan Doni dengan tatapan tajam....
"Kenapa kamu memanggilku?" tanya Novi.
"Ini kak,tadi tukan bengkel mengantarkan motor kakak kesini," jawab Doni sambil menyerahkan kunci motor kepada Novi.
Novi pun meraih kunci motor itu dari tangan sang adik,lalu bangkit....
"Ma,aku berangkat dulu," pamit Novi salim tangan sang ibu.
"Kak-"
"Iya aku tau,terima kasih banyak adik ku yang tampan dan meresahkan," potong Novi memuji sekaligus mengejek sang adik nya itu.
"Ma...lihat,kakak mengejek ku," kelu Doni merengek kepada sang ibu.
"Sudah,nanti Mama akan memarahi kakak mu itu," bujuk sang ibu melerai mereka berdua.
"Bleewww rasakan itu," ucap Doni menjulurkan lidah sambil mengejek sang kakak.
"Awas kamu," gerutu Novi berjalan pergi dengan kesal.
Begini suasana pagi hari di rumah sederhana milik Novi,walaupun mereka bertiga hidup tampa sesosok ayah yang sudah lama meninggal akibat kecelakaan,namun mereka selalu bahagia dengan kehadiran ibunda mereka yang selalu berusaha keras untuk membahagiakan mereka berdua,tampa memikir untuk menikah lagi walaupun lamaran dari para duda sering datang menghampiri nya....
🔽
🔽
🔽
(Di pemakaman)
Novi yang baru tibah di pemakaman umum langsung ikut menghadiri acara pemakaman Mary yang sedang berlangsun,dan setelah pemakaman selesai,Novi pun mendekati ibunda Mary untuk memberi bela sungkawa,namun dia malah mendapat hal tak terduga dari ibunda Mary....
Plakkkkk!
Suara tamparan mengema membuat para tamu dan calon besan dari Mary terkejut....
"Dasar anak pembawa sial! Sudah kubilang dari dulu untuk menjauh dari putriku! Sekarang lihat! Dia mati gara-gara kamu! Kamu puas sekarang? Hah! Anak sial!" jerit ibunda Mary memaki dan menarik rambut Novi dengan keras.
"Maafkan aku,tante," ucap Novi hanya pasrah dan membiarkan ibunda Mary melampiaskan amarah nya kepada nya.
Ayah Mary yang merasa kasihan mencoba melerai mereka dan menyuruh Novi pergi,karna dia pun saat ini sedang marah kepada Novi,namun tak tega menyakiti Novi....
(Bersambung)